IMDb: 6,7/10 | Rating Saya : 7/10

Rated : R | Genre: Comedy, Drama, Romance

Directed by Luke Greenfield

Screenplay by Stuart Blumberg, David T. Wagner, Brent Goldberg, Luke Greenfield (uncredited), Chris McKenna (uncredited)         

Produced by Harry Gittes, Charles Gordon, Marc Sternberg

Starring Emile Hirsch, Elisha Cuthbert, Timothy Olyphant, James Remar, Chris Marquette, Paul Dano 

Cinematography Jamie Anderson | Edited by Mark Livolsi

Music by Paul Haslinger

Production companies Regency Enterprises, New Regency, Daybreak, Epsilon Motion Pictures

Distributed by 20th Century Fox

Release date 9 April 2004

Running time 108 minutes | Country United States

Language English | Budget $20-25 million

 

Dari awal saya gak kepikiran untuk nonton film yang berjudul The Girl Next Door karena saya pikir film ini merupakan tipikal film komedi remaja macam American Pie. Saya nonton film ini karena baca tweet ini. Tweet ini sama sekali gak bikin saya kecewa karena saya diperkenalkan pada film Bridget Jones’s Diary (2004) yang sangat bagus. Rating IMDbnya pun mencapai 6,7. Angka yang tidak buruk untuk sebuah film komedi remaja. Makanya gak pikir panjang, saya langsung nonton film ini. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

Teman-teman Matthew saat SMA yang hobi bersenang-senang


The Girl Next Door adalah film keluaran tahun 2004 buatan Amerika Serikat yang menceritakan lika-liku kehidupan anak SMA cupu bernama Matthew Kidman. Matthew Kidman (diperankan Emile Hirsch) merasa kurang bahagia di penghujung masa SMA karena ia merasa tidak melakukan apa yang anak-anak populer sekolahnya lakukan seperti pergi ke pantai, berpesta, berpacaran, hingga mabuk-mabukan dan melakukan seks pra nikah. Selama ini Matthew kerjaannya belajar melulu, gak ada senang-senangnya sama sekali.

Matthew memang anak yang sangat berprestasi. Sebelum lulus SMA, ia sudah diterima di Georgetown University. Tapi orang tuanya gak mampu untuk bayarin biaya kuliahnya karena biayanya mahal banget. Di tahun 2022 saja, biaya kuliah di Georgetown Univesity sekitar USD 57.384. Belum termasuk biaya kamar dan uang makan sebesar USD 17.032, buku kuliah sebesar USD 1.200, hingga biaya hidup lainnya di sana. Jika dikonversikan pada Rupiah, bisa lebih dari 1 miliar. Makanya Matthew belajar mati-matian biar bisa dapat beasiswa. Ia sudah lolos administrasi, tinggal lolos seleksi akhir berupa pidato di depan seluruh stakeholders yang terlibat.

Di luar itu semua, Matthew juga punya kepedulian sosial yang tinggi karena berhasil mengumpulkan uang sebesar USD 25.000 untuk memboyong seorang siswa asal Kamboja, Samnang (diperankan Ulysses Lee) ke Amerika Serikat. Samnang dianggap sebagai siswa yang sangat jenius, makanya ia dan teman-temannya patungan biar Samnang bisa melanjutkan SMAnya di sana. Samnang dianggap bisa jadi “the next Albert Einstein” karena ia menguasai kalkulus di usia muda tanpa belajar pada siapapun

Pertemuan pertama Mathew dan Danielle

Suatu ketika, ia kedatangan orang baru bernama Danielle (diperankan Elisha Cuthbert). Danielle dalam hidupnya. Danielle langsung menarik perhatian Matthew karena ia cantik banget. Pertemuan pertama mereka pun unik banget karena Matthew gak sengaja melihatnya lagi berganti pakaian dari kamarnya. Sadar bahwa Matthew gak sengaja melihatnya, Danielle langsung mendatangi rumah Matthew dan memperkenalkan diri sebagai tetangganya yang baru pindah. Ia merupakan keponakan dari tetangganya yang baru saja pindah.

Matthew sempat menyangka bahwa Danielle bakalan marah karena ia telah lancang melihatnya ganti baju. Tapi Danielle gak marah karena ia tahu Matthew gak sengaja melihatnya lagi ganti baju. Tapi sebagai gantinya, ia menyuruh Matthew untuk membuka busananya sebagaimana yang ia lakukan dan meninggalkannya di tengah jalan. Adegan klasik film-film komedi remaja Amerika Serikat.

Matthew dan Danielle

Hidup Matthew berubah sejak bernemu Danielle. Bisa dikatakan, Matthew langsung jatuh cinta pada Danielle karena selama hidupnya, Matthew belum pernah pacaran sama sekali. Danielle pun selalu ngajakin Matthew untuk cabut dari sekolah di tengah-tengah pelajaran. Kalau istilah Indonesia sih, “mabal”. Dan benar saja, seumur hidup Matthew belum pernah mabal sama sekali karena ia kepengin hidupnya lurus-lurus aja seperti idolanya, John F. Kennedy. Ia juga gak pernah kepikiran untuk mabal atau main ke pantai kayak anak populer karena takut.

Beda dengan anak-anak populer di sekolahnya yang sudah sering gonta-ganti pacaran selama SMA. Pokoknya, Matthew ini anak-anak cupu Amerika yang sering digambarkan pada film-film Amerika pada umumnya dengan stereotype usang seperti masih perjaka, gak pernah merokok, gak pernah mabuk-mabukan, dan kerjaannya belajar melulu.

Klitz, Matthew dan Eli

Matthew gak sendirian tentu saja. Ia punya dua orang sahabat yang sama cupunya bernama Eli (diperankan Chris Marquette) dan Klitz (diperankan Paul Dano). Mereka ini sama cupunya dan sering bareng-bareng gitu. Sama kayak geng Sheldon Cooper di sitkom The Big Bang Theory. Ah iya, saya juga kaget melihat Paul Dano di sini. Benar-benar gak nyangka. 

Paul Dano dengan wajah innocencenya

Paul Dano aktingnya bagus banget di film The Batman (2022). Paul Dano emang cocok jadi anak cupu karena wajahnya yang innocent banget. Tapi justru karena wajahnya innocent jadi dia cocok buat dipukulin karena wajahnya seolah-olah berkata, “Ayo manis, pukulin gue dong!”, karena senyuman dan wajahnya seolah-olah berkata demikian, entah kenapa.

Matthew yang mencium Danielle di depan teman-teman sekolahnya

Danielle pun berani ngajakin Matthew ke sebuah pesta yang diadakan teman sekolahnya Matthew. Selama ini Matthew gak berani untuk datang ke pesta-pesta yang diadakan teman-teman sekolahnya karena ia gak punya keberanian untuk pergi ke sana. Ia merasa minder soalnya gak populer, gak pandai berolahraga, dan gak pandai bergaul dengan orang asing. Pokoknya tipikal film-film Amerika pada umumnya gitulah. Eh di sana, Matthew malah jadi punya keberanian untuk mengecup Danielle di hadapan puluhan teman-teman sekolahnya.

Kebahagiaan Matthew tidak berlangsung lama karena Eli yang gemar nontonin film-film porno menemukan film porno yang dibintangi oleh Danielle. Tentu saja Eli menunjukan film porno tersebut pada Matthew dan Klitz. Danielle shock banget setelah melihat film tersebut. Eli tentu saja tidak shock. Ia malah menyuruh Matthew untuk mengajaknya pergi ke sebuah motel untuk tidur dengannya.

Matthew pun mengajak Danielle ke sebuah motel dan memperlakukan Danielle dengan sangat dingin. Danielle pun sadar akan perubahan sikap Mattew padanya dan ia sudah bisa menduga bahwa Matthew telah melihat film porno yang dibintanginya. Alih-alih melanjutkannya dengan bercumbu bersama, Danielle malah merasa terhina karena selama ini ia mengira Matthew akan memperlakukanya dengan berbeda, bahwa Matthew akan melihatnya sebagai Danielle, seorang gadis sebaya dengannya alih-alih sebagai seorang bintang film porno.

Di sini, Matthew sadar bahwa ia sudah mengacaukan hubungannya dengan Danielle. Ia sadar bahwa Danielle jadi bintang porno bukan karena keinginannya. Gak semua orang seberuntung Matthew dengan segala privilege yang dimilikinya. Hampir seluruh pekerja seks komersial pun tidak menyukai pekerjaan yang mereka lakukan bukan? Tapi mereka tidak punya pilihan selain melakukan pekerjaan tersebut karena gak semua orang punya privilege untuk sekolah, untuk kuliah, dan juga untuk hidup. Banyak di antara kita yang terpaksa harus melakukan pekerjaan haram hanya untuk bertahan hidup.

Matthew yang sudah terlanjur jatuh cinta pada Danielle berusaha minta maaf padanya dengan mendatangi rumahnya. Saat ia mengucapkan kalimat minta maafnya, munculah Kelly (diperankan Timothy Olyphant), produser film porno yang dibintangi oleh Danielle. Danielle berkata jujur pada Matthew bahwa ia gak bisa pergi begitu saja dari industri film porno. Ia dan Kelly pun berencana untuk pergi ke Las Vegas untuk mengikuti konvensi film porno di sana.

Memang benar, sebagian besar pekerja seks komersial terpaksa melakukan pekerjaan haram baik yang terikat dengan mucikari di lokalisasi maupun bekerja secara mandiri. Sebagian besar dari mereka pun tidak bisa pergi begitu saja karena mereka terikat kontrak atau punya hutang budi pada mucikarinya. Dalam hal ini, Danielle punya hutang budi pada Kelly sebagai sutradaranya. Mungkin juga Danielle punya kontrak khusus makanya gak bisa cabut begitu saja.

Matthew pun ngajakin Eli dan Klitz untuk pergi ke Las Vegas untuk menemui Danielle. Di sana, Danielle punya banyak banget penggemar, yang sebagian besar merupakan pria dewasa kecanduan film porno. Danielle pun mengabaikan Matthew di konvensi tersebut karena ia memilih untuk fokus bekerja, tapi Matthew terus-terusan menyuruh Danielle untuk meninggalkan industri film porno dan memulai hidup baru.

Tentu saja, Kelly marah besar pada Matthew karena Kelly menganggap Matthew adalah temannya. Kelly memperingatkan Matthew untuk tidak macam-macam padanya. Bukannya apa-apa, karena satu-satunya mata pencaharian Kelly kan dari industri film porno. Kalau Danielle cabut begitu saja, ia gak akan bisa makan. Lagian Kelly pun masih punya kontrak dengan Danielle, jadi ya Danielle gak bisa cabut begitu saja. Tapi namanya cinta, Matthew terus-terusan membujuk Danielle untuk cabut dari industri film porno.

Menurut saya, apa yang Matthew lakukan adalah cinta sejati. Ia tidak peduli bahwa Danielle merupakan bintang film porno karena Danielle adalah cinta pertamanya. Ia seolah-olah berkata pada Danielle bahwa jika ia keluar dari industri film porno, ia tidak akan mengungkit-ngungkit lagi masa lalunya, karena ia mencintai Danielle apa adanya, dengan tidak memandang masa lalunya sama sekali.

Kelly berusaha memperingatkan Matthew

Keesokan harinya, Kelly langsung mendatangi Matthew ke sekolahnya karena Danielle memutuskan untuk cabut dari industri film porno. Kelly memang bisa saja untuk mencari bintang porno baru, tapi Kelly rugi besar. Keluarnya Danielle membuat Kelly rugi USD 30.000. Tentu saja Matthew gak punya uang sebesar itu. Kalaupun ia punya, lebih baik untuk biaya kuliahnya di Georgetown Univesity bukan?

Kelly pun menawarkan jalan keluar untuk Mattew dengan memintanya untuk mencuri sebuah piala dari rumah Hugo Posh. Hugo Posh (diperankan James Remar) adalah seorang bos industri film porno. Jadi Kelly punya dendam pada Hugo Posh karena ia telah mencuri ide pembuatan film porno yang dimiliki oleh Kelly. Karena cinta banget sama Danielle, akhirnya Matthew menyanggupi hal tersebut meskipun ia sempat kena bogem mentah dari Kelly dan hampir tertangkap Hugo serta pihak kepolisian yang dipanggil oleh Kelly.

Beruntung, Matthew punya sahabat seperti Eli dan Klitz. Mereka langsung menjemput Matthew setelah Matthew meneleponnya. Ia pun bergegas pulang ke rumah supaya bisa datang ke jamuan makan malam tempat ia akan melakukan seleksi terakhir buat beasiswanya. Tentu saja Mattew ditemani oleh Danielle. Ternyata Kelly sudah ngerjain Matthew karena ia sudah memberinya pil ekstasi sehingga Matthew jadi teler banget. Kocak banget pokoknya!

Matthew yang lagi teler

Di jamuan makan malam tersebut Matthew kelakuannya kocak banget. Ia bersikap sangat lucu pada seluruh saingannya calon penerima beasiswa. Ia pun bersikap lucu dan kocak pada para pejabat kampus dan pejabat pemerintahan yang berada di sana. Meskipun begitu, ia berhasil memberikan sebuah pidato yang sangat bagus di atas panggung meskipun kalimat pembuka yang ia lakukan dipenuhi kata-kata kasar yang bikin semua orang di sana kaget.

Pidato Matthew yang bagus banget


Moral fiber. So, what is moral fiber? It's funny, I used to think it was always telling the truth, doing good deeds, basically being a fucking boy scout. But lately I've been seeing it differently. Now I think moral fiber's about finding that one thing you really care about. That one special thing that means more to you than anything else in the world. And when you find her, you fight for her. You risk it all, you put her in front of everything, your life, all of it. And maybe the stuff you do to help her isn't so clean. You know what? It doesn't matter. Because in your heart you know, that the juice is worth the squeeze. That's what moral fiber's all about.”, dan tentu saja pidato yang ia lakukan dimaksudkan pada Danielle yang sangat ia cintai. Meskipun semua orang yang hadir di sana memberikan tepuk tangan yang meriah, Danielle tidak memenangkan beasiswanya tersebut dan ia pun pulang dengan legowo.

Permasalahan yang dihadapi Matthew tidak berhenti sampai di situ karena Kelly telah mengambil uang sebesar USD 25.000 untuk memboyong Samnang ke Amerika Serikat. Kelly melakukannya dengan berkata bahwa ia merupakan konsultan pendidikan Matthew pada pihak bank. Karyawati bank yang sadar akan hal ini, Jeannie (diperankan Jule Osburn) berniat untuk melaporkannya pada manager bank, tapi Matthew meyakinkannya bahwa jika Jeannie melaporkan hal ini pada manager bank, ia bisa dikeluarkan dari sekolah. Gak cuma Matthew saja yang rugi, tapi Jeannie juga bisa dipecat karena ia bisa-bisanya berlaku ceroboh dengan mempercayai orang asing begitu saja tanpa meminta KTP atau surat kuasa sama sekali.

Matthew yang lagi kebingungan langsung ditolong Danielle untuk bisa memperoleh uang sebesar USD 25.000 tersebut dengan cara membuat film porno untuk Hugo Hosh. Jadi, Hugo Hosh dari dulu kepengin membuat film porno yang latar belakang ceritanya terjadi saat malam prom night, tapi dari dulu gak jadi-jadi. Jadi Danielle memanggil dua temannya, April (diperankan Amanda Swisten) dan Ferrarri (diperankan Lee Sung Hi) untuk bikin film porno dengan latar belakang prom night. Kebetulan memang Matthew, Eli, Klitz dan teman-teman seangkatannya bakalan melakukan prom night besok malam.

Proses pembuatan film pornonya berlangsung dengan sangat kocak. Kekocakan adegan-adeganya sama seperti adegan-adegan yang sering kita lihat pada film-film komedi nakal Amerika Serikat pada umumnya seperti American Pie. Adegan komedi seks pada umumnya gitulah. Kucing-kucingan antara seluruh kru film porno dan guru-guru sekolahnya.

Matthew dan Danielle dalam prom night

Matthew tidak terlibat pada film ini atas ide dari Eli dan Klitz supaya Matthew bisa fokus pada prom nightnya dengan Danielle. Sungguh sebuah persahabatan yang sangat indah. Mereka berdua paham bahwa berdansa pada acara prom night adalah impian Matthew selama ini. Mereka pun berdansa bersama sambil berpelukan di tengah-tengah prom night dan Danielle pun berterima kasih padanya karena Danielle gak pernah pergi ke prom night sama sekali Di filmnya, memang tidak diceritakan sama sekali, tapi saya menduga bahwa Danielle putus sekolah, makanya ia terpaksa kerja sebagai bintang film porno untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Keesokan harinya, Eli menelpon Matthew dan panik, bahwa rekaman film yang mereka buat pada malam prom night telah hilang. Ia khawatir jika rekaman tersebut hilang, Matthew gak akan bisa punya uang yang cukup untuk mengembalikan dana untuk Samnang. Matthew berusaha meyakinkan Eli untuk tidak panik.

Sesampainya di rumah, Matthew mendapati bahwa Kelly, Kepala Sekolahnya, Mr. Salinger (diperankan Harris Laskawy) serta kedua orang tuanya (diperankan Timothy Bottoms dan Donna Bullock) sudah duduk di ruang makan rumahnya. Kelly mengancam Matthew bahwa ia akan memutar film yang mereka buat pada prom night di depan kedua orang tua dan kepala sekolahnya kecuali jika ia diberi setengah dari keuntungan yang mereka buat dari film tersebut.

Alih-alih berusaha melawan, Matthew malah nantangin Kelly untuk memutar rekaman tersebut karena ia sudah tidak peduli sama sekali akan masa depannya. Di luar dugaan, alih-alih berisikan film porno, film yang dibuat oleh Eli dan Klitz merupakan video sex education. Video sex education yang dibuat Eli dan Klitz merupakan video sex education yang sangat bagus. Dibuat dengan sangat kekinian tentang bahaya seks pra nikah, bahaya penyakit menular seksual, dan tutorial cara-cara menggunakan kondom dan serba-serbi seks lainnya. Dibuat dengan sangat tidak membosankan sampai-sampai Kepala sekolah dan kedua orang tuanya memuji video tersebut.

Tentu saja Kelly terkejud dan mengakui kesalahannya pada Kelly karena ia menyangka bahwa Matthew, Eli dan Klitz nekad untuk membuat film porno dengan latar belakang prom night di sekolahnya. Alih-alih film porno, yang mereka buat merupakan video sex educaton yang sangat bagus dan penuh dengan nilai-nilai moral.

Video sex education tersebut laku keras karena ia diputar pada seluruh sekolah di Amerika Serikat. Mereka menghasilkan uang jutaan dollar dari hasil penjualan video tersebut. Akhirnya, Matthew bisa memboyong Samnang ke Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Matthew pun berhasil kuliah di Georgetown University dengan mengendarai mobil sports yang selama ini ia idam-idamkan dari hasil penjuala video sex education tersebut.

Eli dan Klitz pun melanjutkan hidupnya dengan mendalami peranannya sebagai seorang orang di balik layar dari film-film dewasa, dan tentu saja, Matthew melanjutkan hubungan pacarannya dengan Danielle dan tentu saja, happy ending!

 

KESIMPULAN

Awalnya, saya menyangka film berjudul The Girl Next Door ini mirip-mirip dengan America Pie di mana Matthew akan jatuh cinta dengan Danielle, lalu drama cinta-cintaan dan happy ending. Yah, dugaan saya pun tidak sepenuhnya salah. Saya hanya tidak menduga bahwa Danielle merupakan seorang bintang film porno. Saya juga tidak menyangka bahwa Matthew, Eli dan Klitz akan membuat video sex education. Saya menyangka mereka akan bablas begitu saja untuk membuat film porno.

Danielle yang terpesona setelah pidato Matthew

Tentu, sorotan utama saya pada film ini adalah kisah cinta Matthew dan Danielle yang sangat romantis. Ia bisa menerima Danielle apa adanya tanpa memandang masa lalunya sama sekali. Sama seperti Makoto Shishio dan Yumi Kamagata dalam anime Rurouni Kenshin yang cintanya sama murninya. Makoto bisa menerima masa lalu Yumi sebagai seorang wanita penghibur, dan Yumi bisa menerima masa lalu Makoto sebagai seorang pembunuh.



Memang benar eperti apa kata  Sujiwo Tejo, “Jatuh cinta itu nggak pakai ‘pengorbanan’ karena begitu kita merasa berkorban di situ bullshit cintamu. Cinta nggak pakai karena-karena. Hiburanku kalau lihat orang yang tertangkap karena narkoba, adalah wanitanya yang tetap setia mendampinginya, bukan malah meninggalkannya.” Itulah yang diprepresentasikan dengan sempurna oleh Matthew dan Danielle dalam film ini.