Jujur,
tujuan kalian olahraga itu buat apa sih? Bohong banget kalau cuma sekadar ingin
sehat! Nggak peduli cowok atau cewek, banyak yang rajin olahraga demi
mendapatkan bodygoals yang diinginkan. Bahkan, saking kepinginnya mendapatkan
bodygoals yang diinginkan, gak sedikit yang kalap membeli berbagai macam
suplemen olahraga biar mendapatkan hasil yang diinginkan. Padahal, gak ada yang
instant di dunia ini. Masak Indomie aja ada prosesnya!
Baca
tulisan saya tentang gym di Mojok: Panduan
Latihan di Gym untuk Pemula
Nggak
sedikit orang yang tergiur membeli suplemen olahraga gara-gara postingan artis
atau influencer di sosial media yang mengklaim badannya bisa seperti itu karena
produk suplemen olahraga yang ia pergunakan. Nih saya kasih tahu ya, artis atau
influencer gym bilang gitu karena dibayar! Bisa aja dia menggunakan produk merk
lain di balik layar! Siapa yang tahu?
Tergoda
postingan artis atau influencer di sosial media memang nggak salah, namanya
juga strategi marketing. Tapi jangan sampai kalian menghabiskan uang dengan
percuma. Saya melihat banyak orang yang menghabiskan uang belasan juta untuk
beli suplemen olahraga tapi gak kunjung mendapatkan bodygoals yang diinginkan
karena gak punya ilmunya dan termakan mentah-mentah strategi marketing suplemen
olahraga.
Nah,
supaya gak termakan mentah-metah strategi marketing suplemen olahraga, simak
kebohongan suplemen olahraga berikut ini ya!
#1 “Kalau
badannya mau jadi harus beli whey protein!”
Ratusan
produk whey protein di pasaran menyatakan bahwa jika kita pingin mendapatkan
bodygoals yang diinginkan harus mengkonsumsi whey protein. Pasalnya, whey
protein bisa membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh untuk membangun
massa otot dan membakar lemak.
Baca
tulisan saya tentang whey protein di Mojok: Panduan
Singkat Sebelum Memutuskan Membeli Whey Protein
Klaim
tersebut gak salah. Tapi whey protein itu sifatnya hanya membantu saya. Kalian
tetap bisa membangun massa dan membakar lemak tanpa mengkonsumsi whey protein
kok! Tinggal perbanyak konsumsi makanan seperti dada ayam, ikan, tahu, tempe,
telur, dan makanan tinggi protein lainnya kok!
Hitungannya
gini. Misalnya berat badan kalian 60 kilogram, setidaknya kalian membutuhkan
120 gram protein per harinya, dengan rumus 2 gram X berat badan kita. Jika
dijabarkan, 120 gram protein itu setara dengan 400 gram dada ayam tanpa kulit
karena per 100 gram dada ayam, kandungan proteinnya adalah sekitar 30 gram.
Satu butir telur rebus kandungan proteinnya sekitar 11 gram.
Nah,
satu sajian whey protein yang beredar di pasaran umumnya menyajikan 20-30 gram protein,
tergantung jenis dan merknya. Asal bisa memenuhi kebutuhan protein dari makanan
yang kalian konsumsi, ya nggak usah maksain beli whey protein. Ibarat punya
motor tapi malah mengutamakan beli helm mahal alih-alih ganti oli, ya mubazir
juga kan?
#2 “Kalau
mau bakar lemak harus beli fat burning!”
Ketimbang
memboroskan uang dengan hal yang mubazir gara-gara kemakan kebohongan iklan
suplemen kesehatan, dalam hal ini, fat burner, lebih baik kalian belajar dulu
tentang anatomi tubuh manusia.
Lemak
adalah salah satu unsur penting dalam tubuh manusia. Dari lahir sampai mati,
semua manusia yang hidup pasti punya kandungan lemak dalam tubuhnya. Hanya
saja, ada yang kadar lemaknya banyak, ada yang kadar lemaknya sedikit. Lemak
nggak bisa diakali atau dihilangkan dengan cara apapun kecuali dengan melakukan
diet defisit kalori dan tinggi protein secara rutin. Ada sih jalan pintas,
yakni dengan operasi sedot lemak! Tapi
kan mahal!
Nah,
teorinya, untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh itu gampang banget! Tinggal
hitung kalori saja sebetulnya yang disebut dengan Total Daily Energy
Expenditure. Misalnya, kebutuhan kalori harian kalian adalah sebesar 2.500
kalori, ya tinggal kurangin aja kalori yang kalian makan dalam satu hari.
Lama-lama tubuh akan menggunakan cadangan lemak yang kalian miliki dan lemaknya
hilang deh!
Fat
burner memang jenis suplemen yang bertujuan untuk membantu pembakaran lemak.
Tapi harganya mahal banget dan efeknya gak signifikan. Ibarat kepanasan di
padang pasir tapi cuma dikasih es teh manis satu gelas padahal perjalanan masih
jauh. Gak terlalu berfaedah!
#3 “Kalau
mau kuat latihan harus beli pre-workout!”
Pre-workout
adalah jenis suplemen yang bertujuan memberikan kita energi saat olahraga.
Jadi, ketika mau olahraga setelah seharian bekerja, pre-workput bisa bikin kita
fokus. Percayalah, klain pre-workout tidak seajaib itu!
Sebagian
besar pre-workout yang beredar di pasaran adalah suplemen olahraga yang
memiliki kandungan kafein. Buat yang suka kopi dan ngeteh, pasti tahu dong
kalau kopi dan teh yang kita seruput sehari-hari sudah mengandung kafein?
Jadi,
ketimbang beli suplemen pre-workout yang harganya mahal, lebih baik kalian
mengkonsumsi kopi dan teh tanpa gula aja sebelum latihan! Efeknya sama kok!
Sama-sama memberikan energi dan bikin fokus saat latihan.
Ada
tapinya nih. Buat yang gak terbiasa ngopi sebaiknya jangan mencoba cara ini.
Bagi beberapa orang, kopi bisa bikin deg-degan parah. Bagi yang punya penyakit maag
juga bisa bikin maagnya kambuh. Amannya sih konsumsi teh aja, terutama teh
hijau. Tanpa gula ya! Ingat! Terakhir, jangan banyak-banyak konsumsi kafein
dalam satu hari karena kafein sifatnya adiktif banget. Secukupnya aja, takaran
maksimalnya 400 miligram kafein dalam satu hari alias tiga cangkir.
Itulah
beberapa kebohongan yang biasa dilontarkan iklan suplemen kesehatan. Sebenarnya
kebohongan di atas gak nipu kok, kitanya aja yang kurang banyak membaca artikel
saintifik seputar dunia kesehatan dan olahraga. Sebagai konsumen, kalian jangan
memakan mentah-mentah informasi yang disajikan oleh produsen suplemen
kesehatan, jadilah konsumen yang kritis dan cerdas. Kalau mau mendapatkan
bodygoals, kuncinya cuma satu: ISTIQAMAH
DALAM LATIHAN!
0 Comments