IMDb: 7,5/10 | Rating Saya : 7/10
Rated : R | Genre: Comedy, Drama, Music
Directed by Joel Coen, Ethan Coen
Written by Joel Coen, Ethan Coen
Produced by Scott Rudin, Ethan Coen, Joel Coen
Starring Oscar Isaac, Carey Mulligan, John Goodman, Garrett
Hedlund, Justin Timberlake
Cinematography Bruno Delbonnel | Edited by Joel Coen, Ethan
Coen
Production companies StudioCanal, Anton Capital
Entertainment, Scott Rudin Productions, Mike Zoss Productions
Distributed by CBS Films (United States), StudioCanal (United
Kingdom and France)
Release date 19 May 2013 (Cannes), 6 November 2013 (France), 6
December 2013 (United States), 24 January 2014 (United Kingdom)
Running time 105 minutes | Country United
States, France, United Kingdom
Language English |
Budget $11 million
Beberapa waktu
yang lalu saya menuliskan “5
Rekomendasi Film Tentang Kucing yang Bikin Kita Makin Sayang Anabul” di
Terminal Mojok. Salah satu film yang saya rekomendasikan pada tulisan tersebut
adalah film berjudul Inside Llewyn Davis. Kali ini saya akan mengulasnya secara
lebih spesifik.
Inside Llewyn
Davis merupakan salah satu film yang membuat saya sangat frustasi ketika
menontonnya. Bahkan film ini jauh lebih gelap dan kelam dibandingkan dengan
film-film DC yang selama ini sering saya tonton. Tonenya sungguh gelap,
kisahnya juga gelap, dan sepanjang film saya tidak ada henti-hentinya mengumpat
karena tokoh utama yang ada pada film ini sungguh benar-benar kelam. Simak ulasan
saya berikut ini.
STORYLINE
Inside Llewyn Davis adalah film keluaran tahun 2013 buatan Amerika Serikat yang menceritakan kehidupan seorang pria bernama Llewyn Davis. Llewyn Davis (diperankan Oscar Isaac) adalah seorang musisi folk, New York City. Bukan, Llewyn Davis bukanlah seorang musisi terkenal. Tidak semua musisi kaya raya seperti yang sering kita lihat pada industri musik tanah air maupun industri musik Hollywood. Jauh lebih banyak musisi yang bernasib seperti Llewyn Davis di dunia ini, sungguh.
![]() |
Album Inside Llewyn Davis yang gak laku |
Llewyn Davis bukan musisi yang jelek. Suaranya bagus
banget dan ia jago banget main gitar. Tapi ia tidak bisa menjual musiknya
karena albumnya tidak laku. Ia juga tidak bisa menjual suaranya lewat acara
manggung yang ia ikuti pada sebuah bar. Terlebih, Llewyn Davis tidak punya rumah
sama sekali, jadinya ia harus numpang dari rumah orang yang satu ke rumah orang
lainnya setiap beberapa hari sekali.
Suatu saat, Llewyn Davis terbangun di sofa apartemen Mitch
Gorfein (diperankan Ethan Phillips),
orang yang secara baik hati memberikan tumpangan untuk Llewyn Davis. Llewyn
Davis pun terbangun dan siap-siap untuk pergi dari apartemen tersebut sampai
kucing oranye milik Gorfein kabur saat Llewyn Davis membuka pintu. Beruntung,
Llewyn Davis berhasil menangkap kucing oranye tersebut. Kayaknya kebarbaran
kucing oranye memang terjadi di mana-mana ya?
Llewyn pun membawa kucing oranye tersebut ke apartemen
Jim Berkey (diperankan Justin Timberlake) dan istrinya, Jean Berkey (diperankan
Carey Mulligan). Jean terlihat setengah hati ketika melihat Llewyn untuk mampir
karena sebelumnya Llewyn sering banget numpang tinggal di sana. Jean gak bisa
lagi ngasih tumpangan untuk Llewyn karena ia sudah memberi tumpangan juga untuk
Troy Nelson (diperankan Stark Sands), seorang prajurit yang dinas di Fort Dix, gak
jauh dari apartemen Jim dan Jean.
![]() |
Jean yang ngasih tahu bahwa dirinya hamil |
Ternyata alasan Jean untuk tidak mengizinkan Llewyn
untuk numpang lagi di apartemennya bukan karena ia sudah bosan dan muak. Tapi
karena Jean lagi hamil. Terlebih, Llewyn malah bawa kucing, jadi Jean takut
kehamilannya terganggu. Selain itu, Jean juga khawatir bahwa ayah kandung dari
bayi yang ia kandung adalah Llewyn. Jadi selama numpang di apartemen Jim dan
Jean, Llewyn malah tidur bersama Jean.
Secara rahasia, Llewyn meminta Jean untuk menggugurkan
kehamilannya, tapi Jean khawatir bahwa bayi yang ia kandung merupakan anak dari
Jim, makanya mereka galau banget. Sungguh menyebalkan! Sudah numpang malah
bikin susah orang! Kesialan Llewyn tidak berhenti sampai di situ karena kucing
oranye milik Gorfein malah kabur dari apartemen Jim dan Jean saat ia membuka
jendela.
Davis bingung karena kucing milik Gorfein hilang pun
berharap kucing tersebut bisa kembali ke apartemen milik Jim dan Jean. Ia pun
segera pergi ke rumah Joy, saudara perempuannya. Apalagi kalau bukan buat
pinjam uang? Joy (diperankan Jeanine Serralles) gak mungkin memberikan
tumpangan terus-terusan untuk Llewyn meskipun ia merupakan saudara laki-lakinya
karena ia sudah punya anak. Llewyn pun ngasih jaminan untuk saudara
perempuannya dengan menitipkannya sejumlah barang-barang yang ia titipkan di
rumahnya, yang akan ia ambil nanti.
![]() |
Llewyn Davis, Jim Berkey, dan Al Cody (diperankan Adam Driver) |
Sebetulnya hubungan Llewyn dengan Jim cukup dekat
karena Llewyn diajak buat rekaman lagu bersama Jim. Tapi sebagai seorang musisi
yang gak terkenal, royalti untuk Llewyn kecil banget, harus dibagi dengan
seluruh musisi yang rekaman bareng. Lagian royaltinya juga gak bisa diambil
langsung saat itu juga, padahal ia lagi butuh banget uang untuk biaya aborsi
Jean sebesar USD 200. Uang yang ia hasilkan dari acara manggung pun tidak
seberapa karena dibagi rata dengan seluruh musisi yang juga tampil pada malam
tersebut. Tragis banget hidup Llewyn.
Sebelum film ini dimulai, Llewyn sebetulnya punya
partner bermusik yang sudah klop banget bersamanya. Sayangnya, partner bermusik
Llewyn baru saja meninggal karena ia nekad bunuh diri. Llewyn pun jadi frustasi,
makanya ia sering marah-marah. Gak punya uang, albumnya gak laku, manggung pun
gak laku, gak punya rumah, pacar gelapnya malah hamil, dan ia kehilangan kucing
milik Gorfein.
Rasa frustasi yang dimiliki Llewyn pun parah banget.
Pastinya hampir sama seperti yang dirasakan seluruh personil Linkin Park saat
ditinggalkan Chester Bennington karena ia bunuh diri. Seperti seluruh personil
Nivana saat ditinggalkan Kurt Cobbain ditemukan telah meninggal dunia karena
bunuh diri atau memang dibunuh. Seperti seluruh personil Queen saat ditinggalkan
Freddie Mercury yang meninggal dunia karena HIV/AIDS. Bedanya, Llewyn gak
seterkenal dan gak sekaya para musisi yang saya sebutkan di atas saja. Apartemen
atau kamar sendiri saja gak punya,jadinya nyesek banget.
Llewyn pun ngajakin Jean buat diskusi perkara kehamilannya
pada sebuah cafe. Kalau ngomongin perkara ginian di apartemennya, takut ada
yang mendengarnya. Eh pas lagi diskusi Llewyn melihat kucing oranye milik
Gorfein jadinya ia langsung lari ke luar dan menangkapnya, sekaligus
mengembalikan kucing tersebut pada Gorfein. Saat ia mengembalikan kucing milik
Gorfein, Mitch Gorfein memaksanya untuk ikut makan malam.
Setela selesai makan malam, Llewyn malah disuruh untuk
membawakan lagu padahal ia gak mau main musik sama sekali. Ia malah dipaksa
untuk memainkan lagu “Fare Thee Well”, lagu yang biasa ia bawakan dengan
partner bermusiknya saat ia masih hidup dulu. Saat Lilian Gorfein (diperankan Robin
Bartlett), adik Mitch membawakan penggalan lirik yang biasa dibawakan partner
bermusik Llewyn, ia langsung mengumpat pada mereka semua yang ada pada
apartemen Gorfein bahwa dari awal ia bilang ia gak mau membawakan lagu
tersebut, dan memaki Lilian dengan sangat kasar sampai-sampai Mitch berusaha
memenangnkannya. Lagi-lagi kesilana Llewyn gak berhenti sampai di situ karena
kucing oranye yang ia bawa bukanlah kucing oranye milik keluarga Gorfein. Llewyn
pun pulang dengan membawa kucing tersebut.
![]() |
Llewyn Davis dan kucing oranye |
Llewyn pun memutuskan untuk membawa kucing tersebut ke
Chicago bersama dua musisi lainya bernama Johnny Five (diperankan Garrett
Hedlund) dan Roland Turner (diperankan John Goodman) untuk menemui Bud Grossman,
buat cari peruntungan bermusik di sana. Dalam perjalan ke Chicago, kesialan
Llewyn tidak juga berhenti karena Roland malah pingsan akibat overdosis heroin dan
Johnny pun ditangkap polisi karena kedapatan mengemudi sambil mabuk. Llewyn pun
melanjutkan perjalanannya ke Chicago dengan menumpang mobil orang lain dan
meninggalkan Roland yang lagi teler di mobilnya begitu saja.
Bukan hanya mobil milik mereka yang ia tinggalkan di
pinggir jalan begitu saja, ia pun meninggalkan kucing oranye yang ternyata
bukan kucing milik keluarga Gorfeid di sana. Ia meninggalkan mereka di sana
karena kunci mobil yang mereka kendarai terbawa oleh Johnny yang telah
ditangkap polisi. Karena gak mau pusing mikirin Roland dan kucing oranye
tersebut, Llewyn memutuskan untuk meninggalkan mereka di sana. Saya tidak suka
dengan kelakuan Llewyn yang tega meninggalkan kucing oranye tersebut di sana,
tapi saya rasanya mengerti kenapa Llewyn melakukan itu. Llewyn melakukan itu
semua karena ia gak pusing dengan segudang permasalahan yang ia hadapi, karena
saya pun saat ini punya permasalahan serupa seperti yang Llewyn hadapi.
![]() |
Llewyn Davis lagi memamerkan kemampuan bermusiknya di Chicago |
Sesampainya di Chicago, Llewyn pun berusaha memamerkan
kemampuan bermusiknya pada Bud Grossman (diperankan F. Murray Abraham) dan Grossman
pun berkata pada Llewyn bahwa ia bukanlah musisi yang ia cari selama ini.
Grossman menyarankan Llewyn untuk bermain bersama orang lain, mungkin berduet
atau bermain trio, tapi Llewyn menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk
pulang ke New York dengan tangan hampa.
Dalam perjalanannya ke New York, Llewyn beruntung karena
ia bertemu dengan pemuda random yang pengin pergi ke New Jersey. Syarat
menumpangnya pun gratis tapi Llewyn yang harus mengemudi karena pemuda tersebut
ngantuk. Llewyn yang kelelahan menabrak kucing oranye yang mungkin saja
merupakan kucing oranye yang ia tinggalkan sebelumnya. Tapi kucing oranye
tersebut malah masuk ke hutan secara tertatih-tatih dan Llewyn pun gak mau
ambil pusing, jadinya melanjutkan saja perjalanannya ke New York.
Karena tidak punya harapan lagi sebagai seorang
musisi, Llewyn memutuskan untuk kembali ke Merchant Marine, serikat pekerja tempat
ia bernaung saat menjadi anak buah kapal. “Tidak semua orang bisa bekerja
sesuai dengan passiennya”, pikir saya, jadi Llewyn memutuskan buat kerja
yang pasti-pasti aja. Minimal dapat gaji bulanan, daripada bermusik tapi gak
menghasilkan uang sama sekali. Llewyn menggunakan uang sebesar USD 148 miliknya
biar bisa kembali ke sana.
Llewyn pun sempat mengunjungi ayahnya di salah satu
panti jompo. Dari sepemahaman saya, ayah Llewyn menderita demensia atau stroke
karena ia tidak bisa diajak komunikasi sama sekali. Bahkan untuk sekadar buang
air pun tidak bisa ia lakukan seorang diri. Llewyn sungguh malang, cobaan
datang terus secara bertubi-tubi.
Cobaan Llewyn terus bertambah karena saudara
perempuannya telah membuang seluruh barang yang ia titipkan di rumahnya.
Pasalnya, barang tersebut berisikan lisensi pelautnya biar ia bisa kembali
bekerja di kapal. Barang tersebut juga berisikan dokumen lainnya seperti
surat-surat penting miliknya. Ngurus surat-surat gituan kan susahnya minta
ampun. Karena gak akan bisa kembali berlayar, Llewyn kembali ke Merchant Marine
tapi mereka tidak mau mengembalikan uang Llewyn karena ia masih punya tunggakan
pada serikat pekerja. Duh, sumpah saya aja yang cuma penonton frustasi banget
nontonnya.
Llewyn pun kembali ke bar tempat ia biasa manggung dan
malah memaki seorang wanita yang lagi tampil yang tidak lain dan tidak bukan
adalah Lilian Gorfein. Llewyn sampai diusir oleh seluruh orang di bar atas
kelakuannya yang sama sekali tidak pantas karena membuat Lilian menangis.
Karena tidak punya tempat tinggal setelah semua
teman-temannya gak mau lagi ngasih tumpangan, Llewyn yang tidak punya tempat
untuk tidur kembali ke apartemen Gorfein dan mendapati bahwa Lilian yang telah
ia buat menangis malah memeluk dan meminta maaf padanya karena sebelumnya sudah
memaksanya untuk bernyanyi. Llewyn pun dibuat kaget juga karena kucing oranye
sesungguhnya milik keluarga Gorfein yang sebelumnya ia hilangkan, sudah pulang
secara mandiri.
Film ini pun ditutup dengan manggunungya Davis Llewyn
di tempat biasa ia manggung selama iini. Setelah ia manggung, film ini
menampilkan Bob Dylan di awal-awal karirnya sebagai musisi folk terkenal.
Setelah selesai manggung, Llewyn dipukuli oleh seorang pria yang mengaku
sebagai suami dari Lilian dan kesal mendengar perlakuan Llewyn yang telah
melecehkan istrinya. Llewyn hanya bisa melihat perginya pria tersebut dan
berkata, “Au revoir”
KESIMPULAN
Sungguh, film berjudul Inside Llewyn Davis ini tidak
diperuntukan untuk semua orang. Segmentasinya hanya untuk orang yang bisa
menahan kantuknya menonton film-film yang membuat penontonnya harus
mengernyitkan dahi. Film ini bukanlah film easy watching layaknya
film-film superhero Marvel ataupun sitkom macam How I Met Your Mother karena
plot dari film ini sama sekali gak jelas.
Setelah saya riset, Coen Brothers sebagai sutradara
emang sengaja bikin film tanpa plot yang jelas. Kucing oranye yang ditampilkan
pada film ini hanyalah sebuah distraksi biar penonton fokus pada kucing oranye
tersebut.
Selain tidak bisa dinikmati semua orang, film ini
pun membuat saya frustasi karena Llewyn selalu ketiban sial selama hidup,
seolah-olah ia ditakdirkan hanya untuk sial seumur hidup. Partner bermusiknya
bunuh diri. Istri dari teman terdekatnya barangkali mengandung anak kandungnya.
Ia juga gak uang. Gak punya uang tidak masalah sebenarnya karena saya pun gak
punya uang. Masalahnya ia gak punya tempat tinggal sama sekali. Bahkan sebidang
kamar hanya untuk sekadar tidur pun gak punya. Seluruh teman terdekat, bahkan saudara
perempuannya pun gak menginginkannya sama sekali. Karir bermusik Llewyn pun
nampaknya tidak akan mengalami sebuah kesuksesan sama sekali. Setidaknya itu yang
diperlihatkan Coen Brothers pada akhir film ini.
Film ini bikin saya frustasi karena saya merasa
seperti Llewyn. Tidak semua orang ditakdirkan untuk sukses. Dari ribuan musisi
yang ada di dunia, hanya Freddie Mercury, Kurt Cobain, Chester Bennington, Billie
Eilish, atau Avril Lavigne yang sukses. Sisanya ya cuma jadi musisi medioker
yang cuma manggung dari cafe ke cafe atau manggung di jalanan. Dari ribuan
penulis yang ada di dunia, hanya J.K. Rowling, Sir Arthur Conan Doyle atau Dewi
Lestari yang bisa hidup dari menulis. Sisanya yang Cuma jadi penulis medioker
yang sekadar hidup saja susah. Dari ribuan pesepak bola, hanya Cristiano
Ronaldo atau bahkan hanya Bambang Pamungkas yang bisa hidup dari sepak bola.
Padahal, jumlah musisi yang berlatih musik lebih
keras daripada Freddie Mercury ini banyak. Tapi yang sukses cuma sedikit. Lihat
saja Llewyn Davis.
Jumlah penulis yang berlatih menulis keras daripada
J.K. Rowling ini banyak. Tapi yang sukses cuma sedikit. Banyak yang bernasib
seperti Llewyn Davis.
Jumlah atlet sepak bola yang berlatih sepak bola
lebih keras dan lebih rajin dari Cristiano Ronaldo pun banyak. Tapi yang sukses
cuma sedikit. Banyak atlet yang bernasib seperti Llewyn Davis.
Ada yang gak sukses karena gak punya privilege, atau memang nasibnya sudah ditentukan demikian saja. Makanya saya frustasi banget nonton film ini karena ini bukan film happy ending seperti film-film Marvel atau film-film yang biasa kita tonton selama ini. Tonenya gelap banget kayak film-film superhero DC. Kayaknya, kalau saya jadi Llewyn Davis, udah bunuh diri deh biar bisa nyusul partner bermusiknya soalnya gak ada harapan sama sekali.
0 Comments