IMDb: 6,7/10 | Rating Saya : 7,5/10

Rated : PG-13 | Genre: Action, Adventure, Sci-Fi

Directed by Michael Bay

Written by Joel Coen, Ethan Coen

            Screenplay by Jonathan Hensleigh, J. J. Abrams

Adaptation by Tony Gilroy, Shane Salerno

Story by Robert Roy Pool, Jonathan Hensleigh

Produced by Jerry Bruckheimer, Gale Anne Hurd, Michael Bay

Starring Bruce Willis, Billy Bob Thornton, Liv Tyler, Ben Affleck, Will Patton, Peter Stormare, Keith David, Steve Buscemi

Cinematography John Schwartzman

Edited by Mark Goldblatt, Chris Lebenzon, Glen Scantlebury

Music by Trevor Rabin

Production companies Touchstone Pictures, Jerry Bruckheimer Films, Valhalla Motion Pictures

Distributed by Buena Vista Pictures Distribution

Release date 2 July 1998

Running time 151 minutes | Country United States

Language English | Budget $140 million

 

Beberapa waktu yang lalu, aktor legendaris Hollywood, Bruce Willis dipaksa untuk pensiun dari dunia perfilma setelah mengalami afasia, yakni gangguan otak yang mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Ini bukan gangguan yang biasa karena Bruce willis jadi tidak bisa lancar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa verbal setelah mengalami kerusakan otak, jadi ia dikhawatirkan tidak bisa berakting dengan maksimal karena kondisi ini. Kurang lebih, hampir serupa seperti sakit stroke.

Untuk menghormati Bruce Willis, saya menonton salah satu film terbaik yang dibintangi oleh Bruce Willis, yakni Armageddon. Bukan Die Hard, karena menurut saya, Armagedoon jauh lebih iconic dibandingkan Die Hard karena Armageddon memadukan unsur sains, action, dan musiknya juga iconic banget di tahun 90an bagi Generasi 90an seperti saya. Selain itu, film ini dibintangi para aktor papan atas Hollywood lainnya seperti Ben Affleck, Steve Buscemi, Owen Wilson, dan sederet aktor papan atas lainnya. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

Meteor shower di New York City

Armageddon adalah film keluaran tahun 1998 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang sebongkah asteroid yang mengancam kehidupan umat manusia. Hal ini diketahui setelah hujan meteor menghantam stasiun antariksa Amerika Serikat dan sejumlah kota besar di dunia, termasuk New York City. Para ilmuwan di NASA berkumpul bersama dan memperhitungkan bahwa sebuah asteroid seukuran negara bagian Texas akan menghantam Bumi dan umat manusia bisa punah seperti yang terjadi pada dinosaurus ratusan juta tahun yang lalu.

Dan Truman


Dan Truman (diperankan Billy Bob Thornton), Direktur Eksekutif NASA menyimpulkan bahwa asteroid tersebut akan menghantam Bumi dalam waktu 18 hari ke depan sehingga ia dan ribuan orang yang bekerja di NASA berusaha mencari solusi terbaik untuk menghancurkan asteroid tersebut. Setelah  rapat panjang, mereka menemukan slusi terbaik, yakni mengebor asteroid tersebut dan meledakkannya dengan bom  nuklir karena jika mereka meledakkan astreoidnya begitu saja dengan senjata nuklir, hal tersebut tidak akan berpengaruh sama sekali dan malah sia-sia belaka.

Harry Stamper

Untuk mengebor asteroid tersebut, mereka membutuhkan bantuan Harry Stamper (diperankan Bruce Willis), pengebor minyak terbaik di dunia pemilik perusahaan pengeboran minyak miliknya sendiri. Semula, Harry tidak percaya bahwa tenaganya dibutuhkan oleh negaranya sendiri karena meskipun ia merasa bahwa ia merupakan ahli di bidang pengeboran minyak, ia gak punya pengalaman ke luar angkasa sama sekali. Namun NASA meyakinkannya bahwa ia akan diberi pelatihan singkat oleh NASA supaya Harry bisa melaksanakan misi berbaya tersebut untuk keselamatan umat manusia.

Harry pun memutuskan untuk membantu NASA. Sebenci apapun ia pada negaranya sendiri, ia tak akan bisa tinggal di Bumi jika asteroid tersebut menghantam Bumi. Namun ia meminta satu persyaratan khusus, yakni ia diizinkan untuk menggunakan anak buah pilihannya sendiri karena selama ini, ia bisa jadi pengebor minyak terbaik di dunia karena ia sangat percaya dengan anak buah yang ia pimpin. Tanpa adanya kepercayaan, mustahil seorang pemimpin bisa jadi pemimpin yang baik. Tanpa adanya kepercayaan, mustahil anak buah bisa jadi anak buah yang menuruti apa perintah pemimpinnya.

Harry Stamper dan anak buahnya

Harry pun merekrut anak buahnya, yakni Chick Chapel (diperankan Will Patton), Bear Curlene (diperankan Michael Clarke Duncan), Freddie Noonan (diperankan Clark Brolly), Max Lennert (diperankan Ken Hudson Campbell), A. J. Frost (diperankan Ben Affleck), Rockhound (diperankan Steve Buscemi), dan Oscar (diperankan Owen Wilson) yang selama bertahun-tahun pernah bekerjasama dengan Harry dan tidak pernah mengecewakannya.

A. J. Frost saat dikonfontasi Harry

Sedikit catatan, Harry memiliki masalah pribadi dengan A. J. Frost karena ia berani pernah Harry pergoki telah tidur bersama putrinya, Grace Stamper (diperanan Liv Tyler), putri semata wayangnya. Di awal film, Harry sampai ngejar-ngejar A. J. Frost dengan menggunakan shotgun di pengeboran minyak lepas pantai. Sudah seperti Tom and Jerry saja! Padahal Grace bersikeras bahwa ia sudah dewasa dan bebas memilih siapapun kekasih yang ia kehendaki. Hubungan Grace dan Harry memang kurang harmonis karena Grace masih denam pada Harry yang menyebabkannya berpisah dengan ibu kandungnya.

Setelah permintaan Harry untuk menggunakan anak buah yang ia pilih sendiri dipenuhi, para anak buah Harry meminta permintaan khusus pada NASA, antaralain seperti mereka yang tidak mau  lagi membayar pajak seumur hidupnya, ada yang pingin catatan kriminalnya dihapus, ada yang pingin tahu siapa yang membunuh John. F. Kennedy, sampai ada yang pingin menginap di kamar presiden di White House. Wajar sih, mereka harus berkorban demi keselamatan umat manusia soalnya.

Kru Harry Stamper

Selama 12 hari, Harry dan  para anak buahnya dilatih untuk menjadi astronot profesional oleh Kolonel Willie Sharp (diperankan William Fichtner) yang sangat skeptis pada Harry dan anak buahnya. Pasalnya, meskipun Harry dan anak buahnya adalah kumpulan pengebor binyak terbaik di dunia, mereka adalah orang-orang sembrono. Ada yang demen main cewek, ada yang kecanduan judi, ada yang punya masalah keluarga, ada yang punya catatan kriminal, ada yang obesitas gak jelas pula, berbeda jauh dengan Kolonel Willie yang merupakan seorang perwira tinggi yang hidupnya lurus-lurus aja. Ia bahkan sampai heran Harry dan anak buahnya bisa lulus dari tes kemampuan fisik untuk persiapan ke luar angkasa padahal catatan kriminal dan tes psikologinya pada jelek semua.

Kolonel Willie Sharp melatih Harry dan anak buahnya dengan sangat keras. Pasalnya, meskipun mereka sudah puluhan tahun mengebor minyak di Bumi, mereka belum tentu bisa bertahan hidup di luar angkasa karena ekstrimnya keadaan di sana. Gravitasinya berbeda dengan di Bumi. Mereka bisa saja meninggal seketika jika melakukan kesalahan sekecil apapun.

Chick saat mengunjungi mantan istri dan putranya

Sebelum lepas landas, Harry dan anak buahnya melakukan hal-hal gila karena bisa saja mereka tidak bisa kembali ke Bumi akibat mengalami kecelakaan di luar angkasa ataupun mereka gagal dalam misi yang menyebabkan seluruh umat manusia punah. Sebagian dari mereka melampiaskan stressnya dengan yang main cewek di strip club. Ada juga yang malah pacaran berdua-duaan seperti yang dilakukan A. J. Frost dengan Grace.

Namun yang jadi perhatian saya adalah Chick yang mengunjungi mantan istinya meskipun pengadilan memutuskan bahwa ia tidak boleh mengunjungi istrinya sama sekali. Ia melakukan hal tersebut hanya untuk melihat putranya yang tidak pernah ia temui sama sekali. Ia terharu karena putranya sudah tumbuh besar. Ia pun menghadiahi putranya dengan sebuah mainan miniatur pesawat ulang-alik NASA. Ah iya, mantan istrinya memperkenalkan Chick dengan sebutan salesman saking bencinya pada mantan suaminya yang ia anggap menelantarkannya. It really hurts me, a lot!

A. J. Frost dan Grace sebelum berangkat

Adegan tersebut lebih berkesan untuk saya dibandingkan A. J. Frost yang melamar Grace dengan memberikannya sebongkah cincin sebagai simbol cintanya tersebut meskipun adegan tersebut sangatlah romantis, diiringi dengan A. J. Frost yang menyanyikan lagu “Leaving on a Jet Plane” sambil berpelukan sebelum lepas landas dan disaksikan puluhan kru NASA yang bertugas.

Harry dan anak buahnya akhirnya berhasil lepas landas dari Bumi. Sebelum mencapai asteroid yang akan segera menghantam Bumi, mereka sempat berlabuh di salah satu stasiun luar angkasa milik Rusia untuk mengisi bahan bakar. Stasiun luar angkasa tersebut dijaga oleh Lev Andropov (diperankan Peter Stormare). Namun saat mengisi bahan bakar, sebuah insiden kebakaran terjadi yang menambah ketegangan saya sebagai penonton. Isiden tersebut menyebabkan A. J. Frost dan Lev Andropov hampir tewas, namun pada akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam pesawat antariksa NASA.

Saat mendekati lokasi pendaratan mereka di asteroid, pesawat antariksa Independence rusak parah karena menabrak puing-puing asteroid dan menewaskan seluruh penumpang pesawat tersebut kecuali Lev Andropov, A. J. Frost, dan Bear Curlene. Pesawat antariksa yang satu lagi, Freedom, tidak tahu bahwa mereka bertiga masih hidup sehingga orang-orang di NASA sangat terpukul dengan kejadian tersebut, terutama Grace. Meskipun begitu, mereka bertiga tidak menyerah dan berusaha mencapai lokasi pendaratan yang dilakukan oleh pesawat antariksa Freedom.

Pesawat antariksa Freedom yang sudah terlebih dahulu mendarat sudah melakukan pengeoran, namun pengeboran yang mereka lakukan tidak berjalan dengan lancar. Kolonel Willie Sharp khawatir mereka tidak bisa menghancurkan asteroid tersebut tepat waktu sehingga ia melaporkan kejadian tersebut pada atasannya di Bumi sehingga Presiden Amerika Serikat memutuskan untuk meledakkan bom yang mereka bawa dari arak jauh.

Kolonel Willie dan Harry bertengkar hebat di sana karena Harry menganggap Willie telah mengkhianatinya. Namun Willie meyakinkan Harry bahwa ia melakukan hal tersebut karena diperintah oleh atasannya, Presiden Amerika Serikat. Saya pun tidak menyalahkan Kolonel Willie karena sebagai seorang prajurit, ia harus mematuhi perintah atasannya. Namun Harry heran dengan Kolonel Willie yang lebih mempercayai orang-orang di Bumi alih-alih Harry yang merupakan rekan kerjanya yang berada di asteroid tersebut sehingga Kolonel Willie pun sadar dan akhirnya memutuskan untuk lebih berpihak pada Harry.

Kolonel Willie Sharp mengundi nasib

Meskipun sudah bisa diajak bekerjasama, bukan berarti misi yang mereka lakukan berjalan lancar. Bongkahan asteroid membunuh salah satu kru yang bernama Gruber (diperankan Grayson McCouch) sekaligus merusak detonator jarak jauh sehingga seseorang harus mengorbankan nyawanya supaya bom yang mereka tanam di asteroid tersebut bisa diledakkan. Supaya adil, Kolonel Willie mengundi siapa yang harus mengorbankan nyawa agar misi yang mereka jalankan bisa berhasil. Sialnya, yang kebagian adalah A. J. Frost.



Harry memutuskan untuk mengorbankan nyawanya dan bertukar tempat denga A. J. Frost karena ia pingin Grace hidup bahagia. Ia pun mengungkapkan rasa sayangnya pada A. J. Frost dan selama ini ia sudah menganggapnya seperti anaknya sendiri karena sudah menjadi anak buahnya selama bertahun-tahun. Selain itu, ia juga memberikan restunya pada A. J. Frost untuk menikahi Grace dan meminta maaf bahwa ia tidak bisa mendampingi mereka dalam pernikahan yang akan mereka langsungkan begitu misi ini selesai. Harry pun sempat mengatakan hal serupa pada Grace lewat sambungan radio. Sungguh mengharukan!

Mereka yang gugur dalam tugas

Pada akhirnya, film ini diakhiri dengan Harry,  Lev Noonan, Oscar, Max Lennert, Halsey dan dua pilot kru pesawat antariksa yang dikenang sebagai pahlawan yang telah gugur mengorbankan nyawanya demi keselamatan umat manusia. Film ini pun diakhiri dengan A. J. Frost yang menikah dengan Grace. Chick pun berdamai dengan istrinya dan bisa berkumpul kembali dengan putranya.

 

SOUNDTRACK


Selain storylinenya yang luar biasa pada zamannya, soundtrack film ini pun iconic banget, bahkan sampai sekarang. Contohnya I Don't Want to Miss a Thing dan Sweet Emotion  yang dibawakan oleh band legendaris Aerosmith,

Selain itu ada juga  "Leaving on a Jet Plane" yang dibawakan oleh Chantal Kreviazuk yang menyentuh  kalbu banget. Rasanya jarang sekali film action sci-fi yang punya soundtrack se-iconic Armageddon ini. Selain itu musik-musik pengiringnya atau scoring film ini pun keren banget.

 

KESIMPULAN

Meskipun ending film sudah bisa ditebak dari awal, bahwa para tokoh utama bisa menyelamatkan umat manusia dari hantaman asteroid, film ini sungguh berkesan bagi Generasi 90an. Saat itu, belum banyak film yang visual effectnya secanggih ini. Sebelum adanya Justice League dan Avengers di bioskop, Harry dan para anak buahnya saya anggap sebagai kumpulan pahlawan super yang berusaha menyelamatkan umat manusia dari sebuah kepunahan akibat hantaman asteroid. Berbeda dengan tahun 2022, dimana film semacam Armageddon itu terkesan biasa karena perkembangan teknologi perfilman yang sangat pesat dibandingkan pada tahun 1998 yang lalu.

Sebelum ramai film-film action disaster sci-fi macam The Day After Tomorrow (2004), 2012 (2009) San Andreas (2015) Geostorm (2015), ada film berjudul Armageddon yang sangat iconic bahkan sampai saat ini. Sebelum Armageddon memang ada film serupa berjudul Independence Day (1996) yang dibintangi Will Smith. Namun menurut saya, Armageddon lebih iconic dibandingkan Independence Day (1996) karena Armageddon tidak melibatkan alien sama sekali meskipun dari sisi sains, keduanya agak sedikit memaksakan diri.

Liz Tyer dan Ben Affleck

Selain itu ya tentu saja jangan lupakan pasangan iconic A. J. Frost dan Grace alias Ben Affleck dan Liv Tyler yang merupakan couple goals banget! Sebelum dikenal sebagai Bruce Wayne/Batman, Ben Affleck sempat main di sini. Sebelum dikenal sebagai Arwen dalam trilogi Lord of the Rings, Liz Tyler pun perannya iconic banget di sini.