Sekitar dua puluh tahun yang lalu,
sewaktu telenovela Amigos X Siempre lagi booming-boomingnya di Indonesia, saya menyangka
bahwa tokoh utama telenovela ini adalah Pedro Naredo (diperankan Martín Rica)
dan Ana Capistrán (diperankan Belinda). Pasalnya, sebagai anak-anak, saya lebih
memfokuskan pikiran saya pada kehidupan anak-anak Instituto Vidal alih-alih kehidupan
orang-orang dewasa di telenovela ini yang menurut saya tidak penting sama
sekali.
Baca tulisan saya berikut ini: Menonton
Ulang ‘Amigos X Siempre’ Setelah 20 Tahun Berpisah
Nah, ketika saya menonton ulang
telenovela ini setelah berpisah selama dua puluh tahun lamanya, saya sadar
bahwa saya telah membuat satu kesalahan besar. Tokoh utama sesungguhnya dari telenovela
ini bukanlah Pedro maupun Ana, tapi Salvador Vidal (diperankan Ernesto
Laguardia).
Baca
tulisan saya tentang Amigos X Siempre di Mojok: Mengenang
‘Amigos X Siempre’, Telenovela yang Booming pada 2000-an
Kenapa? Tanpa kehadiran Salvador,
Pedro tidak akan pernah menginjakkan kakinya di Instituto Vidal. Tanpa kehadiran
Salvador, Pedro barangkali tidak akan diadopsi olehnya. Tanpa kehadiran Pedro
di Instituo Vidal, kehidupan Ana Capistrán barangkali tidak akan pernah berubah
untuk selamanya. Barangkali Ana akan terus tertekan di bawah bayang-bayang
ayahnya, Francisco Capistrán (diperankan Odiseo Bichir).
Tanpa kehadiran Salvador, Instituto
Vidal saya jamin akan tetap konservatif. Pasalnya, Salvadorlah yang membuka
pikiran Julia Vidal (diperankan Carmen Montejo), guru-guru di dalamnya serta
orang tua siswa Instituto Vidal untuk mengikuti perkembangan dunia pendidikan
modern yang Salvador pelajari saat merantau di Amerika Serikat sana.
Di bawah kepemimpinan Julia Vidal dan
Francisco Capistrán, Instituto Vidal memang unggul dari segi akademiknya
sebagai salah satu sekolah paling elit di Meksiko, namun prestasi non akademiknya
seperti seni musik dan olahraga, nol besar! Pasalnya, Francisco dan guru-guru
yang berada langsung di bawah komandonya masih menggunakan kurikulum dan cara
mendidik yang sudah tidak relevan untuk dipergunakan pada anak-anak Milenial.
Instituto Vidal di bawah komando Fransisco
menggunakan jasa Neftalí Güemes (diperankan Germán Robles), mantan anggota
militer Meksiko yang diberi wewenang untuk menegakkan kedisiplinan ala militer
pada anak-anak SD. Ratusan siswa dan siswi Instituto Vidal takut padanya karena
ia memang semenakutkan itu. Dari raut wajahnya, cara berbicaranya, hingga
tindakannya yang tidak segan-segan menghukum siapaun yang melanggar aturan
sekolah. Tentu, hal ini tidak relevan dipergunakan untuk mendidik anak-anak Milenial.
Nah, segala sesuatu yang ada pada
Instituto Vidal lambat laun berubah setelah Salvador Vidal kembali ke Meksiko. Lambat
laun ia mengubah segala sesuatunya yang sudah ada pada Instituto Vidal dengan
hal-hal baru berbadasarkan ilmu pendidikan teranyar yang ia pelajari saat bekerja
di Amerika Serikat. Alih-alih menggunakan gaya pendidikan konservatif yang
langsung menghukum murid yang melanggar aturan maupun tidak sanggup mengerjakan
apa yang diperintahkan oleh guru, ia menggunakan pendekatan yang lebih humanis
dan komunikatif sehingga murid-murid tidak lagi tertekan sehingga bisa
mengeluarkan potensi yang dimilikinya secara lebih maksimal.
Tentu, apa yang dicanangkan Salvador
Vidal ini ditolak oleh hampir seluruh orang yang ada di Instituto Vidal. Mulai dari
orang tua murid, guru-guru, Neftali, Fransisco, hingga Julia Vidal. Namun lambat
laun Salvador bisa meyakinkan mereka semua akan ide-idenya yang ia katakan jauh
lebih efektif dibandingkan cara mengajar yang dilakukan oleh Instituto Vidal
selama ini yang ia anggap sudah tidak lagi relevan pada zaman yang sudah modern
seperti ini.
Selain teknis cara mendidik yang
sering digembor-gemborkan oleh Salvador sepanjang telenovela ini tayang, drama
antara Salvador dengan ibu kandungnya, Julia pun lebih relate untuk saya yang
menonton ulang telenovela ketika dewasa dibandingkan ketika saya menonton
telenovela ini saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Drama cinta-cintaan
antara Salvador dengan Melissa Escobar (diperankan Adriana Fonseca) pun lebih
relate untuk saya yang menonton ulang telenovela ketika dewasa dibandingkan
ketika saya menonton telenovela ini saat saya masih duduk di bangku sekolah
dasar. Hubungan antara Salvador dengan putra semata wayangnya, Pedro dan
keponakannya, Ana pun lebih indah untuk saya tonton ketika saya menonton ulang
telenovela ini ketika dewasa dibandingkan ketika saya menonton telenovela ini
saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kesimpulannya, tokoh utama telenovela
ini memang Salvador Vidal alih-alih Pedro dan Ana! Dulu saya protes kenapa nama
‘Ernesto Laguardia’ disebut paling pertama di opening telenovela ini
dibandingkan nama ‘Martin’ dan ‘Belinda’. Namun, akhirnya saya tahu kenapa nama
‘Ernesto Laguardia’ disebut paling awal karena ia merupakan tokoh utama dalam
telenovela ini yang punya impact paling besar pada jalan cerita dan seluruh
tokoh di dalamnya.
0 Comments