Sherlock Holmes adalah salah satu cerita detektif paling populer di dunia karya Sir Arthur Conan Doyle. Saking populernya, Aoyama Gosho, mangaka Detektif Conan pun kerap kali memuji-muji kecerdasan otak Sherlock Holmes dalam manga Detektif Conan melalui tokoh utamanya, Shinichi Kudo. Saya pun tahu siapa itu Sherlock Holmes karena membaca manga Detektif Conan saat saya kelas 1 SD.

Pada tahun 2009, Warner Bros mengadaptasi karya Sir Arthur Conan Doyle ke layar lebar dengan menghadirkan  Robert Downy Jr. sebagai Sherlock Holmes, Jude Law sebagai Dr John Watson, dan Rachel McAdams sebagai Irene Adler. Di saat yang hampir bersamaan, yakni pada tahun 2010, British Broadcasting Corporation atau BBC mengadaptasi karya Sir Arthur Conan Doyle dalam bentuk serial televisi dengan menghadirkan Benedict Cumberbatch sebagai Sherlock Holmes dan Martin Freeman sebagai Dr John Watson. Warner Bros membuat Sherlock Holmes dalam versi aslinya, yakni seting waktu tahun 1890, sedangkan BBC membuat Sherlock Holmes dalam versi kontemporer, yakni seting waktu tahun 2010. Manakah yang lebih baik?

Sherlock Holmes versi Robert Downy Jr..

Robert Downy Jr.. dan Benedict Cumberbatch adalah aktor kelas dunia yang sudah memerankan Sherlock Holmes dengan sangat apik. Namun, sebagai penggemar cerita detektif, saya lebih menyukai Sherlock Holmes versi Benedict Cumberbatch. Kenapa? Sebagai pembaca novelnya, sifat dan tindak tutur Sherlock Holmes versi Benedict Cumberbatch lebih mendekati imajinasi saya tentang Sherlock Holmes dibandingkan Robert Downey Jr..

Jangan salah, Robert Downey Jr.. adalah aktor kelas dunia yang sangat hebat. Blio pun memerankan Sherlock Holmes setelah sukses memerankan karakter Tony Stark dalam film Iron Man di tahun 2008. Tapi, apa yang ditulis oleh penulis skenarionya menurut saya agak melenceng dari bayangan saya ketika membaca novel asli Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle maupun penggambaran tentang Sherlock Holmes dari manga Detektif Conan.

Dalam dua film Sherlock Holmes yang diperankan Robert Downey Jr., Sherlock Holmes kesannya malah jadi seorang fakboy asal London yang kerjaannya ganti-ganti pacar. Padahal dalam novel aslinya, Sherlock Holmes ini terlalu gila misteri, dan hanya Irene Adler saja wanita yang bisa membuat Sherlock Holmes tergila-gila. Selain itu, gaya deduksi Robert Downey Jr.  sebagai Sherlock Holmes kurang digali di filmnya karena permasalahan durasi yang terbatas, beda dengan gaya deduksi Sherlock Holmes yang sangat digali dalam versi Benedict Cumberbatch.

Sherlock Holmes versi Benedict Cumberbatch

Sebelum menonton serial Sherlock Holmes, tentu saja saya menonton Sherlock Holmes versi layar lebar yang diperankan oleh Robert Downey Jr.. Awalnya saya skeptis, soalnya Sherlock Holmes versi BBC ini diceritakan dalam versi modern, beda dengan versi aslinya. Tapi saat saya nonton episode pertama, saya langsung lebih suka Sherlock Holmes versi Benedict Cumberbatch dibandingkan versi Robert Downey Jr.. Sherlock Holmes versi Benedict Cumberbatch ini lebih memenuhi imajinasi saya tentang Sherlock Holmes dari penggambaran Sherlock Holmes dalam manga Detektif Conan maupun dari novel aslinya yang saya baca.

Akting Benedict Cumberbatch pada serial ini betul-betul luar biasa. Orangnya nyentrik tapi brilian banget! Bisa menilai apa pekerjaan seseorang maupun sifat seseorang cuma dari pakaian yang digunakannya, debu yang menempel pada sepatunya, maupun saos yang tumpah pada kaos yang digunakannya. Nyebelin banget sumpah! Saya suka gregetan! Tapi kalau dia beneran ada di dunia nyata, saya pengen ketemu dan pengen dia menilai saya orangnya kayak gimana!

Selain itu, Martin Freman yang berperan dr. John Watson, seorang dokter militer yang mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder) dan kepincangan setelah bertugas di  Afghanistan yang akhirnya jadi teman satu kontrakan sekaligus asistennya sangat kocak! Dan dr. John Watson ini orangnya emosian banget dan benar-benar berlawanan dari Sherlock Holmes yang bisa tetap tenang dalam hidup. Mereka pun jadi melengkapi satu sama lain gitu dari berbagai kasus yang mereka hadapi bersama.

Selain itu, musuh bebuyutan Sherlock Holmes, Professor James Moriarty yang diperankan oleh Andrew Scott lebih memikat hati saya dibandingkan versi lainnya yang diperankan Jared Harris dalam versi layar lebar. Tokoh-tokoh lainnya pada serial ini seperti Mrs. Hudson, ibu kost Sherlock dan dr. Watson ini kocak banget orangnya! Blio sampai nyangka kalau Sherlock dan dr. Watson ini sepasang kekasih soalnya tinggal bersama dan kalau ribut kayak pasangan suami istri yang udah lama menikah.

Selain itu, ada juga tokoh lainnya seperti Molly Hooper, dokter spesialis patologi anatomi yang sering bantuin Sherlock Holmes untuk bikin percobaan-percobaan aneh pada mayat yang sudah tidak digunakan pun kocak banget soalnya dia diam-diam jatuh cinta pada Sherlock, tapi Sherlock gak peka sama sekali karena terlalu gila misteri dan cuma Irene Adler aja yang sangup memikat hatinya.  Peran Inspektur Lestrade, inspektur polisi dari Scotland Yard Inggris pun kocak banget. Bukannya mikir ketika ada kasus, dia malah terlalu bergantung sama analisis Sherlock Holmes, sama seperti Inspektur Megure dalam manga Detektif Conan yang terlalu mengandalkan analisis Shinichi Kudo alih-alih mikir sendiri ketika ada kasus.

Sherlock Holmes disini pun main sosial media lho. Tapi dia gak main Tiktok, dia Cuma main Twitter. Orangnya julid banget di Twitter tiap ada sesuatu yang menurutnya harus dia tweet. Hampir setiap menit pasti dia nge-tweet tentang segala sesuatu. Mulai dari taksi yang dipesannya datang dengan lama, sampai keluhannya soal kelakuan politisi Inggris yang menurutnya gak karuan. Cocok banget jadi SJW Twitter atau buzzer pemerintah Inggris sana deh Sherlock Holmes ini!

Jadi, itulah analisa saya kenapa saya menobatkan Sherlock Holmes versi Benedit Cumberbatch lebih baik jika dibandingkan dengan Sherlock Holmes versi Robert Downy Jr.. Uniknya lagi, mereka berdua malah beradu akting dalam Marvel Cinematic Universe sebagai Iron Man dan Dr. Strange, jadinya kocak banget karena dua-duanya merupakan Sherlock Holmes. “No shit, sherlock!