Selain
Chester Bennington, terdapat satu artis/public figure yang kepergiannya membuat
saya sedih. Tidak lain adalah Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi alias Nike
Ardilla. Sebagai Generasi 90an, tentu lagu-lagu Nike Ardilla telah masuk ke dalam
core memory saya karena sering diputar via radio atau kaset pita. Video klipnya
pun berkali-kali saya saksikan lewat tayangan televisi.
Baca
tulisan saya berikut: Mengenang Chester Bennington pada
Hari Kesehatan Mental Dunia 2022
Nike
Ardilla wafat pada tahun 1995, saat saya berusia 3 tahun. Tentu, saat itu saya
sama sekali tidak tahu siapa itu Nike Ardilla. Bahkan, sampai Nike Ardilla
berpulang, saya belum sempat berjumpa sekalipun dengannya. Namun entah kenapa,
ketika saya mendengarkan lagu-lagu Nike Ardilla, terlebih ketika saya menonton
video klip Nike Ardilla bersama Deddy Dores di atas, saya merasa sedih.
Seolah-olah, saya kehilangan orang terdekat dalam hidup yang telah pergi dan
tidak bisa lagi saya temui kecuali di Alam Sana kelak.
Yang
membuat saya sedih, semasa hidupnya, album Seberkas Sinar karya Nike Ardilla
diprodseduri oleh Deddy Dorres. Deddy Dores adalah salah satu mentor yang
berhasil membimbing Nike Ardilla menuju puncak kesuksesannya. Dalam video klip
tersebut, seolah-olah Deddy Dores mencurahkan isi hatinya tentang rasa sakit
kehilangan muridnya, Nike Ardilla. Terlebih, baik Nike Ardilla maupun Deddy
Dores sama-sama sudah meninggalkan kita berdua ke Alam Sana.
Saat
Nike Ardilla berada di puncak kejayaannya, baik sebagai musisi, model, maupun
aktris, saya tak pernah menyaksikannya secara langsung. Namun, membaca kisah
hidupnya, menonton berbagai dokumenter hidupnya, hingga mengkonsumsi teori konspirasi
yang melibatkan Nike Ardilla membuat saya sedih. Seolah-olah Nike Ardilla
adalah orang terdekat dalam hidup saya yang tak bisa saya teui kecuali di Alam
Sana kelak. Saya yang belum pernah ketemu langsung aja merasakan hal itu,
apalagi mereka yang pernah bertemu langsung? Seperti Melly Goeslaw atau Desy Ratnasari
ya?
Dari
berbagai sumber yang telah saya baca selama ini, Nike Ardilla adalah sedikit
dari artis Indonesia yang saat kepergiaannya ditengoki banyak penggemarnya.
Banyak ditangisi oleh para penggemarnya, yang bahkan bukan saat hari H
kepergiananya saja, melainkan lebih dari dua dekade kematiannya, di mana
makamnya masih banyak diziarahi banyak orang, lintas generasi dari mulai Baby
Boomers, Gen X, Milenial, hingga Gen Z. Sungguh luar biasa!
Nike
Ardilla punya banyak kesamaan dengan Princess Diana
Mohon
izin, jika saya boleh membandingkan, Nike Ardilla ini seperti versi versi
Indonesia dari Princess Diana, yang dicintai semua kalangan Keduanya memiliki
pengemar yang banyak. Keduanya sama-sama cantik. Keduanya sama-sama punya
selera fashion yang tinggi, bahkan masih terus ditiru banyak orang hingga lebih
dari tiga dekade setelah kepergiannya. Keduanya sama-sama dikenal ramah.
Keduanya sama-sama dikenal peduli pada sesama, dan terakhir, keduanya sama-sama
punya kisah (maaf) kematian yang sama-sama tragis dalam sebuah kecelakaan mobil
yang masih menjadi misteri hingga saat ini. Penggemar teori konspirasi pasti
paham apa yang saya maksud!
Ah, if
only! Saya jadi membayangkan, “Apa yang akan terjadi ya jika
Princess Diana dan Nike Ardilla masih hidup hingga sekarnag? Terlebih, apa yang
akan terjadi ya jika mereka bisa bertatap muka?”
Fantasi
liar saya, mungkin mereka akan berkolaborasi membuat karya musik untuk kemanusiaan
seperti “Heal the World” Michael Jackson atau “Imagine” John Lennon, atau
sama-sama membuat badan amal, sama-sama berkolaborasi jadi icon fashion, dan
hal-hal kolaboratif positif lainnya. Ah, if only!
Akhir
kata, saya hanya bisa mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada
Nike Ardilla atas karya-karyanya semasa hidup. Saat ini, saya masih
mendengarkan karya-karya Nike Ardilla sambil membayangkan era 90an di mana,
bagi saya, era 90an ada era terbaik saya untuk hidup, di mana hidup sedang
baik-baiknya.
Saya masih punya banyak PR untuk menunjukkan kecintaan saya pada Nike Ardilla, seperti membeli album fisik Nike Ardilla maupun mengunjungi Museum Nike Ardilla atau berziarah ke makamnya di Ciamis nanti. Mudah-mudahan, PR tersebut dapat saya cicil satu persatu seiring berjalannya waktu.
0 Comments