IMDb: 7,9/10 | Rating Saya: 8/10

Rated: PG | Genre: Adventure, Family, Fantasy

Directed by Alfonso Cuarón

Screenplay by Steve Kloves

Based on Harry Potter and the Prisoner of Azkaban by J. K. Rowling

Produced by David Heyman, Chris Columbus, Mark Radcliffe        

Starring Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Robbie Coltrane, Michael Gambon, Richard Griffiths, Gary Oldman, Alan Rickman, Fiona Shaw, Maggie Smith, Timothy Spall, David Thewlis, Emma Thompson, Julie Walters  

Cinematography Michael Seresin

Edited by Steven Weisberg

Music by John Williams

Production companies Warner Bros. Pictures, Heyday Films, 1492 Pictures

Distributed by Warner Bros. Pictures

Release date 23 May 2004 (Radio City Music Hall), 31 November 2004 (United Kingdom), 4 June 2004 (United States)

Running time 142 minutes | Country United Kingdom, United States

Language English | Budget $130 million | Box Office $797,7 billion

 

Setelah menonton ulang Harry Potter and the Philosopher's Stone (2001) dan Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002) untuk kesekian kalinya. Sama seperti film sebelumnya, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban saya saksikan di bioskop, jadi sangat memorable untuk saya sehingga jadi comfort show bagi saya. Simak ulasan saya berikut ini.

Baca tulisan saya tentang Harry Potter di Mojok berikut ini: Mengenang Kejayaan Novel Harry Potter di Tengah Rendahnya Minat Baca Indonesia

Baca tulisan saya tentang Comfort Show di Mojok berikut ini: Comfort Show: Alasan Kita Nontonin Tontonan yang Sama Berulang Kali

 

STORYLINE

Harry Potter and the Prisoner of Azkaban adalah film keluaran tahun 2004 buatan Inggris dan Amerika yang diadaptasi dari buku J. K. Rowling. Sesuai judulnya, Harry Harry Potter and the Prisoner of Azkaban bercerita tentang seorang penyihir bernama Harry Potter pada tahun ketiganya di Sekolah Sihir Hogwarts yang digemparkan dengan kaburnya seorang penyihir jahat bernama Sirius Black dari Penjara Azkaban.

Setelah menghabiskan tahun keduanya di Hogwarts, Harry Potter (diperankan Daniel Radcliffe) terpaksa kembali menghabiskan musim panasnya di Privet Drive bersama Keluarga Dursley. Lebih parah lagi, kediaman rumah Dursley kedatangan saudari Vernon Dursley (diperankan Richard Griffiths) yang bernama Marge (diperankan Pam Ferris). Marge ini sering menyiksa Harry sejak ia tinggal di Privet Drive karena ia menganggap Harry sebagai benalu yang tidak berterimakasih telah dikasih tempat tinggal oleh Vernon, Petunia (diperankan Fiona Shaw), dan Dudley (diperankan Harry Melling).

Marge ini jauh lebih toxic dibandingkan Vernon dan Petunia karena ia sering menjahili Harry dengan menyuruh anjing-anjingnya mengejar Harry ketika ia kecil. Di film ini pun Marge berani ngatain kedua orang tua Harry sebagai pengangguran tak berguna yang meninggal saat mengendarai mobil akibat orang tuanya mengemudi sambil mabuk. Tak hanya itu, Marge menyebut bahwa Harry jadi anak nakal karena orang tuanya gak jelas, makanya Harry kelepasan menyihir Marge supaya jadi gelembung. ~wqwqwqwq

Tentu saja Harry menyesal telah menyihir Marge. Ia takut bakal dikeluarkan dari Sekolah Sihir Hogwarts. Namun ada pengecualian untuk Harry Potter karena di saat yang bersamaan, Menteri Sihir Inggris, Cornelius Fudge (diperankan Robert Hardy) lagi kelimpungan setelah salah satu narapidana Penjara Sihir Azkaban kabur dari sana. Narapidana tersebut bernama Sirius Black (diperankan Garry Oldman). Ia bahkan meminta Harry untuk tinggal di Leaky Cauldron sampai keberangkatannya ke Hogwarts. Anyway, di film terlihat Harry hanya terlihat nginap satu hari di sana, aslinya ia berada di Leaky Cauldron selama berminggu-minggu dan menghabiskan waktunya keliling Diagon Alley.

Memang Keluarga Weasley kemana? Keluarga Weasley lagi liburan ke Mesir setelah mereka memenangkan undian sebesar 700 galleon dari Daily Prophet. Makanya untuk pertama kalinya, mereka liburan ke Mesir untuk mengunjungi Bill Weasley yang kerja disana. Anyway, dari film pertama memang keluarga Weasley digambarkan sangat miskin. ~wqwqwq

Simak tulisan saya tentang Keluarga Weasley Mojok berikut ini: Menguak Alasan Keluarga Weasley Hidup Miskin padahal Berdarah Murni

Sirius Black

Kondisi dunia sihir pun sedang tidak baik-baik saja karena Sirius Black adalah narapidana pertama yang bisa kabur dari Azkaban. Bahkan Menteri Sihir Inggris sudah memberi tahu Perdana Menteri Muggle tentang kaburnya Sirius Black. Banyak koran, radio, hingga televisi yang menayangkan kaburnya Sirius Black. Tentu, di dunia Muggle Sirius Black digambarkan sebagai pembunuh berantai yang kabur, bukan sebagai penyihir. Sayangnya, elemen tersebut tidak diceritakan dalam film ini.

Sebagai orang yang lahir di lingkungan Muggle, Harry diperingatkan Arthur Weasley (diperankan Mark Williams) untuk jangan cari gara-gara dengan mencari keberadaan Sirius Black. Sirius Black adalah pengikut Lord Voldemort yang paling setia dan pasti akan mencoba berbagai macam cara untuk balas dendam. Tentu saja, Harry heran dengan permintaan Arthur tersebut.

Dementor

Ah ya, untuk pertama kalinya dalam film Harry Pottter, sosok Dementor muncul. Saat membaca bukunya, saya gak punya bayangan sosok wujud serta kekuatan Dementor itu seperti apa, dan Alfonso Cuarón menurut saya sangat sempurna menggambarkan Dementor itu seperti apa. Ia sanggup merenggut rasa bahagia dari seseorang karena rasa bahagia dari seseorang yang ia hisap adalah makanan sehari-harinya. Banyak orang tidak lagi merasa bahagia ketika berhadapan dengan Dementor. Langsung depresi gitu. Langsung merasa kosong dan tidak bahagia sama sekali. Tak heran ia dijadikan sebagai penjaga Azkaban.

Terdapat juga guru baru dalam film ini, yakni Rubeus Hagrid (diperankan Robbie Coltrane) yang diangkat jadi guru mata pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib. Tentu, Harry dan anak-anak Gryffindor lainnya senang dengan hal tersebut karena mereka tahu Hagrid adalah orang yang pas. Namun banyak orang tidak setuju dengan hal tersebut karena Hagrid ini gak pernah lulus dari Hogwarts, makanya ia gak diizinkan membawa tongkat sihir. Selain itu, Hagrid penampilannya urakan dan merupakan keturunan raksasa yang dalam dunia sihir kasta sosialnya dianggap lebih hina dibandingkan penyihir kelahiran Muggle.

Simak tulisan saya tentang Hogwarts di Mojok berikut ini: Mengenal Sistem Pendidikan di Sekolah Sihir Hogwarts

Ada juga Sybill Trelawney (diperankan Emma Thompson) yang mengajar mata pelajaran ramalan. Nah, Sybill sendiri adalah cicit dari Cassandra Trelawney, seorang peramal terkenal di dunia sihir. Namun Hermione Granger (diperankan Emma Watson) yakin bahwa Sybill tak lebih dari seorang penipu ulung karena ia gak merasa ramalan adalah hal yang gak logis sama sekali meskipun ia berada di dunia sihir.

Fokus film tentu saja berada pada pengungkapan siapa Sirius Black itu sebenarnya dan apa hubungannya dengan guru baru pertahanan terhadap ilmu hitam bernama Remus Lupin (diperankan David Thewlis), ayah Harry, James Potter, serta Severus Snape (diperankan Alan Rickman).

 

REVIEW

Saya ingat betul, di tahun 2004, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini booming banget di Indonesia, melanjutkan buku dan dua film sebelumnya. Semua anak SD di sekolah saya berlomba-lomba untuk mengkoleksi merchandise Harry Potter mulai dari tas sekolah, alat tulis, buku tulis hingga jam tangan. Mereka-mereka yang terkenal jarang baca buku saat SD pun langsung rajn baca buku Harry Potter saking magisnya buku karya J. K. Rowling ini.

Saya pun gak ketinggalan. Selain mengkoleksi berbagai merchandise Harry Potter, membaca bukunya, menonton filmnya, saya pun memainkan game Harry Potter pada console PlayStation dan PC.

Di tahun 2004, sekali lagi Harry Potter benar-benar menyihir jutaan anak di seluruh dunia karena vibes Harry Potter yang family-friendly banget. Premis ceritanya saja sederhana, tentang seorang anak sepuluh tahun yang akhirnya tahu bahwa dirinya adalah seorang penyihir. Pastinya kisah tersebut relate untuk anak-anak di seluruh dunia bukan?

Terdapat perubahan radikal dalam film ketiga Harry Potter ini. Alfonso Cuarón merombak dekorasi kastil Hogwarts dengan mengubah posisi The Fat Lady yang pada dua film sebelumnya di lorong tak jelas, jadi dekat dengan tangga Hogwarts.

Alfonso Cuarón pun mengubah posisi rumah Hagrid yang ada dua film pertamanya berada di samping sekolah persis, jadi berada di lembah tak jauh dari Hogwarts. Di bukunya memang tak disebutkan keberadan persis rumah Hagrid dimana, namun posisi rumah Hagrid yang kini ada di lembah tak jauh dari Hutan Terlarang menurut saya lebih masuk akal karena seharusnya Hutan Terlarang itu posisinya tak sedekat itu dengan kastil sekolah.

Simak tulisan saya tentang Hogwarts di Mojok berikut ini: 5 Tempat di Sekolah Sihir Hogwarts yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi

Alfonso Cuarón pun menambahkan sejumlah elemen lainnya pada film ini dengan memberikan efek suara ketika seorang penyihir melakukan sihir, maupun sihir yang digunakan penyihir tanpa menggerakan suara sama sekali, cukup mengayunkan tongkat, maupun sihir yang dilakukan dengan lambaian tangan. Bahkan ada sihir yang dilakukan hanya dengan tatapan mata saja seperti yang Harry lakukan pada Marge di awal film ini. Pada dua film sebelumnya, hal tersebut belum pernah diperlihatkan sama sekali.

Remus Lupin

Anyway, film ini pun menampilkan sosok guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam terbaik menurut saya, yakni Remus Lupin. Dari luar, maaf saja, Remus tidak setampan Gilderoy Lockhart, ia terlihat lusuh dan selalu memakai jubah penuh tambalan. Tapi di dalam, ia sosok guru terbaik. Tidak pilih kasih pada anak Slytherin seperti Severus Snape, ia cukup adil dalam mengajar di kelas pada siswa dan siswi dari asrama manapun.

Cukup beralasan, karena Remus hidup bertahun-tahun dengan penuh penderitaan setelah digigit Fenrir Greyback saat ia anak-anak, makanya ia resmi menyandang predikat sebagai manusia serigala. Sampai suatu ketika, ia menemukan tiga sahabat terbaik dalam hidupnya, yakni James Potter, Sirius Black, dan Peter Pettigrew. Pokoknya Remus Lupin ini guru terbaik di semesta Harry Potter sih menurut saya. Tidak banyak guru yang punya kemampuan mengajar dan punya kepribadian sebaik Remus Lupin.

Coba lihat bagaimana asyiknya Lupin saat mengajarkan anak-anak cara untuk menghadapi boggart maupun saat bagaimana ia memberikan pelajaran privat pada Harry tentang cara mengusir Dementor? Lupin ini sosok ideal seorang guru yang harusnya dimiliki oleh seluruh institusi pendidikan di seluruh dunia!

Sayangnya, di akhir film ini ia harus pergi karena tidak banyak orang yang mau diajar oleh orang seperti Remus Lupin, karena ia adalah sosok manusia serigala yang dikhawatirkan bisa membahayakan nyawa anak-anak. Pdahal Lupin ini sosok manusia serigala baik hati yang sadar diri untuk mengurung dirinya di ruangan tertutup ketika bulan purnama tiba ataupun meminum ramuan yang bisa meminimalisir efek dari perubahannya sebagai manusia serigala. Hal yang sama juga terjadi pada Rubeus Hagrid karena ia merupakan keturunan raksasa yang dianggap berbahaya oleh orang-orang.

Mana yang terbaik coba?

Selain fokus ada Lupin, fokus penonton juga tentu saja pada pemeran Albus Dumbledore yang baru, yakni Michael Gambon selepas wafatnya Richard Harris. Di sini Michael Gambon secara radikal mengubah penampilan Dumbledore jadi serba abu-abu dan terkesan pemarah, jauh dari penampilan Dumbledore versi Richard Harris yang menggunakan pakaian serba merah elegan dan terkesan sangat ramah. Anyway, rest in peace Richard Harris! Menurut saya sih jauh lebih baik sosok Richard Harris ya untuk peran Dumbledore dibanding Michael Gambon.

 

BEDA DENGAN BUKUNYA

Bagi mereka-mereka yang membaca bukunya terlebih dahulu tentu ada rasa kecewa dengan film ini. Apalagi untuk mereka yang menonton filmnya untuk kesekian belas kalinya di usia 30an. Durasi film ini saya pikir terlalu singkat karena banyak adegan yang tidak ditampilkan dalam filmnya. Sejak kecil saya selalu protes, “Kenapa gak dibikin tiga jam sekalian macam Lord of the Rings? Saya rela kok nahan pipis untuk nontonin filmnya!”

Untuk yang gak baca bukunya mungkin tak akan tahu bahwa Sirius Black viral di dunia Muggle karena jadi headline koran, radio, hingga televisi. Yang gak baca bukunya gak akan tahu bahwa Shrieking Shack dikenal penduduk Hogsmeade sebagai rumah berhantu akibat ulah James Potter, Sirius Black dan Peter Pettigrew yang menyembuyikan Remus Lupin disana ketika ia bertransformasi sebagai manusia serigala saat bulan purnama muncul. Snape yang diam-diam mengikuti mereka pun pernah diselamatkan James sehingga Snape punya hutang budi padanya.

Bagaimana cara Sirius Black kabur dari penjara Azkaban pun gak disebutkan. Di bukunya, ia kabur dari Azkaban setelah melihat potongan Daily Prophet yang memperlihatkan foto Keluarga Weasley yang lagi liburan ke Mesir. Ia langsung sadar bahwa tikus di foto tersebut adalah sahabat lamanya, Peter Pettigrew. Sirius langsung bertransformasi jadi anjing dan akhirnya kabur dari Azkaban.

Yang gak baca bukunya gak bakalan tahu bagaimana hebatnya pertengkaran antara Ron Weasley (diperankan Rupert Grint) dan Hermione terjadi selama berbulan-bulan karena Ron menuduh kucing Hermione, Crookshanks telah memakan tikusnya, Scabbers. Yang gak baca bukunya gak bakalan tahu bahwa Harry sudah mulai naksir Cho Chang sejak tahun ketiganya. Harry juga sempat melawan Cho Chang saat Cho jadi seeker Ravenclaw.

Filmnya mulai gelap gitu kayak DC

Tapi ya biar bagaimanapun, saya memuji kepiawaian Alfonso Cuarón yang bisa membuat film ketiga Harry Potter ini jadi gelap setelah sebelumnya, Chris Columbus membuat dua film sebelumnya dengan tone yang mirip-mirip dengan film family macam Home Alone yang ia buat. Menurut saya, setelah Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002), film ini adalah film Harry Potter yang terbaik.