IMDb: 8,3/10 | Rating Saya : 9/10
Rated : PG | Genre: Crime, Drama
Directed by Brian De Palma | Screenplay by Oliver Stone
Produced by Martin Bregman | Cinematography by John A. Alonzo
Starring Al Pacino, Michelle Pfeiffer, Steven Bauer, Mary Elizabeth Mastrantonio, Robert Loggia, Miriam Colon, F. Murray Abraham, Paul Shenar, Harris Yulin, Ángel Salazar, Arnaldo Santana, Pepe Serna, Michael P. Moran, Al Israel, Dennis Holahan, Mark Margolis, Michael Alldredge, Ted Beniades
Edited by Jerry Greenberg, David
Ray | Music by Giorgio Moroder
Distributed by Universal Pictures
Release date 1 December 1983 (New York City), 9 December 1983 (United States)
Running time 170 minutes | Country United States
Language English | Budget $
23,5-37 million
STORYLINE
Scarface adalah sebuah film keluaran tahun
1983 buatan Amerika Serikat. Film ini merupakan salah satu film mobster (film
mafia) terbaik sepanjang masa menurut saya, meskipun masih di bawah The
Godfather Trilogy. Film ini menginspirasi banyak film mobster lainnya. Gak cuma
menginspirasi film mobster lainnya, film ini pun menginsprirasi salah salah
satu game terbaik yang pernah ada, Grand Theft Auto: Vice City (2002) lewat
berbagai adegan dan jalan cerita yang disajikannya.
Film ini diawali dengan kekisruhan yang
terjadi di Kuba pada tahun 1980an. Saat itu banyak warga negara Kuba yang
mengungsi ke Amerika Serikat, lebih tepatnya ke Kota Miami. Nah, Tony Montana
(diperankan Al Pacino) adalah salah satu pengungsi tersebut. Tony Montana tidak
sendiri, ia mengungsi ke Amerika Serikat bersama sahabatnya, Manny Ribera
(diperankan Steven Bauer).
Tidak mudah bagi pengungsi Kuba saat itu untuk dapat izin masuk Amerika Serikat. Tony sendiri dapat izin untuk masuk Amerika Serikat dibantu Frank Lopez (diperankan Robert Loggia), gembong narkoba Miami dengan syarat ia harus membunuh seorang mantan Jenderal Kuba di tenda pengungsian tepat pada gerbang perbatasan Amerika Serikat.
Setelah sukses membunuh mantan jenderal
tersebut, Tony dan Manny melanjutkan perjalanan hidup mereka di Miami sebagai pencuci
piring pada sebuah kedai di pinggir jalan Kota Miami. Pastinya Tony gak mau
dong hidup selamanya sebagai seorang pencuci piring? Ia sambat pada Manny
sambil menunjuk para pria kaya yang setiap harinya dugem sambil ditemani wanita
cantik pada sebuah club malam di seberang kedai tempat mereka bekerja.
Tidak lama, tangan kanan Frank Lopez, Omar
Suarez (diperankan F. Murray Abraham) menghampiri Tony dan Manny di kedai
tempat mereka bekerja. Omar meminta Tony dan Many untuk melakukan pekerjaan
kotor buat mereka, yakni membeli kokain dari orang Kolombia. Tony dan Manny
tidak melewatkan kesempatan emas tersebut. Mereka langsung menerima tawaran
tersebut. Pokoknya, apapun deh demi uang!
Tony Montana hampir tewas digergaji listrik orang Kolombia |
Tony dan Manny tidak melakukan pekerjaan
ini berdua. Mereka dibantu Angel dan Chi Chi, anak buah Omar. Sayangnya,
pekerjaan pertama mereka gagal total. Tony hampir tewas dibunuh orang Kolombia
tersebut. Angel malah harus kehilangan nyawanya. Adegan ini ikonik banget di
dunia Hollywood. Pasalnya, usaha orang Kolombia untuk membunuh Tony bukan
dengan cara mainstream seperti menodongkan senjata api atau senjata tajam, tapi
pakai gergaji listrik! Saking populernya adegan ini, sampai-sampai dibuatkan
easter eggsnya di game Grand Theft Auto: Vice City.
Elvira (Michelle Pfeiffer) dan Tony Montana (Al Pacino) |
Meskipun rekan Angel harus kehilangan
nyawanya, Tony, Manny, dan Chi Chi berhasil membunuh seluruh orang Kolombia
tersebut. Kokainnya pun berhasil mereka dapatkan. Atas keberhasilan mereka,
Frank Lopez mengundang Tony dan Manny ke rumahnya buat minum-minum. Di situlah
Tony bertemu dengan Elvira (diperankan Michelle Pfeiffer), istri Frank Lopez.
Tony langsung jatuh cinta pada Elvira. Gak salah sih, emang Michelle Pfeiffer
di film ini cantik banget!
Sejak saat itulah, Tony dan Manny resmi
bekerja pada Frank Lopez. Tentunya setelah bekerja pada Frank Lopez, Tony jadi
punya banyak uang dong? Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan
mengunjungi ibu Tony, sebut saja Mama Montana (diperankan Miriam Colon) dan
adik perempuannya yang bernama Gina (diperankan Mary Elizabeth Mastrantonio). Mama
Montana gak mau menerima uang haram dari Tony. Mama Montana bahkan mengusir
Tony dan menyuruh Gina buat gak lagi berhubungan dengannya. Drama keluarga
banget sumpah!
Performa Tony dinilai bagus oleh Frank
Lopez, makanya ia mempercayakan Tony dan Omar buat pergi ke Bolivia untuk
bertemu gembong kokain setempat, Alejandro Sosa (diperankan Paul Shenar). Sebagai
gembong kokain, Alejandro Sosa tentunya gak gampang percaya dengan Tony dan
Omar. Alejandro bahkan terang-terangan bilang pada mereka berdua bahwa ia tidak
mempercayai mereka, karena bisa saja mereka informan polisi. Selain itu Alejandro
pun sambat pada mereka berdua bahwa Frank Lopez gak pandai untuk berbisnis
narkoba di Miami.
Dugaan Ajelandro Sosa benar banget,
ternyata Omar merupakan informan polisi. Omar sampai digandung dari atas
helikopter oleh Alejandro. Di situ, Alejandro memperingatkan Tony buat gak
macam-macam dengannya. Bisa-bisa, ia bernasib sama seperti Omar. Namun Tony
kembali meyakinkan Alejandro bahwa ia orang yang bisa diandalkan dan tidak akan
macam-macam dengannya.
Kembali ke Miami, Frank Lopez malah marah
dengan kematian Omar. Selain itu, Tony dimarahi Omar karena ia berani membuat
kesepakatan dengan Alejandro tanpa sepengetahuannya. Tony pun membela diri,
bahwa ia melakukan hal tersebut sebagai bentuk inisiatifnya. “Kapan bisnis
kita bisa maju kalau harus nunggu persetujuan darimu?”, mungkin itulah
kira-kira kalimat Tony pada Frank Lopez.
Singkat cerita, Tony dan Manny akhirnya
berhasil menggulingkan Frank Lopez dari kepemimpinannya sebagai gembong narkoba
Kota Miami. Tony berhasil membunuh Frank, merebut seluruh bisnisnya, bahkan
berhasil merebut Elvira, wanita impiannya. Mereka akhirnya menikah. Tony pun ngemodalin
Gina, adiknya buat buka salon kecantikan yang merupakan impiannya sejak lama.
Game Grand Theft Auto: Vice City (2002) dan Film Scarface (1983) |
Premis cerita Scarface betul-betul mirip
dengan premis cerita game Grand Theft Auto: Vice City. Di game Grand Theft
Auto: Vice City, Tommy Vercetti, yang namanya mirip banget dengan Tony Montana,
berhasil menggulingkan bisnis narkoba yang dijalankan Ricardo Diaz. Rumah
mereka berdua pun mirip banget!
Film ini secara sempurna menggambarkan kelamnya
dunia narkoba Kota Miami. Bagaimana gembong narkoba mengekspor kokain atau
heroin dari Amerika Selatan, bagaimana gembong narkoba menyuap anggota
kepolisian, anggota DEA (Drug Enforcement Administration), semacam BNN (Badan
Narkotika Nasional) Amerika, dan bagaimana gembong narkoba saling rebutan
kekuasaan satu sama lain.
Film ini pun penuh banget dengan adegan
seksual, adegan penggunaan narkoba, adegan pembunuhan, dan kata-kata kasar.
Sama sekali tidak cocok ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Di film ini ada
sekitar 226 kali “F word” diucapkan. Gila kan? Selain itu film ini seksis
banget, Tony Montana orangnya patriarki banget dalam memperlakukan wanita,
termasuk Gina, adiknya, dan istrinya, Elvira. Pastinya gak relevan di tahun
2022 ini.
CHARACTER
Karakter yang terdapat pada film ini
sungguh tidak main-main. Tony Montana orangnya gampang banget marah kalau
keinginannya tidak tercapai. Di sisi lain, ia protektif banget sama adik
perempuannya, Gina. Manny aja sampai dilarang buat mendekati Gina. Biasanya,
gembong narkoba gak akan pakai narkoba kepunyaannya, tapi di sini, Tony Montana
malah ikut-ikutan buat mengkonsumsi narkoba yang ia miliki. Kocak banget deh!
Tony Montana (Al Pacino) |
Dari dulu, Al Pacino cocok banget berperan
sebagai seorang ganster. Deretan film terbaik Al Pacino hampir semuanya
berperan sebagai gangster, mulai dari The Godfather Trilogy, The Donnie Brasco
(1997), sampai Irisman (2019). Emang speasialisasinya di situ, sama seperti
Robert de Niro.
Meskipun banyak berperan sebagai gangster,
baik Al Pacino maupun Robert de Niro gak pernah melakukan adegan spektakuler
layaknya Batman atau Spider-Man. Atau, seperti Bruce Willis yang demen
melakukan adegan-adegan spektakuler seperti lompat dari helikopter atau
kejar-kejaran dengan mobil. Fokus mereka di film-film gangster yang
diperankannya lebih ke dialog-dialog yang sangat memorable banget. Lebih ke
akting mereka yang sangat totalitas banget.
Tony Montana (diperankan Al Pacino) dan Manny Ribera (diperankan Steven Beuer) |
Selain Tony Montana, jangan lupakan Manny
Ribera. Manny Ribera orangnya loyal banget. Pada setiap kesempatan yang ada, ia
hampir selalu ada di samping Tony. Mereka sama-sama merintis karir dari sekadar
pencuci piring di kedai pinggir jalan, sampai jadi pimpinan gembong narkoba.
Dari miskin, sampai jadi kaya mereka ini bareng-barengan terus. Sebuah nilai
persahabatan yang sangat patut kita tiru. Nilai persahabatannya ya yang harus
kita tiru, bukan jadi gembong narkobanya!
Michelle Pfeiffer dari masa ke masa |
Ah, jangan lupakan Elvira (Michelle
Pfeiffer), di sini, Elvira cantik banget sumpah! Debut Michelle Pfeiffer di
Scarface memang membuktikan bahwa ia merupakan aktris serba bisa. Saya sampai
gak sadar kalau ia berperan sebagai Catwoman di film Batma (1989) karya Tim
Burton. Elvira di sini pun kocak banget. Sebagai istri gembong narkoba, ia
malah ikut-ikutan jadi pecandu narkoba. Gabutnya tuh aneh. Harusnya Elvira
ikutan PKK atau arisan ibu-ibu pejabat Kota Miami aja, jangan ikut-ikutan pakai
narkoba kayak suaminya!
KESIMPULAN
"Say hello to my little friend!" -Tony Montana |
Kesiumpulannya, film ini sangatlah menghibur. Film ini pun akhirnya jadi pop culture yang iconic banget buat tahun 1980an. Soundtracnya berikut ini memorable banget, bahkan untuk generasi Mileneal seperti saya. Coa deh dengerin lagunya di atas. Enak banget buat didengar kan?
Kalau kalian demen film-film mobster macam The Godfather Trilogy, Goodfellas (1990), Casino (1995) atau The Irishman (2019), kalian pasti suka dengan film ini juga. Jangan lupa juga, kalimat “Say hello to my little friend” yang iconic itu digaungkan oleh Al Pacino dalam film ini.
0 Comments