Commando Game Center

 

Sebelum membaca tulisan ini, baca tulisan saya berikut ini di Mojok dulu ya!

Baca tulisan saya berikut di Mojok: Mengenang Kejayaan Warnet, Rumah Pertama Gamer di Indonesia

Kalau disuruh menyebutkan tempat paling berkesan selama saya sekolah, jawabannya cukup mudah. Jawabannya tentu saja, Commando Game Center. Commando Game Center adalah warnet paling legendaris Kota Bandung yang pada masa kejayaannya, dikenal oleh hampir seluruh pelajar dan mahasiswa Kota Bandung.

Kok bisa? Saat masa kejayaannya, yakni rentang tahun 2004 sampai 2010, Commando Game Center bisa disebut sebagai warnet terbesar yang pernah ada di Kota Bandung. Dari segi kuantitas komputer yang dimilikinya, warnet ini memiliki ratusan unit komputer yang bisa melayani ratusan gamer dalam sekali waktu.

Uniknya, warnet ini membagi layanannya dalam empat kelas layaknya pesawat komersil atau kereta api. Terdapat empat kelas komputer yang bisa kita pilih, yakni Standard (2.000 IDR perjam), VIP (3.000 IDR perjam), VVIP (3.500 IDR perjam) dan Platinum (4.000 IDR perjam).

Bedaya apa? Selain perbedaan kualitas PC, keyboard, mouse dan speaker yang dimiliki masing-masing kelas, terdapat perbedaan lainnya seperti kenyamanan kursi serta kualitas AC yang ditawarkannya. Semakin ke atas, kualitasnya tentu akan semakin bagus!

Saat duduk di bangku SMP (rentang tahun 2004 sampai 2007) saya beruntung bisa menikmati permainan di kelas Platinum karena saat itu saya masih diberi uang saku yang cukup banyak dibandingkan teman-teman sebaya saya. Kalau kelas Platinum lagi penuh, paling mentok saya bermain di kelas VVIP maupun kelas VIP. Jarang banget saya main di kelas Standard meskipun sebagian besar teman-teman saya bermain di kelas Standard. Bukan karena kualitas PCnya jelek, tapi bau rokoknya gak tahan!

Keunggulan warnet legendaris ini selain memiliki ratusan unit komputer yang bisa melayani ratusan gamer dalam sekali waktu adalah letaknya yang sangat strategis. Warnet ini terletak persis di Jl. Purnawarman No. 11 Kota Bandung, tepatnya di samping Istana Bandung Electronic Center. Selain itu, di seberang warnet ini berdiri kokoh toko buku terbesar Kota Bandung, yakni Gramedia. Di seberang Gramedia pun berdiri kokoh mall legendaris Kota Bandung, yakni Bandung Indah Plaza.

Warnet ini terletak sangat dekat dari sekolah-sekolah favorit Kota Bandung seperti SD-SMP-SMA Taruna Bakti, SMPN 2 Bandung, SMPN 7 Bandung, SMPN 40 Bandung, SMAN 3, SMAN 5 hingga PTN dan PTS favorit seperti Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Pasundan (Unpas), hingga Institut Teknologi Bandung (ITB). Jadi gak heran warnet ini dipenuhi gamer-gamer yang masih berstatus sebagai pelajar dan juga mahsiswa.

Pada masa kejayaannya, gamer-gamer yang main di warnet ini bukan gamer sembarangan. Gamer-gamer kelas wahid Kota Bandung banyak yang bermain di warnet ini. Mereka-mereka yang juara nasional bahkan yang mewakili Indonesia dalam event game interneasional untuk game-game seperti Counter Strike atau Defense of the Ancient (DotA) pada main di warnet ini!

Keunggulan terakhir warnet ini adalah makanannya yang enak dan terjangkau. Warnet ini memiliki kantin legendaris yang menyajikan makanan mulai dari mie instant, nasi goreng, hingga capcay yang bisa diantar langsung ke depan komputer tempat kita bermain. Jadi kalau kamu lapar, gak usah khawatir, bisa sambil makan!

Bagi saya sendiri, warnet ini memiliki kenangannya tersendiri yang tak bisa saya jelaskan lewat tulisan belaka. Hanya orang-orang yang pernah hidup dan bermain di warnet ini sajalah yang bisa merasakan apa yang saya rasakan. Kenangan bermain game disini saya rasa tidak akan pernah terulang lagi sampai kapanpun karena sebagian besar gamer yang pernah bermain di warnet ini sudah pada bekerja, berkeluarga, dan punya anak. Sebagian besar dari mereka bahkan sudah gak pernah main game sama sekali.

Kalaupun masih ada yang main game, semuanya sibuk main game di komputer dan laptopnya masing-masing secara online. Komputer dan laptop saat ini memang jauh lebih canggih dibandingkan pada masa kejayaan Commando Game Center, tapi atmosfernya tidak akan pernah terulang lagi. Keindahan bermain game berbarengan dengan ratusan gamer lainnya di satu ruangan secara bersamaan tidak akan pernah terulang lagi sampai kapanpun.

Sayangnya, saat itu saya dan ratusan teman-teman seangkatan saya tidak kepikiran untuk berfoto bersama di warnet ini jadi kenangan kami di warnet ini tidak sempat terdokumentasikan sama sekali, hanya terdokumentasikan di kenangan kami saja.

Akhir Kejayaan Commando Game Center

Peterpan pernah berkata, “Tak ada yang abadi” dan hal tersebut benar adanya. Warnet legendaris ini pun sempat collapse di tahun 2010 atau 2011 dan sempat pindah ke Gedung Regent yang terletak di Jl. Sumatera No.2.

Saya tidak tahu alasan persisnya warnet legendaris ini pindah segala, karena sebelum pindah, warnet ini tidak pernah sepi. Banyak orang yang rela antri di ruang tunggu untuk bisa bermain di warnet ini setiap harinya. Namun rumor yang beredar saat itu adalah pihak manajemen warnet ini salah langkah sehingga warnet ini tidak bisa bertahan lama sehingga lama-lama harus bangkrut. Selain itu, tahun 2010 ke atas sudah banyak gamer yang lebiih memilih main di rumah seiring harga laptop dan komputer gaming yang semakin terjangkau. Harga layanan internet pun semakin murah jadi ya banyak yang memilih main di rumah.