IMDb: 7,3/10 | Rating
Saya: 8/10
Rated: R | Genre: Drama, History
Directed by Wolfgang Petersen
Screenplay by David Benioff
Based on Iliad by Homer
Produced by Wolfgang Petersen, Diana Rathbun, Colin
Wilson
Starring Brad Pitt, Eric Bana, Orlando Bloom, Diane
Kruger, Brian Cox, Sean Bean, Rose Byrne, Brendan Gleeson, Peter O'Toole
Cinematography Roger Pratt
Edited by Peter Honess
Music by James Horner
Production companies Warner Bros. Pictures, Helena
Productions, Latina Pictures, Radiant Productions, Plan B Entertainment, Nimar
Studios
Distributed by Warner Bros. Pictures
Release date 13 May 2004 (Cannes), 14 May 2004
(United States)
Running time 163 minutes | Country United
States, United Kingdom, Mexico, Malta
Language English | Budget $175-185 million | Box Office $497,4
million
Troy adalah salah satu film Brad Pitt
terbaik yang pernah saya tonton. Kapan lagi bisa melihat Brad Pitt in his
prime time? Film ini juga banyak memenya yang beredar di internet serta pernah
menerima nominasi Oscar untuk kategori Best Costume Design. Pada awal 2000an,
film kolosal lagi booming-boomingnya. Baik yang terinspirasi dari sejarah asli
macam Gladiator
(2000), dan 300 (2006), hingga tentu saja, Trilogy Lord of the Rings. Simak ulasan saya
berikut ini.
STORYLINE
Troy adalah film keluaran tahun 2004
buatan Amerika Serikat, Inggris, Meksiko dan Malta yang bercerita tentang Perang
Troya antara Bangsa Troy (sekarang daerah Turkiye) dan Bangsa Yunani. Film ini
terinspirasi dari kejadian bersejarah yang tentu saja ditambahi bumbu-bumbu
drama dan fiksi supaya lebih dramatis. Ah iya, Perang Troya sendiri dipercaya
terjadi 13-14 abad sebelum Masehi.
Di film ini, Raja Agamemnon (diperankan
Brian Cox) baru saja menyatukan seluruh Yunani setelah puluhan tahun berperang.
Salah satu hal yang bikin Raja Agamemnon menang karena Achilles (diperankan
Brad Pitt) ada di pihaknya. Achilles ini pasukan Yunani yang gak cuma bertubuh
atletis dan tampan, tapi juga jago baku hantam tangan kosong dan memainkan
pedang dan juga tombak. Achilles digambarkan sebagai prajurit nyeleneh yang
kerjaannya meniduri banyak gadis dan seenaknya sendiri. Perintah Raja Agamemnon
seringkali ia langgar.
Di waktu yang hampir bersamaan,
Pangeran Hector (diperankan Eric Bana) dan adiknya, Pangeran Paris (diperankan
Orlando Bloom) baru melakukan perjanjian damai dengan Raja Menelaus (diperankan
Brendan Gleeson). Eh Pangeran Paris malah berselingkuh dengan istri Raja
Menelaus, Ratu Helen (diperankan Diane Kruger). Pangeran Paris menyelundupkan Helen
ke kapal segala sampai-sampai Pangeran Hector marahin adiknya.
Pastinya Raja Menelaus tahu hal ini. Ia
langsung minta tolong kakaknya, Raja Agamemnon untuk menaklukkan Troy karena
Pangeran Paris sudah merebut istrinya. Raja Agamemnon setuju. “Biar sekalian
gitu. Kalau Troy ditalklukkan, kekuasaan gue bakal lebih besar lagi!”
Pertemuan Achilles dan Briseis
Singkat cerita, peperangan antara Bangsa Yunani dan Bangsa Troy tidak bisa dihindarkan. Achilles benar-benar mengamuk di Pantai Troy. Bukan untuk kejayaan bangsanya, tapi biar namanya tetap dikenang sampai ribuan tahun ke depan sebagai prajurit terhebat sepanjang masa. Achilles un menduduki Kuil Apollo dan bertemu dengan salah satu rohaniawan setempat bernama Briseis (diperankan Rose Byrne). Briseis dijadikan sebagai tahanan. Tanpa diduga, tanpa disangka, Achilles jatuh cinta padanya!
Sebagai orang yang bertanggungjawab
atas perang ini, Pangeran Paris mencoba mendamaikan suasana. Ia mengajak Raja
Menelaus untuk duel satu lawan satu supaya korban jiwa gak tambah banyak. Tapi
Pangeran Paris gak terlalu jago duel, jadinya kalah dari Raja Menelaus
sampai-sampai ia ngejek Ratu Helen bahwa ia salah memilih pasangan hidup karena
Pangeran Paris gak becus dalam baku hantam. Tapi namanya juga perang, Raja
Menelaus akhirnya dibunuh oleh Pangeran Hector dan seketika pasukan Yunani dan
pasukan Troy akhirnya perang juga.
Sehebat-hebatnya tentara Yunani, mereka
kewalahan menghadapi tentara Troy karena bangsa Troy memiliki tembok besar yang
sulit untuk ditembus sehingga bangsa Yunani memilih untuk mundur sejenak dari
pertempuran. Achilles bahkan sempat kepikiran untuk mundur dari pertempuran
soalnya kalaupun menang, yang akan dikenang dalam sejarah adalah Raja Agamemnon
alih-alih dirinya atau pasukan yang berperang demi Raja Agamemnon.
Nah, sepupu Achilles, Patroclus
(diperankan Garrett Hedlund) gak bisa terima Achilles yang pingin mundur dari
pertempuran. Patroclus menyamar sebagai Achilles (paras mereka berdua memang
mirip banget) untuk menyerang pasukan Yunani, namun berakhir dengan
kematiannya. Patroclus tewas ditebas oleh Pangeran Hector. Pangeran Hector
menyesal telah membunuh Patroclus karena ia menyangka Patroclus adalah
Achilles.
Achilles pun ngamuk dan langsung
ngajakin Pangeran Hector untuk duel satu lawan satu dan dengan mudahnya, Achilles
mengalahkan Pangeran Hector. Achilles langsung menyeret jenazah Pangeran Hector
ke pantai Troya saking dendamnya.
Malamnya, ayah Pangeran Hector, Raja
Priam (diperankan Peter O'Toole) mendatangi Achilles hanya untuk membawa
jenazahnya pulang untuk dimakamkan secara layak. Achilles yang terketuk hatinya
mengizinkan Raja Priam untuk membawa jenazah anaknya dan setuju untuk melakukan
gencatan senjata selama dua belas hari karena bangsa Troya akan melakukan “Hari
Berkabung Nasional” atas wafatnya Pangeran Hector.
SPOILER ALERT!
JANGAN LANJUTKAN MEMBACA KALAU BELUM
NONTON!
Dua belas hari pun berlalu, Bangsa Troy
melihat bahwa Bangsa Yunani sudah meninggalkan Pantai Troy. Mereka melihat sebuah
kuda besar terbuat dari kayu sebagai persembahan damai dari Bangsa Yunani pada
Bangsa Troy. Mereka pun membawa kuda tersebut ke dalam kota tanpa tahu bahwa di
dalam kuda besar tersebut, terdapat lusinan pasukan Yunani yang menyelendup di
dalamnya.
Film ini pun diakhiri dengan Kota Troy
yang terbakar oleh pasukan Yunani. Baik Raja Priam maupun Raja Agamemnon pun
gugur dalam pertempuran tersebut, termasuk Achilles. Raja Priam tewas dibunuh Raja
Agamemnon, sedangkan Raja Agamemnon tewas dibunuh oleh Achilles karena Raja
Agamemnon berusaha melecehkan Briseis. Achilles pun tewas setelah terkena anak
panah dari Pangeran Paris. Achilles mati demi cintanya pada Briseis.
REVIEW
Meskipun film ini mudah dicerna karena
ceritanya sederhana, tapi film ini sangatlah membuat saya termotivasi buat
olahraga di gym. Kenapa? Saya melihat Brad Pitt in his prime time yang
sangatlah atletis dan maskulin banget! Dibandingkan manusia modern saat ini,
rasanya malu banget deh. Generasi saya banyak dijuluki remaja jompo soalnya
kerjaannya duduk-duduk saja dan rebahan tanpa olahraga sekalipun, beda banget
dengan Achilles! Sudah gitu gak jago pakai senjata tajam macam pedang, apalagi
senjata api! Hadeuh!
Kualitas akting Brad Pitt memang gak
kaleng-kaleng. Sinematografinya juga mantap. Saya dibuat kagum dengan megahnya
peradaban Bangsa Troy yang berjaya belasan abad sebelum Masehi. Saya tidak bisa
membayangkan bagaimana cara kerja para arsitek, engineer dan tenaga kesehatan
pada zaman itu karena kota Troy sendiri menurut saya sangatlah maju pada
zamannya. Overall, film ini sangat mudah dinikmati oleh siapapun yang
menontonnya karena ceritanya mudah dicerna dengan ending yang bisa bikin sedih.
Ah iya, saya juga jadi nge-ship cinta
antara Achilles dan Briseis. Mereka pasangan yang serasi dan romantis meskipun
cintanya hanya semalam doang. Kayak seru aja melihat Achilles yang selama ini
sudah meniduri banyak wanita, tiba-tiba jatuh cinta pada Briseis yang tentu
saja masih perawan (dia adalah seorang rohaniawan Apollo) dan belum pernah disentuh
oleh pria manapun bisa bikin Achilles yang perkasa jatuh cinta begitu saja
kayak orang bego.
FILM INI MURNI FIKSI
Kalau mau jujur, film ini memang terlalu
banyak unsur fiksinya alih-alih fakta sejarah yang sesungguhnya. Gak usah jadi
ahli sejarah untuk tahu bahwa film ini fiksi. Memang gak ada bukti bahwa Achilles
atau Ratu Helen itu ada, tapi Bangsa Troy mah memang betul-betul ada. Perang
Troya dan Kuda Trojan itu benar-benar terjadi sesuai yang digambarkan film ini.
Tapi sama kayak Titanic (1997), banyak bumbu fiksi disana sini supaya filmnya
enak ditonton dan dicerna. Film ini sempat dapat nominasi Oscar untuk kategori Costume
Design, tapi film ini hanya sekadar nyampe nominasi doang, gak berhasil menang.
0 Comments