IMDb: 8,4/10 | Rating Saya : 9/10
Rated : R | Genre: Biography, Drama,
History
Directed by Mel Gibson
Written by Randal Wallace
Based on The Wallace by Blind Harry
Produced by Mel Gibson, Alan Ladd Jr., Bruce Davey
Starring Mel Gibson, Sophie Marceau, Patrick McGoohan, Catherine
McCormack, Brendan Gleeson
Cinematography John Toll | Edited by Steven Rosenblum
Music by James Horner
Production companies Icon Productions, The Ladd
Company
Distributed by Paramount Pictures (United States), 20th Century Fox
(International)
Release date 18 May 1995 (Seattle), 24 May 1995 (United States)
Running time 178 minutes | Country United States
Language English |
Budget $65-70 million
Saya nonton film Braveheart
karena film ini masuk dalam 100 film terbaik sepanjang masa versi IMDb.
Setidaknya, dari rating user IMDb, film ini masuk dalam peringkat 71 denganrating 8,4. Makanya saya gak ragu untuk nonton film ini meskipun film ini film
lama. Simak ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
Braveheart adalah
film keluaran tahun 1995 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang
kehidupan seorang pria Skotlandia bernama William Walace. Saat anak-anak,
William Walace (diperankan James Robinson) menyaksikan kekejaman Raja Inggris, Edward
“Longshank” (diperankan Patrick McGoohan) yang telah menginvasi Skotlandia
setelah Raja Skotlandia, Alexander III tidak meninggalkan pewaris takhtanya
karena tidak punya anak.
![]() |
Best scene! |
William Walace
bahkan harus menyaksikan gugurnya ayah dan saudara kandungnya sendiri akibat invasi
yang dilakukan oleh Inggris pada Skotlandia. Adegan pemakaman tersebut
sangatlah sedih. Anak sekecil itu harus menyaksikan kekejaman perang secara
langsung. Beruntung, saat itu William berteman dengan seorang gadis bernama Murron
MacClannough (diperankan Mhairi Calvey), dan ia pun memberikan setangkai bunga
padanya supaya William gak bersedih. So sweet banget sumpah!
Tidak lama
setelah pemakaman ayah dan saudara kandungnya, pamannya, Argyle Wallace (diperankan
Brian Cox) datang. Gak Cuma datang, Argyle membawa William Walace keliling
Eropa sekaligus mendidiknya dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu pedang dan taktik
perang. Argyle kepingin William lebih mengutamakan otak dibandingkan otot biar
gak mati konyol. Keren sih ini!
![]() |
William Wallace dan Murron |
Setelah
bertualang keliling Eropa bersama pamannya, William dewasa (diperankan Mel
Gibson) kembali ke Skotlandia dan prioritas pertamanya bukanlah melawan tirani
Inggris, melainkan langsung menemui Murron MacClannough yang juga telah tumbuh
dewasa (diperankan Catherine McCormack). Layaknya Dilan, William mendatangi
rumahnya, ngajakin Murron untuk berkuda keliling Skotlandia sambil
hujan-hujanan. Atuh euy, Skotlandia mah tiris kang, leuwih tiris tipadan
Bandung!
William dan
Murron sepakat untuk menikah secara diam-diam. Selain karena ayah Murron belum
merestui hubungan mereka, tentara Inggris sering merecoki pengantin baru
Skotlandia. Merecokinya bukan malakin minta uang, tetapi meminta “jatah” untuk
meniduri pengantin wanita yang baru menikah bahkan sebelum suami sahnya
menyentuhnya.
Jijik sumpah!
Maksud saya, kalau mau menjajah ya menjajah aja, membunuh ya membunuh aja, gak
usah sampai melecehkan gitu! Di mana-mana negara yang menjajah suatu negara selalu
kelewatan! Termasuk yang dilakukan oleh bangsa Belanda dan Jepang saat menjajah
Indonesia. Barangkali yang dilakukan oleh Amerika Serikat atau Rusia saat
menginvasi Timur Tengah dan Ukraina. Hadeuh.
Ketakutan yang
ditakutkan oleh William dan Murron benar-benar terjadi. Sehari setelah
pernikahan mereka, salah satu tentara Inggris yang lagi berada di desa tempat
tinggal Murron punya ketertarikan pada Murrnon. Ia mencoba untuk (maaf)
memperkosa Murron. Murron pun melawan tentara Inggris tersebut sekuat tenaga.
William pun datang untuk menyelamatkan istrinya dan memintanya untuk bertemu di
tempat mereka biasa bertemu, namun setelah ditunggu-tunggu, Murron tidak juga
datang.
Ternyata Murron
telah ditangkap tentara Inggris. Mereka diberi wewenang oleh Raja Inggris Longshank
untuk mengeksekusi siapa saja di depan umum mereka-mereka yang berani melawan
tentara Inggris karena dengan melawan tentara Inggris, artinya mereka telah
melecehkan Raja Inggris Longshank. Murron pun diseksekusi mati dengan cara digorok
di depan umum.
Menyadari bahwa
istrinya telah diseksekusi di depan umum, William langsung menghabisi mereka
semua untuk balas dendam. Tentunya dengan dibantu seluruh warga desa tempat
mereka tinggal. Mereka semua terinspirasi oleh keberanian William yang berani
melawan tirani Inggris. Selama ini, mereka begitu ketakutan oleh tirani Inggris
karena jumlah mereka lebih banyak dan mereka lebih mahir dalam baku hantam.
Mereka juga punya sarana prasarana yang jauh lebih mumpuni dari mereka seperti pedang
yang bagus, busur beserta panahnya, baju zirah, hingga kuda.
William pun
sadar, untuk melawan tirani Inggris, ia tidak bisa sendirian. Ia harus menyatukan
seluruh klan yang ada di Skotlandia untuk melawan Inggris. Biar bagaimanapun,
tentara Inggris punya persenjataan yang lebih mumpuni. Jumlahnya pun lebih
banyak. Mereka hanya bisa dilawan jika seluruh klan yang ada di Skotlandia
bergabung dengannya.
![]() |
Raja Inggirs Longshank dan putra mahkotanya |
Di sisi lain,
Raja Inggris Longshank tentu marah dengan kelakukan William Wallace yang berani
melawannya. Ia memerintahkan putra mahkotanya, Pangeran Edward (diperankan Peter
Hanly) untuk menghentikan William Wallace dengan cara apapun. Longshank sengaja
memberi Pangeran Edward wewenang penuh soalnya ia akan sowan ke Raja Prancis
untuk urusan diplomasi sekaligus mempersiapkan Pangeran Edward sebagai
penerusnya kelak.
Pangeran Edward
tentu bukan seorang putra mahkota yang mumpuni untuk tugas tersebut. Sejak
lahir, ia tinggal di istana dan hidup bermewah-mewahan. Ia mirip dengan Joffrey
Baratheon (diperankan Jack Gleeson) dalam serial Game of Thrones yang tidak
bisa apa-apa sama sekali. Mengayunkan pedang gak bisa, punya wibawa kagak,
punya otak brilian juga nggak. Bisanya cuma hidup enak dan marah-marah. Tapi
setidaknya Joffrey bisa ngasih perintah ke bawahannya, gak kayak Pangeran
Edward yang selalu bingung mau ngapain.
![]() |
William Wallace memimpin pasukan Skotlandia |
Di Skotlandia,
nama William Wallace jadi nama yang terkenal banget. Banyak orang yang
terinspirasi atas tindakan William Wallace. William Wallace dianggap sebagai
orang yang mampu melawan tirani Inggris. Ia dikenal sebagai sosok orang tinggi
dan berotot, jago mengayunkan pedang, jago taktik perang serta sangat
berwibawa. Sebagian dari cerita yang tersebut memang dilebih-lebihkan.
Zaman itu kan
belum ada internet. Jangankan internet, surat kabar saja gak ada. Jadi banyak
orang yang gak tahu gimana sosok William Wallace itu kayak gimana. Makanya
banyak orang yang kecewa setelah melihat William Wallace secara langsung karena
ia digambarkan tinggi, besar, dan berotot. Aslinya kan gak tinggi-tinggi amat.
Pertempuran demi
pertempuran terus dimenangkan oleh William Wallace dan para pengikutnya. Puluhan
perwira terbaik Inggris berhasil ia kalahkan. Tidak berhenti sampai di situ, William
pun berhasil memenggal kepala keponakan Raja Inggris Longshanks dan mengirimkan
kepalanya secara langsung padanya sampai-sampai ia kesal dibuatnya. Ia sampai-sampai
menganggap bahwa anaknya tidak becus sama sekali.
![]() |
Robert the Bruce |
William Wallace
pun bersekutu dengan Robert the Bruce (diperankan Angus Macfadyen), salah satu
bangsawan Skotlandia paling berkuasa di sana. Robert terinspirasi dengan
semangat perjuangan yang dikibarkan William Wallace. Namun, Robert the Bruce
ini punya ayah yang toxic banget. Ayahnya menderita penyakit kusta dan selalu
berusaha mengontrol anaknya karena ia pingin anaknya jadi Raja Skotlandia.
![]() |
Putri Isabelle dan William Wallace |
Raja Inggris
Longshanks sadar bahwa putra mahkotanya gak bakalan becus jika dikirim untuk
mewakili dirinya untuk bertemu dengan William Wallace. Maka, ia mengirim
menantunya, Putri Isabelle (diperankan Sophie Marceau), seorang putri dari
Prancis yang sengaja ia nikahkan dengan anaknya sebagai juru bicaranya untuk
bertemu dengan William Wallace.
Alih-alih
menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, Putri Isabelle malah terpikat oleh
William Wallace. Ia begitu kagum dengan sosok William Wallace yang gak cuma
jago mengayunkan pedang, tapi ia akgum dengan William Wallace yang punya dendam
kesumat pada Inggris setelah tentara Inggris berani mengeksekusi mati istrinya.
Putri Isabelle yakin bahwa tindakan tersebut adalah tindakan sejati dari seorang
pria yang begitu sayang pada istrinya. Selama ini, suaminya boro-boro bisa
bertindak kayak William. Dikasih kekuasaan oleh ayahnya sendiri aja gak becus.
Makanya Putri Isabelle kagum banget pada William.
Dalam berbagai
kesempatan yang ada, Putri Isabelle kerap kali membocorkan berbagai informasi
rahasia pada William, seperti taktik kotor Raja Inggris Longshanks. Putri
Isabelle berani mengkhianati rajanya sendiri karena ia sadar bahwa Raja
Longshanks dan suaminya bukanlah pemimpin yang baik, makanya ia lebih memilih
untuk berpihak pada William. Ia bersimpati pada perjuangan William dan rakyat
Skotlandia.
Sejak ribuan
tahun yang lalu, selalu ada pihak yang berkhianat dalam perang. Dalam kisah
ini, ayah Robert the Bruce membuat kesepakatan rahasia dengan Raja Longshanks
supaya Robert the Bruce bisa menjadi Raja Skotlandia. Pada akhirnya, karena dikhianati
oleh ayah Robert the Bruce, William Wallace ditangkap pasukan Inggris. Robert
sampai-sampai mendatangi langsung ayahnya yang lagi sekarat untuk membunuhnya,
tapi ia mengurungkan niatnya tersebut dan bersumpah bahwa ia tidak akan pernah
berada di pihak yang salah lagi. Emang benar sih, dari dulu orang tua toxic
harus disingkirkan! Tapi banyak yang gak berani karena takut dianggap durhaka.
![]() |
Putri Isabelle yang membisikan rahasia pada Raja Longshank |
Putri Isabelle
yang kesal dengan Raja Inggirs Longshanks langsung mendatangi ayahnya.
Kebetulan, Raja Inggris Longshanks lagi sakit parah. Dari penggambarannya di
film kayaknya sih kena serangans troke karena ia tidak bisa berbicara sama
sekali. Putri Isabelle membisikkan kalimat yang intinya bahwa garis
keturunannya akan berhenti sampai Pangeran Edward saja karena ia bersumpah akan
membunuhnya. Ia pun berkata bahwa anak yang sedang ia kandung bukan anak
kandung Pangeran Edward, melainkan anak kandung dari William Wallace.
Di hadapan Hakim,
William Wallace diadili karena ia dianggap berkhianat ada Raja Inggris. Ia
diberi dua pilihan, menyerah atau tetap teguh pada pendiriannya. Jika ia
menyerah, ia akan langsung dieksekusi mati. Hukumannya akan tergolong ringan.
Tapi jika ia teguh pada pendiriannya, ia akan dihukum mati dengan cara yang
menyakitkan. William memilih cara yang kedua karena ia gak mau tunduk pada
tirani Inggris.
Seluruh warga
Inggris yang menonton malah sangat bersimpati atas keberanian William Wallace
karena ia memilih mati secara pelan-pelan dan tersiksa padahal ia bisa memilih
untuk mati dengan cepat dan tidak tersiksa karena ia memilih untuk teguh pada
pendiriannya. Algojo yang bertugas malah meminta William untuk berkata, “Grace”
supaya hukuman mati William bisa dipercepat. Alih-alih berkata “Grace”,
William malah berteriak “Freedom” yang membuat saya sebagai penonton
malah merinding. Ia mati dalam membela idealismenya. Keren!
Alih-alih membuat
rakyat Skotlandia tunduk pada tirani Inggris, kematian William Wallace malah
membuat rakyat Skotlandia bersatu untuk melawan tirani Inggris sekalipun tubuh
William telah dimutilasi dan digantung pada titik-titik tertentu sebagai
peringatan pada rakyat Skotlandia yang gak mau tunduk pada tirani Inggris.
![]() |
Robert the Bruce memimpin pasukan Skotlandia melawan Inggris |
Robert the Bruce
pun memimpin pasukan Skotlandia untuk melawan Inggris dan menggaungkan namanya
di hadapan seluruh pasukannya untuk bertarung dengan penuh semangat sebagaimana
yang dicontohkan William Wallace ketika ia masih hidup hingga akhirnya
Skotlandia bisa terbebas dari tirani Inggris dan merdeka.
KESIMPULAN
Untuk yang suka dengan film-film kolosal macam Lord
of the Rings Trilogy atau 300, film ini barangkali cocok banget untuk kalian
tonton, meskipun endingnya bukanlah happy ending. Gak ada adegan pedang-pedangan
spektakuler seperti yang dicontohkan Himura Kenshin dalam live action Rurouni
Kenshin atau aksi busur panah spektakuler sepertiy ang dicontohkan Legolas
dalam Lord of the Rings Trilogy. Semua yang ada di sini lebih natural.
Film ini benar-benar menggambarkan keadaan Britania
Raya berabad-abad yang lalu yang masih barbar. Mereka tidak ada bedanya dengan manusia
zaman megalitikum yang belum mengenal teknologi canggih. Kelakuan mereka pun
benar-benar biadab karena kerap kali memperkosa wanita. Saya yakin, kalau
Inggris tidak menginvasi seluruh dunia seperti yang ia lakukan ratusan tahun
yang lalu, ia akan sama seperti Indonesia saat ini karena sebagian besar
kekayaan mereka yang mereka punya saat ini berasal dari kolonialisasi yang
mereka lakukan selama berabad-abad di seluruh dunia. Gak cuma Inggris saja, tapi
juga Spanyol, Portugal, Prancis, Jerman, italia, dan juga Belanda. Kalau ratusan
tahun yang lalu mereka tidak melakukan kolonialisasi, nampaknya mereka juga
tidak akan jadi negara maju yang kita lakukan saat ini.
Selain bikin semangat, film ini pun membuat kita belajar sejarah karena flm dibuat
berdasarkan sejarah aslinya. Meskipun dianggap tidak terlalu akurat, tapi film ini lebih relate dibanding Lord of the
Rings Trilogy karena hal tersebut. Selain itu, Mel Gibson di sini keren banget! Ia gak cuma sukses
berakting sebagai William Wallace saja, tapi juga sebagai sutradara film ini!
![]() |
Mel Gibson saat menerima Oscar |
Film ini memenangkan 5 Oscar untuk kategori Best
Picture, Best Director, Best Cinematography, Best Makeup, Best Sound Effects
Editing. Film ini memenangkan 5 Oscar dari 10 kategori Oscar yang disematkan
padanya, termasuk Best Screenplay – Written Directly for the Screen, Best
Costume Design, Best Film Editing, Best Original Dramatic Score dan Best Sound.
Tentu saja, peran Mel Gibson jadi spesial banget di
film ini karena ia gak cuma jadi aktor, tapi jadi sutradaranya juga! Sayang,
pada kategori Best Actor ia gak menang padahal aktingnya keren banget! Cuma
menang untuk kategori Best Director aja.
0 Comments