IMDb: 7,3/10 | Rating
Saya: 8/10
Rated: PG-13 | Genre: Drama,
History, Sport
Written by Chris Chibnall
Directed by James
Strong
Starring David Tennant, Jack O'Connell, Sam
Claflin, Dougray Scott
Theme music composer Clint Mansell
Country of origin United Kingdom
Language English
Menurut saya, fans sepak bola harus
menonton film berjudul United, apapun kesebelasan yang kalian bela. Mau kalian fans
Liverpool, fans Barcelona, fans Juventus, maupun fans Manchester City
sekalipun, kalian harus nonton film ini. Karena film ini bukan bercerita
tentang masa kejayaan Manchester United, melainkan bercerita tentang masa
paling kelam Manchester United. Masa kelam yang dimaksud bukanlah masa-masa
nirgelar yang dihadapi klub ini sepeninggal Sir Alex Ferguson, tapi gugurnya 8
pemain Manchester United yang dijuluki “Busby Babes” serta 3 staf Manchester
United dalam peristiwa Munich Air Disaster tahun 1958. Simak ulasan saya
berikut ini.
STORYLINE
United adalah film keluaran tahun 2011
buatan Inggris Raya yang sepenuhnya bercerita tentang Tragedi Munich atau
Munich Air Disaster. Di tahun 1956, sepak bola Inggris benar-benar berbeda
dengan sepak bola di tahun 2022. Jersey yang mereka pergunakan terlihat asing.
Sepatu yang mereka gunakan pun modelnya sangat ketinggalan zaman. Yang lebih
mengejutkan lagi, staf manajerial, kepelatihan, dan para pemainnya pun banyak
yang merokok! Hahahaha!
Matt Busby, Bobby Charlton, Jimmy Murphy |
Tokoh utama dalam film ini tentu saja adalah manajer Manchester United saat itu, Matt Busby (diperankan Dougray Scott), pemain Manchester United Bobby Charlton (diperankan Jack O'Connell), dan Jimmy Murphy (diperankan David Tennant), asisten manajer Manchester United saat itu. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Bobby Charlton diberi kesempatan bermain oleh Matt Busby. Bobby Charlton tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan bermain dengan sangat bagus untuk Manchester United.
Di luar teknis sepak bola, Matt Busby
tengah berdebat dengan petinggi Football League Alan Hardaker (diperankan Neil
Dudgeon). Manchester United memang diizinkan untuk bermain di Piala Eropa,
namun mereka harus kembali tepat waktu sesuai jadwal yang sudah diatur oleh
operator liga. Tidak ada pengecualian meskipun mereka telah bermain di Liga
Eropa mewakili Inggris sekalipun.
Mau gak mau, Matt Busby terpaksa
mencarter pesawat jet pribadi alih-alih pesawat komersial meskipun harganya
mahal. Ketika mereka baru saja kembali dari Yugoslavia setelah melawan Red Star
Blegrade dalam ajang Piala Eropa, pesawat yang mereka tumpangi transit di
München buat mengisi bahan bakar. Naas, setelah mengisi bahan bakar, pesawat
yang mereka kecelakaan saat lepas landas sehingga mengalami kecelakaan parah.
Pokoknya ini film yang jangan kamu tonton sebelum atau saat kamu berada di atas
pesawat!
Baca tulisan saya di Mojok: 5
Film Drama yang Jangan Kamu Tonton Ketika Naik Pesawat
Tujuh pemain Manchester United gugur
seketika. Matt Busby dan Duncan Edwards (diperankan Sam Claflin) mengalami luka
parah, sedangkan Bobby Charlton hanya menerima luka ringan. Meskipun begitu, mental
Bobby Charlton terganggu setelah menyaksikan rekan satu timnya gugur di
hadapannya. Ia juga shock setelah melihat para penumpang pesawat yang selamat
dirawat di rumah sakit.
Seluruh jenazah pemain dan staf
Manchester United yang gugur pun dikembalikan pada keluarganya masing-masing.
Tentunya, dengan iring-iringan penghormatan untuk mereka semua karena mereka
dianggap sebagai pahlawan yang gugur demi bangsa dan negara.
Bagaimana dengan Matt Busby dan Duncan
Edwards? Mereka tetap di Jerman karena belum pulih sepenuhnya. Matt Busby terus
menyalahkan dirinya sendiri karena ide untuk mencarter pesawat jet adalah
idenya, sedangkan Duncan Edwards terpaksa gugur di rumah sakit karena
kecelakaan pesawat tersebut. Lagi-lagi kondisi psikolgis Bobby Charlton
terganggu setelah mendengar kabar Duncan Edwards gugur.
Kondisi Jim Murphy pun gak kalah
kacaunya. Setelah mendengar kabar kecelakaan pesawat tersebut, ia langsung
terbang ke Jerman untuk melihat kondisi rekan-rekannya. Ia stress berat karena
harus mengurus pengiriman jenazah dan mengurus administrasi para pemain yang
terluka. Mau gak mau, hingga Matt Busby pulih, Jim Murphy harus mengurus tim
yang bermarkas di Old Trafford ini seorang diri.
Untungnya, saat itu Jim Murphy tidaklah
sendiri. Banyak fans Manchester United yang secara sukarela membantu tim
kesayangannya. Ada yang mengirimkan uang untuk pemain dan klub, ada yang secara
sukarela jadi staf administrasi untuk merekap donasi dari para fans, ada yang
mengirimkan surat baik pada klub maupun pemain, ada juga yang menaburkan bunga
di sekitar Old Trafford untuk menghormati mereka yang gugur.
Jim Murphy |
Jimmy Murphy adalah tipikal asisten
pelatih yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Jim Murphy harus memutar
otak dan mencari pemain pengganti secepatnya setelah ditinggal oleh 8 pemain
yang gugur dalam Tragedi Minich. Pusing dah pokoknya!
Di awal film, ia sempat menjelaskan
kenapa para pemain Manchester United harus menang dalam setiap laga yang mereka
mainkan, terutama laga kandang di Old Trafford. Ia berkata bahwa Manchester
United adalah klub kebanggaan Kota Manchester. Setiap hari Sabtu, puluhan ribu
pekerja Kota Manchester akan menyaksikan klub sepak bola kebanggaannya untuk
bertanding di Old Trafford. Mereka menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk menyaksikan
tim kesayangannya bermain. Makanya, seluruh pemain Manchester United harus
memberikan yang terbaik bagi tim dan tidak membuat fansnya kecewa. Pasalnya, para
fans nonton tim kesayangannya itu untuk melepas stress, bukan nambah stress.
Nampaknya filosofi ini tidak begitu ditanamkan pada para pemain Manchester
United selepas Sir Alex Ferguson pensiun.
Ah ya, jika kalian berharap film ini
menampilkan drama sepak bola seperti trilogy film Goal maupun anime Captain
Tsubasa, kalian salah besar. Sebagian besar film ini berfokus pada kecelakaan
Munich dan kegiatan Manchester United di balik layar. Tidak ada teknis persepak
bolaan yang disajikan oleh film ini.
Meskipun Jimmy Murphy bertekad untuk
memenangkan FA Cup 1958 untuk menghormati mereka yang gugur, namun hidup tidaklah
semudah itu. Semesta tidak akan berpihak begitu saja pada kita. Manchester
United pun kalah pada pertandingan Final FA Cup dengan Bolton Wanderers dengan
skor 0 – 2.
REVIEW
Jujur saja, di awal tulisan ini, saya
bilang, “Fans sepak bola harus menonton film berjudul United, apapun
kesebelasan yang kalian bela. Mau kalian fans Liverpool, fans Barcelona, fans
Juventus, maupun fans Manchester City sekalipun, kalian harus nonton film ini”,
bukan tanpa alasan. Ini supaya para fans sepak bola yang selama ini
bertikai satu sama lain bisa saling respect satu sama lain dengan menonton film
ini. Karena setelah 90 menit pertandingan berlangsung, para pemain sepak bola
yang bersaing satu sama lain adalah manusia yang punya perasaan seperti kita.
Setelah Tragedi Munich, banyak
kesebelasan klub rival yang yang menawarkan bantuan bagi Manchester United,
termasuk Liverpool. Liverpool dan Nottingham Forest bahkan menjadi dua
kesebelasan pertama yang menghubungi United untuk bertanya tentang apa yang
bisa mereka lakukan untuk membantu United. Apakah mereka bisa meminjamkan
pemain atau memberikan uang santunan.
FA Inggris juga mencoba membantu United
dengan membebaskan aturan “cup-ties” yang bisa membuat satu pemain bermain
dengan dua kesebelasan yang berbeda selama satu musim (untuk ajang piala, dalam
hal ini adalah Piala FA). Perubahan peraturan ini membuat Stan Crowther datang
dari Aston Villa, ia memulai pertandingan pertamanya melawan Sheffield
Wednesday satu jam setelah menandatangani kontrak. After all, humanity is
above all, even rivalry. Indah sekali bukan?
Baca tulisan saya di PanditFootball: Glory Hunter adalah Kita
Munich Air Disaster yang selalu
diperingati seluruh fans Manchester United dan klub sepak bola lainnya di
Inggris pada setiap tahun. Seandainya Duncan Edwards saat itu tidak meninggal,
ia banyak disebut bisa jadi salah satu pemain sepak bola terbaik dunia, sejajar
dengan Pele atau Maradona. Sebagai penutup, selamat jalan para Flowers of
Manchester!
0 Comments