IMDb: 7,7/10 | Rating Saya : 8/10

Rated : R | Genre: Biography, Crime, Drama

Directed by Mike Newell

Screenplay by Paul Attanasio

Based on Donnie Brasco: My Undercover Life in the Mafia by Joseph D. Pistone

Produced by Mark Johnson, Barry Levinson, Louis DiGiaimo

Starring Al Pacino, Johnny Depp, Michael Madsen, Bruno Kirby, James Russo, Anne Heche

Cinematography by Peter Sova | Edited by Jon Gregory

Music by Patrick Doyle

Production companies TriStar Pictures, Mandalay Entertainment, Baltimore Pictures, Mark Johnson Productions         

Distributed by Sony Pictures Releasing (United States), Summit Entertainment (International)

Release date 24 February 1997 (Century City, California), 28 February 1997 (United States)   

Running time 127 minutes | Country United States

Language English | Budget $35 million

 

Film-film mobster dari dulu gak pernah ada yang gak ramai untuk ditonton, terutama yang dibintangi Al Pacino dan Robert de Niro. Sebut saja The Godfather Trilogy, Casino (1995), Scarface (1983), hingga The Irishman (2019). Kayaknya gak banyak generasi Mileneal yang suka dengan genre tersebut, di circle saya aja kayaknya saya doang yang demen nontonin film-film mobster tersebut. Meski film-film yang saya sebutkan tersebut merupakan film mobster atau film mafia, dar der dor jegar jeger tembak-tembakannya jarang, lebih banyak dialognya, makanya jarang banget generasi Mileneal yang suka nonton film-film yang saya sebutkan tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, saya iseng Googling, “The Best Mobster Movie”, dan saya langsung dikasih daftarnya berikut ini. Sebagian besar film yang disebutkan di situ sudah saya tonton. Gak pakai, saya langsung nonton salah satu film yang belum pernah saya tonton, judulnya Donnie Brasco (1997) karena dibintangi oleh Al Pacino.

 

STORYLINE

Donnie Brasco adalah film keluaran tahun 1997 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang seorang gangster bernama Lefty Ruggiero (diperankan Al Pacino) yang sudah bertahun-tahun bergabung dalam kelompok kiriminal Bonanno. Suatu ketika, Lefty bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Donnie Brasco (diperankan Johnny Deep), orang yang biasa melakukan jual beli berlian.

Pertemuan pertama Lefty dan Donnie

Donnie mengklaim bahwa dirinya merupakan seorang yang piawai untuk menilai keaslian suatu berlian. Donnie pun telah menyelamatkan Lefty dari upaya penipuan yang dilakukan oleh seseorang yang Lefty temui saat ia berkunjung ke sebuah strip club. Gak cuma berhasil menyelamatkan Lefty dari upaya penipuan, ia pun berhasil bikin Lefty bawa pulang sebuah mobil Porsche karenanya. Makanya, Lefty tertarik dengan kemampuan yang dimiliki oleh Donnie.

Dalam waktu yang singkat, Lefty jadi tertarik untuk merekrut Donnie buat masuk dalam kelompok kiriminal Bonanno, tempat Lefty bekerja selama bertahun-tahun. Lefty langsung mengajari Donnie “aturan main” dan “aturan-aturan tidak tertulis” ketika bekerja untuk keluarga mafia. Bukannya apa-apa, Donnie ini Lefty anggap sebagai orang gak sopan dan gak punya tata krama, gak kayak mafia-mafia lainnya yang berkelas. Kumisnya dianggap gak kece, ia juga pakai dompet buat menaruh uangnya, yang Lefty anggap “gak mafia banget” karena mafia harusnya naro uangnya digulung gitu aja dalam saku.

Lefty dan Donnie


Donnie diundang ke rumah Lefty

Lefty pun segera memperkenalkan Donnie pada anggota keluarga mafia lainnya seperti Sonny (diperankan Michael Madsen), Nicky (diperankan Bruno Kirby), Paulie (diperankan James Russo), dan pemimpian mereka semua, Sonny Red (diperankan Robert Miano). Lefty semakin bersimpati pada Donnie setelah bilang bahwa ia merupakan seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Singkat cerita, Lefty sudah menganggap Donnie seperti anaknya sendiri. Lefty pun mengundang Donnie buat merayakan Natal di rumahnya untuk makan bersama keluarganya. Benar-benar dianggap anak! Bisaan euy ieu Om Johnny Deep menarik simpati Abah Al Pacino!

Gak disangka-sangka, Donnie sebetulnya bukanlah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan seperti yang ia ceritakan pada Lefty. Donnie adalah seorang agen FBI yang lagi nyamar untuk mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh para mafia. Nama asli Donnie pun adalah Joe Pistone. Ia punya seorang istri yang bernama Maggie (diperankan Anne Hece) dan tiga orang putri.

Joe Pistone dan keluarganya


Joe Pistone punya istri dan tiga putri yang lucu-lucu. Tapi ia terpaksa meninggalkan mereka semua karena tuntutan pekerjaannya. Ia cuma bisa pulang ke rumah setiap beberapa bulan sekali supaya penyamanarannya gak terbongkar oleh para mafia. Namanya keluarga, pasti ada aja drama. Istri dan ketiga anaknya tau hal tersebut, tapi tetap gak bisa mengerti karena di Hari Natal sekalipun, Joe terpaksa harus bekerja. Di hari ulang tahun anaknya, Joe terpaksa tidak bisa hadir. Istrinya bahkan ngeluh bahwa ia seperti gak punya suami, meskipun setiap bulan kebutuhan pokok mereka tetap terpenuhi, seperti kebutuhan sekolah anak, bayar listrik, bayar PDAM, dan bayar BPJS terpenuhi. Bahkan lebih dari terpenuhi, rumah mereka besar dan bagus banget. Pada akhirnya, mereka bertengkar seperti pertengkaran suami istri pada umumnya yang sering kita lihat selama ini.

Tentu saja hal ini bikin Joe galau. Ia sadar bahwa ia seperti menelantarkan keluarganya begitu saja. Tapi apa mau dikata? Tuntutan pekerjaan. Ia gak bisa berhenti begitu saja dari penyamarannya kan? Risiko agen FBI seperti Joe kan memang seperti itu. Salah dia sendiri kenapa bekerja sebagai agen FBI?

Cerita Joe Pistone yang menyamar masuk ke dalam kelompok mafia ini mirip seperti cerita The Raid 2 atau Sleeping Dogs. Gak cuma nyamar begitu saja, ia juga harus hati-hati karena takut ketahuan. Bukan karena takut dibunuh, tapi takut keluarganya yang diincar kelompok mafia tersebut. Bahkan Joe sampai sudah punya rasa pada Lefty. Ia gak mau meninggalkan Lefty karena kalau ia meninggalkan Lefty begitu saja, Lefty pasti dibunuh oleh teman-teman mafianya karena Lefty yang merekomendasikan Joe (dalam hal ini, Donnie) buat masuk ke dalam kelompok mafia tersebut. Galaunya Joe ini gak main-main deh. Bukan galau gak penting seperti yang saya alami selama ini.

Tidak lama dari pertengkaran rumah tangga tersebut, Sonny Red wafat. Nah, Lefty merasa bahwa ia pantas menerima posisi sebagai pemimpin keluarga mafia tersebut karena ia telah mengabdi pada keluarga mafia tersebut selama bertahun-tahun. Alih-alih Lefty yang dapat jabatan tersebut, malah Sonny yang akhirnya mendapatkan posisi tersebut. Jelas, Lefty marah dan kecewa banget. Lika-liku kehidupan mafia pun cukup rumit.

Selain dibikin pusing dengan permasalahan keluarga dan perebutan kekuasaan di internal keluarga mafia yang saya sebutkan di atas, Joe dibikin pusing dengan permasalahan baru, yakni permasalahan di internal FBI. Gak ada orang di FBI yang mengerti dengan keadaan Joe yang rumah tangganya terancam bubar. Gak ada orang di FBI yang mengerti dengan keadaan Joe yang bisa saja ketahuan sewaktu-waktu. Ditambah, Joe diminta atasannya buat masukin agen FBI di Miami masuk ke dalam kelompok mafianya yang lagi ekspansi di Miami. Tambah pusing tuh Joe.

Richie Gazzo, Lefty dan Donnie (Joe) di Miami

Penyamaran Joe di Miami pun dibikin pusing karena Richie Gazzo (diperankan Rocco Sisto), agen FBI yang membantu operasi FBI di Miami kurang piawai dalam menyamar. Ia sampai-sampai dicurigai oleh Lefty. Gak cuma itu, Donnie (Joe) pun dicurigai Lefty karena setelah beroperasi di Miami, Donnie dianggap telah menusuknya dari belakang, karena Sonny Red meng-anak-emaskan-nya. Dari situ, Lefty mulai jaga jarak dengan Donnie (Joe) sampai suatu ketika, anak kandung Lefty sekarat di rumah sakit karena over dosis narkoba.

Sayangnya, konflik yang harus dialami Joe tidak berhenti sampai di situ karena Maggie minta cerai karena ia gak tahan lagi ditinggal-tinggal terus-terusan. Bukan karena gak dinafkahi. Setiap bulannya, Joe selalu ngasih uang bulanan yang pastinya cukup untuk memesarkan ketiga putrinya, tapi Maggie gak tahan karena ia harus membesarkan tiga putrinya seorang diri. Biar bagaimanapun, ketiga putrinya kan butuh sosok seorang ayah untuk tumbuh dan berkembang.

Maggie yang minta cerai

Selain itu, mana tahan sih seorang istri ditinggal terus-terusan? Kalau ditinggal terus-terusannya jelas, misalnya suaminya seorang pilot atau nahkoda kapal sih mending. Setidaknya, Maggie dan ketiga putrinya aman. Joe kan bisa saja sewaktu-waktu tewas dibunuh para mafia? Maggie dan ketiga putrinya pun sewaktu-waktu bisa saja dijadikan sandera oleh para mafia juga kan? Maggie pun semakin merasa bahwa Joe terlalu menghayati penyamarannya sebagai seorang mafia karena ia terlihat semakin mirip dengan kelakuan penjahat alih-alih kelakuan seorang penegak hukum.

Keadaan di Miami pun tidak semakin baik karena rekan Sonny Red, Trafficante berkhianat untuk menjerumuskan Sonny Red dan kelompoknya. Gak terima dengan hal tersebut, Sonny Red membunuh Trafficante dan kelompoknya. Bahkan Donnie diminta untuk membantu Sonny Red untuk membereskan jenazah mereka semua, termasuk memutilasi mereka dengan gergaji. Donnie gak tega sama sekali, tapi ini risiko pekerjaan. Kalau gak dikerjakan nanti Joe bakal tambah dicurigai kan?

Pada akhirnya, konflik batin yang dialami Joe bisa terselesaikan satu persatu. Istri dan ketiga putrinya bisa kembali lega karena Joe sudah diperintahkan untuk menghentikan segala bentuk penyamarannya. Uniknya, para atasan Joe di FBI mendatangi markas keluarga mafia tersebut dan bilang bahwa Donniea dalah agen FBI yang ditugaskan untuk menyamar pada mereka. Alih-alih percaya, mereka malah lebih percaya bahwa Donnie ditangkap FBI dan dipaksa mengaku bahwa ia merupakan agen FBI saking bagusnya penyamaran yang dilakukan oleh Donnie. Sebagai orang yang paling dekat dengan Donnie pun, Lefty gak merasa kecewa jika ia merupakan agen FBI beneran karena Donnie selama ini telah bersikap sangat baik padanya.

Penghargaan dari FBI untuk Joe Pistone


Di akhir film, Joe bahkan diberi penghargaan  oleh negara. Upacara penghargaaanya bahkan dihadiri istri dan ketiga putrinya. Dari situ saya tahu bahwa film yang saya saksikan ini merupakan kisah nyata. Saya pikir, ini merupakan film fiksi seperti film-film mobster atau film-film mafia yang saya tonton selama ini.

 

KESIMPULAN

Akting AL Pacino dan Johnny Deep di sini bagus bangetlah! Al Pacino seperti biasanya berperan sebagai bapak-bapak mafia yang tegas dan kharismatik. Sedangkan Johnny Deep? Ia membuktikan bahwa ia merupakan seorang aktor papan atas Hollywood serba bisa. Selama ini saya menganggapnya sebagai aktor yang bisanya ngelawak doang, dari film-filmnya seperti Pirates of the Caribbean. Ternyata, tanpa make up dan setelan seperti Jack Sparrow, Johnny Deep berkharismatik banget memerankan perannya sebagai seorang agen FBI yang nyamar.

Joe Pistone asli dan Joe Pistone (diperankan Johnny Deep)

Film ini pun bikin saya mengerti, bahwa jadi penegak hukum itu tidaklah mudah. Banyak banget godaannya. Di banyak film Hollywood yang sudah saya tonton, banyak polisi, anggota FBI, hingga anggota CIA yang rumah tangganya berantakan karena si penegak hukum lebih mementingkan pekerjaannya, lebih mementingkan kepentingan keluarga dibandingkan mementingkan anggota keluarganya.

Ah iya, film ini pun dapat nominasi Oscar dalam kategori Skenario Adaptasi Terbaik, sayangnya, gak menang karena film ini kalah dari film yang berjudul L.A. Confidential. Buat yang gak suka film-film yang banyak dialognya kayak gini, buat yang gak suka film-film yang alurnya lambat kayak gini, mungkin kalian akan menganggap film ini sangat membosankan. Film mafia kok gak ada dar der dor jegar jeger tembak-tembakannya? Ya justru itu, kalau sekadar dar der dor jegar jeger tembak-tembakan mah nonton aja film-film ringan kayak superhero Marvel atau franchise Fast and Furious karena film ini hanya bisa dinikmati orang yang bisa menikmati film yang dialognya banyak, durasinya lama, dan alurnya lambat banget.