IMDb: 6,4/10 | Rating Saya : 7,0/10

Rated : R | Genre: Comedy

Directed by Todd Phillips

Written by Craig Mazin, Scot Armstrong, Todd Phillips

Produced by Todd Phillips. Dan Goldberg

Starring Bradley Cooper, Ed Helms, Zach Galifianakis, Ken Jeong, Jeffrey Tambor, Justin Bartha, Paul Giamatti

Cinematography Lawrence Sher

Edited by Debra Neil-Fisher, Mike Sale

Music by Christophe Beck

Production companies Legendary Pictures, Green Hat Films, BenderSpink          

Distributed by Warner Bros. Pictures

Release date 19 May 2011 (TCL Chinese Theatre), 26 Mau 2011 (United States)

Running time 101 minutes | Country United States

Language English | Budget $80 million


Sampai tulisan ini saya tulis, film komedi paling lucu dan kocak yang pernah saya tonton adalah The Hangover Trilogy. Komedinya benar-benar membuat saya terbahak-bahak, tapi tidak recehan sama sekali karena dikemas dengan sangat apik. Premisnya sederhana, yakni sekelompok anak muda yang mabuk, lalu ketika sudah sadar dari mabuknya, mereka tidak ingat dengan apapun yang mereka lakukan ketika mabuk dan mereka berusaha menelusuri tentang apa yang terjadi saat mereka mabuk.

Selain premisnya yang sederhana, dalam ceritanya, disajikan juga jokes-jokes ala The Simpson, South Park atau American Dad yang satire dan juga pastinya menyinggung banyak pihak yang menontonnya karena banyak jokes yang menyinggung agama, ras, sekaligus sindiran-sindiran sosial. Mungkin kalau The Hangover Trilogy tayang di tahun 2022, banyak yang tersinggung karena jokesnya banyak yang ofensif.

Film kedua dari Trilogy Hangover ini pun kualitasnya tidak terlalu mengalami berbagai penurunan seperti franchise film lainnya, justru masih dikemas dengan kemasan yang sedikit lebih apik jika dibandingkan franchise film lain yang sengaja dipanjang-panjangin. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

The Hangover part II adalah film keluaran tahun 2011 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang Stu Price (diperankan Ed Helms) yang harus melangsungkan pernikahannya di Thailand karena ia bertunangan dengan Lauren (diperankan Jamie Chung) yang kedua orang tuanya merupakan orang Thailand. The Hangover Part II sendiri terjadi dua tahun setelah kejadian The Hangover (2009).

Sejak awal cerita, Stu hampir tidak bisa mengajak dua sahabat terdekatnya, Doug Billings (Justin Bartha) dan Phil Wenneck (diperankan Bradley Cooper) beserta pasangannya masing-masing karena tiket pesawat ke Thailand sangatlah mahal. Namun Doug dan Phill bersikeras untuk datang ke Thailand karena mereka mampu secara ekonomi dan gak mau ketinggalan untuk menyaksikan pernikahan sahabatnya tersebut.

Stu pun mulanya tidak mau mengundang Alan Garner (diperankan Zach Galifianakis), adik ipar dari Doug karena dua tahun yang lalu, Alan Garner telah menjerumuskan mereka berempat sehingga mereka mabuk berat yang hampir membuat Doug dan tunangannya, Tracy (diperankan Sasha Barrese) tidak jadi menikah karena dibuat mabuk berat oleh Alan.

Selain itu, Alan ini termasuk orang yang aneh karena meskipun sudah berusia lebih dari 30 tahun, ia masih berstatus sebagai pengangguran, tinggal bersama kedua orang tuanya, dan kerjaannya berada di kamar melulu sehingga tidak mudah dimengerti oleh orang-orang normal lainnya.

Disisi lain, Alan yang telah melakukan petualangan dengan Stu, Doug, dan Phil di Las Vegas dua tahun yang lalu tidak henti-hentinya membicarakan petualangan mereka tersebut ketika berkumpul bersama kedua orang tuanya atau dengan kakaknya, Tracy karena selama puluhan tahun ia tidak pernah punya teman sedekat Stu, Doug, dan Phil. Ia pun sampai menunggu setiap hari di kotak surat untuk undangan pernikahan Stu karena ia pingin banget diundang Stu ke pernikahannya di Thailand seperti yang dialami oleh Doug dan kakaknya, Tracy.

Mereka bertiga di kamar Alan

Akhirnya, karena merasa iba, Stu, Doug, dan Phil pun mengunjungi alan secara langsung di rumahnya untuk mengundang Alan secara langsung untuk bersama-sama pergi ke Thailand. Mereka pun sadar bahwa keberadaan mereka bertiga sangatlah penting untuk Alan karena ia memajang hampir seluruh foto mereka ketika mabuk di Las Vegas dua tahun lalu di kamarnya. Tidak ada foto orang lain yang dipajang oleh Alan di kamarnya selain tentunya para action figure, tokoh anime dan console game yang ia miliki.

Alan dan Teddy

Ketika akan naik pesawat, Alan dibuat kecewa karena mereka pergi ke Thailand bersama adik Lauren yang bernama Teddy (diperankan Mason Lee), bocah 16 tahun mahasiswa kedokteran Stanford University. Alasan Alan kecewa adalah karena perjalanan mereka ke Thailand terganggu dengan keberadaan Teddy. Pasalnya, Teddy tidak Alan anggap sebagai anggota kelompok.

Setibanya di Thailand, Stu harus berhadapan dengan calon mertuanya, Fohn (diperankan Nirut Sirichanya) yang tidak menganggap Stu pantas untuk anaknya. Selain karena Stu bukan orang Asia seperti dirinya, Stu dianggap bukan merupakan seorang dokter karena ia “hanyalah” seorang dokter gigi, tida seperti Teddy yang merupakan seorang dokter “beneran” yang kuliah di Fakultas Kedokteran Stanford University.

Fohn selalu membanggakan Teddy karena Teddy berhasil kuliah di Fakultas Kedokteran Stanford University pada usianya yang baru saja menginjak 16 tahun, melebihi kebanggaannya pada kakaknya, Lauren. Stereotype orang Asia yang digambarkan oleh Hollywood selama puluhan tahun sejak saya kecil.

Sejujurnya, saya pun iri dengan pencapaian Teddy karena Teddy berhasil kuliah di Fakultas Kedokteran Stanford University pada usianya yang baru saja menginjak 16 tahun, tidak seperti saya yang saat berusia 16 tahun masih duduk di bangku SMA. Saya pun telah gagal masuk ke Institut Teknologi Bandung sebanyak tiga kali, tidak seperti teman dan saudara saya yang pada berkuliah di Universitas Indonesia dan sejumlah kampus lainnya di luar negeri. I feel you so much, Stu!

Fohn yang mempermaukan Stu di depan umum

Fohn pun menunjukkan ketidaksukaannya pada Stu dengan mempermalukannya pada acara jamuan makan malam dua hari menjelang pernikahan anaknya dengan menyebut bahwa Stu tidak ada bedanya dengan nasi hambar yang biasa disajikan pada balita maupun manula. Disana, Alan berencana mengkonforntasi Fohn dengan berpidato yang intinya memuji-muji Stu meskipun disajikan dengan cara konyol ala film-film Hollywood yang selama ini kita saksikan di layar kaca.

Saya kesal sekaligus kagum dengan Nirut Sirichanya dalam perannya sebagai Fohn di film in. Disisi lain saya kesal karena saya cukup merasakan dengan apa yang Stu rasakan karena sampai tulisan ini saya buat saya belum punya prestasi apapun yang bisa saya banggakan. Bahkan prestasi Stu jauh lebih bagus karena ia merupakan seorang dokter gigi, tidak seperti saya. Namun saya kagum dengan Nirut Sirichanya karena jika saya dibuat kesal oleh perannya di film ini, artinya akting beliau sangatlah bagus. Iya kan?

Stu, Phil, doug, alan dan Teddy di pinggir pantai

Selesai jamuan makan malam, Stu mengajak Phil, Doug, Alan dan Teddy untuk minum bir sambil ngemil marshmallow di tepi pantai sambil menikmati api unggun. Mereka bersulang untuk kebahagiaan Stu dan Lauren di masa depan dan turut bahagia dengannya. Namun, siapa sangka, hal tersebut justru jadi awal petaka yang harus mereka semua alami.

Phil, Stu dan Alan yang baru bangun

Keesokan harinya, Phil, Stu dan Alan terbangun di kamar hotel yang bobrok. Mereka bertiga sadar bahwa mereka baru saja mengalami kejadian yang mereka alami dua tahun yang lalu di Las Vegas, yakni mengalami mabuk parah sehingga mereka tidak ingat apa-apa sama sekali. Stu terbangun dengan tato yang tercetak secara gamblang di wajahnya, sedangkan Alan terbangun dengan kepala yang sudah botak. Mereka bertiga pun bingung karena mereka tidak bisa menemukan Doug dan Teddy, persis sepert kejadian dua tahun yang lalu di Las Vegas.

Kebingungan mereka tidak berhenti sampai di situ karena mereka menemukan seekor monyet yang bisa merokok dan Leslie Chow (diperankan Ken Jeong), keturunan Korea Amerika yang pernah mereka temui dua tahun lalu di Las Vegas. Leslie Chow sendiri adalah seorang gangster yang pernah bikin hidup mereka susah dua tahun lalu, makanya Phil dan Stu cemas banget, tapi Alan ternyata terus menjalin persahabatan dengan Chow karena saat mereka menemukan Leslie, alan dan Chow terlihat sangat akrab.

Leslie Chow yang tiba-tiba mati suri

Mereka semakin panik karena mereka menemukan sepotong jari milik Teddy yang terputus. Jari tersebut mereka yakini sebagai jari milik Teddy karena terpasang cincin yang bertuliskan Stanford University. Chow meyakinkan mereka semua supaya tidak panik. Ia berusaha menceritakan kronologis kejadian semalam pada mereka semua, tapi ia tiba-tiba pingsan setelah menghirup bubuk kokain dan mereka tidak bisa merasakan denyut nadinya sama sekali sehingga mereka berusaha menyembunyikan tubuh Chow di dalam freezer. Kocak!

Tidak lama, Doug menelepon mereka karena Doug penasaran dengan keberadaan mereka berempat. Rupanya, Doug masih berada di hotel tempat mereka menginap dan pulang lebih awal saat mereka duduk di pinggir pantai. Setidaknya, beban mereka berkurang karena hanya Teddy saja yang hilang. Doug pun telah membantu mereka karena Doug telah menelepon Kepolisian Thailand dan mereka berkata bahwa Doug berada di salah satu kantor polisi Thailand.

Biksu tua yang mereka temukan di kantor polisi


Mereka bertiga pun pergi ke sana supaya bisa segera menjemput Teddy. Namun alih-alih Teddy, mereka malah menemukan seorang biksu tua yang sudah disumpah untuk tidak melakukan ucapan verbal sepata katapun pada siapapun seumur hidupnya. Kepolisian Thailand menemukan dompet berisikan KTP Teddy di biksu tua tersebut, makanya mereka berkata bahwa mereka telah menemukan Teddy.

Kepolisian Thailand di film ini digambarkan seperti Kepolisian India yang malas mengerjakan tugasnya karena tugasnya yang sudah overload dan banyak tikus yang berada di internal Kepolisian Thailand itu sendiri. Saya tidak tahu apakah Kepolisian Thailand seperti yang digambarkan di film ini atau tidak, namun tampaknya stereotype ini bisa saja benar karena Bangkok sendiri saja dihuni oleh 12 juta jiwa sehingga wajar Kepolisian Thailand malas mengerjakan tugasnya karena mereka sudah overload banget.

Mereka bertiga terpaksa membawa biksu tua tersebut sambil mengingat-ngingat kejadian yang mereka alami tadi malam dan mereka dapat petunjuk untuk pergi ke salon tato tempat Stu mendapatkan tatonya. Si pemilik salon tato memperlihatkan video Phil, Stu, Teddy dan Alan yang tengah mabuk telah menjadi provokator dalam sebuah demonstrasi di Bangkok sehingga pertokoan di sekitar salon tato tersebut hancur lebur. Pemilik salon tato tersebut pun memberikan alamat kuil tempat biksu tua tersebut tinggal sehingga mereka bisa mengembalikan biksu tua tersebut ke tempat tinggalnya. Kocak memang!

Sesampainya di kuil tersebut, mereka bertiga dihajar oleh biksu yang bertugas di sana karena mereka berempat telah berani memasuki kuil yang suci dan menculik salah satu biksu tertua di sana. Mereka bertiga pun berusaha meminta maaf dan menjelaskan bahwa mereka sedang mabuk. Akhirnya, biksu yang bertugas di sana memaafkan perbuatan mereka dan meminta mereka untuk melakukan meditasi biar mereka bisa mengingat kejadian semalam.

Alan dapat mengingat bahwa setelah berkunjung ke kuil tersebut, mereka berkunjung ke salah satu strip club dan mereka langsung menuju ke sana. Rupanya, di strip club tersebut, Stu sempat bercinta dengan salah satu penari strip club yang merupakan seorang transgender sampai-sampai ia shock karena ia telah melakukan perbuatan dosa tersebut beberapa hari menjelang pernikahannya. Phil dan Alan berusaha menenangkan Stu dan berjanji tidak akan menceritakan hal tersebut pada siapapun.

Pemilik strip club tersebut, Samir (diperankan Bryan Callen) pun kecewa karena mereka bertiga datang tanpa mengikutsertakan Leslie Chow karena Leslie Chow punya hutang padanya. Kocak juga, Bryan Callen pun berperan sebagai seorang pemilik kapel tempat ia menikahkan Stu dan Jade dua pada film  The Hangover (2009)! Bryan Callen pun berperan sebagai salah satu karyawan Goliath National Bank di sitkom How I Met Your Mother. Kocak!

Saya sendiri belum pernah ke Thailand, tapi sejak saya sekolah, stereotype tentang pria transgender yang kecantikannya bak seorang wanita tidak bisa dipungkiri sama sekali. Jutaan orang mengunjungi Thailand setiap tahunnya untuk melihat para pria transgender ini. Tidak sedikit juga yang melakukan operasi pergantian kelamin di sini. Memang sudah gila Thailand!  

Setelah keluar dari strip club tersebut mereka bertiga diserang oleh dua gangster asal Rusia yang bermaksud untuk merebut kembali monyet yang mereka temukan ketika baru bangun tidur. Mereka pun berusaha bertanya tentang apa yang mereka berempat lakukan pada malam sebelumnya sehingga dua gangster rusia tersebut marah padanya namun mereka kepalang pergi dari sana dan Phil terpaksa menerima jahitan di tangannya akibat tembakan senjata api gangster Rusia tersebut.

Setelah Phil dirawat, seperti pada kejadian dua tahun yang lalu, Alan mengaku bahwa ia telah mencampurkan marshmallow yang mereka konsumsi pada malam sebelumnya dengan obat pemelas otot untuk membius Teddy supaya mereka berempat bisa bersenang-senang tanpa kehadiran Teddy yang merupakan orang asing bagi Alan. Namun karena hari sudah gelap, jadinya mereka semua malah mengkonsumsi semua marshmallow tersebut sehingga mereka mabuk berat. Tentu saja Stu dan Phil menghajar Alan karena ia biang kerok dari rangkaian kejadian yang mereka alami di Thailand, namun Alan melakukan itu karena ia tidak mau posisinya sebagai sahabat mereka digantikan oleh Teddy yang merupakan seseorang yang sangat berprestasi di usianya yang baru menginjak usia 16 tahun.

Biar bagaimanapun, mereka harus bersatu supaya bisa kembali ke tempat Stu melangsungkan pernikkahannya sehingga mereka bertiga menghentikan perkelahian yang mereka lakukan dan mereka menemukan bahwa tertulis sebuah alamat untuk mereka meeting di sebuah hotel pada pukul 6 pagi.

Kingsley


Setibanya di sana, mereka bertemu dengan Kingsley (diperankan Paul Giamatti), seorang rekan bisnis Leslie Chow yang seharusnya melakukan transaksi bisnis dengannya. Mereka bertiga berhasil membuat Kingsley kesan karena mereka tidak datang dengan membawa Leslie Chow sehingga ia memperingatkan mereka bertiga untuk membawa Leslie Chow jika mereka ingin Teddy kembali ke pangkuan mereka.

Mereka pun kembali ke hotel tempat mereka bangun pada pagi hari dan mengeluarkan Leslie Chow dari freezer. Ternyata, Chow belum mati dan ia berkata bahwa ia menitipkan kode rekening bank yang harus ia berikan pada Kingsley pada monyet yang dicuri oleh para gangster Rusia. Rupanya monyet tersebut dijadikan para gangster Rusia tersebut sebagai perantara transaksi narkoba biar tidak ketahuan pihak berwajib. Cerdas juga!

Leslie Chow yang ditangkap

Mereka pun kembali ke tempat Kingsley dan mendapati bahwa Kingsley adalah seorang agen Interpol yang lagi nyamar untuk bisa menangkap Leslie. Rupanya, Samir telah jadi cepu karena Chow tidak juga menempati janjinya untuk segera membayar hutangnya. Lagi-lagi mereka bertiga tidak bisa menemukan Teddy karena Kingsley menggunakan nama Teddy biar mereka bisa membawa Chow padanya.

Stu yang putus asa semua ingin membatalkan pernikahannya dengan Lauren karena ia tidak bisa menemukan Teddy. Namun ketika Phil ditelepon Lauren, ia akhirnya tahu dimana Teddy berada. Teddy berada di dalam lift tidak jauh dari kamar tempat mereka bangun. Rupanya Teddy bangun lebih awal tapi terjebak di dalam lift setelah listrik padam. Mereka pun bergegas ke tempat pernikahan Stu dan Lauren dengan menggunakan speedboat milik Chow.

Pernikahan Stu dan Lauren

Setibanya disana, Fohn tentu saja kecewa dengan kelakukan Stu yang ia anggap nyeneleh karena telah pergi jauh ke Bangkok menjelang hari pernikahannya. Terlebih, ia pun membawa anak kesayangannya, Teddy ke sana. Namun Stu mengkonfrontasi Fohn dan terang-terangan berkata tentang sisi gelapnya yang belum diketahui sama sekali oleh Fohn di hadapan semua orang dan ia bersikeras akan menikahi Lauren karena ia sangat mencintainya dan memohon restu dari Fohn selaku ayah kandung dari Lauren. Fohn malah terkesan dengan tindakan Stu tersebut dan akhirnya menikahkan Lauren dengan Stu.

Alan yang menganggap mereka bertiga adalah sahabatnya bukanlah bualan belaka karena Alan memberikan hadiah pernikahan pada Stu dan Lauren di resepsi pernikahannya dengan membawa Mike Tyson kesana sebagai bintang tamu kejutan! Tidak cuma Stu dan Lauren saja yang terkejut, tapi saya juga terkejut karena seperti film pertamanya, tidak ada keterangan yang memberitahu bahwa Warner Bros. akan menampikan Mike Tyson di film ini sehingga jadi element of surprise yang luar biasa.

Mike Tyson beneran

Film ini pun diakhiri persis seperti film pertamanya dimana Teddy memperlihatkan foto-foto mereka saat mabuk berat dan apa yang mereka lakukan pada malam mereka mabuk jauh lebih liar jika dibandingkan dengan apa yang mereka lakukan dua tahun yang lalu di Las Vegas.

 

KESIMPULAN

Meskipun premis film ini sangatlah sederhana, eksekusinya tidaklah sederhana sama sekali karena kita dibuat penasaran dengan apa yang terjadi pada Phil, Stu dan Alan, Doug dan Teddy lakukan. Penonton juga dibuat penasaran apakah Teddy bisa ditemukan dan apakah Stu bisa melangsungkan pernikhannya dengan Lauren. Sama seperti film pertama,  jokes-jokesnya pun dibuat dengan sangat apik meskipun jokes-jokesnya tidak bisa dinikmati oleh semua orang karena jokes-jokesnya betul-betul sangat ofensif untuk mereka-mereka yang disinggung dalam film ini.

Selain itu, saya tidak menduga bahwa akan ada Mike Tyson sebagai supporting character  dalam ending film ini karena nama Mike Tyson tidak disebut-sebut dalam poster film ini sama sekali sehingga jadi kejutan yang sangat mengejutkan bagi para penontonnya.

Film ini pun mengajarkan kita semua tentang arti persahabatan lewat tindakan Alan yang berusaha membuat ketiga sahabatnya bisa bersenang-senang meskipun caranya sangat salah. Ia pun begitu takut kehilangan tempatnya sebagai sahabat mereka bertiga setelah kehadirian Teddy yang unggul segala-galanya dari dirinya.  Alan pun tidak sepenuhnya saya salahkan karena ia sudah hidup puluhan tahun tanpa teman sama sekali akibat kelakuannya yang selama ini tidak bisa dianggap normal oleh masyarakat.

Film ini pun mengajarkan kita untuk tidak mabuk secara sembarangan karena bisa saja kita tidak sengaja memperkosa orang, membunuh orang, atau melakukan tindakan lainnya yang bisa merugikan orang lain saat sedang mabuk. Baik mabuk minum-minuman keras ataupun narkoba. Kalaupun kita mabuk, sebaiknya dilakukan di rumah, jangan di tempat umum seperti hotel atau bar karena bisa saja kita tidak sengaja memperkosa orang, membunuh orang, atau melakukan tindakan lainnya yang bisa merugikan orang lain saat sedang mabuk.

Dalam film ini, kita bisa melihat mereka berempat yang telah menyebabkan Teddy kehilangan jarinya,  Stu mentato wajahnya, mengobrak-abrik kota Bangkok, hingga Stu yang sampai bercinta dengan transgender segala. Kan gak banget kalau di dunia nyata kita melakukan hal-hal yang mereka lakukan tersebut! Jadinya kita harus bisa bijak.