IMDb: 5,9/10 | Rating Saya: 8/10

Rated: R | Genre: Horror, Thriller

Directed by Steven Quale

Written by Eric Bress

Based on Characters by Jeffrey Reddick

Produced by Craig Perry, Warren Zide       

Starring Nicholas D'Agosto, Emma Bell, Miles Fisher, Arlen Escarpeta, David Koechner, Tony Todd

Cinematography Brian Pearson

Edited byEric Sears  

Music by Brian Tyler

Production companies New Line Cinema, Practical Pictures, Zide/Perry Productions     

Distributed by Warner Bros. Pictures

Release date 4 August 2011 (Fantasia International Film Festival), 12August 2011 (United States)         

Running time 92 minutes | Country United States

Language English | Budget $40 million

 

Setelah nonton Final Destination (2000), Final Destination 2 (2003), Final Destination 3 (2006) dan The Final Destination (2009), gak pake lama, saya langsung nonton lanjutannya pada film ketiga dan keempatnya terjadi penurunan kualitas filmnya. Saya penasaran dengan sosok Kematian yang ditampilkan sejak awal franchise film ini seperti apa. Saya gak fokus dengan eksekusi kematian dari tokoh-tokoh yang ada pada film ini, saya hanya ingin tahu misteri tentang sosok Kematian yang ada di franchise film ini.

 

STORYLINE

Final Destination 5 adalah film keluaran tahun 2011 buatan Amerika Serikat yang merupakan sekuel dari tiga film sebelumnya, Final Destination (2000), Final Destination 2 (2003), Final Destination 3 (2006) dan The Final Destination (2009).  Film ini masih satu semesta atau satu universe dari empat film sebelumnya.

Di film franchise kelima film ini, tokoh utamanya adalah seorang pria bernama Sam Lawton (diperankan Nicholas D'Agosto). Di awal film, Sam berencana untuk berwisata dengan rekan-rekan kerjanya. Sama seperti empat film Final Destination lainnya, Sam tiba-tiba berhalusinasi bahwa jembatan yang akan ia dan rekan-rekan kerjanya lewati akan runtuh dan mengakibatkan seluruh penumpang bus di dalamnya meninggal dunia termasuk dirinya. Satu-satunya yang selamat adalah rekan kerja sekaligus mantan pacar Sam, yakni Molly Harper (diperankan Emma Bell).

Sama seperti empat film Final Destination lainnya, Sam langsung panik dan meminta seluruh orang yang berada di dalam bus untuk keluar. Sama seperti empat film Final Destination lainnya, tidak ada yang percaya dengan Sam. Mereka juga mengira Sam lagi caper karena baru saja putus dari Molly, termasuk atasannya.

Tapi pada akhirnya, mereka turun dari bus satu persatu saat Sam dan Molly keluar dari dalam bus. Beberapa saat kemudian, terjadi getaran hebat pada jembatan sehingga rekan kerja Sam, Nathan Sears (diperankan Arlen Escarpeta), Peter Friedkin (diperankan Miles Fisher) dan pacarnya, Candice Hooper (diperankan Ellen Wroe), Olivia Castle (diperankan Jacqueline MacInnes Wood) dan Isaac Palmer (diperankan P.J. Byrne) akhirnya turun dari bus.

CGI yang keren banget

Kecelakaan dahsyat benar-benar terjadi di jembatan tersebut. Faktornya banyak, selain karena angin kencang yang tiba-tiba berhembus entah darimana, jembatan tersebut juga lagi dalam perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat. Makanya jembatan tersebut runtuh dan menewaskan semua orang yang lagi berada di atas jembatan tersebut tidak terkecuali orang yang tidak keluar dari dalam bus, pekerja sipil yang lagi bekerja disana, dan penumpang yang lagi berada di atas jematan tersebut. CGInya benar-benar keren jika dibandingkan empat film Final Destination sebelumnya, setara film-film superhero Marvel dan DC!

Sama seperti film pertama, salah satu agen FBI yang bertugas menyelidiki kasus runtuhnya jembatan tersebut, Jim Block (diperankan Courtney B. Vance), curiga pada Sam karena setelah Sam mengalami halusinasi tentang runtuhnya jembatan tersebut, jembatan tersebut benar-benar runtuh. Jim curiga bahwa Sam sengaja meruntuhkan jembatan tersebut karena kejadian tersebut terlalu aneh untuk disebut sebagai kebetulan.

Setelah dinyatakan tidak bersalah, Sam dan rekan kerjanya yang selamat dari runtuhnya jembatan tersebut menghadiri upacara pemakaman sebagai betuk penghormatan pada para korban yang meninggal dunia akibat runtuhnya jembatan tersebut.

William Bludworth

Pada saat itu, Sam bertemu dengan William Bludworth (diperankan Tony Todd), seorang petugas pemakaman yang muncul pada film pertama dan film kedua franchise ini. Sama seperti pada film pertama dan film kedua, Sam memperingatkan para tokoh utama untuk selalu berhati-hati mulai saat ini karena mereka sudah diincar oleh Kematian. Kematian akan mengincar mereka semua karea Ia tidak suka diintervensi oleh manusia yang fana.

Kematian Cadence

Kematian Isaac

Sama seperti empat film Final Destination lainnya, satu persatu orang yang selamat dari runtuhnya jembatan tersebut meninggal akibat kecelakaan yang terlalu aneh untuk disebut sebagai kebetulan. Candice meninggal dunia akibat kecelakaan saat berlatih gymnastic di salah satu gedung olahraga. Keesokan harinya, Isaac terbunuh di panti pijat akibat kebakaran dan tertimpa oleh salah satu patung Buddha yang jatuh.

William Bludworth yang lagi-lagi muncul 

Begitu mendengar Isaac meninggal dunia, Sam, Molly, Peter dan Nathan langsung mendatangi TKP dan bertemu lagi dengan William Bludworth. Sama seperti film pertama dan kedua, William langsung memberi petuah tentang Kematian pada mereka. Kematian datang biar kehidupan baru bisa lahir ke dunia. Supaya seimbang. Mereka tidak akan bisa mengintervensi suratan takdir Kematian karena seharusnya mereka mati di jembatan tersebut. Kecuali, jika mereka menukarnya dengan kehidupan orang lain. Dengan kata lain, mereka harus membunuh orang lain jika ingin lolos dari rantai kematian tersebut.

Kematian Olivia

Begitu mendengar petuah tersebut, sama seperti pada empat film Final Destination lainnya, Sam dan Molly bertekad untuk menyelamatkan mereka yang selamat dari runtuhnya jembatan tersebut. Sam berusaha menyelamatkan Olivia karena urutan kematian yang Sam lihat sebelum jemabatan runtuh adalah Olivia yang akan selanjutnya mati. Namun, Sam dan Molly terlambat menyelamatkan Olivia yang jatuh dari jendela saat menjalankan operasi lasik pada sebuah klinik mata. Saat nonton adegan ini, jadi ngeri sendiri jika main-main dengan mata, sungguh!

Sam dan Roy yang lagi adu mulut

Kematian Dennis

Sam dan Molly tidak mau menyerah, mereka berusaha menyelamatkan Nathan, yang dalam penglihatan Sam, berada pada urutan selanjutnya. Nah, Nathan ini punya masalah pribadi dengan rekan kerjanya yang bernama Roy Carson (diperankan Brent Stait). Mereka sempat ribut di tempat yang berbahaya dan Nathan tidak sengaja membunuh Roy. Setelah Roy meninggal dunia, Nathan berusaha menjelaskan apa yang sudah terjadi pada rekan kerjanya. Saat itu, Kematian benar-benar tidak bisa terima akan hal tersebut dan “membunuh” atasan mereka semua, Dennis karena terkena lemparan kunci inggris.

Malamnya, Sam yang bekerja sebagai salah satu juru masak di restoran berbintang, mengajak Molly untuk makan makan romatis disana. Semacam candle light dinner. Sam mengunakan privilege yang ia miliki sebagai juru masak untuk makan malam romantis bersama Molly. Saat itu, Peter tiba-tiba datang kesana.

Mental Peter benar-benar tidak stabil setelah kematian Candice. Niatan Peter kesana tidak lain dan tidak bukan adalah untuk membunuh Molly. Ia gak pingin mati. Sebelum kesana ia mencoba untuk membunuh orang random di jalan tapi ia gak tega untuk melakukan perbuatan tersebut. Tentu saja, Molly dan Sam tidak terima dan baku hantam tidak bisa dihindari.

Kematian Dennis

Baku hantam disini terjadi dengan sangat menegangkan. Gak cuma melibatkan mereka bertiga, baku hantamnya pun melibatkan Agent Block yang selama ini diam-diam mengikuti Sam. Saat akan menembak Molly dengan pistol, Peter malah membunuh Agent Block alih-alih Sam sehingga Sam semakin agresif. Secara teori, Sam memang selamat dari jeratan Kematian karena telah membunuh jiwa yang lain, tapi percuma juga kan kalau harus menjalankan sisa hidup di dalam penjara? Makanya Peter berniat membunuh Molly dan Sam karena mereka adalah saksi kunci akan peristiwa tersebut. Tapi pada akhirnya, justru Peter yang mati karena Sam telah menusuknya sehingga rangkaian kematian yang sudah dirancang Kematian berakhir.  

Sam dan Molly dalam pesawat

Namun dua minggu setelah peristiwa tersebut, Sam dan Molly tidak bisa lega begitu saja. Pasalnya, mereka malah naik pesawat yang meledak di film pertama franchise ini. Akhirnya, Kematian benar-benar mengambil mereka berdua dalam meledaknya pesawat Volée Airlines Penerbangan 180. Rupanya, apa yang terjadi di film kelima ini memicu kejadian empat film sebelumnya. Benar-benar jenius!

 

KESIMPULAN

Film kelima dari franchsie Final Destination ini betul-betul penutu yang sempurna untuk franchise Final Destination ini. Saya tidak menyangka bahwa ending film kelima ini adalah awal mula dari film pertama franchise ini. Tadinya saya menyangka film ini adalah sekuel dari film keempat franchise ini dan cuma numpang nama dari franchise legendaris ini. Selain itu, CGI film ini jauh lebih rapi dan canggih jika dibandingkan empat film sebelumnya.

Jenisnya, film kelima ini menjelaskan bahwa Sam melihat truk pengangkut kayu yang sepertinya merupakan truk kayu penyebab kecelakaan di awal film Final Destination 2. Olivia di film ini juga memiliki gambar Devil Flights yang merupakan easter eggs dari Final Destination 3. Roy yang tewas di film ini pun merupakan penggemar Nascar yang merupakan easter eggs Final Destination 4. Dan yang terakhir, jeniusnya adalah, Sam dan Molly malah jadi salah satu orang yang tewas dari penerbangan Volée Airlines Flight 180.

Dua orang yang selamat sejauh ini dalam franchise Final Destination

Setelah nonton lima franchsie Final Destination ini, yang selamat hanyalah Kimberly Corman (diperankan A.J. Cook) and Opsir Thomas Burke (diperankan Michael Landes) saja. Hanya mereka berdua yang berhasil mencurangi Kematian. Setidaknya, jika franchise film ini tidak dibuat sekuel atau prekuelnya. Mudah-mudahan sih tidak dibuat lagi sekuel atau prekuelnya biar kualitas franhise ini tetap terjaga.