IMDb: 7,3/10 | Rating Saya : 7,5/10
Rated : G | Genre: Animation, Adventure, Comedy
Directed by Dan Scanlon
Screenplay by Daniel Gerson, Robert L. Baird, Dan Scanlon
Story by Dan Scanlon, Daniel Gerson, Robert L. Baird
Produced by Kori Rae
Starring Billy Crystal, John Goodman, Steve Buscemi, Helen
Mirren, Peter Sohn, Joel Murray, Sean Hayes, Dave Foley, Charlie Day, Nathan
Fillion
Cinematography Matt Aspbury (camera), Jean-Claude Kalache (lighting)
Edited by Greg Snyder | Music by Randy Newman
Production companies Walt Disney Pictures, Pixar
Animation Studios
Distributed by Walt Disney Studios Motion Pictures
Release date 5 June 2013 (BFI Southbank), 21 June 2013
(United States)
Running time 104 minutes | Country United States
Language English |
Budget $200 million
Sejak saya kecil,
film-film animasi buatan Pixar gak pernah ada matinya. Gak cuma memadukan film
yang enak dilihat mata saja, tapi juga cerita-ceritanya gak kalah bagusnya.
Lucunya dapat, pesan moralnya juga dapat. Sampai usia 30 tahun pun saya masih
sering nontonin film-film Pixar yang saya saksikan ketika saya kecil maupun
sengaja nontonin film-film Pixar yang sengaja saya tonton pertama kali saat
saya berusia 30 tahun.
Film Pixar yang
saya baru tonton kemarin judulnya Monster University (2013) yang merupakan
prekuel dari Monster Inc (2001). Simak ulasannya berikut ini.
STORYLINE
Monster
University adalah film keluaran tahun 2013 buatan Amerika Serikat yang
bercerita tentang lika-liku perjalanan hidup Mike Wazowski (suaranya diisi Billy
Crystal) sebelum bekerja di Monster Inc. Pada film Monster Inc. diceritakan
bahwa dunia monster yang dihuni Mike dan kawan-kawan mendapat suplai energi
dari rasa takut anak-anak manusia yang mereka takut-takuti pada malam hari.
Kocak banget emang.
![]() |
Mike Wazowski saat masih anak-anak |
Sebelum bekerja
di Monster Inc., Mike Wazowski terinspirasi untuk jadi Scarer (monster
yang menakut-nakuti anak-anak manusia pada malam hari) setelah melihat
sekelompok Scarer lagi melakukan tugasnya di Monster Inc. Beberapa Scarer
tersebut merupakan lulusan Monster University, makanya sejak kecil Mike pingin
banget kuliah di sana biar bisa mengikuti jejak para Scarer tersebut.
![]() |
Mike Wazowski sebagai maba Monster University |
Sebelas tahun
kemudian, Mike berhasil masuk Monster University dan sangat bersemangat dalam
menjalani kehidupannya layaknya SpongeBob yang selalu bersemangat dalam
menjalani hari. Mike pun bertemu dengan seorang monster menakutkan yang kelak
jadi rekan kerjanya di film Monster Inc., yakni James “Sulley” Sullivan (suaranya
diisi John Goodman) yang langsung menarik perhatian dosen Monster University, Professor
Knight (suaranya diisi Alfred Molina) karena ia merupakan anak dari Bill Sullivan.
![]() |
James "Sulley" Sullivan |
Dalam semesta film
ini, tidak dijelaskan siapa itu Bill Sullvivan yang dibangga-banggakan oleh
Professor Knight, tapi dari hasil riset yang saya lakukan, Bill Sullivan kemungkinan
merupakan seorang alumni Monster University yang sangat sukses. Barangkali, ia
juga merupakan seorang Scarer sukses pada masanya yang membuat Sulley
sangat percaya diri dan bangga.
![]() |
Dean Abigail Harddscrabble |
Saat itu pula, Dean
Abigail Hardscrabble (suaranya diisi Helen Mirren), dekan jurusan Scarring
masuk ke dalam ruang kelas yang diikuti Mike dan Sulley dan berkata, “Mereka
yang tidak lulus ujian di akhir semester pertama harus keluar dari jurusan
Scarring” dan membuat Mike langsung rajin belajar supaya bisa lulus. Persaingan
antara Mike dan Sulley pun dimulai.
Mike yang sadar
bahwa ia gak punya privilege seperti Sulley langsung rajin belajar. Ia rajin
membaca berbagai macam buku di perpustakaan tentang berbagai macam teori cara
menakuti anak manusia. Sedangkan Mike yang sadar bahwa ia punya privilege hanya
mengandalkan nama besar ayahnya dan bakat alaminya saja yang sudah “seram dari
sananya”.
![]() |
Roar Omega Roar |
Film ini pun turut menampilkan berbagai stereotype yang jamak kita temui pada film-film yang bercerita tentang kehidupaan mahasiswa Amerika, yakni kelompok eksklusifnya. Banyak orang berlomba-lomba buat masuk kelompok eksklusif tersebut karena tidak sembarang orang masuk kelompok tersebut. Hanya anak-anak orang kaya, anak-anak paling pintar di kampus, dan anak-anak paling berprestasi yang masuk kelompok eksklusif tersebut. Yang masuk kelompok eksklusif tersebut otomatis bikin anggotanya jadi terkenal, dihormati semua orang di kampus dan tentu saja digandrungi oleh lawan jenis. Di Monster University, nama kelompok tersebut adalah Roar Omega Roar. Sulley langsung diajak bergabung pada Roar Omega Roar dan ia pun menerimanya.
Pada ujian akhir
semester, baik Mike maupun Sulley sama-sama gagal. Mike dinilai kurang
menakutkan oleh Dean Hardscrabble dan hanya pintar teorinya doang. Sedangkan
Sulley dinilai terlalu sembrono dalam menakut-nakuti anak manusia dan gak mikir
strategi tepat yang harus dilakukan. Mereka berdua pun tidak sengaja
menghancurkan tabung teriakan milik Dean Hardscrabble jadinya ya mereka dipaksa
pindah jurusan ke jurusan pembuat kaleng teriakan.
![]() |
Oozma Kappa |
Mike emang
dasarnya gak mau kalah, ia nekad buat mengikuti kompetisi “Scare Games” yang
diikuti oleh seluruh mahasiswa Monster University dan ngajakin Dean
Hardscrabble taruhan. Jika ia menang, ia pingin kembali ke jurusan Scarring,
jika tidak, ia ikhlas untuk meninggalkan Monster University. Namun, berhubung “Scare
Games” merupakan sebuah permainan tim, Mike terpaksa bergabung dengan Sulley
dan kelompok Oozma Kappa yang merupakan kebalikan dari Roar Omega Roar, yakni Oozma
Kappa adalah kelompok anak-anak cupu di Monster University yang bukan keturunan
siapa-siapa, payah dalam olahraga, penampilannya culun, masih tinggal bersama
orang tua, dan gak punya prestasi apa-apa. Khas film sekolahan/kuliahan Amerika
banget deh film ini.
Di luar dugaan
Mike bisa mengubah anak-anak cupu tersebut jadi lebih berani dalam menghadapi
anak-anak lainnya di Monster University dengan melatih mereka dan memotivasi
mereka. Mike memang cocok jadi pelatih, bahkan ia sanggup memaksimalkan kemampuan
Sulley yang sangat potensial karena yang sudah “seram dari sananya”.
![]() |
Oozma Kappa yang kena bully |
Meskipun begitu,
Ozzma Kappa pun kerap kali mengalami perundungan dari berbagai kelompok yang
ada di dalam kampus, terutama oleh Roar Omega Roar. Mereka dirundung karena
mereka merupakan monster lucu yang gak ada seram-seramnya sama sekali, bertubuh
kecil, dan berpenampilan cupu, sampai-sampai foto konyol mereka dijadikan
T-Shirt dan spanduk. Hal yang biasa kita temui pada film-film bertemakan
sekolah atau kampus dalam film Amerika.
Di babak final, Oozma
Kappa berhasil memenangkan “Scare Games” dan bikin publik Monster University
senang bukan main karena Oozma Kappa bisa mengalahkan Roar Omega Roar. Namun, Mike
menemukan fakta bahwa Sulley sengaja merusak simulator ketakutan supaya Mike
bisa tampil seram sehingga timnya bisa memenangkan pertandingan tersebut. Mike
dan seluruh anggota Oozma Kappa pun kecewa sampai-sampai membuang piala yang
mereka miliki saking malunya. Sulley pun mengakui perbuatannya pada Dean Hardscrabble
dan bersedia dikeluarkan dari Monster University.
Marah atas perbuatan
Sulley, Mike nekad pergi ke dunia manusia untuk membuktikan bahwa ia bisa
tampil sebagai monster yang menyeramkan. Ia muncul di sebuah perkemahan musim
panas dan mencoba kemampuannya. Alih-alih tampil seram, Mike malah dianggap
lucu oleh anak-anak tersebut karena anak-anak tersebut sudah menjadi anak
remaja dan jumlahnya pun banyak, jadi mereka gak ada takut-takutnya sama
sekali. Sulley pun langsung nyusulin Mike ke dunia manusia.
Sulley menemukan
Mike yang lagi frustasi karena ia memang gak ada seram-seramnya sama sekali dan
ia meminta maaf pada Mike. Alasan ia sengaja berbuat curang supaya timnya
memang dan mereka bisa kembali ke jurusan Scaring. Pada akhirnya mereka
bisa berdamai. Tapi saat mereka mencoba kembali ke dunia monster, pintu yang
mereka lewati sebelumnya telah dinonaktifkan, dan satu-satunya cara untuk
kembali adalah dengan menakut-nakuti manusia di sana supaya energi ketakutan
yang selama ini jadi sumber energi di dunia monster bisa terisi.
Keduanya bekerja
sama supaya bisa menakuti seluruh orang dewasa yang lagi ngejar-ngejar mereka
dengan menggunakan strategi brilian, yakni memanfaatkan psikologis manusia yang
takut akan gelap dan takut akan suara-suara menyeramkan dari sesuatu yang tidak
terlihat seperti yang selama ini kita saksikan pada film-film horror hingga
akhirnya mereka berhasil menakuti belasan orang dewasa sehingga mereka bisa
kembali ke Monster University.
Pada akhirnya,
mereka tetap dikeluarkan dari Monster University. Dean Hardscrabble sudah
membuat keputusan bulat tersebut karena perbuatan mereka berdua yang tidak bisa
ditoleransi sama sekali. Meskipun begitu, Dean Hardscrabble mengakui kemampuan
mereka dan berharap mereka sukses meskipun gak lulus dari Monster University.
Sungguh contoh pemimpin yang baik dan bijak Dean Hardscrabble ini.
![]() |
Mike dan Sulley jadi pengantar dokumen di Monster Inc |
Film pun diakhiri
dengan Mike dan Sulley yang bekerja di Monster Inc. dari bawah, dengan bekerja
sebagai tukang antar dokumen di perusahaan tersebut hingga akhirnya diangkat
sebagai Scarer yang kita saksikan pada film Monster Inc.
KESIMPULAN
Sebagai film prekuel, film ini cukup menghibur
ala-ala film Pixar lainnya meskipun menurut saya film ini tidak seramai film
Monster Inc. Visual yang ditampilkan film ini pun jauh lebih bagus dibanding film
Monster Inc. Jelas, karena keduanya dibuat dengan jarak 12 tahun. Perkembangan
teknologi kan berkembang dengan pesat dalam jarak 12 tahun tersebut. Selera
masyarakat pun meningkat, jadi ya sudah gak terlalu terkesan dengan jalan
ceritanya yang dianggap biasa seiring pertambahan usia yang saya miliki.
Biarpun begitu, film ini cukup mengisi waktu luang
saya. Gak hanya itu, film ini pun sangat menghibur. Film ini pun cukup
membangun optimisme saya bahwa kalau mau berusaha, pasti ada jalannya seperti
yang dicontohkan Mike dan Sulley dalam film ini. Makanya gak usah heran kenapa
Jepang bisa jadi negara maju karena sejak kecil mereka disajikan anime-anime
seperti Captain Tsubasa dan Slam Dunk, makanya prestasi olahraga mereka bisa
lebih maju karena menanamkan nilai-nilai optimisme seperti yang disajikan dalam
film Monster University ini.
0 Comments