IMDb: 6/10 | Rating Saya : 7/10
Rated : R | Genre: Comedy, Drama, Romance
Directed by Beeban Kidron
Screenplay by Adam Brooks, Richard Curtis, Andrew Davies, Helen
Fielding
Based on The Edge of Reason by Helen Fielding
Produced by Tim Bevan, Eric Fellner, Jonathan Cavendish
Starring Renée Zellweger,
Colin Firth, Hugh Grant, Jim Broadbent, Gemma Jones
Cinematography Adrian Biddle | Edited by Greg Hayden
Music by Harry Gregson-Williams
Production companies Miramax Films, StudioCanal, Working
Title Films, Little Bird
Distributed by Universal Pictures (North America; internationally
through United International Pictures), Mars Distribution (France)
Release date 28 October 2004 (Sydney), 12 November 2004
(United Kingdom)
Running time 108 minutes | Country United
Kingdom, France, Ireland United States
Language English |
Budget $40-50 million
Kemarin saya
sudah mengulas Bridget Jones's
Diary,
jadinya ya sekarang saya mengulas sekuelnya. Gak pakai pikir panjang saya
langsung nonton film lanjutannya dong karena ya biar bagaimanapun, tidak baik
jika tidak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai bukan? Selain itu saya
penasaran gimana kelanjutan kisah cinta Bridget Jones.
STORYLINE
Bridget Jones:
The Edge of Reason adalah film keluaran tahun 2004 buatan Inggris dan Amerika
Serikat yang menceritakan lanjutan lika-liku kehidupan percintaan Bridget
Jones. Bridget Jones (diperankan Renée Zellweger) adalah seorang wanita Inggris
yang baru saja resmi berpacaran dengan Mark Darcy (diperankan Colin Firt), dan
ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya karena ia sudah single lama banget,
hampir seumur hidupnya. Ia menunjukan kegembiraannya punya pacar dengan bikin
orang lain merasa annoying.
![]() |
Mark dan Rebecca |
Namun, kegembiraan
Bridget hancur ketika dia bertemu asisten Mark, Rebecca Gillies (diperankan Jacinda
Barrett) yang cantik, langsing, dan cerdas banget dalam bidang hukum. Bridget
langsung merasa insecure karena ia merasa tidak cantik, gak langsing, dan gak
ngerti apa-apa soal bidang hukum yang didalami Mark dan Rebecca yang berprofesi
sebagai pengacara pada sebuah firma hukum terkenal.
Di kantor, Bridget yang bekerja sebagai seorang jurnalis bertemu dengan Daniel Cleaver (diperankan Hugh Grant), mantan atasan sekaligus mantan rekan one night stand Bridget. Bridget terpaksa harus bekerjasama dengan Daniel lantaran stasiun televisi tempatnya bekerja mempekerjakan Daniel pada sebuah acara dokumenter sosial dan budaya yang merupakan keahlian Daniel sejak ia masih bekerja bersama Bridget di salah satu perusahaan penerbit buku. Bridget sampai-sampai ilfeel dan kesal banget karena merasa pernah disakiti oleh Daniel yang ngegantungin dirinya.
Bridget yang
sudah lama single tentu saja gak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan
Mark padanya. Ia rela buat berhenti merokok dan minum-minuman beralkohol demi
Mark, meskipun ia masih suka merokok secara diam-diam tanpa sepengetahuan Mark.
Ia juga berusaha tampil supaya lebih cantik karena takut Mark jatuh cinta pada asistennya,
Rebecca, yang menurut Bridget jauh lebih cantik darinya. Segala usaha yang
Bridget lakukan masih terus berbuntut pada kegagalan demi kegagalan alih-alih
menunjukan progress yang signifikan. Kelakuan Bridget malah tetap konyol sama
seperti pada film pertamanya.
![]() |
Bridget saat galla dinner |
Bridget pun
sangat senang ketika Mark mengajaknya buat pergi ke gala dinner bersama
rekan-rekan pengacaranya dalam sebuah acara makan malam antar pengacara. Namun
acara tersebut malah berbuntut konyol karena Bridget tampil dengan make up berantakan
dan kerap kali gak nyambung ketika ngobrol dengan rekan-rekan pengacara Mark.
Ia pun bikin tim yang Mark pimpin gagal menjawab pertanyaan dalam sebuah kuis
sehingga ia merasa sangat bersalah.
Yah, memang salah
Bridget juga karena ia jarang membaca isu-isu terkini soal hukum padahal ia
bekerja sebagai seorang jurnalis pada sebuah stasiun televisi. Ia juga salah karena
menyangka Mark bakalan melamarnya pada malam itu, padahal itu hanya ajakan
makan malam biasa untuk memperkenalkan Bridget pada dunia hukum yang Mark
dalami. Mark yang merasa bersalah akhirnya minta maaf pada Bridget. Gak cuma itu,
ia pun mengucapkan kalimat sakti “I Love you” untuk eprtama kalinya
setelah beberapa bulan jadian dengan Bridget dan bikin hati Bridget luluh. Kegembiraan
Bridget gak sampai di situ karena Mark ngajakin dia buat pergi ke Austria buat
main ski.
Kekonyolan yang
dibuat Bridget tentu saja terbawa-bawa sampai Austria karena ia gak bisa main
ski sama sekali. Bahkan ia sudah ketakutan saat dibawa naik eskavator buat naik
ski. Kemampuan bahasa Jermannya juga pas-pasan jadi ia mengalami kesulitan buat
berkomunikasi dengan orang Austria. Ditambah, lagi-lagi ia bertemu dengan
Rebecca di sana karena ternyata Mark ngajakin liburan ke Austria bareng-bareng
dengan rekan-rekan pengacaranya. Bridget yang gak mau kalah dengan Rebecca
akhirnya sok ide buat main ski meskipun akhirnya jadi konyol juga
seperti yang sudah-sudah.
Setelah kapok
main ski, Bridget merasa bahwa ia jadi tambah gemuk dan juga telat datang bulan
sehingga ia memutuskan untuk membeli alat tes kehamilan. Mark yang melihat Bridget
lagi pakai alat tes kehamilan. Setelah itu, Bridget dan Mark malah bertengkar
hebat karena mereka punya mindset yang berbeda tentang pola asuh anak.
Pertengkaran tersebut ternyata percuma karena Bridget cuma tambah gemuk doang
dan emang kebetulan lagi telat datang bulan.
![]() |
Jude, Tom dan Shazza |
Bridget beruntung
punya tiga teman yang selalu menamaninya di kala susah, yakni Jude (diperankan
Shirley Henderson), Tom (diperankan James Callis) dan Shazza (diperankan Sally
Phillips). Pokoknya mereka tipikal teman terdekat tokoh utama yang sering kita
temui dalam berbagai sitkom seperti Friends, How I Met Your Mother dan The Big
Bang Theory meskipun mereka bertiga kerap kali ngasih nasihat sesat buat
Bridget seperti nyuruh Bridget buat putus dengan Mark atau Mark jauh lebih suka
dengan Rebecca. Karena merasa insecure dan sering banget bertengkar dengan
Mark, Bridget akhirnya memutuskan untuk putus dengan Mark.
Bridget pun
bertanya pada teman-temannya, “Haruskah ia pergi ke Thailand dengan Daniel?”,
dan teman-temannya langsung mendukung Bridget untuk pergi ke Thailand supaya
sekalian liburan dan untuk kemajuan karirnya sebagai seorang jurnalis.
![]() |
Bridget yang lagi teler |
Akhirnya, Bridget
melakukan perjalanan ke Thailand bersama Daniel Cleaver dan Shazza. Mereka pun
mengunjungi sejumlah lokasi eksotis Thailand, mencoba berbagai kuliner ekstrim
ala Thailand. Bukan buat liburan, tapi buat liputan. Bridget pun lagi-lagi
melakukan kekonyolan setelah nekad nyobain mushroom yang bikin ia teler pada
siang bolong. Emang dasar cewek ngaco ini Bridget!
![]() |
Daniel si playboy |
Bridget yang baru
saja putus dari Mark malah kepincut dengan Daniel karena Daniel pintar banget
buat memanupulasi lawan jenis dengan bermodalkan ketampanan, kekayaan, dan
kharismanya. Bridget sampai lupa bahwa alasan Mark bercerai dengan mantan
istrinya adalah karena Daniel berani berselingkuh dengan istri Mark saat itu.
Untungnya Bridget dibikin sadar setelah seorang (maaf) wanita penghibur
mendatangi kamar Mark karena ia sudah janjian untuk datang pada pukul 22.30 buat
melayani Mark bercinta.
Kesalahan
terbesar Bridget terjadi di sini saat Shazza diberi sebuah mangkuk oleh Jed
(diperankan Paul Nicholls), pemuda yang mereka temui di Thailand yang jadi
pacar Shazza saat berlibur di Thailand. Mangkuk tersebut ternyata berisikan
kokain sehingga Bridget dijebloskan ke dalam penjara setelah kedapatan membawa
mangkuk berisi kokain. Ini kisah klasik banget sih, sudah ada banyak kejadian
di mana wisatawan dijebak orang yang baru saja mereka kenal buat dititipkan
barang atau diberi barang, yang gak tahunya berisikan narkoba atau barang
ilegal lainnya. Petugas keamanan bandara mana mau tahu itu barang dikasih
siapa? Jelas-jelas salah ia yang membawa barang tersebut ke bandara!
![]() |
Bridget di penjara Thailand |
Bridget pun
akhirnya dikurung pada sebuah penajara di Thailand bersama narapidana wanita
lainnya. Pada mulanya ia takut tapi ternyata apra narapidana tersebut sangatla
bersahabat. Sebagian besar narapidana yang ia temui di sana “sama-sama tidak
bersalah” seperti dijebak orang lain buat bawa narkoba, dijerumuskan orang
tuanya ke prostitusi ilegal, sampai dijebloskan suami dan pacarnya sendiri
untuk bekerja sebagai prostitusi. Dari situ Bridget sadar bahwa pertengkarannya
dengan Mark gak seharusnya terjadi karena ia sadar bahwa ia jauh lebih
beruntung dibandingkan narapidana yang ia temui di Thailand, yang sampai-sampai
dijual oleh suami dan pacarnya sendiri.
Tentu saja,
sebagai tokoh utama, gak mungkin dong Bridget menghabiskan sisa waktunya di
penjara? Kan film ini bukan The Shawshank Redemption? Tentu saja Mark sebagai
(mantan) pacar Bridget datang ke sana.
Tapi Mark bilang
bahwa ia ke sana atas permintaan Kedutaan Besar Inggris yang berusaha membela salah
satu warga negaranya yang kena fitnah oleh seorang turis bernama Jed yang
berusaha menjebaknya, bukan karena ia peduli pada Bridget. Bridget pun
mengkonfirmasi bahwa foto pria yang ditunjukan oleh Mark adalah seorang pria
bernama Jed dan Mark pun langsung pulang dan tidak peduli dengan penjelasan
Bridget yang berkata bahwa ia gak ngapa-ngapain dengan Daniel selama di
Thailand.
![]() |
Perkelahian Mark dan Daniel |
Di Inggris, Mark
langsung menghajar Daniel karena ia tega meninggalkan Bridget di Thailand.
Bahkan, Daniel melihat Bridget saat ia diinterogasi petugas kepolisian bandara
saat Bridget kedapatan membawa barang haramt ersebut, tapi Daniel ngaleos
begitu saja karena ia dendam pada Bridget yang gak mau ia ajak buat tidur
bersama sehingga Mark menghajarnya. Sejak film pertama memang Mark punya dendam
pada Daniel karena ia telah berselingkuh dengan mantan istrinya. Perkelahian
mereka bukanlah perkelahian yang spektakuler seperti yang kita saksikan pada
film-film Jackie Chan atau Bruce Willis, tapi konyol banget berkelahinya, jauh
dari kata estetik.
Di akhir perkelahian
konyol mereka, Daniel pun berkata pada Mark, “Jika kamu memang menyukai
Bridget, kenapa tidak menikahinya saja sih?“, dan membuat Mark sadar bahwa
selama ini ia telah menyia-nyiakan Bridget Jones.
Bridget pun
akhirnya dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan setelah Jed ditangkap.
Bridget tentu saja sangat berterimakasih pada seluruh narapida yang ada di sana
dengan memberikan mereka semua makanan dan sejumlah cindera mata sebagai
kenang-kenangan. Benar-benar bikin terharu karena persahabatan yang singkat
tersebut sangat tulus adanya. Persahabatan yang dilakukan manusia saat lagi
susah-susahnya memang cenderung sangat tulus.
Sesampainya di
Inggris setelah dinyatakan tidak bersalah, Bridget langsung terkenal dan diwawancarai
berbagai media massa Inggris yang kepengin tahu kisah Bridget Jones selama
berada di penjara. Tapi Bridget yang sudah capek langsung pulang ke rumahnya
dan mendapati bahwa Mark sengaja pergi ke Thailand supaya bisa membebaskan
Bridget dari segala tuduhan yang dituduhkan padanya. Ia menelpon segala orang yang
ia kenal mulai dari Kedutaan Besar Inggris dan Interpol. Ia bahkan membatu
Interpol buat menangkap Jed yang melarikan diri ke Saudi Arabia. Semuanya demi
Bridget, padahal secara resmi mereka sudah tidak berpacaran sama sekali.
Bridget mengetahui hal tersebut dari Shazza dan teman-temannya sekaligus
mendapatkan permintaan maaf dari Shazza yang telah menyebabkan Bridget sampai masuk
penjara.
![]() |
Rebecca menyatakan perasaannya pada Bridget |
Setelah tahu hal
tersebut, Bridget langsung pergi ke rumah Mark dan mendapati bahwa Rebecca
berada di rumah Mark. Bridget kecewa karena menyangka bahwa Mark dan Rebecca
telah jadian setelah mereka berdua putus. Bridget bermaksud memberi ucapan
selamat atas hubungan mereka namun Rebecca mengaku bahwa ia gak suka sama sekali
dengan Mark karena ia merupakan seorang wanita penyuka sesama jenis dan wanita
yang ia sukai adalah Bridget. Ia pun langsung mengecup Bridget dengan mesra
tapi Bridget menolaknya secara halus bahwa ia masih suka laki-laki. Hahaha
kocak!
Endingnya tentu saja sudah bisa ditebak, bahwa Bridget dan Mark kembali bersatu. Bahkan Mark pun secara tidak langsung mengajaknya menikah dan Bridget pun setuju. Happy ending!
KESIMPULAN
Sebagai sekuel film drama romantis komedi, film ini
sangatlah menghibur. Film ini pun relate dengan saya yang menontonnya di saat
saya berusia 30 tahun karena saya merasa insecure dengan segalanya seperti yang
Bridget alami pada film ini. Soundtrack film ini memang tidak seepic film
eprtamanya yang dibuka dengan lagu All by Myself yang dibawakan dengan sempurna
oleh Céline Dion. Tapi film ini diisi dengan lagu-lagu Robbie Williams dan
Jamie Cullum yang tidak kalah asyiknya kok, yang turut menyempurnakan film
drama romantis komedi ini.
0 Comments