IMDb: 7,0/10 | Rating Saya : 7,0/10
Rated : PG | Genre: Adventure, Comedy, Family
Directed by Joe Johnston
Screenplay by Jonathan Hensleigh, Greg Taylor, Jim Strain
Story by Greg Taylor, Jim Strain, Chris Van Allsburg
Based on Jumanji by Chris Van Allsburg
Produced by Robert W. Cort, Ted Field, Larry J. Franco, Scott
Kroopf, William Teitler
Starring Robin Williams, Bonnie
Hunt, Kirsten Duns, Jonathan Hyde, David Alan Grier
Cinematography Thomas E. Ackerman
Edited by Robert Dalva | Music by James Horner
Production companies TriStar Pictures, Interscope
Communications, Teitler Film
Distributed by Sony Pictures Releasing
Release date 15 December 1995
Running time 104 minutes | Country United States
Language English |
Budget $65 million
Film 90an tentu
saja sangat berkesan untuk saya yang lahir dan tumbuh di tahun 90an. Salah satu
film yang sangat berkesan untuk saya adalah Jumanji. Meskipun Jumanji sudah
dibuat versi terbarunya yang menampilkan Dwayne Johnson alias The Rock sebagai
tokoh utamanya, tetap saja Jumanji versi Robin Williams lebih berkesan untuk
saya. Selain karena faktor Robin Williams yang aktingnya sangat bagus dan memorable
banget, film ini pun menampilkan Kirsten Dunts sebelum ia membintangi Trilogy
Spider-Man karya Sam Raimi. Film ini pun kerap kali ditayangkan televisi nasional
Indonesia beberapa kali dalam satu tahun, makanya memorable banget untuk
saya.
![]() |
Jumanji the animated series |
Nama Jumanji memang
tidak asing bagi Generasi 90an karena animasi Jumanji sering juga ditangkan
televisi Indonesia. Meski jalan ceritanya agak berbeda, Jumanji (1995) ini adalah
salah satu adaptasi live action terbaik pada masanya. Jarang banget
kan adaptasi animasi yang bagus? Nah, simak ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
Jumanji adalah film keluaran tahun 1995 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang sebuah permainan berbahaya bernama Jumanji. Jumanji ini merupakan sejenis board game seperti ular tangga yang dimainkan dengan kocokan dadu. Bedanya, permainan ini bisa memunculkan berbagai kengerian seperti tumbuhan liar, hewan liar, manusia suku pedalaman, hingga berbagai fenomena alam di dunia nyata.
Pada tahun 1969, Alan
Parish yang masih bocah (diperankan Adam Hann-Byrd) tidak sengaja menemukan board
game Jumanji di pabrik sepatu milik ayahnya. Alan tidak sengaja menemukan board
game tersebut setelah membuat kekacauan di pabrik milik ayahnya karena ia
kerap kali mendapat perundungan dari sekelompok bocah pimpinan Billy Jessup (diperankan Gary Joseph Thorup).
Billy Jessup cemburu karena Alan cukup dengan dengan pacarnya, Sarah Whittle
(diperankan Laura Bell Bundy).
![]() |
Billy Jessup |
Billy Jessup
adalah tipikal tukang bully yang biasa kita temui pada film-film Amerika
Serikat di mana ia berani melakukan perundungan dengan cara keroyokan. Seperti
film-film Amerika lainnya, kelakukan tukang bully seperti Billy memang
tidak bisa dihentikan karena orang dewasa di sekitarnya, termasuk para guru
seolah tidak berdaya menghadapi bocah macam Billy.
Alan pun membawa board
game Jumanji ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Alan bertengkar hebat
dengan ayahnya, Sam Parrish (diperankan Jonathan Hyde) yang memaksanya untuk
masuk The Cliffside School for Boys, sebuah sekolah asrama elit tempat
Sam dan seluruh anggota Parrish lainnya menuntut ilmu. Sejak tahun 1700an,
keluarga Perrish selalu bersekolah di sana karena kualitas pendidikannya yang dianggap
bagus oleh keluarga Perrish. Keluarga Parrish adalah keuarga konglomerat
pemilik Parrish Shoes selama ratusan tahun.
![]() |
Alan yang ribut dengan ayahnya |
Alan merasa bahwa
orang tuanya berniat membuangnya sehingga ia gak mau masuk sekolah tersebut.
Ayahnya tetap memaksanya karena ia merasa sekolah tersebut merupakan sekolah
terbaik untuknya karena ia juga pernah bersekolah di sana. Alan dan ayahnya
bertengkar hebat namun ayahnya harus pergi makan malam dengan para stakeholders
setempat. Namanya juga konglomerat.
![]() |
Sarah dan Alan yang memainkan Jumanji |
Saat ayahnya baru
saja pergi, Sarah Whittle muncul di pintu rumah Alan dan mengembalikan sepeda
milik Alan yang telah diambil oleh pacarnya, Billy. Alan mengajak Sarah untuk
memainkan board game Jumanji yang baru saja ia temukan. Mereka berdua
merasa janggal dengan board game Jumanji tersebut karena board game
tersebut beda banget dengan board
game yang mereka jalankan selama ini. Board game tersebut bisa bergerak
sendiri dan memunculkan pesan teks berisi instruksi yang harus dilakukan oleh
para pemain yang bermain.
Salah satu
instruksi yang harus dilakukan oleh Alan adalah ia disuruh menunggu di dalam
hutan sampai salahs atu pemain berhasil melempar dadu berjumlah lima atau
delapan. Hal tersebut bikin Alan tersedot ke dalam permainan dan membuat Sarah
ketakutan. Setelah Alan tersedot ke dalam permainan, sekelompok kelelawar
keluar dari papan permainan dan membuat Sarah lari ketakutan.
![]() |
Judy dan Peter yang memainkan Jumanji |
Dua puluh tahun
berselang, dua orang kakak beradik bernama Judy Shepherd (diperankan Kirsten
Dunst) dan Peter Shepherd (diperankan Bradley Pierce) pindah ke rumah
peninggalan keluarga Parrish bernama bibi mereka, Nora (diperankan Bebe
Neuwirth). Kedua orang tua Judy dan Peter meninggal dunia akibat kecelakaan
saat main ski, makanya saat ini mereka diasuh oleh bibi mereka.
Nora mendapatkan
rumah peninggalan keluarga Parrish dengan harga yang sangat murah karena rumah
tersebut terkesan angker di kawasan tersebut. Penyebabnya? Seorang anak bernama
Alan Parrish dinyatakan hilang tanpa jejak di sana. Banyak spekulasi yang
beredar, termasuk spekulasi yang berkata bahwa ayah Alan, Sam Parrish, yang
telah membunuh Alan Parrish dan mengubur jenazah anaknya di rumah tersebut.
Judy dan Peter
menemukan board game Jumanji di loteng rumah baru mereka. Mereka pun
memainkan permainan tersebut sebagaimana Alan dan Sarah yang memainkan permainan
tersebut 26 tahun yang lalu. Judy dan Peter sama bingungnya seperti Alan dan
Peter karena board game tersebut bisa bergerak sendiri dan memunculkan
berbagai hal-hal aneh seperti sekumpulan hewan seperti kawanan monyet dan
seekor singa yang menghancurkan rumah baru mereka.
![]() |
Alan Parrish setelah terjebak 26 tahun di dalam Jumanji |
Peter pun tidak
sengaja mengeluarkan angka 5 saat mengocok dadu sehingga tindakan tersebut
membuat Alan yang bisa keluar dari dalam permainan setelah 26 tahun lamanya. Alan
pun senang bukan kepalang sampai-sampai ia memeluk Peter saking senangnya. Ia
berkeliling rumah untuk mencari ayah dan ibunya, namun ia tidak menemukan
mereka berdua sehingga Alan langsung pergi ke pabrik sepatu milik keluarga Parrish.
Keadaan pabrik milik keluarga Parrish sudah berubah banyak. Alan akhirnya tahu
bahwa kedua orang tuanya sudah lama meninggal karena kondisi pabrik sepatu
milik keluarganya sudah sangat terbengkalai.
Keadaan kota
tempat mereka tinggal, Brantford, New Hampshire kacau balau setelah Judy dan
Peter memainkan Jumanji, makanya mereka berdua meminta Alan yang baru saja berhasil
keluar dari permainan untuk bermain Jumanji sekali lagi supaya kota tempat
tinggal mereka bisa kembali normal seperti sedia kala. Alan yang awalnya takut
akhirnya mengikuti permainan tersebut sekali lagi.
![]() |
Sarah Whittle dewasa |
Namun Alan sadar
bahwa mereka tidak bisa melanjutkan permainan tersebut karena Sarah gak ada di
sana untuk melanjutkan permainan. Mereka bertiga pun berusaha mencari Sarah dan
menemukan bahwa Sarah mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder)
setelah menyaksikan Alan lenyap di hadapannya. Sarah bahkan harus menjalani
terapi dari psikolog dan mengkonsumsi obat-obatan dari psikiater karena ia
dianggap mengalami skizofrenia. Bahkan saat didatangi Alan dan ia
menunjukan board game Jumanji ia sampai berteriak histeris.
Sekitar 15-20
tahun yang lalu, saat saya pertama kali menonton Jumanji, tentu saja saya tidak
mengerti akan hal ini. Entah kenapa, saya seolah merasakan apa yang Alan rasakan
yang telah kembali ke dunia nyata setelah 26 tahun terjebak di dalam permainan
Jumanji karena saya pun menonton ulang film ini setelah lebih dari 10 tahun
lamanya. Perspektif saya pun jauh berbeda dengan perspektif saya saat pertama
kali menontonnya karena saya saat ini mengerti dengan keadaan Alan dan Sarah
yang sama-sama mengalami trauma berkepanjangan akibat Jumanji.
![]() |
Van Pelt |
Sarah yang
akhirnya mau mengikuti permainan Jumanji supaya kekacauan yang mereka buat di Brantford
bisa segera berakhir pun kembali ke rumah peninggalan Keluarga Parrish. Baru
juga mulai bermain, kocokan dadu Sarah melepaskan tanaman karnivora yang
menghancurkan rumah peninggalan keluarga Parrish. Kocokan dadu Alan pun malah
mengeluarkan seorang pemburu gila bernama Van Pelt (diperankan juga oleh Jonathan
Hyde) yang kerap kali Alan temui saat ia terjebak di dalam permainan Jumanji.
Van Pelt pun
memburu Alan habis-habisan seolah-olah ia merupakan hewan buas yang ia incar.
Pengejaran yang dilakukan oleh Van Pelt memaksa Alan dan tiga peserta Jumanji
berlari ke luar rumah dan mereka mendapati bahwa kota tempat tinggal mereka
lebih kacau dari sebelumnya karena sejumlah hewan liar sudah menguasai kota dan
membuat kekacauan.
![]() |
Sarah dan Alan yang berhasil kembali ke tahun 1969 |
Pada akhirnya,
Alan, Sarah, Peter, dan Judy berhasil menamatkan Jumanji dan membuat segala
kekacauan yang mereka perbuat saat bermain Jumanji dibatalkan. Termasuk
kekcakauan yang mereka mulai 26 tahun yang lalu sehingga membuat Alan dan Sarah
kembali ke tahun 1969 saat mereka memulai permainan Jumanji, tepat setelah Sam
Parrish pergi meninggalkan Alan untuk makan malam bersama para stakeholders.
![]() |
Alan yang berdamai dengan ayahnya |
Alan yang sangat
rindu dengan ayahnya tersebut langsung memeluknya dan minta maaf atas segala
perbuatannya. Sam yang tersentuh dengan perbuatan ayahnya pun sama-sama minta
maaf karena ia terbawa emosi sehingga memarahi Alan dengan sangat kasar. Sam
akhirnya mengizinkan Alan untuk tidak bersekolah di The Cliffside School for
Boys jika ia tak mau bersekolah di sana.
![]() |
Alan dan Sarah |
Alan pun mengantarkan
Sarah pulang ke rumahnya dan mereka pun berciuman untuk pertama kalinya dalam
hidup mereka karena selama ini, sejak 26 tahun yang lalu, Sarah punya perasaan
pada Alan, dan Alan pun punya perasaan pada Sarah. Apalagi, mereka bertemu lagi
setelah 26 tahun terpisah dan mereka sama-sama menderita selama 26 tahun
tersebut karena terpaksa hidup sendiri. Sarah terpaksa hidup sendirian di rumah
karena dianggap mengidap skizofrenia. Alan pun terpaksa hidup sendirian
di hutan karena tersedot permainan Jumanji. Setelah berciuman, mereka berdua
pun membuang board game Jumanji ke sungai dan melanjutkan hidup mereka.
26 tahun setelah
mereka membuang Jumanji ke sungai, Alan dan Sarah rupanya telah menikah. Sarah
pun lagi mengandung anak pertama mereka. Mereka pun sukses melanjutkan usaha
milik keluarga Parrish yang sudah berdiri selama ratusan tahun di Brantford,
New Hampshire.
![]() |
Judy dan Peter Shepherd |
Mereka mengadakan
sebuah pesta yang berisikan undangan-undangan penting, para stakeholders
setempat. Mereka pun bertemu dengan Jim Shepherd (diperankan Malcolm Stewart) dan
Martha Shepherd (diperankan Annabel Kershaw) yang berencana untuk main ski di
Kanada. Mereka berdua memperkenalkan kedua anak mereka, yakni Judy Sheperd dan
Peter Shepherd yang sangat dikenal oleh Alan dan Sarah. Alan dan Sarah berusaha
mencegah Jim dan Martha untuk tidak main ski supaya mereka berdua tidak
meninggal dunia dan menyebabkan Judy dan Peter jadi anak yatim piatu.
Sementara itu, dua orang anak kecil akhirnya
menemukan board game Jumanji yang mereka temukan di pantai, dan film pun
sengaja dibuat menggantung supaya penonton yang menonton film ini merasa gemas
dan penasaran.
KESIMPULAN
Di balik segala
kekurangannya, film ini tetap sempurna! Kekuarangan saya sebutkan ada visual
effect yang terasa sangat kasar ketika saya tonton di tahun 2022. Namun untuk
ukuran film tahun 1995, visual effectnya tentu saja sangat bagus. Selain itu
jalan cerita Jumanji (1995) ini sangat berbeda dengan jalan cerita animasinya
yang saya tonton di tahun 90an.
Akting Robin
Williams pun sangat bagus di film ini. Ia bisa memerankan Alan yang mengalami PTSD
(post-traumatic stress disorder) setelah 26 tahun terjebak di dalam
hutan dengan sempurna. Ia pun bisa memerankan Alan yang hidupnya berubah
setelah menyelesaikan Jumanji dengan sempurna. Memang, semua film yang
diperankan Robin Williams gak ada yang gak bagus sama sekali.
Saya memang tidak mengenal sosok Robin Williams secara langsung, tapi entah mengapa saya merasa sedih bahwa Robin Williams telah pergi meninggalkan kita semua, terlebih ia meninggalkan kita semua akibat depresi yang selama ini tidak pernah ia tunjukan pada para penonton film-filmnya. Namun ia selalu berusaha menampilkan yang terbaik untuk kita sebagai penikmat karya-karyanya. Semoga tenang di alam sana, Robin Williams. Karyamu abadi! Terimakasih atas segalanya.
Film ini pun punya
pesan moral yang sangat bagus, yakni seburuk-buruknya orang tua, ia tetap orang
tua yang akan kamu rindukan. Ini terlihat dengan jelas ketika Alan malah
mencari orang tuanya setelah 26 tahun terpisah. Padahal pertemuan terakhir
mereka berakhir dengan sangat buruk. Jumanji ini memang film family terbaik
pada masanya karena mengandung sebuah pesan moral akan pentingnya keluarga dan
pentingnya cinta pada penontonnya di tahun 90an.
0 Comments