IMDb: 6,6/10 | Rating Saya : 7/10
Rated : R | Genre: Action, Drama,
Thriller
Directed by Francis Lawrence | Screenplay by Justin
Haythe
Based on Red Sparrow by Jason Matthews
Produced by Peter Chernin, David Ready, Jenno Topping, Steven
Zaillian
Starring Jennifer Lawrence, Joel Edgerton, Matthias
Schoenaerts, Jeremy Irons
Cinematography by Jo Willems | Edited
by Alan Edward Bell
Music by James Newton Howard
Production companies TSG Entertainment, Chernin
Entertainment
Distributed by 20th Century Fox
Release date 15 February 2018 (Newseum), 2 March 2018 (United
States)
Running time 140 minutes | Country United States
Language English,
Russian | Budget $69 million
Kemarin saya
sudah menbahas tentang film psikologi yang berjudul The Silence of the Lambs,
kali ini saya akan mengulas film spionasi berjudul Red Sparrow yang dibintangi oleh
Jennifer Lawrence. Film ini adalah adaptasi dari novel karya Jason Matthews
dengan judul yang sama. Novel yang dirilis tahun 2013 ini sempat mendapatkan
dua penghargaan di tahun 2014 yang lalu.
Pada saat saya
kecil, saya selalu berandai-andai menjadi mata-mata yang mengabdikan diri untuk
negara kelahiran saya layaknya James Bond. Berkesempatan berkeliling dunia
hingga digandrungi oleh para wanita adalah awal mula khayalan saya saat kecil,
namun setelah menonton film Red Sparrow, saya bersyukur bahwa saya tidak
menjadi seorang mata-mata seperti James
Bond. Yuk disimak ulasan saya berikut.
Storyline
Red
Sparrow adalah film keluaran Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2018. Film
ini berikisah tentang seorang wanita Rusia bernama Dominika Egorova (diperankan
Jennifer Lawrence yang berprofesi sebagai seorang balerina terkenal. Performa
Dominika gak usah diragukan lagi, ia sukses tampil secara gemilang pada sebuah
pertunjukan besar di rusia. Sayangnya, karirnya sebagai balerina berumur pendek
karena ia mengalami kecelakaan yang tidak memungkinkannya untuk melanjutkan
diri sebagai seorang balerina.
Dominika Egorova |
Dominika
adalah seorang anak yang berbakti pada ibunya setelah ayahnya gak ada. Seingat
saya, di film ini tidak dijelaskan apakah ibunya bercerai dengan ayahnya atau memang
ayahnya sudah meninggal dunia, intinya sih Dominika selama ini tinggal berdua
saja dengan ibunya. Jadi, ketika Dominika terpaksa menghentikan pekerjaannya
sebagai balerina, ia bingung banget. Mau hidup dari mana? Keahlian satu-satunya
Dominika kan cuma balet!
Untungnya,
Dominika punya paman yang bekerja sebagai seorang anggota intelejen Rusia yang
bernama Ivan Dimitrevich Egorov (diperankan Matthias Schoenaerts) yang berempat
padanya setelah tahu kalau Dominika mengalami kecelakaan. Si Ivan ini gak cuma ngomong
doang, tapi juga menawarkan pekerjaan buat Dominika, dengan menjadi mata-mata.
Dengan begitu, biaya hidup Dominika dan ibunya bakal ditanggung oleh Ivan.
Dominka gak punya pilihan lain, makanya ia menerima tawaran pamannya tersebut.
Pelatihan mata-mata Red Sparrow |
Dominika
akhirnya dikirim ke sekolah pelatihan mata-mata Rusia yang gak cuma ngajarin
dasar-dasar spionase, tapi mengajarkan bahwa seorang mata-mata harus bisa melakukan
apa saja untuk menjalankan misinya, termasuk melakukan tindakan asusila pada
lawan jenis. Di film ini, Dominika diajarkan untuk bisa menarik perhatian pria
lewat pesonanya sebagai seorang wanita cantik. Bukan, bukan cuma dandan biasa seperti
(maaf) wanita penghibur di panti pijat atau tempat karaoke, itu mah level
rendahan, tapi diajari bagaimana caranya biar bisa bikin pria penasaran
dengannya, setelah penasaran, dia diajari bagaimana caranya biar bisa bikin pria
terpuaskan syahwatnya, by any means necessary.
Film ini beda
banget dengan film spionase lainnya seperti James Bond atau Jason Bourne yang
menyajikan banyak adegan action dar der dor bak bik bug yang spekatakuler.
Film ini menyajikan dialog panjang yang sangat membosankan buat sebagian besar
orang di luar sana. Tapi justru itu yang bikin film ini menarik.
Dialog-dialognya realistis. Sebagai catatan, novel Red Sparrow ditulis oleh
Jason Matthews yang merupakan seorang mantan agen CIA, jadi referensi yang ia
tulis beneran ditulis dari orang yang pernah jadi mata-mata beneran, bukan
karangan orang awam seperti kita.
Film
ini menyuguhkan banyak sekali aspek psikologisnya terkait kebutuhan manusia
yang sangat rapuh. Pada pelatihan menjadi seorang mata-mata, para calon
mata-mata tersebut mempelajari salah satu aspek terlemah dalam diri manusia,
yakni aspek seksualnya, makanya Dominika diajari segala tektek bengek seputar
syahwat manusia mulai dari titik-titik sensual manusia sampai bagaimana caranya
memuaskan syahwat manusia, baik itu pria ataupun wanita sekalipun dengan
berbagai fetish yang berbeda.
Para
mata-mata dilatih untuk dapat masuk ke dalam nafsu liar manusia untuk meraih
informasi yang dibutuhkan oleh negara tempat kelahirannya dari lawan-lawannya,
dengan cara apapun. Para mata-mala pun dilatih untuk menahan rasa sakit
meskipun disiksa, bahkan sampai diperkosa namun tetap patuh kepada atasan dan
kepada negaranya sebagai seorang patriot. Bagaimana manusia begitu mudah dicuci
otak untuk menjadi sebuah alat negara yang setia apapun perintah atasan dan
perintah negara tempatnya lahir, adalah sebuah aspek utama dalam film ini.
Pada pelatihan
menjadi mata-mata, instruktur dalam pelatihan tersebut menanamkan doktrin
kepada para calon agennya seperti ini : “Tubuhmu adalah properti negara.
Negara sudah memberikanmu hidup. Ini saatnya negara meminta kembali darimu.”
Ivan Drago dalam film Rocky IV (1985)
Film ini
mengingatkan saya tentang film klasik berjudul Rocky IV (1985) yang menampilkan
penampilan petinju asal Uni Soviet (sekarang Rusia) bernama Ivan Drago yang
percis seperti para mata-mata yang dilatih pada film ini. Hidupnya cuma buat
negara. Ia pun latihan tinju untuk mengharamkan nama bangsa. Gak ada yang lebih
penting dari negara. Sebegitu kuatnya doktrin Rusia pada masyarakatnya, gak cuma
pada mata-matanya doang.
Film ini pun menyajikan
pertikaian klasik antara dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Rusia yang
sudah terjadi selama puluhan tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II. Selama
ini, lewat sajian film-film Hollywood, orang Amerika Serikat (CIA) selalu
digambarkan sebagai “tokoh baik” yang humanis, sedangkan orang Rusia selalu
digambarkan sebagai “tokoh jahat” yang tidak berprikemanusiaan. Wajar sih,
namanya juga film buatan sendiri, jadi ya pasti ngebagus-bagusin diri sendiri,
dong?
Menurut saya,
setelah Trilogy Jason Bourne dan Salt, film ini bisa saya katakan salah satu
film tentang spionase terbaik yang pernah saya tonton. Film ini pun menjelaskan
bahwa negara-negara besar intelejennya betul-betul jalan. Banyak double
agent. Ada yang bekerja buat Amerika dan Rusia sekaligus, layaknya Itachi
Uchiha dalam manga dan anime Naruto gitu. Gak ada yang enak jadi mata-mata tuh.
KESIMPULAN
Bagi yang
penasaran bagaimana sih aspek psikologi manusia sehingga dengan mudahnya dapat
didoktrin untuk menyerahkan seluruh hidupnya demi negara, dapat mencobanya
dengan menonton Red Sparrow ini. Dulu, kalau nonton film mata-mata seperti
James Bond, saya selalu kepingin jadi mata-mata. Tapi setelah nonton film ini,
saya malah gak mau jadi mata-mata.
Jadi mata-mata gak enak, kalau ketangkap ya disiksa lawan |
Mengapa? Dalam
film Red Sparrow, diceritakan bahwa untuk menjadi seorang mata-mata, apapun
yang dilakukan oleh anggotanya semata-mata untuk negara tempat kelahirannya.
Kita tidak lagi memiliki kesempatan untuk menemui keluarga kita, teman-teman
sama kecil kita, bahkan identitas kita pun diganti untuk kepentingan pekerjaan
kita.
Hari pertama
pelatihan menjadi mata-mata dalam film ini dijelaskan bahwa manusia adalah
sebuah teka-teki kebutuhan. Setiap orang memiliki kepingan yang hilang. Jika
kamu bisa mengisi kepingan itu, kamu dengan mudah bisa menguasainya. Dengan menonton film ini, kita akan disadarkan bahwa
setiap manusia memiliki kebutuhannya sendiri-sendiri.
Disini Jennifer Lawrence yang berperan sebagai Dominika Vasilyevna Egorova ini telah menjelaskan kepada kita betapa rapuhnya manusia apalagi ketika tertekan. Ketika manusia disiksa dan nyawanya terancam, serta terancam kehilangan orang yang dicintainya, maka seseorang akan menunjukan sifat aslinya yang selama ini tidak diperlihatkan kepada orang lain.
0 Comments