Sudah hampir tiga tahun pandemi melanda Planet Bumi ini. Kesadaran orang-orang akan perilaku hidup sehat menjadi sebuah tren yang positif karena banyak orang yang tidak ingin terinveksi oleh virus corona. Kalaupun sampai terinveksi, mereka tidak ingin gejalanya terlalu parah.

Untuk itu, sejak pandemi dimulai, Kementerian Kesehatan Indonesia dan World Health Organization mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat disamping dengan jargon 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang intinya adalah rutin berolahraga, atur pola makan dengan diet yang seimbang, serta tidur yang cukup.

Jauh sebelum pandemi, saya adalah tipikal orang yang rutin berolahraga. Baik pergi angkat besi di gym maupun sekadar lari pagi. Tujuannya tentu saja agar memiliki tubuh yang atletis agar dapat memikat para wanita agar dapat menjadi kekasih saya. Wajah saya tidak setampan Nicholas Saputra sehingga saya harus memiliki daya tarik yang lain. Bercanda. Tentu saja karena saya ingin hidup sehat.

Saya terinspirasi dari para influencer olahraga seperti Ade Rai, Yulia Baltchun, Agnes Monica, Bobby Ida, Deddy Corbuzier dan sejumlah selebriti lainnya yang memiliki tubuh yang bagus karena rutin berolahraga, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup.

Saya pun melihat aktor papan atas Hollywood seperti Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone yang masih tetap bertubuh tegap dan gagah di usia 70 tahun karena rutin berolahraga, menjaga asupan makanan yang dikonsumsi dan istirahat yang cukup sejak masih muda.

Saya kerap kali melihat banyak orang yang berusia 60 tahun ke atas yang tidak bisa bepergian ke luar rumah untuk bersenang-senang karena dilanda sejumlah masalah kesehatan. Jangankan itu, sekadar naik turun tangga pun mereka harus dibantu oleh anggota keluarganya yang lain karena masalah kesehatan seperti  asam urat, osteoporosis, atau gangguan kesehatan lainnya. Saya tidak mau mengalami hal-hal seperti itu, sungguh, makanya saya bertekad untuk konsisten olahraga seperti Arnold Schwarzenegger dan Sylvester Stallone.

Saya sadar, bahwa umur ada di tangan Tuhan. Tapi untuk kesehatan, adalah sesuatu yang diakibatkan oleh pola perilaku kita. Ade Rai seringkali berkata bahwa sebagian besar penyakit yang dialami oleh umat manusia adalah penyakit degeneratif. Yakni penyakit tidak menular dan non infeksius yang diakibatkan oleh ulah perilaku kita yang jarang berolahraga, makan sembarangan, dan tidak menjaga pola istirahat kita sejak muda. Akibatnya darah tinggi, kolesterol, asam urat, dan sejumlah penyakit degeneratif lainnya.

Jauh sebelum pandemi, begitu banyak teman-teman saya yang mendaftarkan diri di pusat kebugaran di mall dengan tujuan mengurangi berat badan serta membentuk tubuh yang atletis gagal karena mereka tidak bisa untuk konsisten dalam melakukan latihan dan dietnya. Lalu tentu saja mereka melampiaskan frustasi mereka dengan mengeluh di sosial media.

Saya sendiri memiliki satu tips mengapa saya selama bertahun-tahun konsisten untuk berolahraga di gym ataupun secara mandiri di rumah tidak peduli saya capek bekerja atau cuaca sedang tidak bersahabat, yakni dengan follow banyak influencer yang kerkecimpung dalam dunia olahraga yang memiliki tubuh yang bagus agar selalu termotivasi. Baik itu pada platform Facebook, Twitter, Instagram, sampai YouTube.

Setiap kali saya memiliki niat jahat untuk membeli junk food, saya selalu mengurungkan niat saya tersebut dan langsung memasak makanan sehat secara mandiri karena melihat para influencer yang posting foto dan video mereka saat berolahraga. Setiap kali hujan turun dan saya malas untuk pergi ke gym, saya langsung termotivasi dan langsung pergi ke gym untuk latihan ketika melihat postingan mereka di sosial mereka. Melihat postingan mereka yang sedang olahraga di gym atau sekadar lari pagi dengan outfit yang eye catching sungguh membuat diri saya ini panas untuk melakukan hal yang mereka lalukan.

Sesibuk-sibuknya Agnes Monica dan Deddy Corbuzier sebagai public figure, mereka ini sempat untuk olahraga baik sebelum atau sesudah kerja kok. Minimal sekadar jogging di sekitar rumah atau sekadar push up di rumah kalau tidak sempat ke gym karena cuaca yang tidak bersahabat atua memang tidak sempat sama sekali.  Lalu kita yang kerjanya cuma rebahan dan di depan laptop seharian, mau alasan apalagi?

“Tapi kan punya badan bagus kayak mereka memang tuntutan profesi. Kita yang kerjanya bukan seperti mereka untuk apa punya badan atletis? Kan bukan atlet atau public figure?”

Ya setidaknya saya sih ingin umur 70 tahun masih bisa naik turun tangga secara mandiri. Masih bisa touring naik motor keliling Indonesia atau sekadar nongkrong di malam minggu ke bioskop atau jalan-jalan di mall menikmati hidup. Dan semua itu tidak bisa saya peroleh kalau saya dari mudanya Cuma rebahan doang sambil makan junk food, dan begadang pula.

Lagian untuk orang yang hanya bisa mengandalkan BPJS Kesehatan Mandiri seperti saya, sakit itu sungguh menyiksa. Alur birokrasinya rumit, prosesnya menyakitkan dan belum tentu sembuh. makanya, harus terus konsisten olahraga, jaga makan, dan jaga pola istirahat untuk meminimalisir sakit yang diakibatkan oleh ulah kita sendiri tersebut.