IMDb: 8,6/10 | Rating Saya : 9,5/10

Rated : R | Genre: Crime, Drama, Thriller

Directed by Jonathan Demme | Screenplay by Ted Tally

Based on The Silence of the Lambs by Thomas Harris

Produced by Kenneth Utt, Edward Saxon, Ron Bozman

Starring Jodie Foster, Anthony Hopkins, Scott Glenn, Ted Levine  

Cinematography by  Tak Fujimoto | Edited by Craig McKay

Music by Howard Shore

Production companies Strong Heart Productions | Distributed by Orion Pictures

Release date 30 January 1991 (New York City), 14 February 1991 (United States)

Running time 118 minutes | Country United States

Language English | Budget $19 million

 

Menonton film adalah salah satu cara menghibur diri yang murah dan mudah. Saat ini akses menonton film tidak hanya melalui televisi, tetapi melalui streaming digital seperti Netflix, Disney Plus, atau HBO Max. Menonton film juga bisa disaksikan melalui layanan TV kabel. Tapi layanan TV kabel kayaknya sudah banyak yang gak pake ya?

Nah, kalau kamu bingung mau nonton apa, saya sarankan kamu buat nonton film The Silence of the Lambs. Film yang satu ini bisa merangsang aderalin kita karena alurnya yang menegangkan. Tidak hanya itu, film ini bisa menambah wawasan kita semua, tertama wawasan kita dalam bidang psikologi.

 

STORYLINE

The Silence of the Lambs adalah film keluaran Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1991. Film ini bergenre thriller crime yang bercerita tentang Clarice Starling (diperankan Jodie Foster), agen FBI yang baru saja lulus dari Akademi FBI Virginia. Agent Starling kemudian ditugaskan atasannya, Jack Crawford (diperankan Scott Glenn) untuk mewawancarai Hannibal Lecter (diperankan Anthony Hopkins) yang lagi dipenjara. Crawford percaya bahwa Habbibal Lecter, psikiater terkenal yang didakwa atas tuduhan berbagai pembunuhan keji, bisa ngasih petunjuk buat FBI untuk menemukan pembunuh berantai bernama “Buffalo Bill”.

Wawancara Agent Starling dan Dr. Hannibal Lecter

Sel tempat Dr. Hannibal Lecter dijaga dengan sangat ketat oleh petugas yang berwenang saking berbahanya ini orang. Bukan, bukan berbahaya layaknya Huly yang bisa memprorak porandakan seisi Bumi, tapi karena Dr. Hannibal Lecter orangnya sangat manipulatif. Beberapa polisi bahkan sampai harus kehilangan nyawanya akibat ulah manipulatif Dr. Hannibal Lecter. Barangkali, Dr. Hannibal Lecter ini mirip-mirip dengan Joker atau Harley Quinn dalam semesta DC.

Kalian pasti bertanya-tanya, kenapa buat mencari seorang pembunuh berantai “Buffalo Bill”, FBI sampai harus berurusan dengan tahanan bernama Dr. Hannibal Lecter? Jadi Dr. Hannibal Lecter ini merupakan seorang psikiater ternama yang menggunakan seluruh ilmu kedokteran dan ilmu psikologi yang dikuasainya untuk membunuh banyak orang secara sadis. Ia mampu memanipulasi manusia karena ia paham titik-titik kelemahan manusia. Selain itu, “Buffalo Bill” merupakan mantan pasien Dr. Hannibal Lecter, makanya FBI yang diwakili Agent Starling diminta buat menanyainya.

Anehnya, Dr. Lecter tertarik untuk membantu Agent Starling. Ternyata oh ternyata, Dr. Lecter mau membantu Agent Starling karena ia telah membaca masa lalu Agent Starling yang kelam. Meskipun Agent Starling lulusan FBI terbaik di angkatannya, ia juga punya masa lalu yang kelam, layaknya Bruce Wayne dalam semesta DC. Dr. Lecter ini betul-betul hebat, sumpah! Bisa tahu Agent Starling punya masa lalu yang kelam dari pertemuannya yang pertama! Keren banget emang sih. Moga-moga di dunia nyata gak ada orang kayak Dr. Hannibal Lecter deh.

FBI pun lagi dikejar waktu buat menangkap “Buffalo Bill”. Bukan, bukan karena ia sudah membunuh dan menguliti lima wanita tak bersalah, tapi karena calon korbannya yang kelima adalah Catherine Martin (diperankan Brooke Smith), putri seorang senator Amerika Serikat. Emang ya, dimana-mana kalau pejabat lagi kesusahan, harus didahulukan! Huh!

Dalam percakapannya dengan Dr. Lecter, Agent Starling berusaha membujuk Dr. Lecter supaya mau memberikan informasi yang ia butuhkan untuk menangkap “Buffalo Bill” dengan imbalan ia bakal dipindahkan dari penjaranya tempat disekap sekarang ke penjara yang lebih longgar penjagaannya. Dr. Lecter malah tidak menginginkan hal tersebut, justru ia mau membantu Agent Sterling dengan imbalan informasi pribadi perihal masa lalunya karena Dr. Lecter ingin membaca lebih jauh masa lalu Agent Sterling. Gila gak tuh?

Premis ceritanya menarik banget kan ya? Saya rasa gak banyak film seperti ini The Silence of the Lambs. Dr. Lecter ini mirip sekali dengan Dr. Harleen Quinzel alias Harley Quinn dalam semesta DC, psikiater yang berubah 180 derajat menjadi seorang pembunuh sadis tanpa ampun.

Perhatian kita tidak saja tertuju pada Dr. Lecter dan Agent Starling saja lho! Jangan lupakan “Buffalo Bill”  (diperankan Ted Levine) yang sudah membunuh dan menguliti lima orang wanita sebelum menculik anak dari seorang senator Amerika Serikat. Ah iya, udah mah jadi tersangka pembunuhan sadis, “Buffalo Bill” pun jenis kelaminnya tidak jelas karena ia merupakan seorang transgender. Makin rumit kan?

Buffalo Bill

Di tengah-tengah film, kita juga mendapati fakta bahwa “Buffalo Bill” selalu meninggalkan ngengat di tenggorokan korban yang ia bunuh dan ia kuliti selama ini. Apa maksudnya? Apa yang menyebabkan seseorang bisa jadi orang yang begitu sadis gak masuk akal seperti “Buffalo Bill”?

Sepanjang nonton film ini, kita disuguhkan adegan-adengan spektakuler yang menegangkan. Kita dibuat penasaran dengan apa yang akan diberbuat oleh Dr. Lecter selanjutnya. Kita juga dibuat penasaran apakah Agent Starling bakalan mampu buat menangkap “Buffalo Bill” dan menyelamatkan anak senator yang ditawannya? Kita juga dibuat penasaran apa peristiwa traumatis yang dialami Agent Starling sampai-sampai Dr. Sterling penasaran?

Film ini dikemas dengan sangat apik dan membuat para penontonya tegang sekaligus penasaran akan alur apa yang akan dihadapi oleh para tokoh utama yang ada di film ini lho. Film ini juga sekaligus memberikan pelajaran psikologi kepada kita semua karena film ini betul-betul mengulas psikologi manusia dengan sangat baik. Film ini juga mengungkapkan latar belakang bagaimana seseorang dapat berperilaku abnormal yang sebagian besar akibat faktor lingkungan dan masa lalu yang sangat kelam. Penasaran dengan kisahnya bukan?

 

CHARACTER

Karakter yang paling menarik perhatian kita semua tentu saja Dr. Hannibal Lecter, Agent Clarice Starling dan juga “Buffalo Bill”. Kita bahas satu persatu ya.

Dr. Hannibal Lecter ini karakternya unik banget! Ia bagaikan fallen angel yang turun ke dasar neraka. Dr. Hannibal Lecter langsung saya sematkan sebagai salah satu karater fiksi paling iconic yang pernah saya tonton dalam hidup. Ternyata bukan saya saja yang berpikiran seperti itu, Dr. Hannibal Lecter dinobatkan buat masuk sebagai 100 Greatest Character of the Last 20 Years menurut Enteraintmet Weekly.

Tentu saja kita harus berterimakasih pada Anthony Hopkins, aktor legendaris yang telah sukses mengadaptasi karakter Dr. Hannibal Lecter dari novel ke dalam film yang kita saksikan dengan sangat sukses. Melalui perannya sebagai Dr. Hannibal Lecter, ia memperoleh Oscar pertamanya sebagai Aktor Terbaik.

Raihan Oscar The Silence of the Lambs

Tidak hanya Dr. Hannibal Lecter alias Anthony Hopkins saja yang memperoleh Oscar lewat film ini, Agent Starling alias Jodie Foster pun memperoleh Oscar sebagai Aktris Terbaik lewat film ini. Hei, tidak hanya itu, film ini memenangkan lima Oscar lainnya dalam katerogri Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Adaptasi Skenario Terbaik, Tata Suara Terbaik dan Penyuntingan Film terbaik. Gila!

Clarice Starling (atas), Jodie Starling (bawah)

Ah iya, saya pun sudah lebih dari 25 tahun ngikutin manga Detektif Conan, dan baru sadar bahwa agen FBI Jodie Starling di Detektif Conan itu terinspirasi dari Clarice Starling. Namanya mirip banget! Wajah mereka pun mirip, dan sama-sama agen FBI!

Film ini menginspirasi saya buat lebih giat lagi belajar psikologi. Saya juga agak menyesal kenapa dulu gak kuliah psikologi. Tapi saya sering melihat teman-teman saya yang kuliah psikologi di kampus tugasnya gila-gilaan. Jangankan diajak buat naik gunung, diajak nongkrong di kantin kampus aja suka susah saking banyaknya tugas.


KESIMPULAN

Demi Dewa, kalau kamu belum pernah nonton The Silence of the Lambs, segera tonton!