IMDb: 8,6/10 | Rating Saya : 9,5/10

Rated : R | Genre: Action, Crime, Drama

Directed by Luc Besson | Screenplay by Luc Besson          

Produced by Patrice Ledoux       

Starring Jean Reno, Gary Oldman, Natalie Portman, Danny Aiello 

Cinematography by Thierry Arbogast | Edited by Sylvie Landra

Music by Éric Serra

Production companies Les Films du Dauphin

Distributed by Gaumont Buena Vista Internationa

Release date 14 September 1994 (France)

Running time 110 minutes | Country France

Language English | Budget $16 million

 

Beberapa tahun yang lalu, saya melihat  video klip  Sting yang berjudul Shape of My Heart, yang membawa saya melihat cuplikan film berjudul Léon: The Professional. Ini videonya.

Lalu saya inisiatif buat riset kecil-kecilan tentang film ini. Eh, rating IMDbnya bagus banget! 8,6 dan masuk 50 besar film terbaik menurut rating warga IMDb. Gak pake lama, saya langsung memutuskan buat nonton film ini.

 

STORYLINE

Léon: The Professional menceritakan Mathilda (diperankan Natalie Poortman),  seorang anak perempuan berumur dua belas tahun korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh ayahnya sang penjual narkoba. Sementara Léon (diperankan Jean Reno) merupakan seorang pembunuh bayaran yang professional yang sudah menekuni profesi ini selama bertahun-tahun.

Léon yang sangat bijak

Léon kebetulan bertetangga dengan keluarga “hancur” Mathilda. Mathilda tidak dianggap oleh keluarganya. Ayahnya yang merupakan penjual narkoba, hidup dengan ibu tirinya yang merupakan pekerja seks komersial. Mathilda juga hidup dengan kakak tiri perempuannya terobsesi memiliki tubuh yang menarik. Satu-satunya surga untuk Mathilda di apartemennya adalah  adik laki-lakinya saat itu baru berusia empat tahun.

Mathilda selalu menggunakan pakaian yang membuatnya terlihat  seperti wanita yang sudah  dewasa. Mathilda pun selalu merokok  di lorong apartemennya. Hal itu pula yang menjadikan Mathilda pertama kali bertemu dengan Léon. Mathilda selalu menunjukan ketertarikannya kepada Léon.

Tidak lama sejak pertemuan pertamanya dengn Léon, Stansfield (diperankan Gary Oldman), bos obat-obatan terlarang sekaligus oknum nakal Drug Enforcement Administration atau DEA, mengobrak-abrik apartemen Mathilda. Stansfield  kesal karena ayah Mathilda “menghilangkan” narkobanya dalam jumlah besar. Tanpa banyak bicara, Stansfield yang sedang kesetanan membunuh ibu tiri, kakak, adik dan ayah Mathilda. Mathilda selamat dari aksi pembuhanan sadis itu karena sedang berbelanja di mini market dekat rumahnya. Secara tidak sengaja, Léon menyelamatkan Mathilda.

Mathilda meminta Léon untuk melatihnya menjadi pembunuh professional untuk membalaskan dendamnya kepada Stansfield. Dia tidak menyesali ayahnya yang telah tewas dibunuh Sansfield, namun dia menyesali adiknya yang tewas karena adiknya adalah satu-satunya orang yang dia sayangi. Adiknya hampir tidak pernah menangis, dan selalu memeluknya setiap ada kesempatan.

Léon dan Mathilda

Tidak disangka, Mathilda berbakat menjadi pembunuh bayaran. Dia amat piawai menggunakan sniper, meski itu hanya mainan belaka. Tidak lama, Mathilda terang-terangan mengaku jatuh cinta pada  Léon. Dia berpura-pura menganggap dirinya berusia 18 tahun dan secara agresif  berusaha menjalin kasih  bersama Léon. Idih, dewasa sebelum waktunya ini anak!

Film action ini sedikit dibumbui dengan bumbu cinta yang unik antara Mathilda dan Léon. Tidak semua orang nyaman dengan kisah cinta Mathilda pada Léon yang mengarah pada  kesan pedofilia. Saya, dan barangkali banyak orang lebih baik melihat bagaimana gadis secantik Natalie Portman yang masih berusia dua belas tahun bertransformasi menjadi pembunuh bayaran professional layaknya Léon.

Sepanjang fil ini, Léon selalu menahan emosinya kepada Mathilda. Dia selalu bersikap dingin dan bertingkah laku seperti orang bodoh. Mathilda pada akhirnya berhasil membuka aib terbesar Léon. Léon menceritakan bahwa  dia sudah lama hidup dalam dunia penuh kekelaman ini. Diawali saat Léon menembak mati ayah kekasihnya yang dengan biadab membunuh anaknya sendiri (kekasih Léon) karena berpacaran dengannya. Léon seolah hidup kembali karena Mathilda. Léon barangkali merasakan sensasi memiliki adik perempuan sekaligus seorang anak perempuan, meskipun Mathilda barangkali merasakan sensasi memiliki sosok seorang kekasih pada Léon. Maklum, Mathlida selalu dipukuli oleh ayahnya sehingga perkembangan psikisnya selalu terganggu.

Singkat cerita, Stansfield dan Léon baku hantam dan film ini  berakhir dengan sangat luar biasa dengan adegan Mathilda yang berhasil berjalan keluar area pertempuran sambil membawa tas dan pot tanaman milik Léon sesuai instruksi Léon.

Endingnya keren pisan!

Pada akhirnya Mathilda memutuskan kembali ke sekolah tempat dia sekolah sebelum bertemu Léon, dan  menananam tanaman milik Léon dari pot ke tanah di halaman sekolahnya. Mathilda berharap dapat tetap mengenang Léon dalam hidupnya seiring dengan tumbuhnya tanaman kesayangan Léon.

Film ini pun ditutup dengan sempurna dengan lagu Shape of My Heart. Cocok banget deh!

 

CHARACTER

Bisa saya katakan, inilah pertama kalinya saya melihat Natalie Portman memulai debut pertamanya pada usia 11 tahun ketika memerankan tokoh Mathilda!  Tidak heran Natalie Portman menjadi salah satu akrtis wanita Hollywood yang berakting sangat bagus! Debutnya saja jadi Mathilda. Anak kecil yang bertrasformasi menjadi pembunuh bayaran dan memiliki fetish seksual tertentu pada Léon yang bisa jadi dia anggap sebagai representasi ayahnya. Kelak, di film Black Swan (2010), Natalie Portman ini memenangkan Oscar pertamanya.

Untung saja, Léon tidak membalas cinta Mathilda. Jika iya, maka akan sangat menjijikkan sekali, dimana pria paruh baya berciuaman dengan gadis berusia dua belas tahun! Saya tidak bisa membayangkan bagaimana film ini kemudian akan diprotes. Tapi chemistry antara Léon dan Mathilda, antara Jeon Reno dan Natalie Portman benar-benar luar biasa!

Tapi, dari dulu Jean Reno gak pernah berperan jadi orang jahat sih. Dalam artian, peran ia selama ini selalu jadi bapak-bapak pembunuh bayaran atau bapak-bapak anggota intelejen dari Prancis, tapi dalam batasan yang “nggak jahat”, malah terkesan seperti Ken Wanabe, bapak-bapak bijak, baik, dan tampan.

Gary Oldman keren pisan ini

Tidak lupa, tentu saja, Gary Oldman terlihat sangat keren di film ini. Dia tampil kesetanan, terutama setiap dia meminum semacam obat penenang. Dan adegan lainnya yang membuat saya merinding adalah ketika Stansfield mengendus wajah ayah Matilda secara dekat untuk mendeteksi apakah dia berkata jujur atau tidak. Mirip seperti aksi mendiang Heath Ledger pada film The Dark Knight asuhan Christopher Nolan. Secara kebetulan juga, Gary Oldman bermain sebagai James Gordon, polisi yang sangat jujur, yang sangat bertolak belakang dengan Stansfield, agen DEA yang menggunakan jabatan dan kekuasaannya untuk menjadi bos narkoba.

Jujur aja, kalau boleh memilih, saya pengin ada sekuel dari film ini meskipun sudah agak mustahil akrena Natalie Portman sendiri sudah berusia 40 tahun di tahun 2022 ini. Tapi bayangan saya, kalau ada sekuelnya, Mathilda melanjutkan profesi Léon sebagai seorang pembunuh bayaran. Kayaknya seru aja gitu.

 

KESIMPULAN

Terakhir, Léon : The Professional adalah film terbaik yang pernah diperankan oleh Natalie Portman, bahkan lebih baik dibandingkan Black Swan (2010), sekalipun dalam film itu, Natalie Portman dapat Oscar atas aktingnya yang luar biasa.

Akting Gary Oldman pun bagus banget, lebih bagus aktingnya di sini daripada aktingnya sebagai James Gordon dalam The Dark Knight Trilogy Nolan atau aktingnya sebagai Sirius Black dalam Harry Potter.

Demi Tuhan, kalau kamu masih belum nonton juga, segera tonton!