IMDb: 6,7/10 | Rating Saya: 7/10

Rated: PG | Genre: Comedy, Drama, Romance

Directed by Claude Pinoteau

Screenplay by Danièle Thompson, Claude Pinoteau 

Dialogue by Danièle Thompson

Produced by Marcel Dassault

Starring Sophie Marceau, Brigitte Fossey, Claude Brasseur

Cinematography Edmond Séchan

Edited by Marie-Josèphe Yoyotte

Music by Vladimir Cosma

Production companies Gaumont Film Company       

Distributed by Gaumont Film Company

Release date 17 December 1980 (France)

Running time 110 minutes | Country France

Language English | Box Office $32,8 million

 

Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan video dari Tiktok yang memperlihatkan adegan plesetan lagu Aldi Tahertentang Lesti Kejora dan Rizky Bilar yang ternyata berasal dari film berjudul La Boum/The Party (1980). Tanpa pikir panjang saya langsung cari filmnya karena saya tertarik dengan adegan iconicnya. Simak ulasan saya berikut ini.

 

STORYLINE

La Boum atau The Party adalah film keluaran tahun 1980 buatan Prancis yang bercerita tentang percintaan seorang remaja berusia 13 tahun bernama Victoire "Vic" Beretton (diperankan Sophie Marceau) yang baru saja pindah ke Paris bersama kedua orang tuanya, François Beretton (diperankan Claude Brasseur) dan Françoise Beretton (diperankan Brigitte Fossey).

Singkat cerita, Vic supaya dapat berbaur dengan teman-teman barunya di sekolah barunya, Vic meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk menghadiri salah satu pesta yang diadakan oleh salah satu temannya. Kedua orang tua Vic pada awalnya tidak mengizinkan Vic ke acara tersebut karena acara tersebut “tidak jelas” bagi kedua orang tua Vic yang tentu saja terlalu kolot bagi generasi muda macam Vic. Namun pada akhirnya kedua orang tua Vic mengizinkan Vic ke acara tersebut. Sampai diantar segala! Hahahaha.

Adegan headphone film La Boum/The Party (1980)

Adegan headphone film Sunny (2011)

Setibanya di sana, Vic merasa kesal karena pesta berjalan dengan sangat membosankan sampai tiba-tiba, Matthieu (diperankan Alexandre Sterling) tiba-tiba memasang headphone di telinga Vic dari belakang. Adegan ini sangat iconic sampai-sampai sempat viral di video Tiktok dan media sosial lainnya yang isinya menyindir lagu Aldi Taher tentang Lesti Kejora dan Rizky Bilar. Saking iconicnya, adegan ini menginspirasi film Korea berjudul Sunny (2011).

Tapi saya sendiri belum nonton film Sunny sih, kayaknya sehabis ini mau saya coba tonton.

Vic dan Matthieu kayak Dilan dan Milea

Bisa dibilang, La Boum ini layaknya Dilan versi Prancis karena menggambarkan kisah percintaan remaja antara Vic dan Matthieu dengan segala serba-serbinya. Meskipun film ini menggambarkan kisah percintaan antara Vic dan Matthieu, film ini sangat relate untuk saya yang sudah berusia 30 tahun karena film ini adalah bukan saja meruakan satu film klasik paling populer di Prancis, tapi juga secara global berkat adegan headphone dan lagu romantis karya Richard Sanderson.

Film ini pun bikin saya Anemoia, yakni merasa nostalgia saat bersentuhan dengan hal-hal jadul seolah-olah kita pernah hidup di tahun 80an dengan segala serba-serbinya padahal saya sendiri baru lahir pada tahun 1992. Kita sebagai penonton diperlihatkan bagaimana kehidupan remaja Paris pada tahun 80an yang sangat terinfluence hidupnya dari kehidupan remaja Amerika Serikat.

Tidak hanya menceritakan kisah cinta antara Vic dan Matthieu, film ini pun menceritakan lika-liku kehidupan ayah dan ibu Vic yang sangat rumit. Pasalnya, François berselingkuh dengan mantan kekasihnya, Vanessa (diperankan Dominique Lavanant). François yang berprofesi sebagai seorang dokter gigi sampai-sampai pura-pura patah kaki dan menabrakan mobil rekannya sesama dokter supaya tidak ketahuan berselingkuh. Namun François merasa bersalah dengan perselingkuhannya tersebut hingga akhirnya ia berkata jujur pada istrinya, Françoise. Françoise yang kesal pada Vanessa sampai merusak toko yang dimilikinya. Kocak pokoknya!

Poupette, nenek yang sangat suportif pada Vic

Vic beruntung punya seorang nenek yang sangat suportif, Poupette (diperankan Denise Grey). Poupette ini adalah sosok nenek yang bisa diajak ngobrol oleh cucunya untuk hal apa saja, termasuk hal-hal tabu sekalipun. Nenek gaul gitu deh istilahnya. Bahkan ia sering mengantarkan Vic kemana-mana hanya untuk urusan percintaannya dengan Matthieu.

 

REVIEW

Meskipun film ini mudah dicerna, tapi film ini sangatlah membuat saya mengantuk ketika menontonnya. Kenapa? Film ini sepenuhnya dilakukan dalam bahasa Prancis yang kurang relate untuk saya yang sangat jarang menonton film berbahasa Prancis. Saya yang terbiasa menonton film berbahasa Inggris merasa sangat asing ketika menonton film ini.

Sophie Marceau

Akting Sophie Marceau di film ini sebagai Vic pun patut diacungi jempol. Sophie Marceau di film ini pun sangatlah cantik. Saya jamin, jika saya satu sekolah dengannya, saya pun pasti akan tergila-gila dengannya! 4

Sebelum dikenal sebagai perannya pada film-film seperti Braveheart (1995) dan film James Bond yang berjudul The World Is Not Enough (1999), ia merintis karirnya sejak remaja pada film La Boum ini.

Baca tulisan saya tentang James Bond di Mojok: Alasan James Bond Punya Banyak Penggemar padahal dia Agen Rahasia yang Sembrono

Tapi ya tidak ada yang sempurna. Untuk Generasi Milineal seperti saya, film ini agak kurang relate dengan saya karena selain berbahasa Prancis, film ini seolah tidak punya musik lain selain lagu berjudul Reality karya Richard Sanderson. Musik scoringnya terkesan tidak ada sama sekali.

Kekuatan utama film ini meamng terletak pada lagu Reality karya Richard Sanderson. Entah kenapa, lagu-lagu cinta yang jadi OST film cinta keluaran tahun 80an ini sangatlah melodik. Liriknya pun sangatlah cantik dan sederhana, tidak seperti musik-musik keluaran zaman sekarang. Contoh film lain yang menuurut saya seperti itu adalah Mannequin (1980) yang kekuatan utamanya pada lagu Nothing’s Gonna Stop Us Now karya Starship.

Overall, film ini sangat mudah dinikmati oleh siapapun yang menontonnya karena ceritanya mudah dicerna. Kadang kita bisa dibuat tersenyum karena kocaknya kelakuan tokoh-tokoh di dalamnya, atau ikut kesal, bahkan menangis juga.