Beberapa hari ini, untuk mengisi waktu luang,
saya sengaja marathon seluruh film DC, mulai dari Batman
(1989), Batman Returns (1992), Batman Forever (1995), hingga Batman and Robin
(1997). Dari kacamata tahun 2023, saya merasa, “Filmnya konyol banget! Dulu
tahun 90an kayaknya lebih bagus deh?”
Baca
tulisan saya di Mojok berikut ini: Semua
Fans DC Pasti Sepakat bahwa ‘Batman and Robin’ Adalah Film Batman Terburuk
Sewaktu
kecil, saya enjoy-enjoy saja menonton Michael Keaton, Val Kilmer, maupun George
Clooney beraksi menjadi Batman/Bruce Wayne di layar kaca. Namun setelah
Christopher Nolan membuat trilogy Batman dengan Christian Bale yang sangat
realistis, Zack Snyder yang membuat ‘trilogy’ Batman dengan Ben Affleck yang
sangat akurat yang sangat mendekati komik/animasinya, serta Matt Reves dengan
Robert Pattinson yang fokus pada sisi kedetekfifan Batmannya, standar saya jadi
jauh berubah.
Baca
tulisan saya berikut ini: Ben
Affleck adalah Batman Terbaik Selanjang Masa. No Debat!
Batman
yang gak serba rahasia
Logikanya,
seorang billionaire pemilik Wayne Enterprise yang hobi mukulin penjahat di
malam hari itu mestinya serba rahasia. Namun di film Batman (1989), Alfred (Michael
Gough) dengan cueknya mengajak Vicki Vale (Kim Basinger) masuk ke dalam
Batcave.
Di
film Batman Returns (1992), Batman (Michael Keaton) dengan cueknya membuka
topengnya di depan Catwoman/Selina Kyle (Michelle Pfeiffer), Max Shreck (Christopher
Walken) dan juga Penguin/Oswald Cobblepot (Danny DeVito).
Baca
tulisan saya di Mojok berikut ini: Ngeship
Bruce Wayne dengan Selina Kyle dalam Semesta DC
The Riddler yang menghancurkan Batcave
Di
film Batman Forever (1995), Batman/Bruce Wayne malah bertindak lebih sembrono
lagi. Identitasnya ketahuan oleh Two-Face/Harvey Dent (Danny deVito) dan The
Riddler/Edward Nygma (Jim Carey) sehingga mereka berdua berhasil menghancurkan
Batcave. Selain itu, Bruce Wayne di sini menye-menye dalam mengingat masa
lalunya. Terkesan tidak maskulin sama sekali.
Original
story yang gak dieksplor sama sekali
Keempat
film di atas sama-sama menampilkan adegan kematian kedua orang tua Bruce Wayne,
yakni Thomas dan Martha Wayne. Tetapi tidak ada yang menjelaskan bagaimana
Batman memperoleh kekuatannya. Bagaimana ia bisa memperoleh segala peralatan
canggih yang dimilikinya. Bagaimana ia termotivasi untuk membasmi kejahatan di
Kota Gotham? Barulah pada Batman era Christian Bale, di bawah arahan Christopher
Nolan, segalanya dijelaskan.
Batman latihan dengan League of Shadows
Bagaimana
Batman berlatih dengan Ra’s Al Ghul yang merupakan anggota League of Shadows, yang
tak sekadar belajar ilmu bela diri untuk baku hantam, namun ilmu ninja ala Jepang.
Jadi tak usah heran Batman mampu menyusup dengan serba rahasia dan hampir tak pernah
ketahuan sama sekali. Empat film Batman sebelumnya tidak menjelaskan itu sama
sekali. Kalau pingin tahu ya harus baca komik atau nonton film animasinya.
Bagaimana
Batman memanfaatkan Wayne Enterprises yang dimilikinya untuk memfasilitasinya
mukulin penjahat di Gotham City. Pasalnya, Wayne Enterprises milik Keluarga Wayne
mirip dengan Stark Industries pada Marvel Cinematic Universe yang punya
industri senjata dan teknologi, makanya Bruce Wayne punya akses untuk membuat
dan memanfaatkan teknologi canggih yang bisa memfasilitasinya untuk mukulin penjahat
di Gotham City. Empat film Batman sebelumnya tidak menjelaskan itu sama sekali.
Kalau pingin tahu ya harus baca komik atau nonton film animasinya.
Bagaimana
Bruce Wayne yang melihat kedua orang tuanya dibunuh penjahat termotivasi jadi
seorang Vigilante juga dijelaskan pada Trilogy Batman Christopher Nolan maupun “trilogy”
Batman Zack Snyder. Empat film Batman sebelumnya tidak menjelaskan itu sama
sekali. Kalau pingin tahu ya harus baca komik atau nonton film animasinya.
Kualitas
visual yang gak relate di tahun 2023
Dari
kacamata tahun 2023, Batman Pra-Christopher Nolan memiliki kualitas visual yang
sangat buruk. Ketika terbang, dari atas gedung untuk menghajar penjahat,
terlihat sangat kaku. Ketika mengeluarkan bom asap, tali, maupun alat lainnya,
terlihat sangat konyol. Desain Batmobilenya pun sangat aneh. Desain kotanya apalagi.
Sebelum era Christopher Nolan, saya kebingungan, “Gotham ini di mana?”
Barulah
pada era Christopher Nolan, terlihat jelas bahwa Gotham City basically adalah
New York City, yang ia perlihatkan dengan gedung-gedung pencakar langit yang
berada pada satu pulau khusus layaknya Manhattan di dunia nyata. Hanya saja,
berbeda dengan Spider-Man apalagi sitkom Friends, Gotham City alias New York
City di semesta DC sangatlah gelap.
Baca
tulisan saya di Hipwee berikut ini: Sekali
Seumur Hidup, Saya Ingin Mengunjungi New York City
Meskipun
begitu, segala kekurangan Batman Pra-Christopher Nolan tetap tak bisa kita
remehkan juga. Sebab, pada eranya, akting Michael Keaton sebagai Bruce
Wayne/Batman itu sangatlah bagus. Directing Tim Burton dalam film Batman (1989)
dan Batman Returns (1992) pun terbaik di zamannya. Scoring Batman Forever
(1995), serta Batman and Robin (1997) juga iconic banget. Kalau gak nonton
keempat film ini saat masih kanak-kanak, saya gak akan kenal dengan Batman sama
sekali. Jadi saya harus mengucapkan rasa terimakasih saya yang sebesar-besarnya
pada mereka.
0 Comments