Saya pikir, ada dua faktor yang membuat orang rindu dengan tahun 80an. Pertama, mereka yang benar-benar lahir dan tumbuh di tahun 80an. Kedua, mereka yang tumbuh dengan bermain Grand Theft Auto: Vice City.
Baca
tulisan sayadi Mojok: Daripada
Jadi Teroris di Dunia Nyata, Mending Lampiaskan di GTA Aja!
Bisa
dikatakan, saya adalah tipikal orang kedua. Saya tumbuh dengan bermain GTA:
Vice City. Saya pertama kali memainkan game ini pada tahun 2002 silam, lebih
dari 20 tahun yang lalu saat saya duduk di kelas empat SD.
GTA:
Vice City memang berseting tahun 1986 di kota fiksi bernama Vice City, yang merupakan
plesetan dari Kota Miami beneran di Amerika Serikat sana. Segala serba-serbi
tahun 80an direpresentasikan secara sempurna oleh game ini. Mulai dari musik
glam rock tahun 80an, pop culture tahun 80an, hingga kondisi sosial-ekonomi-politik
Amerika pada tahun 80an. Tidak terhitung lagi berapa jam waktu yang sudah saya
habiskan di game ini. Saya memainkan game ini pada console PlayStation 2 maupun
pada PC.
Tentu, saat saya duduk di bangku SD, saya lebih banyak menghabiskan waktu saya untuk jalan-jalan gak jelas di kota ini alih-alih menyelesaikan misi utama sebagai Tommy Vercetti. Barulah saat saya memasuki bangku SMP dan SMA, saat saya menamatkan game ini untuk kesekian kalinya, saya mulai serius mengkaji storyline game ini yang sangat ajaib.
Storyline
GTA: Vice City menurut saya sangatlah menarik. Tommy Vercetti yang suaranya
diisi oleh Ray Liotta benar-benar merepresentasikan frustasinya Tommy Vercetti
yang dikhianati oleh teman sekaligus atasannya, Sonny Forelli. Ia yang sudah
berkorban untuk Keluarga Forelli sehingga rela untuk dipenjara selama 15 tahun
mendapati bahwa Keluarga Forelli ternyata gak peduli pada pengorbanannya sama
sekali. Sejak awal, Keluarga Forelli hanya memanfaatkan Tommy sebagai alat
saja.
Tommy Vercetti
yang sudah berada di dalam jeruji besi selama 15 tahun mendapati bahwa ada
lebih banyak penjahat berkeliaran bebas di Vice City alih-alih di dalam penjara.
Seperti anggota politisi korup bernama Alex Shrub, pengusaha real estate
bernama Avery Carrington, bos narkoba bernama Ricardo Diaz, bintang porno bernama
Candy Suxxx, hingga produser film yang nyentrik bernama Steve Scott.
Mereka-mereka inilah para tokoh yang akan mewarnai perjalanan Tommy Vercetti
menaklukkan Vice City.
Orang
yang asyik bermain Vice City pasti menyadari, bahwa game ini benar-benar
menjiwai dirinya sendiri sebagai satu-satunya game yang pantas saya sebut sebagai
game yang merepresentasikan tahun 80an dengan sajian musik tahun 80an di
radio-radio fiksinya. Pasalnya, ia menyajikan musik yang disajikan oleh Twisted
Sister, Motley Crue, Ozzy Osbourne, Foreigner, Lionel Richie, Bryan Adams,
hingga Michael Jackson.
Atmosfer
Miami pada tahun 80an pun direpresentasikan dengan sempurna oleh game ini.
Neon-neon berwarna pink Miami, musiknya, kendaraan yang ada di dalamnya, hingga
referensi pop culture tahun 80an serta serba-serbi kondisi sosial-ekonomi-politik
Amerika pada tahun 80an tersaji secara sempurna di sini. Bikin saya Anemoia padahal
saya sendiri tidak tumbuh dan lahir pada tahun 80an.
Baca
tulisan saya tentang Anemoia di Mojok: Anemoia: Alasan
Kita Merasa Nostalgia saat Bersentuhan dengan Hal-hal Jadul
Saya
sendiri sangat berterimakasih pada Rockstar Games dan seluruh kru di dalamnya
yang terlibat dalam pembuatan game ini karena game ini adalah salah satu game
terbaik yang pernah saya mainkan bukan saja saat saya duduk di bangku SD, namun
hingga saat ini. Game ini sedikitnya telah mempengaruhi selera musik saya yang
sangat menyukai musik rock dan segala turunannya, kepribadian saya, hingga
tentu saja, kemampuan berbahasa Inggris saya. Ah iya, game ini pun sebenarnya
bisa dibilang terinspirasi oleh film legendaris tahun 80an yang berjudul Scarface
(1983). Film ini berseting di Kota Miami pada tahun 80an dan dibintangi oleh
aktor legendaris Al Pacino.
Baca
tulisan saya berikut ini: Scarface (1983)
Dan di tahun 2025 mendatang, saya akan kembali reuni dengan Vice City melalui sajian GTA VI yang akan berseting sepenuhnya di Vice City setelah lebih dari 20 tahun Rockstar terakhir membuat game yang berseting di kota ini. Mudah-mudahan, saya masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memainkan game ini dan diberikan Tuhan laptop yang cukup mumpuni untuk memainkan game ini.
0 Comments