IMDb: 7,0/10 | Rating Saya : 7,5/10

Rated : R | Genre: Drama, Mystery, Thriller

Directed by  Rodrigo Cortés| Written by Chris Sparling

Produced by Adrian Guerr, Peter Safran          

Starring Ryan Reynolds

Cinematography by Eduard Grau | Edited by Sylvie Landra

Music by Víctor Reyes

Production companies The Safran Company, Versus Entertainment, Dark Trick Films, Kinology, Studio 37      

Distributed by Warner Bros. Pictures

Release date 24 September 2010

Running time 95 minutes | Country Spain

Language English | Budget $2 million

 

Sebagian besar penggemar film mungkin mengenal sosok Ryan Reynolds lewat perannya sebagai Wade Wilson/Deadpool pada film Deadpool (2016) atau pada perannya sebagai Hal Jordan/Green Lantern pada film Green lantern (2011), termasuk saya. Kualitas akting Ryan Reynolds memang gak usah diragukan lagi karena ia begitu piawai memerankan perannya, baik sebagai Wade Wilson/Deadpool maupun sebagai Hal Jordan/Green Lantern.

Nah, kalau kamu mau tahu kualitas akting Ryan Raynolds yang sebelumnya, kamu harus nonton film Buried! Di sini, kualitas akting Ryan Raynolds berada pada titik puncaknya, setidaknya menurut saya yang sudah menonton beberapa film Ryan Ranolds lainnya selain Deadpool dan Green lantern.

 

STORYLINE

Buried adalah sebuah film Spanyol yang dirilis pada tahun 2010. Film yang disutradarai oleh Rodrigo Cortés ini pemainnya hanyalah Ryan Reynolds seorang. Ada sih beberapa aktor dan akrtris lannya lain, namun hanya sebatas suaranya saja, makanya gak saya masukin ke daftar pemeran di atas.

Singkat cerita, Paul Conroy (diperankan Ryan Reynolds) adalah seorang supir truk warga negara Amerika Serikat yang  terpaksa berangkat ke Irak untuk bekerja di sana. Paul tahu kalau bekerja di Irak artinya ia harus menanggung risiko seperti diculik atau bahkan dibutuh,  namun ia tak pernah membayangkan bahwa apa yang ia khawatirkan akan jadi kenyataan.

Bangun-bangun ada di dalam peti mati. Ryan Reynolds

Suatu ketika, Paul terbangun dan merasa ada yang aneh. Di sekitarnya begitu gelap sementara sepertinya tak banyak ruang buatnya untuk bergerak. Setelah kesadarannya mulai pulih Paul menemukan korek api, sebilah pisau dan sebuah ponsel. Dengan penerangan seadanya dari korek api yang ia temukan, Paul sadar kalau ia berada di sebuah ruangan yang sangat sempit. Bukan hanya sempit ternyata ia tak punya ruang gerak sama sekali.

Paul tak tahu bagaimana ia bisa berada di dalam peti mati. Paul juga tak mengerti siapa yang mengurungnya di dalam peti mati dan dengan tujuan apa. Harapan hidup Paul hanya tinggal ponsel yang ada di tangannya. Tapi itupun bukan solusi yang mudah karena ternyata Paul tidak hanya dikurung di dalam peti mati tetapi juga dikubur hidup-hidup di bawah tanah. Sebentar lagi baterai ponsel Paul akan habis sementara ia tak bisa menghubungi siapa pun.

Film ini tidak ak memerlukan biaya banyak untuk produksinya. Yang diperlukan hanyalah seorang Ryan Reynolds dan beberapa aktor yang hanya menampilkan suaranya saja. Selebihnya mungkin tak terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan. Syuting bisa dilakukan di mana saja karena yang diperlukan hanyalah peti mati tempat Ryan Reynolds memamerkan kemampuan aktingnya yang spektakuler. Rodrigo Cortes, sang sutradara, memang layak mendapat acungan jempol karena ia mampu menyajikan sebuah tontonan yang mencekam tanpa harus mengeluarkan biaya mahal.

Hebatnya lagi, Ryan Reynolds yang notabene tak memiliki ruang untuk beraksi ternyata mampu mengajak penonton untuk masuk ke dalam pikirannya, ketakutannya, kemarahannya, dan kepasrahannya saat terjebak di dalam peti mati. Semua itu dilakukan Ryan Reynolds dalam sebuah ruang sempit yang tak memungkinkan aktor ini menggunakan body language. Mau tak mau yang bisa dilakukan Ryan hanyalah mengolah suara dan raut mukanya saja. Meskipun begitu, hasilnya sangat memuaskan.


Film ini mengingatkan saya akan film pendek berjudul  Grave Torture karya Joko Anwar berikut ini. Kurang lebih, apa yang diceritakan dalam film pendek karya Joko Anwar mirip dengan apa yang diceritakan dalam film Buried. Bedanya, dalam Grave Torture, ada beberapa aktor lainnya yang ditampilkan dalam adegan pembuka dan adegan penutup filmnyam sedangkan film ini, selama 90 menit hanya berada di dalam peti mati dan menampilkan Ryan Reynolds seorang.

Ketegangan selama 90 menit ini murni karena akting Ryan Reynolds yang begitu spektakuler, yang tidak saya sangka saat menonton aksinya dalam Green Lantern maupun Deadpool. Film ini sudah cukup menjelaskan tentang makna pria sejati, yang khawatir akan istri dan anaknya alih-alih mengkhawatirkan masa depan dirinya.

Film ini sebaiknya tidak ditonton bagi orang yang mengidap phobia akan tempat-tempat sempit dan gelap, atau yang biasa disebut claustrophobia. ASayaku sendiri takut dalam menonton film ini. Selain takut akan tempat sempit dan gelap, dan sendirian dalam sebuah peti mati yang tidak diketahui dimana peti tersebut dikuburkan, saya langsung membayangkan apa yang akan terjadi saat aya mati nanti, yang akan berhadapan dengan situasi yang sama, sebuah ruangan sempit, ditambah berhadapan dengan Malaikat Maut dan Malaikat Alam Kubur yang akan menginstrogasi saya tentang siapa Tuhanku, siapa Nabiku, dan siapa Agamaku.

Dan tentu saja, saya takut dengan ganjaran dari apa yang sudah saya lakukan selama saya hidup. Yang jadi masalah, saya bukanlah orang suci seperti para Nabi, saya orang yang dosanya banyak, jadi ya tentu saja saya takut dengan siksa kubur. Siksa kubur yang akan saya alami pastinya lebih mengerikan dari sekadar adegan yang ditampilkan film Buried maupun Grave Torture.

Hidup ini teramat singkat rasanya. Lebih baik mengisi hidup dengan terus memperbaiki diri, lalu membantu sesama agar selamat dunia dan akhirat. Karena siksa dari Tuhan teramat dahsyat untuk dapat kita terima begitu saja. Dan, itulah hikmah yang termamat dalam dari Buried, yang seharusnya genre yang dianutnya bukanlah horor thriler, namun dapat dikategorikan sebagai film reliji karena sudah mengingatkan kita semua akan siksa kubur dari Tuhan.

 

 

KESIMPULAN

Kalau mau ingat mati, tonton aja film Bruied ini gak usah buang-buang waktu dengerin ceramah dari para pemuka agama.