IMDb: 7,6/10 | Rating
Saya: 8/10
Rated: R | Genre: Action, Drama,
Mystery
Directed by Zack
Snyder
Screenplay by David Hayter, Alex Tse
Based on Watchmen by Dave Gibbons
Produced by Lawrence Gordon, Lloyd Levin, Deborah
Snyder
Starring Malin Ã…kerman, Billy Crudup, Matthew
Goode, Carla Gugino, Jackie Earle Haley, Jeffrey Dean Morgan, Patrick Wilson
Cinematography Larry Fong
Edited by William Hoy
Music by Tyler Bates
Production companies Warner Bros. Pictures, Paramount
Pictures, Legendary Pictures, DC Entertainment, Lawrence Gordon/Lloyd Levin
Productions, Cruel and Unusual Films
Distributed by Warner Bros. Pictures (North America),
Paramount Pictures (International)
Release date 23 February (Odeon Leicester Square), 6
March 2009 (United States)
Running time 126 minutes | Country United
States
Language English | Budget $130-150 million | Box
Office $185,4 million
Sebelum nonton Batman v Superman (2016)
di bioskop, teman kuliah saya bilang, “Coba tonton dulu Watchmen bikinan
Zack Snyder!”
Saat itu, saya gak tertarik dengan film
Watchmen meski disutradarai oleh Zack Snyder yang sudah sukses membuat film Man
of Steel (2013) dan 300
(2006). Selain karena “gak ada waktu”, saya agak malas menonton film
superhero di luar superhero DC dan superhero Marvel karena terasa asing. Namun saya
salah. Watchmen adalah film superhero anti mainstream di luar superhero DC dan
Marvel. Simak ulasan saya berikut ini.
Baca tulisan saya di Mojok berikut: 3
Alasan Kita Suka Film Superhero meski Ceritanya Gitu-gitu Aja
STORYLINE
Watchmen adalah film keluaran tahun 2009
buatan Amerika Serikat yang bercerita tentang sekelompok superhero yang bernama
Watchmen. Watchmen ini seting tempat dan waktunya semi fiksi kayak Forrest Gump (1994). Di mana pada
semesta Watchmen, ada Richard Nixon, ada Perang Vietnam, dan juga ada Perang
Dingin. Bedanya, di semesta Watchmen, Amerika Serikat memenangkan Perang
Vietnam karena campur tangan Watchmen dalam perang tersebut. Watchmen juga
terlibat dalam pembunuhan John F. Kennedy. Makanya film ini jadi seru banget
karena setting storylinenya yang semi fiktif. Film superhero DC dan Marvel juga
semi fiktif karena mereka terlibat di Perang Dunia I dan Perang Dunia II, tapi
Watchmen benar-benar menampilkan nama tokoh asli sejarah ke dalam ceritanya.
Dr. Manhattan dan John F. Kennedy
Fokus film ini adalah pada ancaman perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet di Perang Dingin. Sejumlah personil Watchmen telah lama pensiun. Sejumlah personil Watchmen pun membuka identitas mereka pada publik meski ada juga yang memilih untuk tidak membuka identitasnya sama sekali. Ah iya, personil Watchmen di sini tidak membuka identitas mereka pada publik karena mereka takut dihakimi masa karena pada masa kejayaannya, Watchmen sering didemo oleh warga Amerika Serikat karena dianngap sebagai vigilante berbahaya. Background story Watchmen ini sangat mirip dengan background story film animasi keluaran Pixar berjudul The Incredibles (2004).
Masalah bermula ketika salah satu
anggota Watchmen yang disebut The Comedian/Edward Blake (Jeffrey Dean Morgan)
tewas dibunuh orang tak dikenal. Anggota Watchmen lainnya, Rorschach (Jackie
Earle Haley) berusaha mengingatkan anggota Watchmen lainnya, namun tidak dapat
tanggapan sama sekali.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet tidak dapat dihindari sama sekali. Seluruh warga sipil Amerika
Serikat khawatir akan terjadi Perang Dunia III. Mereka khawatir dunia akan
hancur karena di Perang Dunia III, mereka pasti bakalan perang pakai nuklir,
tidak seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang hanya menggunakan senjata
api. Di sisi lain, konflik antara
anggota Watchmen juga terjadi. Masa lalu mereka satu persatu dibuka dengan alur
maju mundur, menjadikan film ini sangat rumit untuk ditonton.
REVIEW
Pertama, yang harus saya garis bawahi,
Watchmen bukanlah film superhero untuk anak-anak. Film ini jauh lebih gelap
dibandingkan film superhero DC macam Superman atau Batman. Gaya ceritanya Noir,
dan banyak adegan yang bikin gak nyaman, seperti adegan hancurnya sejumlah
anggota tubuh manusia, hingga adegan pemerkosaan. Ini seperti gabungan antara
Batman dan Sin City Sin City (2005).
Hingga saat ini, Watchmen bisa saya
nobatkan sebagai film superhero paling rumit yang pernah saya tonton. Hilang
konsentrasi beberapa detik saja, kita bisa kehilangan arah storyline film ini
saking rumitnya. Lebih rumit dari Inception (2010) atau Shutter Island (2010).
Watchmen juga tidak menceritakan background
story dari kekuatan para superheronya kecuali background story bagaimana Dr.
Manhanttan/Jon Osterman (Billy Crudup). Watchmen juga tidak menampilkan adegan
ciamik ala film superhero yang memanjakan mata. Watchmen juga tidak menampilkan
kostum superhero yang bagus. Namun di situlah letak kekuatan Watchmen. Ia fokus
pada konflik batin setiap individu di dalamnya, setting certiya semi fiktif
saat Perang Vietnam serta Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
dengan segala serba-serbinya.
Kebetulan, saya nonton versi Ultimate
Cutnya yang durasinya lebih dari 3 jam, hampir sama dengan durasi Zack Snyder’s
Justice League. Saya sendiri membuhukan waktu tiga hari untuk menontonnya karena
nonton film ini harus fokus, tak bisa setengah-setengah saking rumitnya. Dan pada
akhirnya, film Watchmen ini memang bukan untuk semua orang, tidak seperti film superhero
DC dan Marvel yang lebih mencakup penonton umum yang bahkan gak ngikutin superhero
DC dan Marvel sama sekali karena ceritanya sangatlah gelap, dan bisa dibilang
membosankan karena tidak menghadirkan adengan ledakan atau tembak-tembakan yang
memanjakan mata ala film-film superhero lainnya yang biasa kita tonton. Dan bagi saya, nonton Watchmen ini bikin frustasi banget, sama kayak ketika saya nonton film noir lainnya macam Lost Higway (1997) atau Mullholand Drive (2001).
Baca tulisan saya di Mojok: Superhero
Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek
0 Comments