IMDb: 8,7/10 | Rating Saya: 9/10

Rated: PG-13 | Genre: Action, Drama

Directed by Joseph Kosinski

Screenplay by Ehren Kruger, Eric Warren Singer, Christopher McQuarrie

Based on " Characters by Jim Cash, Jack Epps Jr.

Produced by Jerry Bruckheimer, Tom Cruise, Christopher McQuarrie, David Ellison     

Starring Tom Cruise, Kelly McGillis, Val Kilmer, Anthony Edwards, Tom Skerritt    

Miles Teller, Jennifer Connelly, Jon Hamm, Glen Powell, Lewis Pullman, Ed Harris, Val Kilmer      

Cinematography Claudio Miranda

Edited by Eddie Hamilton

Music by Harold Faltermeyer, Lady Gaga, Hans Zimmer, Lorne Balfe

Production companies SkyDance Media, Don Simpson/Jerry Bruckheimer Films       

Distributed by Paramount Pictures

Release date 28 April 2022 (CinemaCon), 27 May 2022 (United States)

Running time 131 minutes | Country United States

Language English | Budget $170 million

 

Generasi Milenial dan Generasi Z sepertinya jarang sekali yang nonton film Tom Cruise berjudul Top Gun (1986). Wajar saja, Generasi Milenial dan Generasi Z kan belum lahir saat film ini dirilis. Saya saja baru lahir pada tahun 1992. Namun saya tumbuh dengan film Top Gun-nya Tom Cruise karena di tahun 90an, saya punya privilege lebih dengan memiliki laser disc dan juga VCD player di rumah. Makanya, hype Top Gun: Maverick (2022) tidak seramai hype film-film Marvel Cinematic Universe maupun hype film-film DC.

Baca juga review saya berikut ini : Top Gun (1986)

Saya sendiri berkesempatan nonton Top Gun: Maverick (2022) tadi siang, dan saya langsung merasakan nostalgia akan memori masa kecil saya yang tumbuh dengan film Top Gun (1986). Film ini pun bukan sekadar jualan nostalgia klise macam Star Wars Elisode VII: The Force Awaken (2015) dan Fantastic Beast and Where to Find Them (2016). Simak ulasan saya berikut ini.


STORYLINE


Top Gun: Maverick adalah film keluaran tahun 2022 buatan Amerika Serikat yang berseting 30 tahun setelah film Top Gun (1986). Sama seperti film pertamanya, film ini dibuka dengan lagu spektakuler dari Kenny Loggins yang berjudul Danger Zone. Lagu ini betul-betul merepresentasikan era 80an dengan sempurna. Lagu rock zaman itu memang selalu bikin semangat dan iconic banget!

Di film ini, Pete "Maverick" Mitchell (diperankan Tom Cruise) sudah berpangkat sebagai seorang kapten. Ia menjabat sebagai pilot uji coba Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia bertugas mencoba pesawat tempur terbaru buatan Amerika Serikat, apakah sesuai ekspektasi atau tidak karena ia adalah salah satu satu pilot pesawat tempur terbaik yang dimiliki Amerika Serikat sejak 30 tahun yang lalu.

Maverick

Banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa Maverick “masih berpangkat” sebagai kapten? Seluruh perwira Angkatan Laut Amerika Serikat angkatannya sudah berpangkat Laksamana Bintang Dua yang akan segera pensiun. Ada juga yang sudah pensiun dan saat ini menjadi senator Amerika Serikat.

Jawabannya hanya satu. Ia menghindari kenaikan pangkat supaya bisa terus terbang. Kalau berpangkat sebagai perwira tinggi, ia gak bisa terbang karena kerjaannya lebih banyak di balik layar. Aneh memang! Orang lain mah pingin cepat-cepat jadi jenderal biar punya kekuasaan, dia malah gak pingin naik pangkat.

Sejak awal film, masa depan Maverick memang sudah di ujung tanduk karena Laksamana Chester "Hammer" Cain (diperankan Ed Harris) ingin menutup program uji coba pesawat tempur yang dilakukan Maverick. Selain karena program tersebut tidak sesuai ekspektasi, Laksamana Hammer kepingin fokus pada program drone. Sudah tidak zaman pesawat tempur diisi oleh pilot berupa manusia. MAsalahnya, pilot manusia itu gampang capek, gak kayak drone yang tinggal dikendalikan dari jauh.

Tapi, Maverick justru tidak mau menyerah. Ia berusaha membuktikan diri pada Laksamana Hammer dengan mengendarai pesawat tempur prototipe tersebut melebihi kecepatan hipersonik hingga membuat pesawat tempur prototipe tersebut hancur lebur sampai-sampai Maverick terdampar di sebuah kota kecil. Adegan ini kocak memang!

Laksamana Hammer langsung menghukum Maverick karena ia dianggap membangkang pada atasannya. Namun alih-alih dipecat, Maverick malah dikirim ke North Island sebagai instruktur TOPGUN. Tentu saja atas rekomendasi teman satu angkatannya, sekaligus rival utamanya, Laksamana Tom "Iceman" Kazansky (diperankan Val Kilmer).

Di North Island, Maverick diperintahkan untuk melatih pilot terbaik Angkatan Laut Amerika Serikat supaya mereka bisa melakukan misi rahasia menghancurkan pabrik uranium tak berizin milik musuh. Maverick saat ini di bawah komando langsung Wakil Laksamana Beau "Cyclone" Simpson (diperankan Jon Hamm) dan Laksamana Muda Solomon "Warlock" Bates (diperankan Charles Parnell) yang sudah dikenal MAverick sejak 30 tahun silam.

Penny

Selain fokus dengan teknis kemiliterannya, sejak film pertamanya, film ini fokus pada cinta-cintaanya. Namun, di film ini love interest Maverick bukan lagi Charlotte “Charlie” Blackwood  (diperankan Kelly McGillis), melainkan seorang single mother pemilik sebuah bar bernama Penelope "Penny" Benjamin (diperankan Jennifer Connelly).

Siswa siswi yang akan diajar Maverick

Nah, di bar tersebut, Maverick bertemu dengan perwira Angkatan Laut Amerika Serikat calon siswa dan siswi yang akan ia ajarkan bagaimana caranya terbang, yakni Letnan Natasha "Phoenix" Trace (diperankan Monica Barbaro), Letnan Reuben "Payback" Fitch (diperankan Jay Ellis), Letnan Mickey "Fanboy" Garcia (diperankan Danny Ramirez), Letnan Javy "Coyote" Machado (diperankan Greg Tarzan Davis), Letnan Billy "Fritz" Avalone (diperankan Manny Jacinto), Letnan Neil "Omaha" Vikander (diperankan Jack Schumacher).

Diantara mereka, ada satu yang menarik perwira yang diperhatikan Maverick, yakni Letnan Bradley "Rooster" Bradshaw (diperankan Miles Teller) karena ia merupakan anak semata wayang dari Letnan Nick "Goose" Bradshaw (diperankan Anthony Edwards), sahabat terbaik MAverick yang gugur saat latihan bersamanya 30 tahun yang lalu. Maverick dan Rooster masih belum bisa move on dari  peristiwa tersebut karena Maverick masih punya rasa bersalah atas gugurnya Goose meskipun Angkatan Laut Amerika Serikat lewat pengadilan militer menyatakan Maverick tidak bersalah. Rooster pun masih punya dendam pada Maverick karena ia menghalangi jalannya masuk Angkatan Laut Amerika Serikat karena ibunya telah meminta Maverick untuk menghalangi jalan Rooster sebagai pilot biar tidak bernasib seperti ayahnya.

Ayah dan anak nyanyi Great Balls of Fire

Ah iya, disini juga Rooster memainkan lagu Great Balls of Fire yang dimainkan ayahnya dan Maverick 30 tahun lalu pada film Top Gun (1986). Gila sih adegan ini membuat saya merinding! Bukan karena disini Maverick jadi mellow, tapi karena adegan ini tidak seperti dibuat-buat untuk alasan nostalgia dan natural banget.

Keesokan harinya, Maverick diperkenalkan oleh Wakil Laksamana Cyclone dan Laksamana Warlock untuk melatih para pilot muda tersebut. Seperti 30 tahun yang lalu, pilot muda tersebut betul-betul sangat percaya diri. Malah bisa dibilang arogan. Makanya, Maverick paham kenapa mereka arogan. Mereka adalah pilot pesawat tempur terbaik di dunia. Fisiknya prima, intelejensianya juga juara, udah gitu pada ganteng dan tampan semua.

Maverick langsung mengajak mereka untuk taruhan terbang di udara dengan mereka semua biar ia bisa melihat bagaimana kemampuan mereka yang sesungguhnya. Terpaut usia 30 tahun, Maverick berhasil mengalahkan mereka semua di udara tanpa ampun. Maverick bahkan dianggap gila karena nekad terbang dengan brutal seolah-olah masih berusia muda. Gila sih!

Namun MAverick tidak main-main melatih mereka karena mereka diharuskan berhasil terbang dalam kemustahilan dalam misi menghancurkan pabrik uranium milik musuh tersebut. Mereka harus terbang terlampau rendah dengan cepat supaya tidak terdeteksi radar musuh. Metode latihan yang Maverick terapkan pada para pilot muda tersebut pun sampai bikin geleng-geleng kepala Wakil Laksamana Cyclone dan Laksamana Warlock karena dinilai terlalu berbahaya.

Yang bikin sulit, selain harus bisa menyelessaikan misi yang dianggap mustahil, MAverick juga masih berkonflik dengan Rooster dan masih harus berurusan dengan hubungan cinta-cintaannya dengan Penny. Tapi itu yang bikin film ini ramai dan sekaligus menegangkan. Penasaran dengan ending film ini? Coba tonton saja sendiri, biar tidak jadi spoiler.

 

KESIMPULAN

Maverick dan Penny

Dari segi taktis kemiliteran, tentu saja ada peningkatan teknologi karena film ini berjarak lebih dari 30 tahun dari film pertamanya. Sayangnya, cinta-cintaan antara Maverick dan Penny disini tidak seiconic cinta-cintaan Maverick dan Charlie di film pertamanya. Gak ada lagu cinta macam Take My Breath Away karya Berlin yang jadi nyawa utama film pertamanya, yang membuat film tersebut berhasil meraih Oscar. Dan kalau kamu masih belum nonton film ini, Demi Dewa, tontonlah segera! BIkin nangis nontonnya tuh!

Tom Cruise masih atletis di usia 59 tahun!


Tom Cruise dan Jennifer Connelly di film ini juga awet muda banget. Dari tahun 80an gak banyak berubah karena mereka piawai merawat diri. Film ini sama seperti film pertamanya, bikin saya semangat olahraga karena TOm Cruise di film ini masih atletis! Lagu Kenny Loggins yang berjudul Danger Zone juga bikin semangat.