IMDb: 8,3/10 | Rating Saya : 8/10
Rated : PG-13 | Genre: Drama, Mystery
Directed by Hany Abu-Assad
Screenplay by Florian Zeller, Christopher Hampton
Based on Le Père, by Florian Zeller
Produced by David Parfitt, Jean-Louis Livi, Philippe Carcassonne,
Christophe Spadone, Simon Friend
Starring Anthony Hopkins, Olivia Colman, Mark Gatiss, Imogen
Poots, Rufus Sewell, Olivia Williams
Cinematography Ben Smithard | Edited by Yorgos Lamprinos
Music by Ludovico Einaudi
Production companies F comme Film, Trademark
Films, Cine@, AG Studios, Film4, , Orange Studio, Canal+, Ciné+
Distributed by UGC Distribution, (France), Lionsgate (United
Kingdom)
Release date 27 January 2020 (Sundance), 26 May 2021 (France),
11 June 2021 (United Kingdom)
Running time 97 minutes | Country France, United
Kingdom
Language English |
Budget $6 million
Setelah mendapat
kabar bahwa Anthony Hopkins mendapatkan Oscar untuk kedua kalinya setelah The
Silence of The Lambs (1991), tentu saja saya sangat senang. Ada begitu
banyak film yang dibintangi oleh Anthony Hopkins yang telah saya tonton, dan
gak ada yang gak bagus. Makanya pas tahu Anthony Hopkins dapat Oscar untuk
kedua kalinya dari film ini, saya gak ragu untuk segera menontonnya. Simak
ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
The Father adalah film keluaran tahun 2020 buatan
Inggris dan Prancis yang bercerita tentang seorang lansia asal Inggris berusia
80 tahun bernama Anthony (diperankan Anthony Hopkins). Ia tinggal bersama
putrinya yang bernama Anne (diperankan Olivia Colman). Anne merasa kesulitan
untuk merawat ayahnya karena ayahnya menderita demensia sehingga kemampuan
memori dan kemampuan berpikirnya berubah-ubah secara random seiring berjalannya
waktu.
Anthony yang merasa kehilangan arlojinya |
Film ini diawali dengan Anthony yang merasa kehilangan
arlojinya. Dari sudut pandang Anne, ayahnya sengaja menyembuniykan arloji
kepunyaannya supaya perawat yang ditugaskan untuk merawatnya merasa tidak betah,
dan benar saja, selama ini, Anne sudah beberapa kali menguaskan perawat untuk
merawat ayahnya tapi tidak pernah ada yang bertahan lama.
Anthony merupakan lansia yang menurut saya sangat
sehat, setidaknya dari kemampuan fisiknya. Setidaknya ia masih bisa melakukan
berbagai kegiatan sehari-hari dengan baik seperti pergi ke toilet, makan dan
minum secara mandiri, hingga berganti pakaian seorang diri. Kesulitan yang
dialami oleh Anthony adalah, ia mengalami demensia. Tapi tentu saja dirinya
tidak merasa demikian.
Pria misterius (diperankan Mark Gatiss) |
Di satu sisi, Anne kepengin pindah ke Paris karena ia
sudah menemukan cintanya di sana. Di saat yang bersamaan, Anthony bertemu
dengan pria misterius tanpa nama (diperankan Mark Gatiss), yang mengaku sudah
menikah dengan Anne selama kurang lebih 10 tahun dan kebetulan lagi berkunjung
ke sana. Tentu saja Anthony bingung ya? Tiba-tiba ada bapak-bapak random yang
berada di sana.
Paul yang mengaku sebagai suami Anne |
Keesokan harinya, Anthony kembali bertemu dengan
seorang pria tak dikenal yang mengaku sebagai Paul (diperankan Rufus Sewell).
Paul mengaku bahwa ia adalah suami Anne dan tinggal di apartemen tempat Anthony
tinggal saat ini. Di saat yang bersamaan, Anne baru saja kembali setelah
selesai berbelanja, tapi wujud Anne langsung berbeda, yang diperankan oleh Olivia
Williams. Anthony bahkan sampai tidak mengenali Anne karena wujudnya berbeda.
Laura, perawat baru yang merawat Anthony |
Anne pun sudah merekrut perawat baru bernama Laura
(diperankan Imogen Poots) yang bertugas untuk merawat Anthony saat Anne bekerja
di siang hari. Rencananya, Laura akan bekerja dari pagi sebelum Anne berangkat
kerja dan baru akan selesai bertugas pukul 6 sore ketika Anne sudah pulang
bekerja.
Kedatangan perawat baru, Anthony pun langsung
berkenalan dengan Laura dan memuji kecantikannya. Anthony langsung
memperkenalkan diri sebagai seorang penari profesional meskipun Anne
mengingatkan ayahnya bahwa ia merupakan seorang insinyur. Anthony menolak keberadaan
Laura secara tidak langsung dan ia bersikeras bahwa ia tidak memerlukan keberadaan
perawat seperti Laura. Anthony pun berkata bahwa Laura mirip dengan putrinya
yang lain, yakni Lucy, yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui.
dr. Sarai yang merawat Anthony |
Ketika dibawa ke dokter Sarai (diperankan Ayesha Dharker) pun , Anthony menolak diagnosis dokter yang berkata bahwa ia mengalami demensia. Ia terus-terusan menolak bahwa ia membutuhkan perawat karena ia bersikeras bahwa ia bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain.
Meskipun begitu, sebagai seorang anak Anne tetap
mempekerjakan Laura di apartemen mereka. Anthony pun menceritakan banyak hal
pada Laura, termasuk tentang keberadaan putrinya yang merupakan seorang pelkus.
Laura pun menyampaikan belasungkawanya pada Anthony bahwa Lucy telah meninggal
dunia akibat sebuah kecelakaan. Tapi Anthony tidak merasa bahwa Lucy sudah
meninggal dunia dan yakin bahwa ia masih hidup.
Sesungguhnya, sejak awal film, dijelaskan bahwa
Anthony tinggal di apartemen milik Anne selama beberapa tahun. Tapi ia bersikeras
bahwa apartemennya adalah miliknya sendiri. Anne pernah menjelaskan bahwa
sebelumnya, Anthony tinggal di apartemennya seorang diri tidak jauh dari
apartemen Anne, tapi sejak Anthony mengalami demensia, Anne pun menyuruh
ayahnya untuk tinggal bersamanya. Bingung kan mana yang benar?
Sepanjang film ini, saya dibuat bingung karena wujud
Anne berubah-ubah mulai dari Anne yang diperankan oleh Olivia Colman maupun
Anne yang diperankan oleh Olivia Williams. Saya juga dibuat bingung karena pria
yang menjadi pasangan Anne pun berubah-ubah mulai dari James yang diperankan
oleh Mark Gatiss maupun Paul yang diperankan oleh Rufus Sewell.
Di satu sisi, Anne pun sampai stress dalam merawat
Anthony karena ia keras kepala banget dan bersikeras bahwa ia tidak mengalami
demensia padahal jelas-jelas ia mengalami demensia dan tidak menyadarinya sama
sekali. Anne pun stress karena ia tidak bisa berlibur sama sekali karena
perawat yang merawat Anthony terus-terusan berganti soalnya gak ada yang betah.
Jangankan untuk berlibur, Anne pun tidak bisa menjalankan kehidupannya dengan
normal karena ia harus merawat ayahnya.
Pada adegan yang lain, Paul sempat bertanya pada
Anthony berapa lama ia akan tinggal di apartemen milik mereka dan terus-terusan
nyusahin semua orang. Pada adegan lainnya, tak lama setelah kejadian tersebut,
James pun sempat bertanya hal serupa. Baik James maupun Paul, sama-sama
menampar Anthony sampai-sampai ia menangis.
Anthony dan Lucy |
Terkadang, Anthony pun terbangun pada kamarnya dan
keluar dari apartemennya. Tapi alih-alih berada di lorong apartemen, ia malah
berada di rumah sakit dan melihat Lucy (diperankan Evie Wray), anaknya, terbaring
di rumah sakit. Beberapa detik kemudian, kejadian tersebut terulang dan
alih-alih berada di rumah sakit, Anthony malah terbangun di panti jompo.
Perawat yang merawatnya pun dalam wujud Anne (Olivia Williams) dan Laura (Imogen
Poots). Perawat tersebut pun memperkenalkan diri sebagai Cathrine. Bingung kan?
Anthony yang menangis dan kebingungan akibat demensia |
Catherine berkata bahwa Anne telah pindah ke Paris dan
berjanji akan mengunjungi Anthony setiap akhir pekan. Perawat lainnya pun turut
muncul dengan nama Bill. Bill wujudnya sama dengan Paul yang menjadi suami Anne
(diperankan Mark Gatiss) sehingga membuat saya bingung. Karena bingung, Anthony
sampai menangis layaknya bayi yang baru lahir dan ia berkata ia kepengin
dijemput oleh ibunya karena ia sudah tidak tahan lagi, dan film pun berakhir.
KESIMPULAN
The Father bukanlah film biasa, ini merupakan
sebuah film yang sangat istimewa. Bukan saja karena akting Anthony Hopkins dan Olivia
Colman yang sangat bagus, tapi karena film ini mengambil sudut pandang Anthony
yang mengalami demensia. Film ini mengajak kita semua untuk merasakan bagaimana
menderitanya seseorang yang menderita demensia.
Film ini memotivasi saya untuk terus aktif
berolahraga dan menjaga pola hidup sehat karena saya tidak ingin mengalami demensia
saat saya sudah tua nanti. Saya juga tidak ingin mengalami stroke yang bikin
saya gak bisa untuk sekadar buang air secara mandiri di toilet. Stroke dan
demensia sungguh segaja yang umum dialami oleh lansia bukan? Nah saya tidak
ingin seperti itu. Saya kepengin umur 70 nanti masih tetap aktif seperti Arnold
Schwarzenegger dan Sylvester Stallone yang masih gagah. Caranya ya terus
olahraga, jaga pola makan, dan tidur secara cukup yang harus saya jaga sedari
sekarang biar bisa mewujudkannya.
Sebagai seorang mantan karyawan rumah sakit, saya
sering melihat lansia yang menderita demensia maupun juga stroke. Ia tidak
ingat kapan terakhir kali makan. Ia tidak ingat kapan terakhir kali buang air.
Hidupnya tergantung anak-anak yang gantian merawatnya. Hidupnya tergantung perawat
yang gantian merawatnya. Sungguh tidak nyaman untuk dilihat, bagaimana seorang
lansia memakai kursi roda, tidak ingat apa-apa, layaknya bayi yang baru lahir.
Ah iya, sebagai penutup, mudah-mudahan saya bisa
mewujudkan mimpi saya supaya di umur 70 tahun tetap gagah dan berotot seperti Arnold
Schwarzenegger dan Sylvester Stallone. Minimal di usia 52 tahun pun masih
seperti Ade Rai yang tetap berotot dan aktif, serta awet muda deh.
0 Comments