IMDb: 7,8/10 | Rating Saya : 10/10
Rated : TV-G | Genre: Adventure, Comedy,
Drama
Sutradara Riri Riza
Produser Mira Lesmana
Penulis Pemeran
Pemeran Sherina Munaf, Derby Romero
Penata musik Elfa Secioria
Sinematografer Yadi Sugandi
Penyunting Sentot Sahid
Perusahaan produksi Miles Films
Distributor Cinekom (versi VCD)
Tanggal rilis 14 Juni 2000 | Durasi 114 menit
Negara Indonesia
| Bahasa Indonesia
Beberapa waktu
yang lalu saya menulis artikel di Terminal Mojok dengan judul “20
Tahun Setelah Petualangan Sherina, Lembang Benar-benar Berubah” karena
Petulangan Sherina adalah salah satu film yang paling berpengaruh dalam hidup
saya. Saya juga menobatkan film ini sebagai salah satu film terbaik Indonesia
sepanjang masa. Bukan karena film ini saya tonton ketika saya masih anak-anak,
namun hingga tulisan ini saya tulis, belum ada film anak-anak yang sefenomenal
Petualangan Sherina lagi di Indonesia. Mudah-mudahan nanti akan ada lagi film
anak-anak yang sefenomenal Petulangan Sherina kelak. Simak ulasan saya berikut
ini.
STORYLINE
Petualangan
Sherina adalah film keluaran tahun 2000 buatan Indonesia yang bercerita tentang
seorang gadis kecil bernama Sherina. Sherina (diperankan Sherina Munaf)
terpaksa harus pindah sekolah dari sekolahnya di Jakarta ke Bandung karena
ayahnya yang merupakan seorang sarjana pertanian harus bekerja ke Bandung. Ayahnya
terpaksa mengejar impiannya untuk bekerja sebagai konsultan perkebunan di
Bandung setelah bertahun-tahun bekerja sebagai karyawan retail supermarket di
Jakarta yang tidak sesuai bidang keilmuwannya.
Jujur saja, 20
tahun yang lalu saya tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Saya pikir, ayah
Sherina hanya kebetulan bekerja sebagai karyawan retail biasa saja. Namun
setelah saya tumbuh dewasa, ada begitu banyak teman saya lulusan sarjana
pertanian malah banting setir menjadi karyawan retail, karyawan bank, hingga bidang
pekerjaan lain yang gak ada hubungannya sama sekali dengan bidang pertanian
karena sulit sekali bagi sarjana pertanian untuk mengembangkan disiplin ilmunya
di Indonesia.
![]() |
Sherina dan Sadam |
Mau tidak mau,
Sherina terpaksa meninggalkan teman-temannya di Jakarta dan pindah ke Bandung. Di
sekolah barunya, ia langsung populer karena Sherina adalah seorang gadis ceria,
riang, dan energik. Sayangnya, ada seorang anak bernama Sadam (diperankan Derby
Romero) yang kerap kali melakukan tindakan bullying padanya dan sejumlah
anak lainnya di sekolahnya.
![]() |
Sadam, Dudung dan Ical |
Sadam kerap kali
mengolok-ngolok Sherina. Tidak hanya itu, ia juga sering melakukan tindakan
tidak menyenangkan seperti menempelkan lem pada celana Sherina di bangku
sekolahnya karena Sherina adalah satu-satunya siswi yang berani melawannya.
Sebelumnya, tidak ada yang berani melawan Sadam karena Sadam berteman dengan
Icang (diperankan Arry Variantsyah) dan Dudung (diperankan Ray Burhanuddin) yang
sama nakalnya.
Tidak lama, sekolah tempat Sherina dan Sadam bersekolah meliburkan siswa dan siswinya selama tiga hari. Ayah Sherina pun mengajak istri dan anaknya untuk berkunjung ke perkebunan Ardiwilaga, atasan ayah Sherina. Perkebunan Ardiwilaga terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang pada tahun 2000 masih sangat asri, tidak seperti sekarang yang sudah gundul dan gersang.
![]() |
Ardiwilaga |
Sherina dibuat
kaget oleh Ardiwilaga (diperankan Didi Petet) karena Sadam yang selama ini
mengganggunya di sekolah merupakan anak bungsu Ardiwilaga. Gak cuma itu yang
bikin Sherina kaget. Rupaya Sadam dipanggil kedua orang tuanya dengan sebutan “Yayang”
dan sangat dimanja kedua orang tuanya karena Sadam merupakan anak bungsu
mereka. Untuk urusan sehari-harinya, Sadam selalu dilayani oleh karyawan
perkebunan ayahnya serta kedua orang tuanya. Sikap yang sangat berbalik 180
derajat jika dibandingkan dengan sikapnya sehari-hari di sekolah.
Di sisi lain,
perkebunan milik Ardiwilaga sedang dilanda masalah besar. Sudah satu tahun
belakangan, perkebunan Ardiwilaga tidak maksimal menghasilkan sayuran dan
buah-buahan yang selama ini jadi komoditi andalan warga Lembang, makanya
Ardiwilaga sengaja mendatangkan Darmawan supaya ia bisa menyelesaikan berbagai
permasalahan yang terjadi di perkebunannya tersebut.
Darmawan merupakan
lulusan Institut Pertanian Bogor. Ia juga sempat satu tahun bekerja di Jepang sebagai
seorang agronom (ahli pertanian) sebelum bekerja sebagai karyawan retail di
Jakarta, makanya Ardiwilaga senang dengan keberadaan Darmawan di perkebunan
miliknya. Darmawan membuat kesimpulan bahwa kerusakan yang terjadi di
perkebunan Ardiwilaga bukan disebabkan oleh faktor alami seperti cuaca maupun
serangan hama, namun faktor kesengajaan yang dibuat oleh manusia.
Sejumlah tanaman
Ardiwilaga yang seharusnya sudah berbuah malah jadi busuk. Ada juga tanaman
yang sengaja dirusak oleh manusia karena Darmawan yakin, kerusakan yang
disebabkan oleh hama tidak bentukannya sangat berbeda dengan kerusakan yang
dilakukan oleh manusia. Darmawan pun heran dengan keberadaan hama tikus yang
jumlahnya sangat banyak karena wilayah yang ia teliti harusnya tidak bisa
dihuni tikus.
![]() |
Sadam dan Sherina yang berkeliling Lembang |
Sherina dan Sadam
yang masih bermusuhan tidak menunjukkan tanda-tanda keakraban karena mereka
berdua punya gengsi sangat tinggi. Sadam yang tak mau kalah menantang Sherina
untuk mendaki bukit tertinggi tidak jauh dari perkebunan miliknya. Sadam gak
mau kalah dengan Sherina yang merupakan seorang anak perempuan. Sadam juga
ingin menunjukan bahwa dirinya bukanlah seorang anak manja seperti yang ia
lihat.
Nah, saat mendaki
bukit tertinggi tersebut, Sadam tiba-tiba hilang.Sherina pun berusaha
mencarinya hingga ia bertemu dengan orang tidak dikenal yang mengaku sebagai
karyawan Ardiwilaga. Orang tidak dikenal itu (diperankan Yadi Timo) mengajak
Sherina ke rumahnya dan berkata bahwa Sadam lagi berada di rumahnya untuk
istirahat. Sherina pun terheran-heran dibuatnya.
Ternyata, orang
tidak dikenal itu adalah seorang penculik yang sudah menyekap Sadam terlebih
dahulu. Sherina sadar bahwa mereka adalah seorang penculik karena Sadam
memberikan teriakan peringatan saat Sherina baru akan masuk ke dalam mobil penculik
tersebut. Sherina pun melarikan diri, namun komplotan pencuri tersebut tidak
bisa mengejar Sherina sama sekali. Betapa bodohnya!
Penculik dalam
film anak-anak tentu bukanlah penculik pintar. Mereka kerap kali bertindak
bodoh seperti yang digambarkan dalam film Home Alone (1990), tidak seperti penculik
yang digambarkan dalam film-film psikopat macam Saw (2004) atau The
Silence of the Lambs (1991), Kalau saya punya kemampuan untuk membuat film,
rasanya ingin remake Petualangan Sherina, tapi yang menculiknya bukan komplotan
pencuri bodoh seperti itu. Yang menculiknya adalah orang-orang seperti Hannibal
Lecter dalam The
Silence of the Lambs (1991) maupun seperti The Riddler dalam The Batman (2022),
pastinya dark banget filmnya!
![]() |
Kertarajasa dan proyek ambisiusnya |
Ternyata
kompolotan penculik tersebut merupakan komplotan penculik yang disewa oleh Kertarajasa.
Kertarajasa adalah seorang konglomerat yang selama ini ingin membangun mega
proyek Pasundan Millenium Valley. Masalahnya, proyek perumahan dan properti tersebut
terkendala pembebasan lahan milik Ardiwilaga yang sangat luas, dan Ardiwilaga
bersikukuh tidak mau menjual lahannya karena lahannya tersebut merupakan lahan
turun temurun milik keluarganya dari zaman kolonial Belanda. Ribuan warga
Lembang sangat bergantung pada lahan milik Ardiwilaga tersebut karena banyak
buruh tani yang jadi rekan kerja Ardiwilaga. Makanya, Kertarajasa berusaha
menggunakan cara licik dengan menculik anak Ardiwilaga.
Tentu, Kertarajasa
gak terang-terangan bilang bahwa ia menculik Sadam. Bisa-bisa Ardiwilaga lapor
polisi. Komplotan penculik tersebut meminta uang tebusan sebesar IDR 3 miliar supaya
mereka membebaskan Sadam. Kebetulan, sebelum Darmawan datang, teman istri
Ardiwilaga, Natasya (diperankan Henidar Amroe) bersikukuh untuk membeli
perkebunan milik Ardiwilaga namun Ardiwilaga gak mau menjual perkebunannya
padanya. Nah, Natasya ini ternyata merupakan kekasih sekaligus calon istri dari
Ketarajasa.
Istri Ardiwilaga
(diperankan Ratna Riantiarno) yang panik dengan diculiknya Sadam dan Sherina
berusaha meyakinkan suaminya supaya ia menjual perkebunan miliknya pada Natasya.
Dari dulu, Natasya menawarkan perkebunan milik Ardiwilaga dengan nominal IDR 2
miliar. Dari penjualan kebun tersebut, mereka tinggal mencairkan tabungan,
deposito dan hutang sana sini biar bisa mendapatkan uang IDR 3 miliar. Keluarga
Ardiwilaga pun dibuat bingung.
Sherina yang
sebelumnya berhasil kabur dari komplotan penculik berhasil mengikuti komplotan
penculik tersebut ke tempat persembunyiannya. Ia pun diam-diam menyelamatkan
Sadam saat para penculik tersebut sedang tertidur lelap. Di sana, ia tahu bahwa
komplotan penculik tersebut merupakan orang sewaan Kertarajasa (diperankan Djaduk
Ferianto) dari bukti-bukti yang ia temukan. Ia pun membawa sejumlah barang
bukti tersebut. Sumpah, Sherina ini cerdas banget anaknya!
Sadam dan Sherina
terpaksa pergi ke Observatorium Bosscha karena tempat itu merupakan
satu-satunya tempat yang masih buka di tengah malam. Mereka berniat cari
bantuan dari orang-orang yang lagi mengamati bintang di sana. Sayangnya, saat
mereka sampai di sana, peneliti yang lagi mengamati bintang sedang tidak berada
di tempat karena istrinya baru saja melahirkan. Aneh! Harusnya peneliti kan
tidak hanya satu orang saja bukan? Harusnya ada petugas kemanan yang berjaga?
Waktu kecil sih saya gak kepikiran hal ini, baru kepikiran saat nonton ulang 20
tahun setelahnya. Namun, namanya juga film anak-anak, kesampingkan logikamu.
![]() |
Sherina yang mengecup kening Sadam |
Komplotan
penculik tersebut sadar bahwa Sadam sudah kabur bersama Sherina. Mereka pun
melacak keberadaan Sadam dan Sherina sampai ke Observatorium Bosscha. Mereka
berdua sebenarnya bisa saja kabur dengan turun dari jendela. Tapi Sadam yang
asmanya lagi kambuh menyuruh Sherina untuk melarikan diri seorang diri dengan
membawa barang bukti yang telah ia temukan. Sherina pun mengecup kening Sadam
dan berpisah dengannya.
Seperti film
anak-anak lainnya macam Home Alone, Sherina berhasil kembali ke rumah Ardiwilaga
dan melaporkan semua yang terjadi padanya dengan barang bukti yang ia temukan.
Di sana, Natasya sudah bersiap-siap untuk melakukan penandatanganan penjualan
perkebunan Ardiwilaga. Gak pakai pikir panjang, Ardiwilaga langsung lapor polisi
karena ia sudah mengantongi barang bukti yang dibawa oleh Sherina.
Kertarajasa, Natasya
dan komplotan penculik sewaannya tersebut akhirnya ditangkap polisi dan film
ini pun akhirnya berakhir bahagia. Sadam dan Sherina yang sudah baikan pun
melanjutkan kehidupannya sebagai siswa dan siswi sekolah dasar dengan bahagia.
Sadam pun berubah jadi anak yang tidak lagi mengganggu anak-anak lainnya di
sekolahnya. Ia bertaubat karena ia mengalami perlakukan tidak menyenangkan dari
para komplotan penculik. Semua berakhir bahagia dalam film anak-anak!
KESIMPULAN
Dari segi cerita,
tidak ada yang istimewa jika dibandingkan dengan film-film serupa dari
Hollywood. Namun, Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil mengemas film anak-anak
ini dengan sangat sempurna sehingga membuat orang berduyun-duyun datang ke
bioskop untuk menonton film ini. VCDnya pun laku keras. 20 tahun lalu saya
tidak menyaksikan film ini langsung di bioskop, tapi melalui VCD, tapi sangatlah
berkesan untuk saya. Saya juga yakin jutaan anak Indonesia lainnya merasakan
apa yang saya rasakan juga, bahwa film ini merupakan salah satu film anak-anak
paling membekas untuk mereka.
Selain itu, film
ini disajikan dalam bentuk film musikal. Musik-musiknya sangatlah indah dan
membuat anak-anak Indonesia jadi lebih kreatif setelah mendengarkan musik-musik
sarat makna tersebut. Jadi musiknya bukan cuma enak didengar, namun juga punya
makna yang sangat dalam. Pokoknya, juara! Saya dan jutaan anak Indonesia
lainnya harus berterimakasih pada Elfa Secioria sebagai orang di balik
musik-musik indah tersebut.
20 tahun
berselang setelah petulangan Sherina, saya malah jadi berandai-andai, bagaimana
jika film Petulangan Sherina dibuat dark seperti film-film DC? Misalnya, Sadam
dan Sherina yang berakhir tragis dengan cara dibunuh Kertarajasa sehingga
membuat keluarga Darmawan dan keluarga Ardiwilaga depresi sedangkan Kertarajasa
berhasil menguasai perkebunan milik Ardiwilaga dan berhasil melancarkan mega
proyeknya tersebut? Pasalnya, di dunia nyata, Lembang saat ini sudah dikuasai
oleh orang-orang seperti Kertarajasa, dan di dunia nyata, penjahat selalu
menang, tidak seperti di film-film di mana penjahat selalu kalah dan kebaikan
selalu menang. Tapi, itu hanya imajinasi liar saya saja. Namun jika suatu saat
saya punya kemampuan menulis film layaknya Christopher Nolan atau Martin
Scorsese, saya kepingin bikin film ini dengan gelap dan tragis.
Akhir kata, saya
dan jutaan anak Indonesia lainnya harus mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya untuk Sherina Munaf, Derbi Romero, Riri Riza, Mira Lesmana,
Almarhum Didi Petet dan seluruh orang yang terlibat dalam pembuatan film ini
karena film ini merupakan salah satu film paling berkesan yang pernah saya
tonton. Film ini pun meurpakan salah satu film terbaik dan paling berpengaruh
dalam sejarah perfilman Indonesia. Mudah-mudahan akan ada film anak-anak sefenomenal
Petualangan Sherina lagi biar jutaan anak Indonesia bisa punya masa kecil
bahagia seperti saya dan jutaan anak-anak lainnya.
0 Comments