IMDb: 5,5/10 | Rating
Saya: 6/10
Rated: PG-13 | Genre: Action, Adventure,
Horror
Directed by Ben Wheatley
Screenplay by Jon Hoeber, Erich Hoeber, Dean
Georgaris
Story by Dean Georgaris, Jon Hoeber, Erich
Hoeber
Based on The Trench by Steve Alten
Produced by Lorenzo di Bonaventura, Belle Avery
Starring Jason Statham, Wu Jing, Sophia Cai, Page
Kennedy, Sergio Peris-Mencheta, Skyler Samuels, Cliff Curtis
Cinematography Haris Zambarloukos
Edited by Jonathan Amos
Music by Harry Gregson-Williams
Production companies CMC Pictures, DF Pictures, Di
Bonaventura Pictures, Apelles Entertainment
Distributed by Warner Bros. Pictures
Release date 9 June (SIFF), 4 August 2023 (United
States)
Running time 116 minutes | Country China,
United States
Language English | Budget $129-139 million | Box
Office $318,4 million
Sebelum nonton Meg 2: The Trench saya
sudah skeptis duluan. Pertama, rating IMDbnya jeblok banget. Kedua, saya belum
nonton film pertamanya. Tapi berhubung tiket bioskopnya dibayarin kantor, ya
saya akhirnya excited banget untuk nnton film ini di bioskop. Simak
ulasan saya berikut ini.
STORYLINE
Meg 2: The Trench berseting lima tahun
setelah film pertamanya, The Meg (2018). Di film ini, Jonas Taylor (Jason
Statham) dan rekan kerjanya dari Tiongkok bernama Jing Wu (Jiuming Zhang)
memiliki sebuah hiu Megalodon bernama Higi. Haigi ini ditemukan oleh mereka
saat masih kecil, kemudian dibesarkan dan dilatih sedemikian rupa macam
lumba-lumba di Seaworld oleh Jing Wu dan kelompok ilmuwan Oseanografi lainnya.
Haigi yang ukurannya besar banget
Selain fokus pada hiu Megalodon, Jonas
dan Jing Wu juga berambisi untuk mengeksplorasi lautan. Pasalnya, di dunia
nyata pun, total keseluruhan area lautan yang sudah dieksplorasi mausia pun
hanya sekitar 10% saja karena belum ada kapal selam yang canggih yang bisa
mengeksplorasi dalamnya lautan yang gelap dan penuh misteri, sehingga,
keberadaan Megalodon di dunia nyata pun sangat mungkin terjadi. Mungkin saja
Megalodon beneran masih ada tapi ada di kedalaman 10.000 meter di bawah air
kan?
Dalam melakukan eksplorasi tersebut,
ternyata Haigi kabur dari kandang. Tidak hanya itu, ternyata ada tiga Megalodon
lainnya di kedalaman palung. Terlebih, ada yang berkhianat di antara mereka
sehingga villainnya double, yakni Megalodon dan juga manusia.
REVIEW
Saat saya nonton Meg 2: The Trench,
kalimat yang saya ucapkan setelah menonton filmnya adalah “Lah, kok gini?”
Bukan karena hiunya kelihatan bohongan,
tapi karena aksi-aksi para tokoh di dalamnya udah kayak film Fast and Furious.
Melawan hukum fisika! Visual efek dan storylinenya mah masih bisa ditoleransi
meski film ini gak sememorable Jaws besutan Steven Spielberg.
Jaws besutan Steven Spielberg, meski
dirilis tahun 1975 sangat menegangkan dan memorable untuk ditonton di tahun
2023 dibandingkan Meg 2: The Trench. Kesan horror dan menegangkannya dapet
banget! Beda dengan Meg 2: The Trench yang cuma menang di audio visualnya
doang. Kesan horror dan menegangkannya gak ada sama sekali. Apalagi untuk
memorable. Jelas jauh.
Aksi manusia vs hiu yang gak masuk akal
Selain jauh dari kesan horror, saya
menilai bahwa Meg 2: The Trench cuma jualan nama besar Jason Statham saja. Di
film ini, Jason Statham berperan sebagai Jonas Taylor, penyelam serba bisa yang
benar-benar bisa melakukan apa saja, mulai dari baku hantam, menggunakan
senjata api, melakukan aksi akrobatik, hingga sukses berkali-kali “menang”
saat berhadapan dengan hiu megalodon yang ukurannya sangat besar.
Tokoh lainnya macam Jing Wu (Jiuming
Zhang), Meiying Shuya (Sophia Cai), hingga Mac (Cliff Curtis) hanyalah
aksesoris tambahan karena sebagian besar aksi film ini dilakukan oleh Jason
Statham seorang. Jadinya ya gak usah heran ketika saya sebut film ini hanya
jualan nama besar Jason Statham doang.
Film hiu apa film action?
Film hiu punya banyak penggemar karena
sejak pertama kali diperkenalkan Steven Spielberg pada tahun 1975, film
tersebut menggambarkan salah satu ketakutan terbesar manusia, yakni terhadap
lautan.
Sejak lama, manusia takut pada laut.
Bukan saja pada ombak yang ganas, namun pada makhluk-makhluk laut di dalamnya
seperti hiu, yang bisa membunuh manusia jika manusia tidak berhati-hati
padanya. Selain itu, penulisan naskah Jaws besutan Steven Spielberg sangatlah
apik, akting para aktor di dalamnya pun sangat ciamik, meski tanpa aksi
akrobatik ala Fast and Furious sama sekali.
Meg terbaru tidak menawarkan storyline
yang istimewa
Menurut saya, Meg 2: The Trench tidak
menyajikan banyak adegan memorable seperti Jaws besutan Steven Spielberg.
Memang, film ini masih fun untuk ditonton di bioskop, tapi storylinenya gampang
ditebak dan gak istimewa sama sekali.
Kualitas audio visual Jaws besutan
Steven Spielberg memang jelek banget jika kita lihat dari kacamata tahun 2023.
Namun, storylinenya kuat banget. Tentang bagaimana (oknum) pejabat pemerintah
yang menganggap remeh peringatan akademisi kelautan tentang adanya serangan
hiu, hingga aksi heroik seorang polisi jujur yang berusaha menyelamatkan
masyarakat dalam segala keterbatasan yang dimiliki. Selain itu, musik tema Jaws juga memorable banget bahkan 50 tahun setelah tayang
Harusnya fokus dengan hiu, bukan fokus
dengan actionnya
Bagi saya sendiri, film hiu tuh
harusnya fokus pada hiunya, bukan fokus pada aksi akrobatik ala film superhero.
Tentang bagaimana manusia yang gak punya kuasa apa-apa sama sekali di lautan
berhadapan dengan hiu sebagai predator apex (predator puncak) di lautan.
Hiu putih di film Jaws yang ukurannya lebih kecil
Hiu di film Jaws besutan Steven
Spielberg hanyalah hiu putih berukuran 25 kaki (7,5 meter) dengan berat 3 ton
saja. Tidak sebesar hiu megalodon di film Meg 2: The Trench yang berukuran 65
kaki (18 meter) dengan berat 50 ton.
Tapi perkara tegang dan memorable, hiu
putih juaranya. Bukan megalodon. Sebab, Meg 2: The Trench menampilkan aksi-aksi
akrobatik yang melawan hukum fisika seperti aksi Jason Statham yang berusaha
mengalahkan hiu raksasa ala film macam Fast and Furious.
Karakter yang kurang kuat
Meg 2: The Trench menampilkan sejumlah
ilmuwan Oseanografi yang berusaha melestarikan laut dan segala kehidupan di
dalamnya dengan segenap sumberdaya yang mereka miliki. Berbeda dengan Jaws
besutan Steven Spielberg yang “hanya” menampilkan polisi lokal yang berusaha
menangkap hiu putih dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
Alih-alih menampilkan karakter yang
kuat, karakter pada film Meg 2: The Trench terasa kurang. Jokes yang
ditampilkan pun terkesan dipaksakan. Saya tahu, penulis naskahnya berusaha
meniru film-film superhero Marvel yang sering menampilkan jokes di
tengah-tengah pertempuran, tapi kesannya malah gak natural. Orang waras mana
yang sempat-sempatnya bercanda ketika dikejar hiu besar macam megalodon?
Kira-kira itulah pandangan saya tentang
film ini.Beberapa tahun belakangan, dunia perfilman Hollywood dikritik banyak
penggemar film karena cuma bisa pakai formula yang berulang untuk segala jenis
genre film selama puluhan tahun, termasuk film hiu. Jadinya ya penonton kayak
saya kecewa. Masa dari tahun 1975 gak ada peningkatan kualitas untuk film hiu?
Gitu-gitu aja?
0 Comments