Tidak banyak film tinju, film olahraga, anime, atau manga yang membekas di hati saya. Untuk film, bisa dibilang hanya Rocky (termasuk trilogy Creed), dan The Blind Side (2009). Anime dan manga? Tentu saja Captain Tsubasa dan Slam Dunk.

Lalu, suatu ketika, ketika bingung nonton film apa, saya iseng saja mengetik “Oscar 2005” dan mendapati bahwa film Million Dollar Baby yang menang Best Picture. Saya lihat, ada Clint Eastwood, Hilary Swank dan Morgan Freeman. Tanpa melihat sinopsisnya, saya langsung nonton.

Frankie dan Maggie

Sekilas, film ini seperti film olahraga pada umumnya, atau film martial arts pada umumnya. Underdog miskin tanpa keluarga yang berlatih dengan keras bernama Maggie Fitzgerald (Hillary Swank), berhasil jadi juara tinju karena dilatih Frankie Dunn (Clint Eastwood) dan disupport Eddie “Scrap-Iron” Dupris (Morgan Freeman).

Keluarga MAggie yang toxic

Apalagi, Maggie ini tragis sekali. Ia wanita berusia 32 tahun yang sudah belasan tahun bekerja sebagai waiter. Ia hidup tanpa keluarga. Ibu dan saudara kandungnya adalah tipikal keluarga toxic bermental miskin yang berharap Maggie terus-terusan ngirimin duit sebagai tanpa terimakasih. Sehingga, tinju adalah satu-satunya coping mechanism yang dimiliki oleh Maggie.

Pada mulanya, Frankie gak mau melatih Maggie. Alasannya? Ia tidak mau melatih wanita. Bukan karena seksis atau misoginis, tapi itu preferensi pribadinya saja. Tapi kita semua tahu, hampir setiap cerita olahraga atau cerita martial arts pasti ada adegan klasik gini. Akhirnya Maggie dilatih dengan keras oleh Frankie dan perlahan, prestasinya meningkat.

Tentu, saya berharap film ini happy ending, seperti Rocky. Namun film ini memberikan gambaran realita kehidupan yang sesungguhnya, sebagaimana cerita Captain Tsubasa. Dalam cerita Captain Tsubasa, sesuai judulnya, Tsubasa berhasil membawa harum nama Jepang. Tidak saya pungkiri, Tsubasa berhasil meraih segalanya berkat kerja keras. Tapi kalau kerja keras itu benar-benar tidak akan mengkhanati hasil, harusnya Kojiro Hyuga yang jadi juara, dan anime ini dikasih judul Captain Kojiro.

Tsubasa Ozora adalah anak penuh privilege. Ia anak nahkoda serba berkecukupan. Beda jauh dengan Kojiro Hyuga yang harus bekerja sambilan sana-sini diluar kesibukannya sebagai siswa sekolah dan berlatih sepak bola karena ayahnya telah lama meninggal dunia dan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak yang masih kecil-kecil. Cerita klasik Indosiar pasti akan bikin ceritanya happy ending dimana Hyuga jadi juara.

Tapi Captain Tsubasa ngasih gambaran realistis dunia dimana setelah ayahnya meninggal, Hyuga sibuk sekolah + kerja part-time di luar waktu latihan sepak bola, tetap gak juara. Meanwhile, saat Tsubasa pindah ke Shizuoka (SD Nankatsu), ia sibuk nantangin Wakabayashi alih-alih bantuin ibunya, eh dia yang juara.

Dalam semesta Captain Tsubasa, saya rasa Jun Misugi punya skill sepak bola yang jauh lebih hebat diabdning Tsubasa. Tapi author Captain Tsubasa ngasih realita pahit lain dalam hidup. Misugi punya penyakit jantung sehingga ia gak bisa berlama-lama di atas lapangan bermain sepak bola. Ya kalau gak dikasih penyakit jantung, judulnya bukan Captain Tsubasa, tapi Captain Kojiro.

Million Dolar Baby kurang lebih seperti itu. Clint Eastwood gak ngasih cerita utopis dimana underdog macam Rocky berhasil jadi juara dunia. Clint Eastwood ngasih gambaran realistis dunia bahwa dunia itu beneran gak adil. Persis seperti Maggie. Seberapa kerasnya Maggie berusaha, kalau Tuhan bilang takdirnya bukan jadi juara dunia, ya gak akan jadi juara.