Bobobox Kota Lama Semarang |
Akhir
tahun 2022, saya berkesempatan berkunjung ke Kota Semarang untuk bekerja.
Sebetulnya saya menginap di salah satu hotel yang lokasinya persis di depan Paragon
City Mall Semarang. Namun karena harus berbagi kamar dengan rekan kerja
lainnya, saya memilih untuk pindah hotel karena tidak ada kamar tersisa lagi. Saya
adalah tipikal orang yang sulit untuk tidur jika ada orang lain di dalam kamar.
Keberadaan mereka tidak membuat saya tenang, apalagi kalau orang tersebut tidur
dalam keadaan ngorok dan tidur dalam keadaan lampu menyala. Akhirnya saya dipesankan
untuk menginap di Bobobox Pods Kota Lama Semarang.
Saya
tidak asing dengan konsep hotel kapsul seperti ini karena beberapa tahun yang
lalu saya pernah menginap di Hotel Kapsul Bandara Soekarno-Hatta, jadi saya sangat
excited dengan hotel kapsul tersebut.
Baca juga:
Pengalaman
Saya Menginap di Hotel Kapsul Bandara Soekarno-Hatta
Kesan
pertama saat mencoba Bobobox Pods adalah, “Futuristik banget! Kayak di
film-film fantasy yang menggambarkan kehidupan masa depan umat manusia!”
Berbeda
dengan Hotel Kapsul Bandara Soekarno-Hatta, untuk keluar masuk ruangan pods
maupun pods (kapsul) yang kita tempati, kita diharuskan mengunduh aplikasi
Bobobox di Google Playstore karena kita harus scan QR Code untuk keluar masuknya,
tidak menggunakan kartu seperti yang biasa kita gunakan di hotel-hotel. Bagi
saya yang menggunakan HP kentang di bawah satu juta, tentu ini jadi masalah
karena HP saya jadi lemot banget. Hahahaha!
Isi kapsulnya |
Kapsul Bobobox ini sedikit lebih unggul dibandingkan Hotel Kapsul Bandara Soekarno-Hatta. Setidaknya, dari desain kapsulnya. Kekurangannya, tidak ada TV untuk menonton acara televisi sendiri seperti di Hotel Kapsul Bandara Soekarno-Hatta. Jadi kalau mau nonton ya pergunakan laptop atau smartphone masing-masing. Tapi siapa juga yang akan menghabiskan waktu travellinnya untuk menonton TV?
Layar kecil di kapsul |
Sebagai
gantinya, terdapat layar kecil untuk dipasangkan musik untuk relaksasi maupun
disinkronkan dengan laptop atau smartphone kita. Karena saya bukan tipikal
orang yang bisa tidur dalam keadaan berisik, ya saya tidak menggunakan layar
kecil tersebut sama sekali.
Kamar
mandi umum yang dipergunakan pun cukup bersih dan nyaman untuk digunakan. Kita
bisa mandi air panas dan gak usah khawatir untuk urusan shampoo dan sabun
karena Bobobox sudah menyediakannya. Terdapat juga hair dryer jadi kita bisa
menggunakannya sehabis mandi.
Bobobox
juga menyediakan dispenser supaya kita bisa mengisi ulang tumblr yang sudah
kita bawa. Mereka juga menyediakan camilan seperti roti tawar dan mie cup.
Sayangnya, mereka tidak menyediakan makanan berat jadi saya harus mencari
makanan berat di luar. Tapi ya gak masalah, karena utamanya ya bisa tidur dan mandi
dengan nyaman.
Bagi
saya, Bobobox maupun hotel sejenis dengan konsep hotel kapsul adalah sebuah
revolusi tersendiri dalam kehidupan umat manusia. Kenapa? Dibandingkan hotel
konvensional, hotel kapsul bisa menghemat lebih banyak tempat. Untuk tipikal
orang yang tidak bisa berbagi kamar dengan orang lain, Bobobox ini enak banget!
Jadi bisa punya privacy dan kenyamanan saat tidur. Anyway, saya sempat pergi ke
toilet untuk buang air kecil karena ACnya dingin banget! Hahahaha! Repot memang
kalau banyak minum seperti saya.
Bobobox
juga sudah hadir di banyak kota besar di Indonesia, dan umumnya terletak di
pusat-pusat keramaian dan wisata seperti Kota Lama Semarang, Malioboro Yogya
dan kawasan Dago Bandung. Cocok banget untuk wisatawan misqueen seperti saya yang
gak mau punya budget lebih untuk memesan kamar ekstra saat menginap di luar
kota.
Hanya
saja, untuk kalian yang punya Claustrophobia atau rasa takut atau cemas
yang berlebihan terhadap ruangan sempit dan tertutup, saya tidak menyarankan
tidur di Bobobox karena bisa bikin cemas.
Baca
ulasan film tentang Claustrophobia berikut: Buried (2010)
Bonus! Saya sempat berjumpa dan berbincang dengan karyawan magang Bobobox!
0 Comments