Sebagai
seorang Muslim sejak lahir, saya memang tidak merayakan Natal sama sekali. Tapi
setiap Natal tiba, ada sejumlah hal yang ingin saya rasakan dari kecil hingga sekarang.
Pasalnya, saya tumbuh dengan film-film yang bertemakan Natal yang sering saya
tonton seperti Home Alone (1990), Home Alone: Lost in New YOrk (1992), The
Polar Express (2004), Harry Potter, hingga Love Actually (2003). Inilah empat
hal yang ingin saya rasakan ketika Natal tiba.
Baca
tulisan saya tentang Love Actually di Mojok: Bukan
Home Alone, Love Actually Adalah Film Natal Terbaik!
#1
Main salju
Semua
film bertemakan Natal yang saya sebut di atas selalu menampilkan perayaan Natal
Umat Kristiani dengan elemen paling esensial saat Natal tiba, yakni salju. Gak
usah heran, sebab film-film tersebut dibuat dan berseting di negara yang punya
salju, yakni Amerika Serikat dan Eropa.
Sebagai
orang yang belum pernah sekalipun melihat, menyentuh, dan merasakan salju
secara langsung, tentu saja saya penasaran dengan bentuk, struktur, dan rasa
salju. Meskipun salju sudah saya lihat ribuan kali lewat sajian film maupun
serial televisi, ya rasanya tentu saja beda. Makanya saya penasaran, pingin
banget merasakan main salju seperti yang digambarkan pada film-film Natal yang
sering saya tonton sejak kecil.
“Itu
mah gak usah nunggu Natal atuh, pergi aja ke negara!”
Tapi
atmosfernya beda! Kayak lebih afdol main salju tuh pas lagi momen Natal
dibanding momen lainnya seperti Valentine. Yah, mudah-mudahan saya dikasih
rezeki biar bisa berkunjung ke negara lain saat Natal tiba biar bisa merasakan
main salju.
#2 Membeli
dekorasi Natal
Hal
kedua yang pingin saya rasakan ketika Natal adalah menghias dekorasi Natal.
Pasalnya, sejak kecil saya dimanjakan dengan dekorasi Natal yang ditampilkan
pada film-film yang sudah saya sebutkan di atas. Pohon Natal dan segala
dekorasi khas Natal seperti lampu kelap-kelip, kaus kaki Natal, hingga topi
Natal selalu bikin saya damai meskipun saya bukan umat Kristiani.
Jangan
salah, saya bukannya mengimani agama lain, saya hanya kagum dengan dekorasi Natal
yang menurut saya sangat indah. Saat ini pun saya hanya bisa menikmati dekorasi
Natal ketika saya berkunjung ke mall maupun
fasilitas publik lainnya yang menyajikan dekorasi Natal pada hampir setiap
elemen bangunannya.
#3 Dapat
hadiah Natal
Hal ketiga
yang pingin saya rasakan ketika Natal tentu saja dapat hadiah Natal. Anak-anak
di film-film Natal jadi orang pertama yang bangun ketika Hari Natal tiba karena
mereka tak sabar ingin membuka hadiah Natal yang ditaruh di bawah pohon Natal
oleh orang tua mereka. Biasanya, hadiah Natal isinya merupakan barang-barang
kesukaan anak-anak seperti mainan, boneka, puzzle, novel, buku komik, hingga permainan
elektronik.
Sebagai
Muslim, saya juga dapat hadiah serupa ketika Idul Fitri tiba, tapi atmosfernya
tentu saja beda. Pasalnya, gak ada dekorasi Natal maupun kado yang ditaruh di
bawah pohon Natalnya sama sekali. wqwqwqwq
#4
Nyicipin makanan khas Natal
Hal
keempat yang pingin saya rasakan ketika Natal tentu saja ingin nyicipin makanan
khas Natal. Di film-film Natal yang saya tonton, makanan Natal terasa sangat
lezat dan juga bentuknya sangat estetik seperti daging kalkun maupun daging
ham.
“Itu
mah makanan khas Amerika atuh, bukan makanan khas Natal!”
Iya
sih. Soalnya makanan khas Natal yang sering disajikan teman maupun keluarga
saya yang umat Kristiani adalah makanan-makanan yang sering saya cicipi ketika
Idul Fitri atau Idul Adha tiba seperti rendang dan opor ayam, jadinya saya gak penasaran
dengan makanan Natal khas Indonesia, saya penasaran dengan makanan Natal khas
Amerika. wqwwqwq
#5
Masuk ke dalam Gereja
Hal
terakhir yang pingin saya rasakan ketika Natal adalah masuk ke dalam
Gereja. Bukan, bukan maksud saya pingin pindah
agama. Pasalnya, saya mengagumi arsitektur Gereja, terutama Gereja-Gereja besar
seperti Notre Dame Paris, Basilica di San Giovanni Venice hingga Gereja
Katedral Jakarta yang letaknya bersebelahan dengan Masjid Istiqlal.
Bangunannya
begitu kokoh, indah, dan artistik banget, tapi selama ini saya hanya bisa
mengagumi dari luar saja dengan mengambil foto lewat kamera handphone saya
karena saya gak berani untuk masuk ke halaman apalagi ke dalam bangunannya
kecuali saya diberi izin khusus oleh pemuka Agama Islam maupun pemuka Agama
Kristen untuk masuk ke dalamnya untuk mengagumi arsitekturnya.
Itulah
lima hal yang pingin saya rasakan ketika Natal tiba. Sekali lagi, saya sama
sekali gak berniat pindah agama atau menistakan agama kok. Ini semata-mata
karena saya tumbuh dengan sejumlah film-film bertemakan Natal saja, makanya
saya penasaran dengan hal-hal tersebut.
0 Comments