IMDb: 7,1/10 | Rating Saya : 8,0/10

Rated : PG-13 | Genre: Comedy, Drama

Directed by Nancy Meyers

Written by Nancy Meyers

Produced by Nancy Meyers, Suzanne Farwell

Starring Robert De Niro, Anne Hathaway, Rene Russo        

Cinematography Stephen Goldblatt

Edited by Robert Leighton

Music by Theodore Shapiro        

Production companies RatPac-Dune Entertainment, Waverly Films         

Distributed by Warner Bros. Pictures

Release date 25 September 2015

Running time 121 minutes | Country United States

Language English | Budget $35 million

 

Selain dikenal akan peran-perannya di film-film gangster nan serius Taxi Driver (1976), The Godfather Part II (1974), The King of Comedy (1983), Once Upon the time In America (1984), Goodfelas (1990),, Casino (1995), hingga Joker (2019), Robert De Niro pun sering memamerkan kemampuan aktingnya melalui film-film drama yang ringan, salah satunya The Intern. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

The Intern adalah film keluaran 2015 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang seorang lansia berusia 70 tahun bernama Ben Whittaker. Ben Whittaker (diperankan Robert De Niro) bersatus sebagai seorang duda karena ditinggal mati istrinya beberapa tahun yang lalu. Sebelum pensiun, ia bekerja di sebuah perusahaan pembuat buku telepon bernama Dex One.

Ben Whittaker lagi latihan tai chi

Ben sadar, bahwa salah satu kunci untuk menghindari kepikunan dan berbagai penyakit yang terjadi pada lansia seusianya adalah dengan terus bergerak. Bukan cuma olahraga, tapi ia juga harus melatih kemampuan berpikir otaknya supaya tidak beku. Makanya ketika salah satu perusahaan startup e-commerce bernama About The Fit membuka lowongan magang untuk lansia, ia langsung melamar pada perusahaan tersebut.

Di Indonesia, About The Fit mungkin perusahaan seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka atau Shopee yang berkantor di SCBD dan sekitarnya karena About The Fit diceritakan berkantor di New York City dan mengusung kantor-kantor kreatif kekinian yang tidak mengharuskan karyawannya menggunakan kemeja, celana kain formal, maupun sepatu pantofel seperti kantor-kantor 20 tahun yang lalu.

About The Fit didirikan oleh Jules Ostin (diperankan Anne Hathaway) yang orangnya perfeksionis banget. Gak cuma berstatus sebagai founder, Jules pun menjabat sebagai seorang CEO About The Fit yang setiap harinya sibuk banget. Kalau mau meeting dengannya harus sesuai jadwal, bahkan detail banget sampai hitungan menit karena Jules ini orangnya gak mau buang-buang waktu sembarangan.

Ben Whittaker saat wawancara kerja

Seluruh karyawan About The Fit, termasuk Jules, ragu dengan Ben yang melamar sebagai anak magang di kantornya karena ia sudah berusia 70 tahun dan dinilai tidak bisa melakukan pekerjaan di About The Fit yang isinya anak muda Generasi Milenial meskipun ia punya pengalaman kerja selama lebih dari 40 tahun. Namun Ben pada akhirnya diterima sebagai anak magang di sana.

Seperti anak magang lainnya, kegiatan Ben di About The Fit kebanyakan diisi dengan berbagai kegabutan. Ia hanya duduk di depan laptopnya dan tidak diberikan tugas apa-apa oleh atasannya. Meskipun begitu, sebagai seorang yang punya pengalaman kerja selama lebih dari 40 tahun, ia berusaha mengamati fenomena yang terjadi di dalam kantor sebagai bagian dari pekerjaannya.

Ben Whittaker si anak magang

Gak perlau waktu lama bagi Ben biar bisa berbaur ke rekan kerjanya yang merupakan Generasi Milenial. Gak cuma membantu pekerjaan karyawan lainnya, Ia bahkan dijadikan contoh oleh beberapa karyawan karena ia selalu datang tepat waktu. Bahkan ia pernah sengaja datang pada pukul 7 pagi untuk membereskan salah satu spot paling berantakan di kantor yang selalu dikeluhkan oleh Jules dan tak ada satu karyawan About The Fit yang mau membereskannya karena mereka sibuk banget dalam bekerja.

Ben dan Jules yang cepat akrab

Saat lagi di kantor, Ben memperhatikan sopir pribadi Jules meminum minuman keras saat lagi nungguin Jules di kantor, jadi ia menawarkan diri untuk mengemudi pada Jules dan sopirnya. Selama beberapa hari, Ben mengantar Jules kemana-mana dan Jules merasa tidak nyaman karena Ben dirasa turut ikut campur ke dalam permasalahan pribadi Jules sehingga ia meminta Ben dipindahkan ke departemen yang lain. Namun, setelah beberapa hari bersamanya, Jules malah merasa sangat nyaman dengan keberadaan Ben sampai-sampai ketika Ben sudah dipindahkan ke departemen lain, Jules langsung memintanya kembali.

Selama lebih dari 40 tahun, Ben bekerja di gedung yang sama dengan gedung tempat About The Fit berdiri saat ini sehingga ia punya ikatan emosional dengan gedung tempat About The Fit berdiri saat ini. Hal tersebut membuat Jules sangat kagum karena Ben adalah salah satu orang paling berkomitmen yang Jules kenal. Generasi Mileial seperti Jules dan saya memang agak gak relate dengan pemikiran dan cara kerja Ben yang dinilai oldschool, namun di sisi lain, kami merasa sangat kagum dengan Generasi Baby Boomer macam Ben.

Ben Whittaker dan Paige Ostin, putri Jules Ostin

Sebagai anak magang, Ben gak cuma sekadar bantu-bantu doang di kantor. Ia pun bantu-bantu kehidupan pribadi Jules dengan membantunya menghapus email yang tidak sengaja Jules kirimkan pada ibunya dengan cara mendobrak masuk ke rumah ibu Jules. Ia pun sering mampir ke rumah Jules untuk bertemu dengan suaminya, Matt Ostin (diperankan Anders Holm) dan putri mereka, Paige Ostin (diperankan JoJo Kushner). Matt memutsukan untuk jadi bapak rumah tangga setelah Jules mendirikan About The Fit supaya putri mereka tidak terbengkalai.

Ben Whittaker dan Fiona

Di kantor, Ben pun berkencan dengan salah satu staf kantor bernama Fiona (diperankan Rene Russo) yang tugasnya melakukan jasa pemijatan pada karyawan About The Fit yang butuh relaksasi setelah seharian bekerja di depan laptop. Fiona adalah seorang ibu-ibu berusia 60 tahun yang sudah punya cucu, jadi bisa langsung cocok dengan Ben yang sama-sama sudah punya cucu juga.

Saya pikir, semua kantor harus punya seorang sfatf pemijatan seperti Fiona karena tekanan pekerjaan kerja kantoran memang gila-gilaan. Semua orang berhak untuk rileks setelah seharian bekerja. Hustle culture memang terjadi dimana-mana. Kerja sampai tipes adalah budaya yang marak terjadi di dunia. Yah, mau bagaimana lagi, kalau tidak seperti itu, gak bisa makan.

Ben yang lagi mergokin Matt berselingkuh

Ben yang dimintai tolong oleh Jules untuk mengantar Paige tidak sengaja melihat Matt yang tengah berselingkuh dari Jules. Namun, sebagai seseorang yang pengalaman hidupnya sangat lama, Ben memutuskan untuk diam saja. Ben juga cukup pintar karena ia sengaja mengalihkan perhatian Paige saat ia melihat ayahnya tengah berselingkuh. Ia pun memutuskan untuk tidak memberitahukan hal ini pada Jules supaya konsentrasinya di kantor tidak terganggu.

Penyebab Matt berselingkuh sebenarnya sangatlah aneh. Jules kurang cantik apa coba? Matt berselingkuh dari Jules karena Jules tidak punya waktu sama sekali dengannya. Setiap harinya, Jules selalu pulang larut malam ketika ia dan putrinya sudah tidur karena Jules gak mau perusahaan yang ia dirikan berantakan. Jadi Jules tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis Matt sebagai seorang suami. Meskipun begitu, tindakan Matt sama sekali tidak bisa dibenarkan karena mereka terikat dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci, yang seharusnya sama sekali tidak boleh dilanggar apapun alasannya.

Jules juga lagi dibuat pusing karena ia diminta untuk menyerahkan jabatannya sebagai CEO oleh para pemegang saham About The Fit pada orang lain karena Jules tidak bisa mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada perusahaannya. Meskipun Jules adalah founder About The Fit dan berhasil mengembangkan perusahaan tersebut hanya dalam waktu 18 bulan saja, ia gak bisa seenaknya begitu saja karena About The Fit sudah go public. Jadi Jules sedang mencari orang yang bisa menggantikan perannya sebagai CEO di perusahaan yang ia dirikan tersebut.

Jules mempertimbangkan permintaan para pemegang sahamnya biar ia bisa fokus mengurus Matt dan Paige di rumah karena selama ini Matt sudah mengorbankan pekerjaannya sebagai seorang marketing yang cukup sukses biar ia bisa menjadi seorang bapak rumah tangga setelah Jules mendirikan About The Fit. Makanya ia galau banget. Untungnya ada Ben, karyawan magang yang selalu jadi pendengar setia untuk Ben.

Jules mengajak Ben ke San Fransisco biar Jules bisa mewawancarai calon CEO untuk menggantikannya sebagai CEO di About The Fit. Saat itu, Jules berkata pada Ben bahwa ia tahu bahwa Matt telah berselingkuh darinya dengan salah satu ibu-ibu di tempat Paige bersekolah. Namun ia gak bisa langsung mengkonfrontasi Matt begitu saja karena ia gak mau bercerai. Kalau ia bercerai, ia khawatir ia tidak akan bisa menikah lagi dan pada akhirnya akan dikebumikan seorang diri karena ia akan menjanda sampai ia meninggal dunia. Untungnya ada Ben yang siap jadi pendengar yang handal.

Sepulang dari San Fransisco, Jules pun ngobrol serius dengan Ben. Ben ngasih saran pada Jules untuk mempertimbangkan mempekerjakan CEO yang bisa menggantikannya karena CEO yang akan menggantikannya kelak tidak tahu bagaimana perjuangan Jules ketika membangun About The Fit dari nol, mau sepiawai apapun kemampuan manajerialnya. Ia gak akan tahu bagaimana susahnya Jules membangun About The Fit dari nol dengan jumlah karyawan yang sedikit, sampai memiliki lebih dari 200 karyawan dan ribuan mitra di seluruh dunia. Makanya Jules galau banget.

Matt dan Jules lagi ngobrol serius

Jules pun ngobrol serius dengan Matt. Jules memberitahu Matt bahwa ia tahu Matt telah berselingkuh. Jules mengaku bahwa ia tahu apa penyebab Matt berselingkuh dan ia tidak marah sekali padanya karena ia juga merasa bersalah. Pada intinya, memang pasangan suami istri ini sama-sama salah.

Keesokan harinya Matt tiba-tiba datang ke kantor dan meminta Jules untuk tetap menjadi CEO karena hal tersebut adalah mimpinya sejak lama. Matt gak mau Jules melepas jabatannya sebagai seorang CEO hanya untuk memperbaiki pernikahannya dan mengurus Matt serta putrinya semata. Matt meminta maaf pada Jules bahwa ia telah berselingkuh dan berjanji akan mendukungnya sebagai seorang CEO dari balik layar sebagai seorang suami.

Film ini pun diakhiri dengan Jules yang mencari Ben karena ia ingin ngasih tahu Ben bahwa ia akan bersikeras jadi CEO. Namun Ben yang lagi libur malah latihan tai chi, dan Jules pun terpaksa ikutan latihan tai chi biar ia bisa ngobrol dengan Ben selepas latihan tai chi tersebut.

 

KESIMPULAN

Robert De Niro is just being Robert De Niro itself! And Anne Hathaway just being Anne Hathaway herself! Robert De Niro menjadi seorang bapak-bapak bijak yang bisa baik, dan bisa juga tegas dalam waktu-waktu tertentu, dan Anne Hathaway tetap menjadi sosok teteh-teteh atau mbak-mbak cantik yang penyabar dan baik hati seperti perannya dalam film-film yang dibintanginya seperti Princess Diaries (2001) dan Devils Wears Prada (2006).

Budaya hustle culture ini memang toxic sekali. Di mana-mana, di seluruh dunia, setiap orang harus bekerja selama lebih dari 8 jam dalam satu hari. Banyak orang yang kurang tidur, terpaksa meninggalkan keluarga, hingga mengorbankan kesehatannya supaya ia bisa mencapai target dalam pekerjaannya, seperti yang Jules lakukan ketika ia mendirikan About The Fit.

Semua orang di pekerjaanmu memang bukan temanmu karena mereka di sana cuma sekadar cari uang jadi wajar jika suatu saat mereka ingin menyingkirkanmu. Ada baiknya memang kalau memang cari teman, lakukan di luar kantor karena banyak bisnis dan pekerjaan hancur karena hubungan personal dan hubungan bisnis terlalu dicampuradukkan. Sangat jarang hubunga personal dan hubungan pertemanan bisa bertahan lama tanpa ada drama-drama perpisahan.

Untungnya, Ben Whitaker ini sosok yang sangat bijak. Ia tidak saja bisa jadi contoh yang baik untuk seluruh karyawan About The Fit, namun ia pun jadi sosok pendengar yang baik untuk masalah personal yang dihadapi oleh karyawan About The Fit. Ia memberikan nasihat tentang kehidupan, percintaan, dan pernikahan pada karyawan About The Fit karena ia sudah hidup lebih lama daripada seluruh karyawan About The Fit. Pengalamannya banyak banget makanya ia bisa jadi orang yang sangat bijaksana.

Akting Robert de Niro dan Anne Hathaway dalam film The Intern ini pun sangat menawan. Kita semua butuh sosok seperti Ben Whittaker dalam hidup yang siap jadi pendengar setia baik untuk urusan bisnis maupun urusan personal. Tidak banyak orang seperti Ben Whittaker dalam hidup ini, makanya ketika kita bertemu dengan orang yang sosoknya seperti Ben Whittaker, sebisa mungkin kita harus mempertahankannya dalam hidup.