IMDb: 5,8/10 | Rating Saya: 6/10

Rated: R | Genre: Horror, Thriller

Directed by James Wong

Written by Glen Morgan, James Wong

Based on Characters by Jeffrey Reddick

Produced by Glen Morgan, James Wong, Craig Perry, Warren Zide

Starring Mary Elizabeth Winstead, Ryan Merriman            

Cinematography Robert McLachlan

Edited by Chris G. Willingham      

Music by Shirley Walker

Production companies Hard Eight Pictures, Practical Pictures, Matinee Pictures, Zide/Perry Productions

Distributed by New Line Cinema

Release date 2 February 2006 (Grauman's Chinese Theatre), 10 February 2006 (United States)

Running time 93 minutes | Country United States

Language English | Budget $25 million

 

Setelah nonton Final Destination (2000) dan Final Destination 2 (2003) tidak pake lama, saya langsung inisiatif nonton sekuelnya biar tahu kelanjutan ceritanya. Simak ulasannya berikut ini.

 

STORYLINE

Final Destination 3 adalah film keluaran tahun 2006 buatan Amerika Serikat yang merupakan sekuel dari dua film sebelumnya, Final Destination (2000) dan Final Destination 2 (2003). Film ini masih satu semesta atau satu universe dari dua film sebelumnya meskipun tidak mengampilkan karakter-karakter dari dua film sebelumnya.

Wendy sebelum naik roller coaster

Tokoh utama di film ketiga franchise ini adalah siswi SMA bernama Wendy Christensen (diperankan Mary Elizabeth Winstead). Di awal film ini, Wendy lagi berkunjung ke taman ria bersama pacarnya, Jason Wise (diperankan Jesse Moss), Carrie Dreyer (diperankan Gina Holden) dan pacarnya Kevin Fisher (diperankan Ryan Merriman). Mereka berkunjung ke taman ria untuk merayakan kelulusan mereka sebagai siswa SMA.

Saat mereka semua berencana untuk naik roller coaster, Wendy, sama seperti Alex dan Kimberly pada dua film sebelumnya, langsung berhalusinasi bahwa seluruh orang yang menumpangi roller coaster tersebut akan mengalami kecelakaan parah. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Sama seperti Alex dan Kimberly pada dua film sebelumnya, Wendy langsung histeris dan berteriak bahwa roller coaster ini akan mengalami kecelakaan. Sama seperti Alex dan Kimberly pada dua film sebelumnya, tidak ada yang percaya dan semua menganggap Wendy orang aneh yang ingin merusak kesenangan mereka semua.

Pada akhirnya, sama seperti pada dua film sebelumnya, sejumlah orang yang tadinya akan naik roller coaster memutuskan untuk turun, antara lain, Kevin, Ashley Freund (diperankan Chelan Simmons), Ashlyn Halperin (diperankan Crystal Lowe), Frankie Cheeks (diperankan Sam Easton), Lewis Romero (diperankan Texas Battle), Ian MicKinley (diperankan Kris Lemche), dan Erin Ulmer (diperankan Alexz Johnson).

Sama seperti pada dua film sebelumnya, apa yang dihalusinasikan oleh Wendy benar-benar terjadi. Seluruh orang yang naik roller coaster tersebut tewas akibat kecelakaan roller coaster tersebut, termasuk Jason dan Carrie. Wendy jelas shock karena Jason adalah pacarnya. Sedangkan Carrie adalah pacarnya Kevin sehingga Kevin juga ikut shock. Jujur saja, jika jadi Wendy juga saya pasti akan shock.

Beberapa minggu berlalu. Sekolah tempat Wendy dan teman-temannya bersekolah sudah mengadakan acara seremonial peringatan wafatnya siswa dan siswi yang wafat dalam peristiwa kecelakaan roller coaster tersebut. Namun Wendy masih shock atas kejadian tersebut dan bertekad gak mau menghadiri wisuda karena masih stress berat. Seluruh teman-temannya berusaha menghibur Wendy tapi tak ada yang berhasil, termasuk Kevin.

Kevin saat berusaha memberitahu Wendy

Kevin berusaha memperingatkan Wendy bahwa ia telah membaca artikel tentang meledaknya Volée Airlines Flight 180 di internet. Ia memberitahu Wendy bahwa sebelum meledak, ada seorang siswa SMA bernama Alex yang mengalami halusinasi persis seperti yang Wendy alami. Alex berhasil mencegah sejumlah orang yang seharusnya naik pesawat tersebut jadi tidak meninggal, namun pada akhirnya, seluruh orang yang selamat dari kecelakaan tersebut secara misterius meninggal dunia karena kecelakaan yang terlalu aneh untuk disebut sebagai sebuah kebetulan.

Kematian Ashley dan Ashlyn

Sama seperti pada dua film sebelumnya, apa yang diberitahukan Kevin pada Wendy benar-benar terjadi. Ashley dan Ashlyn terbakar hidup-hidup saat berjemur di salon kecantikan. Ashley dan Ashlyn tewas karena mereka tidak bisa keluar dari sinar ultraviolet yang mereka gunakan untuk menghitamkan kulit mereka berdua sehingga mereka terbakar hidup-hidup. Ashley dan Ashlyn dinyatakan tewas akibat kecelakaan. Namun tentu saja, bukan kecelakaan, tapi memang ulah dari Kematian itu sendiri.

Setelah menghadiri pemakaman Ashley dan Ashlyn, Wendy dan Kevin akhirnya sadar diri dan berusaha menyelamatkan semua orang yang selamat dari kecelakaan roller coaster tersebut. Mereka sudah melakukan riset sederhana bermodalkan internet, terutama tentang peristiwa yang terjadi pada dua film sebelumnya. Dibanding dua film sebelumnya, ini kemajuan sih. Ya jelas, dua film sebelumnya kan teknologinya gak secanggih film ketiganya.

Ian yang mengintervensi pemuka agama dalam pemakaman

Yang menarik, Ian, salah satu orang yang selamat dalam kecelakaan roller coaster tersebut berani mengintervensi salah satu pemuka agama disana. Ia protes bahwa kematian itu gak adil. Kenapa Ashley dan Ashlyn harus mati muda padahal mereka bukanlah orang jahat? Kenapa tidak Osama bin Laden atau orang-orang jahat lainnya yang mati terlebih dahulu?

Kematian Frankie

Sama seperti dua film sebelumnya, Wendy dan Kevin betul-betul tidak bisa menang dari Kematian meskipun usaha yang mereka lakukan sudah selangkah lebih maju dibandingkan Alex dan Kimberly pada dua film sebelumnya. Mereka harus menyaksikan Frankie yang tewas di depan mata mereka karena tertabrak truk yang kehilangan kendali dari sebuah bukit sehingga mengakibatkan Frankie tewas seketika.

Kematian Lewis

Keesokan harinya, Wendy dan Kevin mendatangi Lewis karena mereka yakin Lewis adalah orang selanjutnya yang akan diincar Kematian, berdasarkan teori kecil-kecilan yang mereka lakukan. Namun, dua film sebelumnya, Lewis tidak percaya dengan peringatan yang dikatakan oleh Wendy dan Kevin sehingga akhirnya Lewis tertimpa mesin gym saat sedang latihan di gym.

Dari berbagai tokoh yang meninggal dunia di tiga film Final Destination yang sudah saya tonton, menurut saya kematian Lewis adalah kematian yang paling konyol. Seharusnya sih bisa dicegah tapi Lewis ini orangnya bebal dan sombong banget. Ia yakin bahwa ia tidak akan mati karena ia rajin berolahraga dan akan sukses menjadi atlet nasional. Sebagai anak gym, saya menilainya seperti itu.

Kematian Erin

Wendy dan Kevin masih belum menyerah, mereka mendatangi Ian dan Erin yang bekerja di salah satu gudang. Namun lagi-lagi Ian dan Erin masih tidak percaya dengan teori-teori Erin. Apalagi Ian orangnya sangat mengedepankan logika dalam hidup. Di awal film saja ia sempat bilang bahwa kecelakaan roller coaster kemungkinannya kecil, yakni 1: 250.000. Tapi, seperti yang sudah-sudah, Kematian lagi-lagi menang karena Erin meninggal dunia akibat kecelakaan di gudang tersebut.

Sebagai tokoh utama, Wendy dan Kevin masih belum menyerah. Mereka berusaha menyelamatkan semua orang yang selamat dari kecelakaan roller coaster tersebut supaya mereka gak jadi mati. Mereka berusaha menyelamatkan adik Wendy, Julie (diperankan Amanda Crew) dan temannya, Perry Malinowski (diperankan Maggie Ma) yang ternyata ikut tidak ikut naik roller coaster di awal film. Mereka tahu ini berdasarkan foto yang Wendy lihat dari kamera digitalnya. Mereka yakin mereka berdua berada pada urutan selanjutnya.

Kematian Perry

Kematian Perry dan Ian

Kevin berhasil menyelamatkan Julie, namun ia gagal menyelamatkan Perry. Permasalahan yang dihadapi Kevin dan Wendy tidak berhenti sampai disitu karena Wendy didatangi oleh Ian yang memiliki dendam pribadi pada Wendy. Ian menyalahkan Wendy akan kematian Erin. Namun, Kematian merancang suratan takdirnya sendiri dengan “membunuh” Ian padahal menurut teori Kevin dan Wendy, seharusnya Wendy tewas dibunuh oleh Ian.

Ending yang masih tanda tanya

Film ini pun ditutup dengan Wendy yang berhasil “selamat” dari jeratan Kematian setelah mengintervensi takdirnya yang seharusnya tewas dalam kecelakaan roller coaster tersebut. Secara tidak sengaja, Wendy bertemu dengan Julie dan Kevin yang sama-sama naik kereta bawah tanah. Lagi-lagi, Wendy mengalami halusinasi yang menyimpulkan bahwa ia dan seluruh penumpang kereta tersebut akan tewas akibat kecelakaan parah. Namun ending film ini tidak jelas. Apakah Wendy berhasil mencegah kematian tersebut sekali lagi atau mati oleh desain yang sudah dibuat oleh Kematian itu sendiri?

 

KESIMPULAN

Film ketiga dari franchsie Final Destination ini tidaklah sebagus dua film sebelumnya. Film ketiganya hanya mengikuti formula dari dua film sebelumnya. Meskipun begitu, film ini masih worth it banget untuk ditonton, kok!

A.J. Cook dan Michael Landes yang gak hadir di film ketiga

Kekurangan film ini adalah, film ini tidak menampilkan karakter-karakter dari dua film sebelumnya. Saya mengerti kalau Teteh Ali Carter gak hadir di film ini karena ia kan sudah meninggal dunia di film selanjutnya, jadi gak bisa hadir. Tapi Teteh A.J. Cook dan Akang Michael Landes kan tidak jadi tewas di ending Final Destination 2? Ini yang jadi pertanyaan saya.

William Bludworth yang juga gak hadir di film ketiga

Selain itu, gak ada sosok William Bludworth juga di film ini, padahal di dua film sebelumnya, ia hadir sebagai tokoh yang mengajari para tokoh utamanya tentang kematian itu sendiri sehingga saya menyimpulkan, film ketiganya cuma ingin cari untung dari nama besar Final Destination saja soalnya gak menampilakn karakter dari dua film sebelumnya. Selain itu, penulisan filmnya tidak sebaik dua film sebelumnya.

Mary Elizabeth Winsted yang cantik banget

Akhir kata, Mary Elizabeth Winstead disini cantik banget euy. Benar-benar kayak gadis SMA yang innocent banget!