IMDb: 6,7/10 | Rating Saya : 7,0/10

Rated : PG-13 | Genre: Action, Adventure, Comedy

Directed by Jake Kasdan 

Written by Jake Kasdan, Jeff Pinkner, Scott Rosenberg

Based on Jumanji by Chris Van Allsburg          

Produced by Dwayne Johnson, Dany Garcia, Hiram Garcia, Matt Tolmach, Jake Kasdan

Starring Dwayne Johnson, Jack Black, Kevin Hart, Karen Gillan, Nick Jonas, Awkwafina, Danny Glover, Danny DeVito        

Cinematography Gyula Pados

Edited by Mark Helfrich, Steve Edwards, Tara Timpone        

Music by Henry Jackman 

Production companies Columbia Pictures, Seven Bucks Productions, Matt Tolmach Productions, The Detective Agency

Distributed by Sony Pictures Releasing

Release date 13 December 2019 (United States)

Running time 123 minutes | Country United States

Language English | Budget $125-132 million


Setelah nonton Jumanji: Welcome to the Jungle (2017), saya gak pikir panjang untuk nonton sekuelnya, Jumanji: The Next Level (2019) karena film sebelumnya cukup bagus dan menghibur, padahal saya pikir film ini cuma gimmick nostalgia aja. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

Jumanji: The Next Level adalah film keluaran tahun 2019 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang sebuah permainan berbahaya bernama Jumanji. Film ini berseting dua tahun setelah film Jumanji: Welcome to the Jungle (2017) yang lalu. Dua tahun setelah menamatkan Jumanji, Spencer Gilpin (diperankan Alex Wolff), Anthony ‘Fridge’ Johnson (diperankan Ser'Darius Blain), Martha Kaply (diperankan Morgan Turner) dan Bethany Walker (diperankan Madison Iseman) telah lulus SMA dan menjalankan kehidupannya masing-masing secara terpisah. Mereka sepakat untuk nongkrong bersama pada liburan Natal untuk pertama kalinya setelah lulus SMA.

Spencer Gilpin saat berada di New York City

Satu hari sebelum pertemuan tersebut, Spencer merasa hidupnya tidak sehebat teman-temannya. Ia hidup sendiri di New York City dan diharuskan kerja sambilan pada sebuah swalayan agar bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Masalahnya, ia kerap kali mengalami kesialan seperti asmanya yang terus-terusan kambuh, terus-terusan dimarahi atasannya, hingga kehujanan tapi gak membawa payung. Belum lagi ditambah ia telah putus dengan pacarnya, Martha Kaply.

Makanya, setibanya di rumah, ia langsung kepikiran untuk memainkan permainan berbahaya bernama Jumanji karena sebelumnya, saat memainkan permainan tersebut, ia bisa berperan sebagai Dr. Xander Bravestone, seorang pria tinggi, besar, dan berotot yang pastinya berbeda jauh dengan kehidupan sehari-harinya, di mana ia merupakan seroang pria pendek, kecil, dan penyakitan.

Milo dan Eddie

Sebagai teman-teman terdekatnya, Fridge, Martha dan Bethany heran karena Spencer tidak datang untuk nongkrong, makanya mereka langsung mendatangi rumah Spencer. Rupanya, di dalam rumah Spencer, mereka bertemu dengan kakak Spencer, Eddie (diperankan Danny DeVito) dan mantan rekan kerjanya, Milo Walker (diperankan Danny Glover) yang lagi bertengkar hebat karena mereka punya permasalahan bisnis 15 tahun yang lalu.

Fridge, Martha, dan Bethany menyadari bahwa Spencer telah nekad pergi ke dalam Jumanji, padahal dua tahun yang lalu mereka pernah menghancurkannya bersama-sama. Mereka pun memutuskan untuk masuk ke Jumanji biar bisa menemui Spencer. Fridgne dan Martha telah berhasil masuk ke dalam Jumanji, sedangkan Bethany tertinggal di dunia nyata sehingga Bethany dibuat kebingungan. Ternyata, Eddie dan Milo malah ikut masuk ke dalam permainan tersebut dan membuat Fridge dan Martha kebingungan.

Eddie dan Milo adalah seorang lansia yang tidak pernah memainkan video games sama sekali, berbeda dengan Generasi Mileneals dan Gen Z seperti Fridge dan Martha. Makanya mereka berdua bingung ketika dijelaskan oleh Fridge dan Martha bahwa mereka telah masuk ke dalam permainan berbahaya bernama Jumanji. Main video games di dunia nyata aja gak pernah, apalagi tersedot ke dalam video games itu sendiri? Yang ada bingung! Tidak seperti dua tahun yang lalu, karakter pemainan yang diperankan oleh Fridge dan Martha benar-benar berbeda.

Dr. Xander Bravestone dan Franklin Finbar

Kali ini, Eddie berperan menjadi Dr. Xander Bravestone, seorang pria tinggi, besar dan berotot. Sedangkan Milo berperan sebagai Franklin Finbar. Dua tahun yang lalu, Dr. Xander Bravestone diperankan Spencer dan Franklin Finbar diperankan Fridge. Sementara itu, Fridge malah menjadi Profesor Sheldon Oberon yang dua tahun lalu diperankan oleh Bethany, sedangkan Martha tetap memerankan peran sebagai Ruby Roundhouse yang ia perankan dua tahun yang lalu.

Di dunia nyata, Eddie dan Milo merupakan seorang lansia yang sudah memiliki berbagai masalah kesehatan seperti pinggang yang gampang encok, tubuh yang sudah tidak sesegar masa mudanya, serta gerakan yang lambat. Makanya mereka cukup senang berada di dalam Jumanji karena mereka bisa kembali muda. Kocak pokoknya!

Jurgen the Brutal

Sama seperti dua tahun yang lalu, untuk bisa keluar dari Jumanji, mereka harus menamatkan permainan Jumanji. Tidak seperti dua tahun yang lalu, kaliini storyline Jumanji yang harus mereka tamatkan agak sedikit berbeda. Mereka harus mengambil sebuah kalung yang dicuri oleh Jurgen the Brutal (diperankan Rory McCann), barulah mereka bisa kembali ke dunia nyata.

Fridge dan Martha heran karena mereka tidak bisa menemukan Spencer dan Bethany tidak masuk ke dalam Jumanji. Di dunia nyata, Bethany yang tidak bisa masuk ke Jumanji pun mencari bantuan ke mantan pemain Jumanji yang sudah terjebak di sana selama lebih dari 20 tahun, Alex Vreeke (diperankan Colin Hanks).

Ming Fleetfoot

Mereka berempat pun terus melanjutkan permainan hingga bertemu dengan seorang pencuri bernama Ming Fleetfoot (diperankan Awkwafina) yang ternyata merupakan Spencer. Tentu saja Spencer bingung karena mereka berempat bisa masuk ke dalam Jumanji, padahal ia sama sekali tidak menyangka bahwa mereka berempat bisa menyusulnya ke dalam permainan tersebut. Spencer berkata bahwa ia sengaja kembali ke dalam Jumanji supaya bisa kembali berperan sebagai Dr. Xander Bravestone soalnya kehidupan nyatanya tidak seindah kehidupan Dr. Xander Bravestone. Ia pun meminta maaf pada Martha, Fridge, kakeknya, Eddie, dan teman kakeknya, Milo dan segera bergabung dengan mereka semua untuk menamatkan Jumanji.

Eddie dan Milo yang terus-terusan bertengkar

Sama seperti Jumanji (1995) dan Jumanji: Welcome to the Jungle (2017), ada begitu banyak hewan buas dan penjahat yang berniat membunuh para pemain Jumanji, namun mereka bisa mengatasinya karena mereka sudah memainkan Jumanji dua tahun yang lalu. Bedanya, di permainan kedua mereka, Eddie terus-terusan bertengkar dengan Milo karena 15 tahun yang lalu bisnis mereka bangkrut karena Milo menjual restoran yang mereka rintis bersama puluhan tahun yang lalu. Masalahnya, mereka bertengkar sambil memainkan permainan, jadinya para pemain lain ikut terganggu. Tapi buat penonton mah kocak!

Alex dan Cyclone

Mereka pun akhirnya bertemu dengan Alex yang tetap memainkan karakter yang membuat ia terjebak di dalam Jumanji selama lebih dari 20 tahun, Jefferson McDonough. Sedangkan Bethany berperan sebagai Cyclone, kuda hitam yang ditunggangi oleh Alex. Mereka pun akhirnya bergabung biar bisa menamatkan Jumanji dan segera kembali ke dunia nyata.

Milo yang mengakui bahwa dirinya lagi sekarat

Saat sedang istirahat, Eddie akhirnya sadar kenapa Milo baru muncul padanya setelah 15 tahun berpisah akibat perseteruan bisnis yang mengakibatkan mereka bertengkar hebat. Rupanya, Milo lagi sekarat dan hidupnya tidak lama lagi. Di sini, tidak disebutkan Milo sakit apa, namun dugaan saya, Milo sakit kanker, jantung, atau penyakit-penyakit lainnya sehingga ia sengaja mendatangi Eddie untuk meminta maaf dan mengucapkan ucapan perpisahan karena hidupnya tidak lama lagi. Akhirnya mereka sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan satu sama lain. Persis seperti pertemuan terakhir Hatta dan Sukarno sebelum Sukarno meninggal dunia. Bikin terharu!

Berbeda dengan dua tahun yang lalu, permainan Jumanji pun menambahkan fitur baru yang memungkinkan mereka untuk bisa bertukar karakter. Akhirnya, mereka kembali memainkan karakter yang mereka mainkan dua tahun yang lalu karena mereka sudah menguasai masing-masing karakter dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masi.

Spencer kembali menjadi Dr. Xander Bravestone, Fridge kembali menjadi Franklin Finbar, dan Bethany kembali menjadi Profesor Sheldon Obero. Martha dan Alex tetap pada karakternya masing-masing, yakni Jefferson McDonough  dan Ruby Roundhose, sedangkan Eddie dan menjadi Ming dan Cyclone. Sekarang, mereka bisa memainkan Jumanji dengan lebih maksimal karena mereka sudah tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing karakter tersebut.

Setelah kembali memerankan karakter yang mereka perankan dua tahun yang lalu, Martha pun berkata pada Spencer bahwa ia tidak suka dengan kehidupannya yang sekarang karena ia sekarang populer banget, tidak seperti dua tahun yang lalu di mana ia jadi orang yang sangat pemalu. Hal tersebut membuatnya tidak nyaman sama sekali. Rupanya, kepopuleran memang tidak selalu membuat orang bahagia karena ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri.

Perpisahan Milo dan Eddie

Pada akhirnya, seperti dua tahun yang lalu, mereka bisa kembali menamatkan Jumanji karena sudah punya pengalaman bermain sebelumnya dan mereka bisa kembali ke dunia nyata. Namun Milo memutuskan untuk tinggal di dalam Jumanji biar ia bisa melindungi Jumanji. Milo memilih untuk tinggal di dalam Jumanji karena jika kembali ke dunia nyata, ia bisa meninggal dunia kapan saja karena penyakit yang dideritanya. Eddie sebagai temannya pun mengucapkan perpisahan pada Eddie. Mereka berdua pun saling meminta maaf dan saling berterimakasih satu sama lain karena telah menjadi sahabatnya selama puluhan tahun.

Spencer, Martha, Fridge dan Bethany yang lagi nongkrong

Film ini diakhiri dengan Spencer yang mengajarkan Eddie cara bermain video games. Spencer, Martha, Fridge dan Bethany pun memutuskan untuk tidak terpisah satu sama lain karena setelah dua tahun terpisah, mereka merasa sangat kesepian. Mereka pun belajar arti persahabatan setelah melihat bagaimana hubungan Eddie dan Milo. 

Nora dan Eddie

Sementara itu, Eddie pun bertemu dengan Nora (diperankan Bebe Neuwirth), pemilik baru restoran yang dirilis olehnya dan Milo, dan menawarkan diri untuk bekerja sebagai manajer di sana karena ia sudah puluhan tahun mengelola restoran tersebut. 

Selain itu, yang bikin menarik, Nora merupakan karakter dalam Jumanji (1995) yang bisa saja menandakan bahwa film ini akan ada sekuelnya lagi. Ada juga post-credit-scene yang menunjukkan film ini akan dibuat sekuelnya lagi.

 

KESIMPULAN

Saya baru nonton Jumanji: The Next Level (2019) di tahun 2022, tiga tahun berselang setelah kemunculannya di bioskop karena saya menyakgka bahwa prekuelnya, Jumanji: Welcome to the Jungle (2017) hanyalah gimmick nostalgia semata seperti  Star Wars Episode VII: The Force Awaken (2015) atau Fantastic Beasts and Where to Find Them (2015). Ternyata dua film ini cukup menghibur karena ceritanya ringan, tidak berat sama sekali. Tipikal film yang cocok ditonton ketika lagi suntuk.

Kekuatan film ini tentu saja Jack Black dan Kevin Hart yang selama ini sukses mengocok perut para penggemar film komedi di seluruh dunia. Selain itu, peran  Danny DeVito dan Danny Glover pun cukup vital karena mereka berdua adalah para aktor Hollywood legendaris yang menghibur masa kecil saya dengan deretan film-film yang mereka perankan. Sedih sekali melihat mereka sudah berubah jadi seorang lansia, dan mungkin sama seperti film ini, tidak lama lagi mereka akan meninggal dunia karena mereka sudah tua.

Saya jadi membayangkan, jika saja Robin Williams masih hidup, bakalan keren jika ia bisa beradu akting dengan Danny DeVito, Danny Glover dan juga Dwayne Johnson.  Sayang sekali beliau sudah meninggal dunia jadi tidak bisa muncul dalam sekuel Jumanji yang sudah ia populerkan di tahun 90an. Saya dan jutaan penonton Jumanji harus mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada Robin Williams karena ia jadi pelopor Jumanji di tahun 90an. Kalau tidak ada beliau, tidak akan pernah ada sekuelnya seperti sekarang.