IMDb: 8,5/10 | Rating Saya : 9/10

Rated : R | Genre: Comedy, Drama, Thriller

Directed by Bong Joon-ho | Screenplay by Bong Joon-ho, Han Jin-won

Story by Bong Joon-ho

Produced by Kwak Sin-ae, Moon Yang-kwon, Bong Joon-ho, Jang Young-hwan

Starring Song Kang-ho, Lee Sun-kyun, Cho Yeo-jeong, Choi Woo-shik, Park So-dam, Lee Jung-eun, Jang Hye-jin

Cinematography Hong Kyung-pyo | Edited by Yang Jin-mo

Music by Jung Jae-il

Production companies Barunson E&A

Distributed by CJ Entertainment

Release date 21 May 2019 (Cannes), 30 May 2019 (South Korea)

Running time 132 minutes | Country South Korea

Language Korean | Budget ₩17 billion ($15,5 million)

 

Kalau disuruh menyebutkan film Korea Selatan terbaik yang pernah saya tonton, saya bisa menjawabnya dengan mudah. Jawabannya tentu saja, Parasite!

Kok gampang banget menjawabnya? Ya, pasalnya,  film Korea Selatan yang saya tonton jumlahnya sangat sedikit, karena saya lebih terbiasa dengan film produksi Barat atau Hollywood, bukan karena film Korea Selatan saya anggap jelek. Di tahun 2019, saking bagusnya film ini, banyak banget teman-teman kuliah saya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang menjadikan film ini sebagai bahan penelitiannya untuk skripsi. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

Parasite adalah film keluaran tahun 2019 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang keluarga Kim yang terdiri dari Kim Ki-taek (diperankan Song Kang-ho), istrinya Chung-suk (diperankan Jang Hye-jin), putranya Kim Ki-woo (diperankan Choi Woo-shik) dan putrinya Kim Ki-jeong (diperankan Park So-Dam) yang tinggal di sebuah apartemen kecil dan kumuh. Saking kumuhnya, apartemen Keluarga Kim terletak di bawah tanah alias basement, lebih rendah dari toilet yang mereka miliki.

Keluarga Kim

Keluarga Kim bekerja sebagai pekerja kelas bawah yang kerjanya melipat kotak pizza. Tentu saja, mereka terpaksa bekerja sebagai pelipat kotak pizza karena tidak punya keahlian lain yang bisa mereka lakukan untuk mencari uang. Saking sengsaranya keluarga mereka, mereka sampai harus nebeng WiFi tetangga yang bisa mereka dapatkan di toilet rumah mereka karena posisi rumah mereka yang berada di bawah tanah.

Suatu ketika, Min-Hyuk (diperankan Park Seo-Joon), teman Kim Ki-Woo, menawarkan Ki-Woo untuk menggantikan pekerjaannya sebagai guru les privat bahsa Inggris untuk keluarga Park. Min-Hyuk berencana untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, makanya ia butuh pengganti yang bisa menggantikan pekerjaannya untuk keluarga Park.

Kim Ki-Woo tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan berharga ini. Untuk mewujudkan rencananya, Kim Ki-Woo menggunakan nama samaran “Kevin” supaya keluarga Park bisa lebih percaya dengannya. Ia pun menggunakan ijazah palsu yang ia edit sendiri lewat aplikasi Adobe Photostop supaya keluarga Park percaya bahwa ia guru bahasa Inggris yang kompeten.

Tentu saja Keluarga Park terkesan dengan kemampuan “Kevin” setelah wawancara dan sekali pertemuan dengan putri mereka, Park Da-Hye (diperankan Jung Ji-So). Kevin, alias Kim Ki-Woo begitu piawai merayu keluarga Park pada pertemuan pertamanya. Saking terkesannya, Ibu Park Da-Hye, Choi Yeon-gyo (diperankan Jo Yeo-jeong) pun meminta Kevin buat mencarikan guru seni untuk putranya, Pak Da-song (diperankan Jung Hyun-joon).


Kim Ki-Woo tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan kedua yang jauh lebih berharga ini. Kim Ki-Woo menggunakan cara yang saya dengan cara yang ia gunakan untuk meyakinkan Keluarga Park dengan merekomendasikan “Jessica”, gadis Korea Selatan yang berasal dari Chicago untuk ngajarin Park Da-song kesenian. Lagi-lagi Keluarga Park terkesan dengan keberadaan “Jessica” yang mereka anggap sangat berkompeten.

Keberhasilan mereka berdua mengelabuhi Keluarga Park tidak membuat “Kevin” dan  “Jessica” puas. Mereka pun berusaha memfitnah sopir pribadi Keluarga Park, celana dalam “Jessica” di mobil mereka supaya sopir pribadi Keluarga Park dipecat. Saat Keluarga Park bilang bahwa mereka butuh sopir baru, coba tebak, siapa yang mereka rekomendasikan buat jadi sopir pengganti? Ya tentu saja ayah mereka, Kim Ki-taek.

Park Da-Hye dan "Kevin"

Di balik semua itu, diam-diam “Kevin” pacaran dengan putri sulung Keluarga Park, Park Da-Hye. Jadi gak cuma dapat uang, tapi ia juga berhasil mendapatkan cinta. Mereka kerap kali berpacaran di kamar Park. Dengan diam-diam tentu saja.

Keluarga Kim memang pingin mempekerjakan seluruh anggota keluarganya pada Keluarga Park. Terakhir, mereka pun memfitnah asisten rumah tangga Keluarga Kim, Guk Mun-gwang (diperankan Lee Jung-eun) dengan dalih bahwa ia menderita TBC supaya Keluarga Kim memecatnya. Saat Keluarga Park bilang bahwa mereka butuh asisten rumah tangga baru, coba tebak, siapa yang mereka rekomendasikan buat jadi sopir pengganti? Ya tentu saja ibu mereka, Chung-suk. Kocak emang!

Keluarga Kim berpesta di Rumah Keluarga Park

Suatu hari, Kepala Keluarga Park, Park Dong-ik/Nathan Park (diperankan Lee Sun-kyun) mengajak seluruh keluarga untuk berkemah selama beberapa hari di luar kota untuk merayakan hari ulang tahun Da-song, putra bungsu mereka. Keluarga Kim memanfaatkan kesempatan ini untuk berpesta di rumah Keluarga Park, menikmati fasilitas yang Keluarga Park miliki seperti makanan yang lezat, mandi air panas, serta kasur yang empuk selagi Keluarga Park berlibur.

Plot twist mulai terjadi di sini karena ketika Keluarga Kim berpesta, mantan asisten rumah tangga Keluarga Park, Mun-gwang tiba-tiba mengetuk pintu dengan alasan ada barang yang ketinggalan. Biar gak ketahuan tentu saja hanya asisten rumah tangga yang baru, yakni Chung-suk yang membukakan pintu. Suami dan dua orang anaknya bersembunyi.

Alih-alih mengambil barangnya yang ketinggalan, Mun-gwang malah membuka ruang bawah tanah rahasia yang selama ini tidak diketahui oleh Keluarga Park. Di ruang bawah tanah itulah ia menyumbunyikan Geun-sae (diperankan park Myung-hoon), suaminya yang selama ini tinggal di sana setelah punya hutang pada rentenir. Untuk bisa hidup, Geun-sae diam-diam suka mencuri makanan pada tengah malam dari dapur Keluarga Park.

Geun-sae dan Mun-gwang

Chung-suk tentu saja berusaha mengancam mereka berdua pada polisi. Namun alih-alih berada di atas angin, Chung-suk malah melakukan blunder karena kebusukan Keluarga Kim justru malah terungkap. Tidak saja terungkap, Mun-gwang bahkan merekam aksi Keluarga Kim dengan smartphonenya. Saat ini, justru Mun-gwang dan suaminya yang berada di atas angin.

Perkelahian antara mereka tidak bisa terhindari. Baku hantam yang terjadi sungguh bikin saya deg-degan saat nonton karena di satu sisi, saya gak pingin Keluarga Kim ketahuan, tapi di sisi lain saya juga gak pingin rahasia Geun-sae dan suaminya juga terungkap. Harusnya sih mereka bisa sama-sama bikin perjanjian damai. Biar bagaimanapun, mereka adalah penipu ulang yang sama-sama meraup keuntungan dari Keluarga Park yang kaya raya. Mereka adalah “Parasite” sesungguhnya yang berusaha ditunjukan dalam film ini.

Setelah tengah perkelahian tersebut, Keluarga Park “memang”, tapi di saat yang bersamaan, Keluarga Park menelepon Chung-suk untuk mempersiapkan rumah mereka karena Keluarga Park membatalkan liburan yang harusnya mereka lakukan. Hujan yang sangat deras bikin kemping gak nyaman, jadinya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Gila sih ini yang bikin skenario, plot twist di atas plot twist!

Pastinya Keluarga Kim panik dong mendengar bahwa Keluarga Park tiba-tiba bakalan pulang? Mereka berusaha membersihkan ruang tamu Keluarga Kim karena sebelumnya mereka telah berpesta di sana. Mereka pun berusaha menyembunyikan Mun-gwang dan Geun-se di ruang bawah tanah. Tapi terlambat, karena Keluarga Park keburu sampai di rumah jadi mereka terpaksa bersembunyi di bawah meja. Keluarga Kim terpaksa bersembunyi di bawah meja sampai seluruh anggota keluarga Park yang baru pulang tertidur. Saat seluruh anggota Keluarga Park tertidur, seluruh anggota Keluarga Kim pulang ke rumahnya yang ternyata diterjang banjir hebat.

Tidak hanya rumah Keluarga Kim saja yang terkena banjir, seluruh rumah yang berada pada lingkungan Keluarga Kim terkena banjir akibat letak geografisnya yang lebih rendah dibandingkan rumah keluarga kaya Korea Selatan lainnya seperti rumah Keluarga Park sehingga air bah seperti yang sengaja dibuang ke sana. Keluarga Kim pun berusaha untuk menyelamatkan barang-barang berharga mereka, tapi percuma, karena rumah Keluarga Kim memang sudah tenggelam karena letaknya yang berada di bawah tanah alias basement.

Di saat yang hampir bersamaan, mantan asisten rumah tangga Keluarga Kim, Mun-gwang meninggal dunia akibat gegar otak. Rupanya, saat Keluarga Kim dan pasangan suami istri tersebut baku hantam, kepala Mun-gwang terbentur pada tembok dengan keras sehingga ia meninggal dunia. Tentu saja, Geun-sae menangis, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sendiri terluka dan takut ketahuan keluarga Park di atas.

Keesokan harinya, Keluarga Park bermaksud menyelenggarakan pesta ulang tahun untuk Da-song karena perkemahan yang seharusnya mereka lakukan gagal total akibat hujan deras, makanya Keluarga Park mengundang “Kevin” dan “Jessica” buat datang. Keluarga Park pun meminta “sopir baru” dan “asisten rumah tangga barunya” untuk datang biar bisa bantu-bantu.


Di sini, Kim Ki-taek menyimpan dendam kesumat pada Choi Yeon-gyo karena ia bersyukur dengan hujan deras semalam soalnya udara jadi lebih fresh, dan cuacanya juga jadi lebih cerah. Jelas, Kim Ki-taek dendam pada Choi Yeon-gyo, pasalnya di saat orang kaya seperti Choi Yeon-gyo bersyukur atas karunia Tuhan, orang miskin seperti Kim Ki-taek terpaksa kehilangan tempat tinggalnya akibat banjir.

Pesta ulang tahu Da-song yang berakhir tragis

Singkat cerita, pada pesta ulang tahun Da-song, “Kevin” yang bermaksud memeriksa keadaan Geun-sae dan Mun-gwang di ruang bawah tanah malah kena sergap Geun-sae. “Kevin” langsung pingsan setelah terkena pukulan Geun-sae.

Geun-sae yang lagi dilanda dendam kesumat telah mengambil pisau dari dapur dan menusuk “Jessica” dan ia langsung tewas seketika. Melihat kejadian tersebut, Da-song langsung kejang-kejang karena ia punya pengalaman traumatis melihat Geun-sae yang tengah mencuri makanan di tengah malam.

Sebagai seorang ayah, Kim Ki-taek jelas mengutamakan putrinya, “Jessica” alias Kim Ki-jeong dong? Tapi Park Dong-ik alias Mr. Park malah berteriak pada Kim Ki-taek yang menyuruhnya untuk segera menyalakan mobil biar bisa menyelamatkan Da-song.

Di tengah kekacauan itu, Chung-suk berhasil menusuk Geun-sae dengan pisau. Namun, Kim Ki-taek yang punya dendam kesumat pada Mr. Park yang selama ini melecehkannya sebagai orang miskin, gak pikir panjang langsung menusuknya hingga tewas, lalu ia melarikan diri ke ruang bawah tanah tempat Geun-sae selama bertahun-tahun bersembunyi.

Kepolisian Korea Selatan berusaha mengungkapkan kasus tersebut tapi tidak juga berhasil karena Kim Ki-taek tidak juga ditemukan karena ia bersembunyi di bunker seperti yang Geun-sae lakukan. “Kevin” alias Kim Ki-woo pun tidak bisa dimintai keterangan baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka karena ia mengalami kelainan otak setelah otaknya dioperasi. Otak Kim Ki-woo mengalami kerusakan setelah dihantam Geun-sae pada pesta ulang tahun Da-song. Benar-benar chaos!

Pada akhirnya, Chung-suk dan Kim Ki-woo terpaksa melanjutkan kehidupannya tanpa kehadiran “Jessica” alias Kim Ki-jeong yang sudah meninggal dunia. Kim Ki-jeong dan ibunya pun dibebaskan pihak berwajib karena tidak ada motif dan barang bukti yang jelas. Meskipun begitu, mereka berdua masih terus dibuntuti oleh pihak kepolisian, makanya mereka berdua tidak membebaskan ayah mereka yang terpaksa hidup di ruang bawah tanah seperti yang Geun-sae lakukan.

Kim Ki-taek terus bersembunyi di ruang bawah tanah. Ia berusaha bertahan hidup seperti yang Geun-sae lakukan, yakni menyelinap ke lantai atas pada tengah malam untuk mencuri makanan. Ah iya, rumah Keluarga Park pun sudah ganti kepemilikan karena Keluarga Park shock dengan kejadian tersebut.

Meskipun begitu, Kim Ki-taek tetap bisa berkomunikasi dengan anaknya, Kim Ki-woo lewat kode morse karena ruang bawah tanah tempatnya bersembunyi bisa mengirimkan kode morse ke luar. Nah, satu-satunya cara Kim Ki-woo menyelamatkan ayahnya adalah dengan cara membeli rumah tersebut, tapi Kim Ki-woo pun berpikiran realistis karena harga rumahnya yang sangat mahal mustahil ia beli meskipun ia menabung selama puluhan tahun sekalipun.

 

KESIMPULAN

Gak cuma jalan ceritanya yang bagus. Gak cuma akting para aktor dan aktrisnya yang bagus. Bong Joon-ho sebagai sutradaranya pun betul-betul jenis. Parasite bisa saya sebut sebagai film Korea Selatan terbaik yang pernah saya katakan karena tiga hal tersebut. Gila, udah kayak Christopher Nolan yang kalau bikin film, banyak banget plot twistnya.

Tiga tahun berselang setelah film fenomenal tersebut trending pun, saya masih kepikiran dengan film ini. Film ini secara sempurna menggambarkan kesenjangan sosial yang terjadi di Korea Selatan.

Keluarga Park yang kaya raya bisa hidup tenang dan nyaman. Punya asisten rumah tangga dan sopir pribadi. Rumahnya pun besar dan indah. Sedangkan Keluarga Kim terpaksa hidup tidak nyaman di sebuah rumah kecil yang letaknya di ruang bawah tanah alias basement. Keluarga Park punya halaman luas yang indah di kala hujan, sedangkan Keluarga Kim rumahnya selalu kebanjiran tiap kali hujan turun.


Di awal film pun Chung-suk bilang pada seluruh anggota keluarganya bahwa Keluarga Park bisa sebaik itu karena ia orang kaya. Orang kaya cenderung baik karena gak usah mikirin uang lagi seperti yang Keluarga Kim lakukan selama ini. Betul-betul menggambarkan apa yang terjadi di film ini bukan? Gila sih film ini.


Saking bagusnya, film ini pun mendapatkan enam Piala Oscar untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Film Berbahasa Asing Terbaik, Naskah Terbaik, Penyuntingan Film Terbaik, dan Desain Produksi Terbaik. Selamat untuk seluruh pihak yang terlibat dalam film ini. Kalian hebat! Mudah-mudahan suatu saat Indonesia bisa bikin film kayak gini juga.

Sayangnya, saya gak nonton film ini di bioskop karena saat itu saya gak nyangka bahwa film ini sebagus itu. Tahu gitu nonton di bioskop deh.