IMDb: 7,3/10 | Rating
Saya: 8/10
Rated: R | Genre: Action, Drama,
Thriller
Directed by James Cameron
Screenplay by James Cameron
Based on La Totale! by Claude Zidi,
Simon Michaƫl, Didier Kaminka
Produced by James Cameron, Stephanie Austin
Starring Arnold Schwarzenegger, Jamie Lee Curtis,
Tom Arnold, Bill Paxton, Art Malik, Tia Carrere
Cinematography Russell Carpenter
Edited by Conrad Buff IV, Mark Goldblatt, Richard
A. Harris
Music by Brad Fiedel
Production companies Lightstorm Entertainment
Distributed by 20th Century Fox (North America,
France and Italy), Universal Pictures (through United International Pictures,
international)
Release date 12 July 1994 (Regency Village
Theatre), 15 July 1994 (United States)
Running time 141 minutes | Country United
States
Language English | Budget $100-120 million
Film-film yang dibintangi Arnold
Schwarzenegger mewarnai masa kecil saya. Di tahun 90an, banyak banget film yang
dibintangi Arnold Schwarzenegger tayang di televisi. Di tahun 90an juga, banyak
banget film yang dibintangi Arnold Schwarzenegger saya saksikan lewat laserdisc, VCD, maupun DVD yang saya tonton di rumah. Arnold Schwarzenegger juga
adalah salah satu orang yang menginspirasi saya untuk bertubuh atletis dan
maskulin. Pasalnya, selain dikenal sebagai aktor Hollywood papan atas, Arnold
Schwarzenegger adalah salah satu binaragawan paling terkenal di dunia. Jauh
sebelum jadi aktor Hollywood, Arnold Schwarzenegger sudah dikenal dunia sebagai
seorang binaragawan kelas dunia.
Sewaktu kecil, film True Lies (1994)
sering saya saksikan karena sering ditayangkan TV kabel maupun televisi swasta.
Nah, beberapa hari yang lalu saya membaca artikel berjudul “'True
Lies', Film Tersadis Hollywood” dan tanpa pikir panjang, saya langsung kepikiran untuk nonton film
tersebut sekalian nostalgia. Simak ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
True Lies adalah film kelaran tahun
1994 buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang petulangan seorang agen
rahasia bernama Harry Tasker. Selama ini, Harry Tasker (diperankan Arnold Schwarzenegger)
berpura-pura bekerja sebagai karyawan perusahaan teknologi yang sering bepergian
ke luar negeri supaya tidak dicurigai istri dan anaknya.
Harry yang tengah menjalankan misinya
Film ini dibuka dengan aksi Harry yang
tengah menyusup ke sebuah pesta di Swiss. Pesta tersebut diselenggarakan oleh
seorang miliarder bernama Jamal Khaled (diperankan Marshall Manesh). Harry
ditugaskan oleh negara untuk mencuri data pribadi milik Jamal Khaled karena ia
diduga merupakan seorang yang terhubung dengan jaringan teroris bernama Crimson
Jihad.
Di pesta itu pula, Harry bertemu dengan
seorang kolektor seni bernama Juno Skinner (diperankan Tia Carrere). Sejak
pertemuan pertama mereka, Harry dan Juno punya ketertarikan satu sama lain.
Harry bahkan sempat mengajak Juno untuk nari tango. Benar-benar khas film
mata-mata 90an banget!
Singkat cerita, setelah sukses menjalankan
misinya, Harry pulang ke Amerika. Harry mendapati bahwa istrinya, Helen Tasker
(diperankan Jamie Lee Curtis) bersikap sangat berbeda dengan biasanya. Bisa
ditebak, Helen ini kesal dengan Harry karena ia sering gak ada di rumah. Anak
Harry, Dana Tasker (diperankan Eliza Dushku) juga sikapnya berubah banget. Harry
memergoki Dana mencuri uang dari jasnya biar ia bisa main bersama pacarnya yang
menjemputnya dengan naik motor sport.
Film ini benar-benar menggambarkan
Amerika Serikat tahun 90an dari cara para pemerannya berbusana, kendaraan
bermotor yang berlalu lalang, serta pop culture yang disebut-sebut dalam film
ini. Partner kerja Harry, Albert Gibson (diperankan Tom Arnold) bahkan
menyebut, “Anak-anak zaman sekarang punya kemampuan berpikir 10 tahun lebih
cepat daripada kita karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang
tua mereka bukanlah kita, melainkan Axl Rose dan Madonna”, yang artinya,
film ini benar-benar relate untuk Generasi 90an kayak saya.
Puncak kekesalan Helen pada Harry
terjadi ketika Harry pulang dengan sangat terlambat ke rumahnya, padahal Helen
sudah menyiapkan pesta ulang tahun untuk suaminya tercinta. Bukan tanpa alasan.
Harry terlambat pulang ke rumah karena ia “baru pulang bekerja” setelah
terlibat kejar-kejaran dan tembak-tembakan dengan anggota Crimson Jihad. Harry
bahkan kehilangan jejak salah satu anggota Crimson Jihad yang bernama Salim
Abdul Aziz (diperankan Art Malik).
Harry yang menyadari bahwa ia membuat
kesalahan besar pada istrinya berusaha untuk memperbaiki hubungannya tersebut
dengan nyamperin Helen untuk mengajaknya makan siang. Alih-alih makan siang
bersama, Harry malah mendapati Helen secara diam-diam bertemu dengan seorang
pria bernama Simon. Harry sampai galau karena takut istrinya selingkuh.
Simon dan Helen yang ditangkap oleh Harry
Gak tinggal diam, Harry menggunakan privilege yang ia miliki sebagai agen rahasia untuk memata-matai istrinya. Ternyata, Simon (diperankan Bill Paxton) adalah seorang penjual mobil bekas yang kerjanya membohongi banyak wanita biar bisa tidur dengan mereka. Simon selalu berpura-pura sebagai agen rahasia layaknya James Bond yang kerjanya keliling dunia untuk tugas negara. Singkat cerita, Helen dan Simon akhirnya berhasil ditangkap oleh Harry dan teman-temannya.
Harry berencana menyuruh Helen untuk
berkontribusi demi bangsa dan negara dengan menugaskannya dalam sebuah misi rahasia.
Helen diminta untuk merayu seseorang (yang sebenarnya adalah Harry) dengan dalih
untuk menyimpan alat penyadap di pesawat teleponnya. Harry melakukan ini biar
ia bisa membuka rahasianya pada Helen sekaligus menyelamatkan rumah tangganya
dengan Helen. Sayangnya, saat melakukan aksi tersebut, para anggota Crimson
Jihad tiba-tiba muncul dan menculik Harry dan Helen.
Harry mendapati bahwa Juno Skinner yang
ia temui bukan sekadar kolektor seni biasa. Ternyata Juno adalah kolektor seni
yang berafiliasi dengan Crimson Jihad. Selama ini ia membantu Crimson Jihad
dengan cara menyelendupkan berbagai macam senjata dalam patung-patung kuno yang
ia dapatkan dari berbagai belahan dunia. Helen yang baru tahu bahwa selama ini
suaminya adalah anggota intelejen tentu saja kebingungan setengah mampus saat
menyaksikan semua peristiwa tersebut.
Harry berucap, “Aku melakukan ini
demi bangsa dan negara” karena Harry adalah anggota dari biro intelejen
fiksi bernama Omega Sector, yang dilatih sebagaimana anggota intelejen lainnya
di seluruh dunia. Mereka dilatih untuk jago berkelahi, jago menggunakan senjata
api, dan punya intelejensia di atas rata-rata manusia pada umumnya untuk
kepentingan bangsa dan negaranya. Helen yang gak tahu bahwa Harry adalah
seorang anggota intelejen tentu saja tidak berpikir seperti itu. Ia sampai
kesal dengan Harry.
Di film ini, Crimson Jihad meminta
Amerika Serikat untuk memulangkan seluruh pasukan militer miliknya dari Teluk Persia
atau ia akan meledakan nuklir di kota besar Amerika Serikat. Kebayang gak sih
kalau film ini tayang di zaman sekarang? Pasti akan diboikot habis-habisan! Tahun
90an saja film ini diprotes sejumlah tokoh Timur Tengah dan tokoh Muslim
lainnya karena menggambarkan stereotype yang tidak tepat akan orang Timur
Tengah dan makna jihad yang sesungguhnya. Tapi apa yang bisa kita lakukan?
Namanya juga film Amerika, pastinya cuma ngebagus-bagusin negaranya sendiri
dong?
Seperti yang sudah bisa ditebak,
alih-alih mati, Harry malah berhasil menghajar seluruh lawannya disana dengan
berbagai aksi memukai khas film Hollywood. Sama seperti John Rambo, Harry benar-benar
sakti menghajar seluruh anggota Crimson Jihad seorang diri. Ah iya, aksi Harry
juga diwarnai humor-humor khas 90an juga. Biar bagaimanapun, ini bukan film
serius macam Jason Bourne. Tapi pada akhirnya, pemimpin Crimson Jihad, Salim,
berhasil menembakan bazooka pada Harry sehingga Harry terpaksa terjun ke laut
dan melarikan diri. Salim yang menyangka bahwa Harry sudah mati pun akhirnya
meninggalkan tempat tersebut.
Harry Tusker dan Helen Tusker berpelukan dramatis
Lagi-lagi seperti yang sudah bisa
ditebak, Harry berhasil menyelamatkan Helen yang diculik oleh Crimson Jihad
secara dramatis. Harry berhasil menyealmatkan Helen dari sebuah limousine yang
telah melaju di sebuah jembatan. Gak lupa, untuk menambah kesan dramatis, Helen
sempat baku hantam dengan Juno terlebih dahulu.
Sekilas, saya penonton akan berpikir, “Film
ini akhirnya selesai!”
Harry yang berhasil menyelamatkan Dana
Tentu tidak selesai disitu saja karena
Harry mendapati bahwa putrinya, Dana, berhasil diculik oleh Crimson Jihad. Dana
ditawan oleh Crimson Jihad di salah satu gedung pencakar langit Kota Miami.
Secara dramatis, Harry mengendarai pesawat tempur milik Angkatan Laut Amerika
Serikat layaknya Tom Cruise dalam film Top Gun (1986). Dengan
berbagai aksi dramatis yang dilakukannya, Harry akhirnya berhasil membunuh Salim
sekaligus menyelamatkan putrinya. Happy ending!
Film ini pun ditutup dengan Harry dan
Helen yang akhirnya sama-sama bekerja sebagai anggota intelejen di Omega
Sector. Saat menyusup ke salah satu pesta, mereka kembali bertemu Simon yang
sedang berusaha menipu seorang wanita sama seperti yang kita saksikan di awal
film. Setelah puas ngerjain Simon, film ini pun ditutup dengan Harry dan Helen
yang akhirnya menari tango di tengah-tengah misi yang sedang mereka jalankan.
KESIMPULAN
Film ini pun sangat kontroversi pada
tahun 90an sampai-sampai dilarang tayang di berbagai negara Timur Tengah karena
secara tidak langsung membuat citra Muslim dan makna jihad dimaknai dengan
salah. Tapi karena pada tahun 90an internet belum semaju sekarang, kesannya
adem-adem aja.
Dibalik semua itu, film ini gak cuma
dianggap bagus oleh saya sebagai Generasi 90an saja lho karena film ini sempat
mendapatkan satu nominasi OScar untuk kategori Best Visual Effects. Gak usah
ditanya kalau masalah ini mah! Sutradara film ini James Cameron! Sutradara yang
menyutradari film yang visual effectsnya kelas Oscar macam Titanic (1997) dan
Avatar (2009)! Jadi ya bukan film kaleng-kaleng biasa
Tapi, kalau kalian mencari film mata-mata yang banyak adegan actionnya kayak James Bond atau serius banget kayak Jason Bourne, kalian pasti kecewa. Pasalnya, meskipun film mata-mata, film ini gak banyak adegan actionnya. Film ini juga gak serius-serius amat kayak Jason Bourne. Film ini hanyalah comfort show yang cocok ditonton ketika kita lagi jenuh.
0 Comments