IMDb: 6,6/10 | Rating
Saya: 8/10
Rated: R | Genre: Horror, Mystery,
Thriller
Sutradara Joko Anwar
Produser Sheila Timothy
Penulis Joko Anwar
Pemeran Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu,
Otto Djauhari, Tio Pakusadewo, Henidar Amroe
Penata musik Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo
Gascaro
Sinematografer Ipung Rachmat Syaiful
Penyunting Wawan I. Wibowo
Perusahaan produksi Lifelike Pictures
Tanggal rilis 22 Januari 2009
Running time 115 minutes | Country Indonesia
Language Indonesia
Setelah
nonton Pengabdi Setan 2: Communion (2022), gak pakai lama saya langsung nonton Kala (2007)
dan film ini. Pasalnya, film ini disinyalir sebagai film yang masih satu
universe atau satu semesta dengan dua film Pengabdi Setan karya Joko Anwar.
Bahkan, seluruh film Joko Anwar diyakini sebagai film yang masih berada dalam
satu semesta atau satu universe yang sama. Saya sengaja nonton film ini biar bisa
menguak misteri pada film-film Joko Anwar seperti Pengabdi
Setan (2017), Pengabdi
Setan 2: Communion (2022) serta Modus
Anomali (2012) yang membuat saya penasaran. Simak ulasan
saya berikut ini.
STORYLINE
Pintu
Terlarang adalah film keluaran tahun 2009 buatan Indonesia yang diangkat dari
novel berjudul sama karya Sekar Ayu Asmara. Tokoh utama film ini adalah seorang
seniman bernama Gambir (Fachri Albar). Di film ini, Gambir diceritakan sebagai
seorang seniman pematung yang sukses banget. Karyanya bernilai mahal dan selalu
dibeli oleh orang kaya yang suka dengan seni, makanya Gambir mapan banget
secara ekonomi. Sudah gitu, ia tampan, punya istri cantik bernama Talyda
(diperankan Marsha Timothy) dan lingkungan pergaulannya dikelilingi oleh
orang-orang penting tanah air yang punya selera seni yang tinggi.
Gambir
juga punya dua sahabat yang sangat suportif, Rio (diperankan Otto Djauhari) dan
Dandung (diperankan Ario Bayu), rekan kerja yang sudah ia anggap seperti ayah
sendiri bernama Koh Jimmy (diperankan Tio Pakusadewo).
Ibu
kandung Gambir juga termasuk orang yang positif, yakni Menik Sasongko
(diperankan Henidar Amroe). Meskipun ia termasuk orang tua boomer Indonesia
yang menuntut anaknya supaya cepat punya cucu. Wah, sudah lama sekali saya gak
melihat akting Henidar Amroe! Langsung teringat Petualangan
Sherina (2000)!
Apa
sih memang keistimewaan Gambir sehingga karyanya selalu dibeli oleh orang kaya?
Selain teknik pematungan yang hebat, karya Gambir punya salah satu trademark
khusus, yakni patung karyanya adalah patung-patung wanita hamil. Masyarakat
awam menganggap patung karya Gambir adalah representasi dari Gambir dan Talyda
yang tak kunjung dikaruniai keturunan meski sudah menikah bertahun-tahun. Namun
anggapan masyarakat awam tersebut salah besar!
Sebelum
menikah dengan Gambir, Talyda pernah “kecelakaan”. Supaya gak jadi bahan
pergunjungan keluarga dan masyarakat, mereka memutuskan untuk menggugurkan
kandungannya. Nah, ternyata, Talyda meminta Gambir untuk memasukkan janin
miliknya tersebut ke dalam patung karya Gambir. Sebelumnya, patung karya Gambir
tidak pernah menampilkan wanita hamil, tapi setelah kejadian tersebut, patung
karya Gambir selalu menampilkan wanita hamil. Ini alasan kenapa patung karya Gambir
selalu menampilkan wanita hamil. Makanya, patung Gambir terlihat “lebih hidup”
dibandingkan karya-karya pematung lainnya.
Tentu,
sebelum memasukkan janin ke dalam patungnya, Gambir dan Talyda sempat
bertengkar hebat, tapi akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk terus terusan
hamil supaya mereka bisa terus memasukkan janin-janin yang sudah mereka aborsi
ke dalam patung karya Gambir. Benar-benar gila!
Suatu
ketika, Gambir berniat untuk bertaubat dengan tidak lagi membuat patung wanita
hamil, namun Koh Jimmy, selaku promotor karya-karya Gambir menolak ide Gambir
tersebut. Selain karena patung wanita hamil yang sudah jadi trademark dari
Gambir, Koh Jimmy sudah tahu bahwa Gambir memasukkan janin bayi ke dalam
patung-patung karyanya. Ia mengancam Gambir akan memberitahu isi patung
tersebut jika Gambir tidak mau lagi membuat patung wanita hamil. Jadinya serba
salah deh!
Di
tengah kegalauan tersebut, Gambir kerap diganggu oleh tulisan-tulisan bertuliskan
“tolong saya” yang muncul pada setiap kesempatan dalam kesehariannya. Hal
tersebut bikin Gambir frustasi. Tulisan tersebut memang tidak dikhususkan
padanya, karena orang lain pun bisa melihat tulisan tersebut, namun Gambir
merasa tulisan tersebut dikhususkan untuknya.
Gambir
pun menemukan sebuah pintu di balik sebuah lemari di studio. Ketika akan
membuka pintu tersebut, Talyda melarang Gambir. Talyda mengatakan jika pintu tersebut
dibuka maka perasaannya akan hancur. Talyda bilang bahwa semua orang punya
rahasia yang tak ingin diketahui oleh orang lain. Gambir tentu merasa kepo,
tapi demi menghormati istrinya, ia pun mengurungkan niatnya untuk membuka pintu
tersebut.
Gedung Herosase |
Seolah
dapat pencerahan, Gambir tiba-tiba melihat sebuah gedung dengan tulisan “Herosase”
di jalan yang sedang ia lewati. Gedung tersebut sebenarnya biasa saja, tapi ada
tulisan “tolong saya” dan ia pun gak pakai pikir panjang langsung mendatangi
gedung tersebut. Mbak-mbak resepsionis di dalam gedung tersebut (diperankan
Atiqah Hasiholan) melarang Gambir untuk masuk karena hanya anggota saja yang
boleh masuk.
Easter egg Modus Anomali dalam film Pintu Terlarang
Selama
beberapa waktu, Gambir mengawasi gedung tersebut. Ia berusaha nyamperin orang
yang baru saja keluar dari gedung tersebut supaya ia bisa jadi anggota dan bisa
masuk ke dalam gedung tersebut namun niat Gambir pudar seketika karena saat itu
ia ditodongkan senjata api.
Perjuangan
Gambir gak sia-sia karena tiba-tiba ia melihat Dandung baru saja keluar dari
gedung tersebut dan Dandung pun membawa Gambir masuk untuk jadi anggota. Syarat
untuk jadi anggota di perkumpulan ini harus dapat rekomendasi dari anggota
lainnya, makanya Gambir ditolak. Gambir pun berkenalan dengan Mona (diperankan
Kartika Jahja), semacam manajer Herosase yang menjelaskan aturan main di
organisasi tersebut. Aturan Herosase mirip dengan aturan Fight Club di film
Fight Club (1999), yakni tidak boleh ada pertanyaan.
Di
Herosase, Gambir diberi sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan sebuah
televisi. BUkan televisi biasa, karena televisi tersebut menyajikan video yang
memperlihatkan adegan-adegan aneh seperti wanita yang menjahit tangannya
sendiri, anak SMP yang bercinta dengan om-om, hingga adegan seorang anak yang
disiksa oleh kedua orang tuanya. Semacam deep web gitu jika dikonversi ke zaman
sekarang.
Dari
tayangan tersebut Gambir yakin bahwa anak yang disiksa oleh kedua orang tuanya
adalah sosok misterius yang mengirimkan Gambir pesan “tolong saya”. Ia yakin
bahwa anak tersebut tinggal tak jauh dari rumahnya. Gambir berusaha mencari
keberadaan anak tersebut namun usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali.
Gambir pun memberitahu Dandung tentang anak kecil tersebut namun Gambir dibuat
kecewa karena ia menyaksikan anak kecil tersebut membunuh kedua orang tuanya
yang kerap menyiksanya sebelum memutuskan untuk bunuh diri. Gambir pun langsung
dibuat furstasi karena merasa gagal untuk menyelamatkan anak tersebut.
Gambir
kembali dibuat shock karena menemukan nama istrinya, Talyda Sasongko di menu saluran
Herosase. Ternyata, Menik Sasongko, ibu Gambir menyuruh Talyda untuk tidur
dengan Rio dan Dandung karena Talyda tak ingin punya anak dari Gambir, makanya
ia kerap menggugurkan janin hasil hubungannya dengan Gambir. Talyda pun turut
merayu Koh Jimmy untuk meyakinkan Gambir biar terus terusan membuat patung
wanita hamil biar mereka bisa cari untung.
Merasa
dikhianati oleh mereka semua, Gambir berniat balas dendam. Ia mengundang semua
orang tersebut untuk makan malam. Gambir menuangkan racun yang membuat siapapun
yang meminumnya lumpuh selama sepuluh menit dan tak bisa bergerak sama sekali
seperti orang yang terkena serangan stroke. Meskipun tak bisa bergerak sama
sekali, siapapun yang meminumnya masih bisa melihat dan mendengar.
The best scene in Pintu Terlarang! |
Gambir
pun menyayat leher Rio, Dandung dan Koh Jimmy secara sadis. Ia bahkan membunuh
ibu kandungnya sendiri dengan menenggelamkan kepalanya ke dalam mangkuk berisi
sup. Sedangkan Talyda ia bunuh pada kesempatan terakhir dengan bermain “russian
roulete”. Sebelum bermain, secara terbata-bata Talyda memperingatkan jika
Gambir membunuhnya, ia tak bisa mendapat penjelasan dari Talyda terkait apa
yang berada di balik pintu tersebut. Setelah membunuh Talyda, Gambir langsung
mendobrak “pintu terlarang” itu dan mendapati bahwa apa yang ada di balik pintu
adalah kediaman anak kecil yang ia saksikan di Herosase.
Endingnya
tidak akan saya sebutkan disini, takutnya ada yang belum menonton film ini.
Tapi sedikit spoiler, endingnya persis seperti film Fight Club (1999) dan Shutter
Island (2010) yang mind blowing banget!
KESIMPULAN
Film
ini sukses memenangkan dua Piala Citra untuk kategori Tata Sinematografi
Terbaik dan Penyuntingan Terbaik. Film ini memang tidak terkenal sama sekali,
saat tayang tahun 2009 saja gaungnya tidak terdengar sama sekali, padahal tahun
2009 saya sudah melek Facebook dan Twitter. Saya juga sering nongkrong di
forum-forum macam Kaskus, hampir setiap hari.
Entah
karena promosinya kurang gencar, atau memang selera pasar penonton film
Indonesia saat itu tidak suka dengan film-film berat macam Pintu Terlarang,
saya sendiri tidak tahu. Film ini memang endingnya mirip dengan film Fight Club
(1999) dan Shutter Island (2010), tentu saja eksekusinya tidak sebaik dua film
tersebut. Tapi untuk kategori film Indonesia, tentu saja sangat bagus!
Jarang-jarang ada film Indonesia yang endingnya plot twist dan mind blowing
seperti ini bukan?
Akting
Fachri Albar, Marsha Timothy dan Ario Bayu di film ini pun bagus banget!
Mereka berhasil memerankan peran mereka masing-masing dengan sangat bagus!
Setidaknya, untuk skala film Indonesia ya, jika dibandingkan dengan akting Brad
Pitt, Edward Norton dan Leonardo DiCaprio dalam film Fight Club (1999)
dan Shutter Island (2010) ya jelas jauh atuh!
Joko
Anwar pun saya nilai mirip sekali dengan Christopher Nolan dan Quentin
Tarantino karena film-film mereka selalu berat dengan ending yang
mencengangkan. Selain itu, aktor dan aktris yang mereka gunakan itu-itu melulu!
Coba lihat saja, berapa kali Joko Anwar menggunakan jasa Fachri Albar dan Ario
Bayu dalam film-filmnya? Sama seperti Nolan yang berkali-kali menggunakan jasa
Christian Bale dalam film-filmnya.
Bagi
yang penasaran, bisa cek video di atas ya! Video tersebut menjelaskan teori
yang menjelaskan hubungan film ini dengan film Joko Anwar lainnya seperti Kala (2007), Pengabdi
Setan (2017), Pengabdi
Setan 2: Communion (2022) serta Modus
Anomali (2012).
0 Comments