Sejak kasus Covid-19 turun di akhir 2021 yang lalu, akhirnya saya memberanikan diri untuk nonton bioskop lagi setelah hampir dua tahun gak pernah ke bioskop sama sekali. Alasannya sederhana saya kepingin nonton Spider-Man: No Way Home. Setelah itu, saya juga nonton The Batman dan film lainnya seperti Doctor Strange in the Multiverse of Madness dan Top Gun: Maverick.

Sebagai penggemar film, saya pun gak mau ketinggalan buat panjat sosial dengan mengunggah foto tiket dari film yang saya tonton ke laman media sosial saya, dan ada yang menanggapi unggahan saya dengan, “Kok nontonnya sendirian?

Saya menjawab, “Sendiri aja. Nunggu yang lain mah lama!

Ia pun kembali menanggapi, “Kok bisa sih pergi nonton bioskop sendirian? Kalau aku sih gak mau. Mending bareng teman gitu biar disana ada teman, gak sendirian.”, dan saya pun hanya bisa terseyum saja.

Sejak lama, saya memang terbiasa nonton bioskop seorang diri. Berangkat seorang diri dan pulang juga seorang diri. Saya hampir selalu hadir terlebih dahulu dibanding penonton yang lain dan baru keluar bioskop setelah creditsnya selesai.

Tentu, ada juga penonton bioskop yang kayaknya nganggap saya orang aneh karena saya nonton bioskop seorang diri, terutama jika saya menonton film drama cinta-cintaan macam Dilan atau La La Land beberapa tahun yang lalu.

Pasalnya, ketika film tersebut diputar, saya duduk sendirian diantara bestie-bestie berusia remaja atau diantara muda-mudi yang lagi pacaran. Sebagai anak tunggal, saya memang terbiasa pergi kemana-mana seorang diri, termasuk nonton bioskop. Lagian, lebih nyaman nonton sendirian sih, berikut ini alasan saya.

#1 Susah ngatur jadwalnya

Sewaktu SMA, saya hampir gak pernah nonton bioskop sendirian. Kalau mau nonton bioskop, tinggal ngajakin teman-teman pada jam istirahat, pulang sekolah langsung naik angkot ke bioskop terdekat. Sewaktu kuliah juga gitu, gas!

Tapi ketika kamu sudah berkepala tiga, ngajakin teman nonton bioskop itu susahnya minta ampun. Ada yang gak bisa ikut karena kerja, ngantar istri, hingga ngurus anak. Makanya daripada pusing ngatur jadwal yang gak pernah singkron, saya mending nonton sendirian aja.

#2 Orang Indonesia ngaret

Selain alasan pertama, orang Indonesia memang dikenal dengan jam karetnya. Di tiket online yang sudah saya pesan, secara gamblang film dimulai pada pukul 20.00, eh sering banget teman-teman saya baru nyampe di bioskop pukul 20.05! Jadinya telat dan bikin penonton lain gak nyaman karena keterlambatan mereka. Makanya mending nonton sendirian biar gak telat dan gak bisa menyaksikan adegan pembuka filmnya.

#3 Gak semua orang bisa konsentrasi nonton film

Alasan terakhir, gak semua orang bisa konsentrasi nonton film. Contohnya, ketika saya nonton film yang cukup rumit kayak film-film Marvel Cinematic Universe, teman saya yang gak ngikutin semua film MCU jadi kebingungan dan banyak tanya pada saya karena saya sudah menonton semua film MCU. Gak cuma bikin saya terganggu, tapi bikin penonton lainnya juga kehilangan konsentrasi.

Hal ini berbanding 180 derajat dengan saya. Ketika saya menonton film yang rumit dan temponya lambat kayak The Batman, saya selalu menyimpan pertanyaaan yang ada pada kepala saya sampai filmnya selesai, baru deh berdiskusi dengan teman saya sesudah keluar dari bioskop. Makanya, saya lebih nyaman nonton bioskop sendirian.

Selain tiga alasan di atas, saya juga memang belum punya pacar apalagi istri, makanya saya selalu nonton bioskop seorang diri. Terakhir pacaran saat awal kuliah doang. Sudah lebih dari 10 tahun saya gak punya pacar sama sekali. Kayaknya ini sih alasan utamanya HAHAHAHA!

Pada mulanya, saya gak nyaman sama sekali nonton bioskop sendirian, tapi makin lama, saya makin terbiasa. Ada begitu banyak orang yang menganggap saya aneh karena saya sering pergi kondangan seorang diri. Orang-orang tersebut bahkan berprinsip, “Kalau gak ada teman nonton bioskop (baik pasangan atau teman) mending gak usah nonton daripada planga-plongo disana.

Justru saya menganggap mereka aneh banget. Bagi saya, nonton film itu sifatnya personal, layaknya perjalanan religiusitas seseorang. Contohnya, sepasang muda-mudi yang sama-sama nonton satu film, akan punya persepsi berbeda tentang film tersebut. Si pemuda mungkin akan mengganggap film tersebut biasa saja, tapi si pemudi bisa saja menganggap film tersebut sangat bagus sampai-sampai membuatnya menangis bahagia dan gak henti-hentinya menonton film tersebut berulang kali.

Selain itu, saya sudah ratusan kali nonton bioskop seorang diri selama bertahun-tahun dan saya hanya ingin menyampaikan, “Gak usah malu kalau kamu nonton bioskop sendirian. Kamu baru malu jika kamu jelas-jelas gak punya tiket tapi memaksaikan diri masuk ke bioskop biar bisa nonton bareng ayang.

Kalian gak usah malu kalau kalian terpaksa nonton bioskop seorang diri seperti yang saya ceritakan di atas. Semuanya hanya ada pada pikiranmu. Sama seperti rasa khawatir kamu saat terpaksa makan seorang diri pada sebuah restoran. Kamu akan berpikir bahwa orang lain bakalan berpikiran bahwa kamu orang aneh karena makan seorang diri. Tapi pada kenyataannya, mereka sibuk nonton film kok. Mereka gak akan kepikiran untuk memikirkan kamu yang nonton bioskop seorang diri. Percaya deh sama saya.

Nonton bioskop seorang diri memang terdengar menyedihkan, tapi bukan berarti hal tersebut merupakan hal yang memalukan. Sudah, nggak usah hiraukan sebutan negatif dari orang-orang hanya karena kamu nonton bioskop seorang diri karena pada dasarnya itu cuma nyinyiran biasa doang yang bikin kita merasa salah padahal yang kita lakukan itu gak salah sama sekali.