IMDb: 6,2/10 | Rating Saya : 7,5/10
Rated : TV-PG | Genre: Biography, Drama,
History
Sutradara Harris Nizam | Produser Sarjono Sutrisno
Penulis Beby Hasibuan
Berdasarkan Surat Kecil untuk Tuhan oleh Agnes Davonar
Pemeran Dinda Hauw, Alex Komang
Distributor Skylar Pictures | Tanggal rilis 7 Juli 2011
Negara Indonesia | Bahasa Indonesia
Kalau disuruh merekomendasikan
film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton, pastinya saya bingung karena kuantitas
film Indonesia yang saya tonton tidak sebanyak film Barat atau film Hollywood
yang sudah saya tonton selama ini. Bukannya saya tidak cinta produk dalam
negeri, tapi film Indonesia yang menurut saya bagus belum begitu banyak.
Film Indonesia
jelas kualitas dan kuantitasnya masih kalah dari film-film Hollywood. Jangankan
itu, dibandingkan dengan film-film Thailand pun, kualitas dan kuantitasnya
masih kalah. Untuk kualitas cerita, sutradara serta kemampuan akting aktor serta
aktrisnya masih bisa diadu, tapi masalah dana pembuatan film, jelas masih kalah
jauh. Selain itu, di Indonesia masih terlalu banyak pembajakan, jadi sineas
perfilman mungkin agak malas untuk bikin bikin film.
Meskipun begitu,
salah satu film Indonesia terbaik yang pernah saya tonton adalah film yang
berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan. Sayangnya saya tidak menonton film ini di
bioskop, tapi saya tonton secara random di televisi nasional saat saya duduk di
bangku kuliah. Saya melihat premis film ini tidak biasa untuk ukuran film
Indonesia yang saat itu didominasi oleh film komedi esek-esek atau film Horror
berkedok film esek-esek.
STORYLINE
Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film keluaran Indonesia tahun 2011 yang bercerita tentang perjuangan Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke (diperankan Dinda Hauw), remaja 13 tahun dalam melawan penyakit kanker yang dideritanya. Perjuangan Keke dalam film ini dibuat berdasarkan kisah nyata, bukan dibuat berdasarkan cerita dari novel, jadinya lebih relate buat saya sebagai penontonya.
Sebelum
didiagnosis terkena kanker, Keke tumbuh sebagai seorang periang yang berprestasi
dalam bidang akademik, bahkan Keke sempat menjadi model dan penyanyi cilik. Ia
juga tumbuh sebagai seorang gadis remaja Indonesia pada umumnya yang demen
jalan-jalan ke mall sepulang sekolah ataupun di akhir pekan.
![]() |
Keke dan Andi di sekolah |
Keke pun memiliki
orang tua dan dua kakak laki-laki yang sangat suportif meskipun kedua orang tua
mereka bercerai. Meskipun telah resmi bercerai, kedua orang tua Keke tetap
menjalin komunikasi yang bagus satu sama lain dan dengan ketiga anaknya. Keluarga
Keke pun memiliki seorang ajudan sekaligus sopir pribadi bernama Pak Yus
(diperankan Heri Savalas) yang sangat setia pada keluarganya, sama seperti setianya
Alfred Pennyworth pada Keluarga Wayne. Keke juga punya ‘teman spesial’ bernama
Andi (diperankan Esa Sigit), yang bisa dibilang sebagai seorang pacarnya.
![]() |
Keke yang tiba-tiba sering mimisan parah |
Semuanya berjalan
dengan sempurna, hingga pada suatu ketika, Keke sering mengalami mimisan, sakit
mata hebat sampai Keke terus-terusan mengeluarkan air mata disertai sakit
kepala hebat, baik saat sekolah maupun saat di rumah. Ayah Keke, Pak Joddy Tri
Aprianto (diperankan Alex Komang) dan kakak laki-laki Keke yang kebetulan satu
sekolah dengan Keke, Kiki (diperankan Dwi Andhika) langsung memeriksakan Keke
ke dokter.
Hasil diagnosa dokter barkata bahwa Keke mengidap Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak). Penyakit yang diderita Keke saat itu masih tergolong baru di Indonesia sehingga dokter yang menangani Keke belum tahu banyak tentang apa penyakit yang diderita oleh Keke. Setelah tahu diagnosis Keke, Ayah Keke memutuskan untuk merahasiakan vonis kanker yang diutarakan oleh dokter rumah sakit.
Kehidupan Keke langsung
berubah drastis. Keke yang semula merupakan seorang gadis periang langsung berubah
jadi gadis yang murung. Bagaimana tidak, ia jadi gak bisa bersekolah. Ia juga
jadi tidak bisa mengikuti ekstrakulikuler dance yang digelutinya selama ini. Ia
pun jadi minder buat pergi ke sekolah dan bertemu dengan pacar dan teman-temannya
karena kanker yang dideritanya membuat wajah cantiknya berubah jadi (maaf)
buruk rupa. Padahal, pacar dan teman-teman Keke tidak pernah mempermasalahkan
hal tersebut, tapi gimana lagi, namanya orang sakit pasti overthinking
banget kan? Selain itu, karena sering mengalami sakit kepala hebat, Keke
pun jadi banyak istirahat di rumah.
Pada mulanya, Ayah Keke sempat ragu dengan tindakan medis yang direkomendasikan oleh dokter karena jarang sekali pasien kanker yang sembuh ketika menjalankan tindakan medis seperti tindakan kemoterapi dan konsumsi obat-obatan kimiawi. Jadinya, Ayah Keke membawa Keke untuk berobat ke pengobatan alternatif, mulai dari pengobatan secara Islami dengan menggunakan air mineral yang didoakan Kiai, sampai pengobatan alternatif dari Tiongkok dengan berbagai ramuan herbal tradisional Tiongkok.
Sampai suatu
ketika, Ibunda Keke, Nandita (diperankan Ranty Purnamasari) menegur Ayah Keke
supaya Keke mendapatkan pertolongan medis. Keke pada mulanya kecewa. Ia pikir
dengan sakitnya Keke, Ibu dan Ayahnya bisa rukun. Tapi alih-alih rukun, mereka
malah bertengkar terus-terusan karena Ibunda Keke mengira bahwa Ayah Keke kurang
becus dalam merawat Keke dengan membawanya ke pengobatan alternatif alih-alih ke
dokter spesialis.
Tindakan Ayah
Keke saya anggap wajar karena saat itu (tahun 2004), perkembangan internet belum
secanggih sekarang sehingga buat orang awam, kalau pingin cari informasi
tentang penyakit yang diderita Keke harus ikut seminar kedokteran atau
banyak-banyak berdiskusi dengan dokter spesialis. Jadi ya wajar Ayah Keke lebih
percaya dengan pengobatan alternatif.
Setelah diberi
penjelasan yang komprehensif oleh dokter, Keke setuju untuk menjalankan
tindakan medis yang dilakukan oleh dokter. Keke menjalankan berbagai macam tindakan
medis seperti kemoterapi dan mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan yang prosnya
tentu saja tidak menyenangkan sama sekali.
![]() |
Keke menjalani kemoterapi |
Efek samping dari
kemoterapi mulai dirasakan Keke. Rambutnya sering rontok hingga Keke mutuskan
untuk mencukur habis rambutnya. Keke pun jadi sering mual, muntah-muntah dan
kehilangan nafsu makannya. Kulitnya pun jadi kering, tubuhnya pun jadi kurus banget.
Suasana psikologis Keke pun jadi ikut terganggu karena ia overthinking
atas penyakit yang dideritanya. Setelah hampir satu tahun menjalani proses
kemoterapi, Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalankan aktivitasnya
seperti semula meski dokter menyarankan Keke supaya tidak terlalu kecapekan
dalam menjalankan berbagai aktivitasnya.
Permasalahan
keluarga yang harus dihadapi Keke dan keluarganya tidak sampai di situ saja.
Suatu hari, Chika (diperankan Egi John Foreisythe), kakak tertua Keke baru saja
pulang dari kegiatannya balap mobil yang digelutinya. Ayahnya menegur Chika supaya
Chika menghentikan kegiatan balap mobil yang ia anggap boros karena semua uang
miliknya sudah habis digunakan untuk pengobatan Keke. Ia khawatir, jika terjadi
apa-apa dengan dirinya, maka Chika yang harus bertanggung jawab dengan apa yang
sudah ia lakukan selama ini, terutama persoalan pengobatan Keke.
Chika tersinggung
dengan teguran ayahnya karena ia mulai ikut bapalan liar setelah Ayah dan
Ibunya bercerai. Selama ini, ia gak betah di rumah karena ia gak tahan dengan
permasalahan rumah tangga Ayah dan Ibunya, jadinya ia melampiaskan kekesalannya
tersebut dengan ikut balapan liar. Keke yang mendengar pertengkaran tersebut
langsung keluar kamar dan berusaha minta maaf pada kakaknya tentang kekacauan
yang ia buat selama ini dengan mengalami penyakit kanker yang dideritanya. Sungguh,
adegan ini menyayat air mata!
Tidak lama
setelah itu, Chika yang tetap keras kepala untuk terus menggeluti dunia balapan,
mendapati bahwa Keke nekad masuk ke dalam mobilnya saat ia sedang balapan. Keke
bilang, “Sekali seumur hidup, pingin lihat kakaknya balapan. Dan ia percaya
bahwa kakaknya gak akan mencelakakannya dalam balapan tersebut”, dan tentu
saja adegan ini bikin sedih karena Keke sadar bahwa hidupnya tidak lama lagi.
![]() |
Keke dan Chika |
Chika yang tertampar
atas ucapan Keke mumutuskan untuk tidak melanjutkan balapannya malam itu biar
Keke gak kenapa-kenapa. Bahkan, Chika memutuskan untuk berhenti balapan
selamanya. Ia bahkan meminta Ayahnya untuk menjual mobilnya buat nambah-nambah
biaya pengobatan Keke. Chika dan Ayahnya yang selama ini gak akur malah
berpelukan sambil menangis. Semuanya demi Keke.
![]() |
Keluarga Keke yang lagi berlibur |
Tidak hanya itu,
kedua kakak laki-laki keke, Andi, Ibu, dan Ayahnya pun bersatu padu demi Keke
dengan berlibur ke tempat wisata. Tentu saja, Pak Yus juga ikutan. Mereka
bersenang-senang di tempat wisata sambil bersepeda dan berfoto-foto bersama
sebagaimana yang sering mereka lakukan sebelum kedua orang tua mereka bercerai
dan saat keluarga mereka masih utuh. Semuanya demi Keke.
Perasaan lega yang
dialami Keke tidak berlangsung lama krena pada tahun 2006, kanker yang dialami
Keke kembali. Gak cuma kembali, kanker yang menyerang Keke jauh lebih ganas
dibandingkan sebelumnya. Hasil diagnosa dokter berkata bahwa kanker yang Keke
derita sudah mencapai stadium akhir, di mana kankernya sudah menyebar ke
seluruh jaringan tubuhnya.
![]() |
Keke dan teman-temannya |
Keke beruntung
punya dua kakak laki-laki yang suportif. Keke juga beruntung punya pacar dan
teman-teman yang sama suportifnya. Mereka sering banget belajar bersama di
rumah Keke untuk memberikan dukungan moral pada Keke yang lagi sakit. Teman-teman
ekskul dancenya pun sampai mempersembahkan sebuah tarian yang mereka peragakan
pada lomba dance Jakarta untuk Keke. Tentu saja Keke juga ikut menyaksikannya
meski dengan menggunakan kursi roda.
![]() |
Keke lagi ujian sekolah |
Meskipun begitu,
Keke berusaha menjalankan berbagai kegiatannya dengan sebaik-baiknya. Ia nekad
ikut Ujian Sekolah dan menghadiri berbagai acara sekolah lainnya dengan cara
digendong Pak Yus. Ia bahkan sampai berkali-kali mengalami mimisan parah saat
Ujian Sekolah. Seluruh guru dan teman-temannya yang menyaksikan hal tersebut
tentu saja gak bisa menahan air matanya. Lah, penonton yang menyaksikan adegan
ini di bioskop atau di rumah aja pasti ikutan sedih nonton adegan tersebut.
Pada akhirnya,
seluruh orang terdekat Keke harus merelakan Keke untuk pergi. Keke tidak harus
lagi menanggung rasa sakit akibat penyakit yang dideritanya. Keke akhirnya
pergi menghadap Yang Maha Kuasa tidak lama setelah Ujian Sekolahtersebut
dijalankannya. Nilainya pun termasuk yang tertinggi di sekolahnya sampai-sampai
Ayahnya sempat tidak percaya dan bertanya apakah guru-gurunya yang sengaja
menaikkan nilai-nilai ujian Keke tersebut.
Pada akhirnya kisah
Keke diabadikan lewat novel yang ditulis oleh Agnes Danovar dengan judul Surat
Kecil Untuk Tuhan yang diadaptasi menjadi film dengan diperankan Dinda Hauw
yang berperan sebagai Keke alias Gita Sesa Wanda Cantika dengan sangat
sempurna. Alex Komang pun secara sempurna telah memerankan perannya sebagai
Ayah Keke sampai-sampai keduanya mendapatkan Nominasi Aktor dan Aktris terbaik pada
Piala Citra meskipun mereka gak memenangkan Piala Citra pada tahun tersebut.
KESIMPULAN
Untuk ukuran film Indonesia, Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film yang sangat bagus. Film ini merangkum segala permasalahan yang dialami oleh pasien kanker, mulai dari persamalahan teknis dunia kedokteran, habisnya uang keluarga untuk biaya pengobatan, hingga terpaksa meninggal dunia karena hingga tahun 2022 pun, kanker belum bisa disembuhkan karena penyakit yang telah ada sejak ribuan tahun ini masih jadi misteri besar.
Untungnya
sekarang sudah ada BPJS, jadi pasien kanker seperti Keke saat ini beban
finansialnya bisa terbantu banget. Biaya kemoterapi kalau gak pakai BPJS bisa
habis ratusan juta Rupiah, belum lagi perintilan-perintilan lainnya. Waktu Keke
sakit, saat itu belum ada BPJS jadi ya beban pengobatan Keke masih ditanggung
Keke dan keluarganya secara utuh.
Pada akhirnya,
saya ucapkan ucapan terimakasih pada Almarhumah Gita Sesa Wanda Cantika dan keluarganya
yang telah memberikan kisahnya. Semoga Keke ditempatkan di surga-Nya. Semoga
keluarga Keke yang ditinggalkan selalu dirahmati oleh Tuhan selamanya.
Tidak lupa saya juga berterimakasih yang sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini sehingga bisa merepresentasikan apa yang Keke alami selama masih hidup dalam bentuk film yang sangat menyentuh hati.
0 Comments