IMDb: 6,5/10 | Rating Saya : 7/10

Rated : R | Genre: Comedy, Drama, Romance

Directed by Sharon Maguire

Screenplay by Helen Fielding, Dan Mazer, Emma Thompson         

Based on Characters by Helen Fielding

Produced by Tim Bevan, Eric Fellner, Debra Hayward          

Starring Renée Zellweger, Colin Firth, Patrick Dempsey, Jim Broadbent, Gemma Jones, Emma Thompson

Cinematography Andrew Dunn | Edited by Melanie Ann Oliver

Music by Craig Armstrong

Production companies StudioCanal, Miramax, Perfect World Pictures. Working Title Films

Distributed by Universal Pictures (International; through United International Pictures), StudioCanal (France)

Release date 5 September 2016 (London), 16 September 2016 (United States/United Kingdom), 5 October 2016 (France)                  

Running time 123 minutes | Country  United Kingdom, Ireland United States, France

Language English | Budget $35 million

 

Kemarin saya baru nonton Bridget Jones’s Diary dan sekuelnya, Bridget Jones: The Edge of Reason. Pastinya saya gak mau ketinggalan nonton sekuel terakhirnya dong? Kayak gak pas aja kalau gak nonton film terakhirnya. Gak pakai pikir panjang saya langsung nonton film lanjutannya dong karena ya biar bagaimanapun, tidak baik jika tidak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai bukan? Selain itu saya penasaran gimana kelanjutan kisah cinta Bridget Jones yang diceritakan telah diajakin nikah oleh Mark Darcy di film keduanya. Pastinya film ketiganya menceritakan lika-liku Bridget Jones saat memiliki bayi kan?

 

STORYLINE

Bridget Jones's Baby (2016) adalah film keluaran tahun 2016 buatan Inggris dan Amerika yang menceritakan lanjutan lika-liku kehidupan percintaan Bridget Jones. Bridget Jones (diperankan Renée Zellweger) adalah seorang wanita Inggris berusia 43 tahun yang masih single. Saya salah besar. Saya pikir, Bridget Joes sudah menikah dengan Mark Darcy (diperankan Colin Firth) karena di akhir film keduanya, Mark Darcy ngajakin Bridget untuk menikah. Awal-awal udah plot twist aja ini film.

Upacara pemakaman Daniel Cleaver

Gak cuma itu aja plot twist film ini. Daniel Cleaver (diperankan Hugh Grant pada film pertama dan kedua) telah meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pesawat. Meskipun Daniel Cleaver merupakan mantan atasan dan mantan rekan one night stand Bridget Jones di masa lalu. Meskipun Daniel Cleaver sudah berani berselingkuh dengan (mantan) istri Mark Darcy lebih dari 10 tahun yang lalu, sebagai bentuk rasa hormat, Bridget Jones dan Mark Darcy pastinya mengunjungi upacara pemakamannya dong? Biarlah yang berlalu tetaplah berlalu, sebejat apapun orangnya, ketika orang tersebut meninggal dunia, kita harus mengusahakan diri untuk datang ke upacara pemakamannya bukan?

Mark memperkenalkan istrinya, Camilia pada Bridget


Bridget dan Mark yang sudah putus selama bertahun-tahun pun merasa canggung karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Bridget pun kaget bahwa Mark ternyata membawa istrinya, Camilia (diperankan Agni Scott) dalam upacara pemakaman Daniel sehingga ia terlihat sedikit kecewa. Setelah pemakaman selesai, mereka sempat bertemu sapa dan Daniel pun memperkenalkan istrinya pada Bridget sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Shazza, Jude, dan Tom

Sebagai seorang wanita single berusia 43 tahun, Bridget tidak lagi sering nongkrong bersama tiga teman terdekatnya, Jude (diperankan Shirley Henderson), Shazza (diperankan Sally Phillips) dan Tom (diperankan James Callis). Jude dan Shazza sudah menikah dan punya anak, sedangkan Tom yang merupakan seorang gay juga telah menikah dan lagi berencana untuk mengadopsi seorang anak. Jadinya Bridget lebih sering nongkrong dengan Miranda (diperankan Sarah Solemani), rekan kerjanya di televisi.

Miranda, Ed Sheran, dan Bridget

Bridget memutuskan untuk memenuhi ajakan Miranda untuk pergi ke sebuah festival musik untuk bersenang-senang. Di festival musik tersebut, Miranda bertemu dengan Jack (diperankan Patrick Dempsey), seorang pria tampan yang sangat menarik perhatian Bridget. Setelah seharian puas menikmati musik, Bridget terlibat one night stand dengan Jack sebelum kembali ke London. Ah iya, di sini ada Ed Sheeran yang berperan sebagai dirinya sendiri. Kocaknya, Bridget dan Miranda sama sekali tidak mengenal Ed Sheeran meskipun mereka berkata bahwa wajahnya familiar banget. Mereka malah nyangka Ed Sheeran adalah seorang karyawan Starbucks yang sering mereka temui di sela-sela kerja. Kacau emang mereka berdua!

Pembaptisan anak Jude

Begitu kembali ke London, Bridget diundang untuk pergi ke pembaptisan anaknya Jude, di mana ia diangkat untuk jadi Godmother-nya dan Mark diangkat untuk jadi Godfather-nya. Tentu saja momen tersebut bikin mereka canggung karena biar bagaimanapun, mereka pernah berpacaran bertahun-tahun yang lalu. Ternyata, Mark memang masih punya perasan pada Bridget dan berkata bahwa ia sudah bercerai pada istrinya. Saat menghadiri upacara pemakaman Daniel, mantan istrinya hanya menemani Mark saja. Akhirnya, cinta lama pun bersemi kembali.

Bridget dan dr. Rawlings

Beberapa minggu kemudian, Bridget sadar bahwa ia telah hamil. Tapi ia tidak tahu siapa ayah dari bayi yang ia kandung karena selama beberapa bulan terakhir, ia telah tidur dengan Mark dan Jack. Ia pun berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan bernama dr. Rawlings (diperankan Emma Thompson) yang berkata bahwa ia tidak bisa tahu siapa ayah dari bayi yang Bridget kandung kecuali ia melakukan tes DNA dengan mengambil sampel DNA dari Mark dan Jack.

Sialnya, karena ia cuma melakukan hubungan one night stand dengan Jack, ia tidak punya kontaknya sama sekali. Sedangkan, dengan Mark, kan gak mungkin ia datang ke rumah Mark dan bilang, “Mark, aku hamil. Aku butuh sampel DNA kamu karena aku gak tahu siapa ayah dari anak yang aku kandung soalnya beberapa bulan ini aku sudah tidur denganmu dan seorang pria random bernama Jack yang aku temui saat festival musik.”

Namun titik cerah akhirnya berpihak pada Bridget setelah Miranda melihat iklan yang menampilkan Jack. Jack ternyata merupakan seorang matematikawan. Bukan matematikawan biasa, Jack pun billionaire pencipta situs kencan terkenal.

Bridget dan Miranda akhirnya bekerjasama untuk menjadikan Jack sebagai narasumber dalam acara berita yang mereka produksi untuk mendapatkan sampel DNA Jack. Jack pun akhirnya mengetahui niat busuk Bridget dan Miranda. Tapi alih-alih marah, Jack malah senang dan berjanji akan berusaha membantu Bridget sebisanya. Di situ, Bridget gak mungkin bilang kalau Jack bisa saja bukan ayah kandung dari bayi yang dikandungnya karena ia juga telah tidur dengan Mark tidak lama setelah tidur dengannya kan? Jadinya Bridget galau deh.

Tidak lama dari situ, Bridget pun mendatangi kantor Mark dan berkata bahwa ia hamil. Ia pun merahasiakan fakta bahwa sebelum tidur dengan Mark, ia pun telah tidur dengan Jack. Sama seperti Jack, Mark pun sangat senang dengan kabar gembira tersebut dan berkata bahwa ia akan berusaha membantu Bridget sebisanya.

Bridget, Jack, dan Mark

Pada sebuah acara kantor yang Bridget ikuti, Mark dan Jack sama-sama hadir di acara tersebut untuk memberikan support pada Bridget. Pada akhirnya, Bridget ngajakin mereka berdua untuk ngopi dan memberitahukan mereka berdua bahwa mereka berdua sama-sama punya kemungkinan yang sama merupakan ayah biologis dari bayi yang dikandungnya. Mereka berdua sama-sama kecewa, tapi di sisi lain sama-sama berusaha akan memberikan yang terbaik untuk bayi yang dikandung Bridget. Persaingan mereka pun dimulai sejak saat itu.

Bridget, Jack, dan Mark pada sebuah acara senam ibu hamil

Mereka berdua langsung memberi perhatian yang sangat besar untuk Bridget, mulai dari menemaninya kontrol ke dokter kandungan, mengikuti kelas senam ibu hamil, hingga membelikan Bridget makanan dan minuman yang bergizi untuknya. Mark dan Jack pun sampai berpura-pura sebagai seorang pasangan gay dan Bridget sebagai surrogates-nya supaya orang lain tidak mengetahui bahwa mereka berdua punya kemungkinan yang sama sebagai ayah kandung dari bayi yang Bridget kandung. Gila ya?

Persaingan yang mereka lakukan lama-lama sudah tidak sehat karena Jack berusaha memanipulasi Jack dengan berkata bahwa ia merupakan ayah kandung dari bayi yang Bridget kandung. Ia berkata bahwa ia telah berhubungan seks dengan Bridget tanpa menggunakan kondom, sedangkan Jack telah berhubungan seks dengan Bridget dengan menggunakan kondom. Sehingga, kemungkinan besar Jack adalah ayah biologis dari bayi yang Bridget kandung. Merasa kalah, Mark pun langsung pergi begitu saja. Bridget yang baru saja melihat Mark pergi langsung nyusulin Mark. Tapi ia kecewa karena melihat Mark yang langsung menemui Camilia, mantan istrinya.

Bridget pun jadi tidak fokus di kantor karena ia bingung siapa ayah kandung dari bayi yang dikandungnya, sampai-sampai ia kerap kali membuat kesalahan besar di kantornya sehingga membuat bos barunya, Alice Peabody (diperankan Kate O'Flynn) marah besar pada Bridget dan memecatnya. Alice menggarisbawahi bahwa ia memecat Bridget bukan karena ia hamil, tapi karena ia kerap kali bikin blunder besar sehingga merugikan kantornya. Bridget pun ikhlas saja untuk dipecat karena biar bagaimanapun, ia juga berniat buat berhenti bekerja supaya bisa lebih fokus akan kelahiran anak pertamanya.

Kekonyolan Bridget sejak 13 tahun yang lalu tidak pernah berubah, bahkan ketika ia sudah berusia 43 tahun dan sudah jadi calon ibu sekalipun. Ia sampai-sampai lupa pin ATMnya sehingga kartu ATM miliknya tertelan pada mesin ATM. Tas dan barang-barang miliknya pun terkunci di dalam bilik ATM sehingga ia harus pulang basah-basahan karena kunci apartemennya pun diletakan di dalam tas yang ia tinggal di dalam bilik ATM. Konyol sih, tapi mau gimana lagi? Bridget lagi banyak pikiran.

Beruntung, saat itu Mark pergi ke rumahnya sehingga ia bisa menerobos masuk ke dalam rumah Bridget dengan cara menjebol pintunya. Gak pakai lama, Bridget mengalami kontraksi dan ketubannya pecah. Jadinya, mau gak mau Mark harus membawa Bridget ke rumah sakit. Bukan dengan ambulance, tapi dengan membawanya dengan sepeda motor roda tiga milik kedai Italia dekat rumah Bridget karena Mark telah membuang ponselnya setelah ia anggap ponselnya sangat berisik saat lagi ngobrol serius dengan Bridget. Jalanan kota London pun macet parah sehingga Mark harus menggendong Bridget supaya mereka bisa segera sampai di rumah sakit. Romantis nggak, konyol iya!

Jack dan Mark sama-sama menggendong Bridget

Pada akhirnya, dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jack berhasil nyusulin mereka berdua pun sama-sama menggendong Bridget ke rumah sakit. Drama persalinan terus terjadi dengan konyol karena Bridget sama-sama menyalahkan mereka berdua karena ia harus menderita mengandung anak dari (salah satu) mereka berdua.

Menjelang kelahiran anak dari bayi yang dikandung Birdget, Mark pun berkata jujur pada Bridget bahwa Camilia hanya pergi ke rumahnya untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal, bukan untuk memperbaiki hubungan di antara mereka berdua. Jack pun minta maaf pada Mark karena telah berkata bohong soal hubungan seksnya dengan Bridget yang dilakukan tanpa kondom. Ia terpaksa berbohong supaya bisa menang dalam persaingan yang ia lakukan dengan Mark. Sungguh jantan sekali mereka berdua ini.

Hari pernikahan Mark dan Bridget

Bayi yang Bridget kandung pun lahir dengan selamat. Seorang bayi yang sehat. Setahun setelahnya, Bridget pun dinikahi oleh Mark dan terungkap bahwa bayi yang ia kandung merupakan anak biologis dari Mark. Meskipun begitu, Jack turut berbahagia dengan menggendong anak yang William, anak kandung dari Bridget dan Mark. Film ini pun diakhiri dengan sebuah headline surat kabar yang mengungkap bahwa Daniel Cleaver telah ditemukan masih hidup.

 

KESIMPULAN

Sebagai film terakhir dari trilogi film drama romantis komedi, film ini sangatlah menghibur. Film ketiganya merupakan film yang tidak biasa karena bukan menampilkan sebuah cinta segitiga pada umumnya. Tapi menampilkan sebuah cinta segitiga dengan melibatkan seorang anak yang dikandung pada seorang wanita yang tidak tahu siapa ayah dari anak yang dikandungnya. Bingung kan jadinya? Saya saja yang merupakan seorang penonton bingung.


Sebagai sebuah film penutup, film ini ditutup dengan sempurna. Saya sih berharap supaya film ini tidak dilanjutkan sama sekali meskipun ending film ini seolah menyiratkan bahwa film ini bisa saja dilanjutkan seiring dengan ditampilkannya headline surat kabar yang menyatakan bahwa Daniel Cleaver ditemukan masih hidup dalam kecelakaan pesawat yang dialaminya.