IMDb: 7,2/10 | Rating Saya : 7,5/10
Rated : TV-PG | Genre: Comedy, Drama, Romance
Sutradara Hanung Bramantyo | Produser Mitzy
Christina
Penulis Salman Aristo, Adhitya Mulya, Hanung Bramantyo
Penulis skenario Salman Aristo, Adhitya Mulya,
Hanung Bramantyo
Berdasarkan JomBlo: Sebuah Komedi Cinta oleh Adhitya Mulya
Pemeran Christian Sugiono, Dennis Adhiswara, Rizky Hanggono, Ringgo
Agus Rahman, Rianti Cartwright, Nadia Saphira, Karenina, Richa Novisha, Tike
Priatnakusumah
Penata musik Bongky BIP | Sinematografer Roy Lolang
Penyunting Wawan I. Wibowo
Distributor SinemArt
Pictures | Tanggal rilis 9 Februari 2006
Negara Indonesia | Bahasa Indonesia
Kalau disuruh menyebutkan
film komedi Indonesia terbaik yang pernah saya tonton, saya sih bisa berkata,
salah satunya adalah film yang berjudul Jomblo. Bukan saja karena film ini
berseting di Kota Bandung. Bukan saja karena film ini saya tayang ketika saya
duduk di bangku SMP, tapi karena film ini bisa saya katakan sebagai sebuah
paket lengkap, all-in! Ceritanya mantap, komedinya juga seru, nilai
moralnya ada, soundtracknya juga juara! Simak ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
Jomblo adalah
film keluaran Indonesia tahun 2006 yang bercerita tentang cerita persahabatan
Agus (diperankan Ringgo Agus Rahman) bersama teman-teman kuliahnya dalam
mencari cinta. Selama berkuliah, Agus berteman dengan Doni (diperankan
Christian Sugiono), Olip (diperankan Rizky Hanggono) dan Bimo (diperankan Dennis
Adhiswara) yang tergabung dalam kelompok yang mereka namankan El-Jomblo.
Sebagai catatan, anggap saja mereka ini semuanya berkuliah di Institut
Teknologi Bandung, meskipun di film namanya diganti.
![]() |
Agus, Doni, Bimo dan Olip, El-Jomblo |
Film komedi ini
diawali dengan suka duka Agus dan teman-temannya yang gagal melulu dalam
mencari cinta. Bukan karena mereka cupu atau tampangnya kurang tampan, tapi
karena mereka (Agus dan Bimo) selalu apes melulu dalam mencari cinta, kayak
yang biasa kita saksikan pada film-film komedi Amerika macam American Pie atau
sitkom macam How I Met Your Mother gitulah kurang lebih.
Hal yang sama kurang
lebih terjadi pada Olip. Dari awal bersahabat dengan mereka, Olip juga
sama-sama jomblo. Bukan karena ia apes melulu ketika mendekati cewek, tapi
karena Olip orangnya sangat setia. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan rasa
cintanya pada seorang mahasiswi bernama Asri (diperankan Rianti Cartwright)
sampai-sampai ia sering memfotonya diam-diam dan juga menyimpan foto-fotonya.
Agak freak sih, tapi masih dalam batas wajar, gak sampai melakukan hal yang
nggak-nggak.
Keapesan El-Jomblo,
gak berlaku sama sekali untuk Doni karena ia ‘lebih beruntung’ dalam hal
percintaan jika dibandingkan dengan teman-temannya. Selama ini, Doni gak punya
pacar bukan karena apes melulu, tapi Doni kelakuannya seperti Barney Stinson
dalam sitkom How I Met Your Mother yang kerjaannya ‘one night stand’ melulu.
Setiap malam minggu, cewek yang ia ajak jalan beda-beda melulu karena ia memang
gak suka dengan komitmen. Ia memanfaatkan karunia Tuhan berupa wajah yang luar
biasa tampan dengan semaksimal mungkin.
Untuk ukuran film
Indonesia, jalan cerita yang diusung film Jomblo ini saya nilai sangat
revolusioner. Di tahun 2006, belum banyak film yang menceritakan kehidupan
mahasiswa sevulgar dan sedetail ini. Film ini gak cuma menceritakan dunia
mahasiswa yang penuh dengan pergaulan bebas, tapi juga menyisipkan kenakalan
lainnya seperti kebiasaan buruk mahasiswa yang suka menghisap mariyuana bersama
teman-temannya. Pengemasan yang dilakukan Hanung Bramantyo pun revolusioner
banget untuk ukuran film Indonesia saat itu.
![]() |
Agus dan Rita |
Meskipun gagal
melulu dalam mencari cinta, angin segar mulai datang pada Agus ketika ia gak
sengaja bertemu dengan Rita (diperankan Richa Novisha), teman SMPnya. Agus yang
pernah punya rasa pada Rita saat SMP tentu saja senang dengan pertemuan
tersebut. Gak pakai pikir panjang, Agus ngajakin Rita buat makan bubur dan
langsung meminta nomor teleponnya biar bisa diajakin jalan. Nomor telepon ya,
bukan nomor handphone karena saat itu belum banyak mahasiswa yang punya
handphone.
![]() |
Bimo lagi nyimeng |
Kisah Bimo dan Olip pun gak kalah kocaknya. Ketika Bimo lagi menghisap mariyuana, muncul telepon salah salah sambung dari salah satu wanita. Karena lagi nyimeng, Bimo malah ngajakin ngobrol penelepon misterius tersebut, yang pada akhirnya setuju buat diajak ketemuan suatu saat nanti. Waktu pertama nonton ini saat SMP saya gak ngerti dengan apa yang sedang terjadi. Barulah sekarang saya paham bahwa Bimo lagi menghisap mariyuana. Untung gak kena ciduk BNI nih, eh maksud saya BNN.
Sayangnya, takdir
berkata lain karena Asri, wanita pujaan Olip terlebih dahulu bertemu dengan
Doni saat ia lagi nyetir di sekitar kampus. Saat itu Doni gak tahu bahwa wanita
yang ia temui merupakan wanita pujaan Olip yang selama ini ia rahasiakan dari
teman-temannya.
Sebagai orang yang
kurang berpengalaman dalam hal asmara, Agus ragu banget saat ingin memberanikan
diri untuk main ke rumah Rita. Sebagai teman yang baik, Doni ikut menemani Agus
untuk pergi ke rumah Rita. Bukan hanya menemani, Doni sengaja ‘mengorbankan’
dirinya untuk bermain dengan keponakan-keponakan Rita yang masih anak-anak
sehingga Agus bisa fokus berbincang hangat bersama Rita.
Pokoknya, Doni
merupakan cerminan teman yang sangat suportif pada temannya yang lagi mencari
cinta. The real wingman! Kayak Ted Mosby yang suka bantuin Barney Stinson yang
bantuin Barney Stinson ketika cari cewek gitu. Ah iya, di sini juga ada adegan
di mana Doni disangka mau menculik keponakan Rita. Khas Indonesia banget
pokoknya!
Film ini mulai
ramai ketika Olip menunjukan siapa pujaan hatinya kepada teman-teman
terdekatnya itu. Saat itu Doni sadar bahwa wanita pujaan Olip adalah wanita
yang pernah ia temui saat ia menyetir di sekitaran kampus tempo hari. Dono
seketika menasihati Olip dengan berkata bahwa jika Olip tidak bergerak berjuang
demi cintanya, bisa-bisa Astri direbut oleh orang lain. Saat itu Olip tentu
saja tidak tahu bahwa Doni juga punya rasa pada Asri, jadinya Olip cuek saja
saat mendengar nasihat yang Doni berikan tersebut.
Gak cuma adegan
itu yang bikin film komedi ini jadi serius, di sisi lain, Agus gak sengaja
tabrakan dengan seorang mahasiswi teknik lingkungan bernama Lani (diperankan Nadia
Saphira) yang membuat tangannya terkena pecahan gelas. Sebagai mahasiswa yang
baik, Agus bertanggungjawab dengan membalut luka yang ia buat tersebut.
Sayangnya, kejadian tersebut membuat Agus jatuh hati pada Lani. Tapi Lani hanya
menanggai Agus dengan seadanya.
![]() |
Agus pakai kostum ayam |
Agus gak mau menyerah,
ia berusaha cari info tentang Lani. Karena beda fakultas, Agus mencoba cari
nomor telepon Lani dengan bertanya ke kantor tata usaha kampus. Petugas tata usaha
kampus tentu saja tidak memberikan informasi tersebut dong? Jelas! Sayangnya,
kalimat staf tata usaha kampus agak ambigu karena ia berkata, “Saya gak akan
ngasih informasi tentang mahasiswi lain selama kamu masih berwujud mahasiswa!”
Gak habis akal,
Agus mencoba mendapatkan informasi tentang Lani dengan memakai kostum ayam yang
biasa dipergunakan badut Ancol yang sedang bertugas. Agus pun dikejar-kejar petugas
keamanan kampus karenanya dan adegan kejar-kejarannya lucu banget! Pada
akhirnya, Agus menemukan tempat untuk bersembunyi, yang ternyata adalah sebuah
ruang perkuliahan yang sengaja digelapkan karena dosen yang lagi ngajar lagi
menggunakan proyektor.
Ketika lampu
dinyalakan, semua yang ada di ruang perkualiahan sontak tertawa terbahak-bahak
tiba-tiba ada pria berkostum ayam muncul di sana. Agus langsung berpura-pura menyanyikan
sebuah lagu untuk Lani yang membuat Lani jadi malu. Tapi justru momen tersebut
yang bikin Lani mulai tertarik dengan Agus. Kocak sumpah adegan ini!
“Jangan lupakan
Bimo juga dong! Dia juga tokoh utama di film ini!”
Tenang! Di sisi lalin,
Bimo juga diceritakan secara rinci dalam film ini yang akhirnya nekad buat
janjian dengan wanita yang sering ia telepon di kawasan Braga Kota Bandung.
Sebelum bertemu dengan wanita tersebut, Bimo nekad menghisap mariyuana supaya
gak gugup. Ketika melihat Doni, wanita tersebut kaget dan berusaha mengelak
bahwa ia merupakan Febi (diperankan Karenina Maria Anderson, wanita misterius
yang tak sengaja ia temui via telepon. Saat itu Febi sengaja mengelak karena Bimo
tidak setampan bayangannya saat bicara dengannya di telepon. Ya tentu saja Bimo
pun kecewa.
Ternyata, dari
tahun 2006, kekecewaan bertemu dengan seseorang yang hanya kita kenal lewat
dunia maya pun sudah terjadi. Di tahun 2022 terjadi pada Tinder, kalau dulu via
pesawat telepon. Agak serupa, tapi ya kejadiannya sama. Makanya saya tipikal
orang yang gak tertarik buat online dating soalnya banyak yang pastinya
mengalami kekecewaan seperti yang digambarkan pada film ini.
![]() |
Doni dan Asri |
Bimo yang stress
karena kejadian tersebut pun berusaha dihibur oleh Doni dan Bimo dengan cara
diajak ke diskotik. Di sana ternyata ada Asri dan Doni mencontohkan cara
berkenalan pada seorang wanita yang baik dan benar. Asri dan Doni pun kenalan
dan berdansa di diskotik tersebut. Suasana malam itu benar-benar liar
sebagaimana diskotik pada umumnya, yang berakhir dengan Doni dan Asri yang
semakin intim dalam sebuah kecupan mesra. Agus yang menyaksikan adegan tersebut
hanya bisa menelan ludah karena Bimo sudah tidak sadar diri akibat terlalu
banyak minum minuman beralkohol.
![]() |
Bimo dan Lani |
Di sisi lain, hubungan
Agus dan Lani pun semakin mesra. Mereka sadar bahwa mereka lagi berselingkuh
karena saat itu Agus lagi pacaran dengan Rita, tapi Agus lebih merasa nyaman
dengan Lani karena hubungan Agus dan Rita lebih banyak repotnya. Alih-alih
pacaran Agus malah lebih sering mengasuh keponakan-keponakan Rita. Jadinya kan
gak asyik.
Mungkin ini
gambaran yang pas bahwa “selingkuh itu indah” soalnya Agus jauh lebih bahagia berhubungan
dengan Lani alih-alih dengan Rita meskipun mereka lebih banyak pacaran di kosan
Lani biar gak diketahui orang-orang. Sampai-sampai mereka berdua sepakat untuk
melakukan hubungan seksual karena mereka berdua sama-sama belum pernah melakukannya
sama sekali. Beruntung, saat itu Agus melihat pasangan muda yang relijius
jadinya Agus mengurungkan niatnya tersebut. Sebuah pesan yang sangat baik
sekali!
Berbanding 180
derajat dari Agus, Doni tidak segan-segan untuk menjaga kesucian Asri. Asri
sampai kecewa pada Doni karena ia berani mengambil kesucian miliknya yang
sangat berharga. Meskipun begitu, Doni sadar bahwa ia telah gegabah dan
bertekad untuk tidak meninggalkan Asri karena ia merasa bersalah telah
mengambil kesuciannya.
“Lalu bagaimana
dengan Olip?”
Pada akhirnya
Olip sudah punya keberanian untuk berkenalan dengan Asri dengan ditemani Bimo.
Dan tebak apa yang terjadi? Asri hanya menanggapi Olip dengan seadanya seperti
yang Lani lakukan saat pertama kali bertemu dengan Agus. Olip tidak mau
menyerah dan memberikan Asri pusi buatannya yang sudah lama dibuatnya tapi Asri
lagi-lagi tidak menanggapi perbuatan yang Olip lakukan tersebut dan berkata
bahwa ia sudah punya seorang kekasih yang merupakan seorang anak teknik sipil
yang tentu saja membuat hati Olip hancur berkeping-keping.
![]() |
Adegan baku hantam |
Adegan puncak
film ini dibuat dengan sangat dramatis di mana seluruh tokoh utama berkumpul di
kampus Institut Teknologi Bandung pada tengah malam yang berkabut. Doni
menceritakan perihal Asri yang sudah jadi pacarnya dan tentu saja Olip tidak
terima hal tersebut karena Doni ia anggap sudah merampas pujaan hatinya. Di
sisi lain, Doni pun tidak terima karena ia sebetulnya gak merebut Asri darinya
karena selama bertahun-tahun Olip tidak juga bergerak untuk berkenalan
dengannya. Baku hantam pun tidak bisa dihindari dan pertemanan yang sudah
mereka lakukan sejak awal perkuliahan pun buyar.
![]() |
Agus mutusin Lani |
Agus pun akhirnya
bertaubat dengan mengakhiri perselingkuhannya dengan Lani pada sebuah cafe yang
diakhiri dengan tangisan Lani yang terpaksa menerima kenyataan tersebut. Adegan
ini sumpah benar-benar bikin sedih.
![]() |
Persahabatan mereka yang bubar |
Film pun diakhiri
dengan hubungan pertemanan Agus, Doni, Olip, dan Bimo yang sudah berubah 180 derajat.
Mereka sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri karena sudah mahasiswa tingkat
akhir yang lagi sibuk skripsi. Namun, ada perubahan positif di mana Olip sudah
berani berbincang dengan mahasiswi lain. Doni pun jadi bisa lebih memaknai
repotnya asmaranya dengan Rita yang alih-alih pacaran, tapi lebih banyak diisi
dengan mengasuh keponakan-keponakannya. Lani pun dikabarkan sudah punya pacar
baru dan Doni pun diceritakan jadi lebih intim dengan Lani setelah berani
berkenalan dengan orang tuanya, tidak seperti pada awal film di mana Doni
merupakan seorang fakboy sejati.
SOUNDTRACK
Selain
unsur cerita sarat moral yang dipenuhi dengan balutan komedi, film ini pun
dibaluti dengan soundtrack yang sangat memorable untuk saya. Soundtrack film
ini diisi oleh Seuriues lewat balutan suara Candil yang sangat mirip karakter vokalnya
dengan Axl Rose dari Guns N' Roses. Video klip mereka pun unik dan sangat
relate dengan saya yang merupakan orang Bandung. Syutingnya pun gak jauh dari
rumah saya, yakni di sekitaran Insitut Teknologi Bandung dan sekitarnya.
KESIMPULAN
Untuk
ukuran film Indonesia yang dirilis pada tahun 2006, Jomblo adalah film yang
sangat bagus. Film ini berusaha merangkum jalan cerita sarat pesan moral yang
luar biasa, tapi dibalut dengan komedi. Soundtracknya juga juara, dan kualitas
aktor dan aktris yang membintangi film ini pun sangatlah luar biasa. Hanung
Bramantyo memang membuktikan dirinya sebagai sutradara kelas atas Indonesia
lewat sajiannya di film ini.
0 Comments