Beberapa
hari yang lalu, saya melihat potongan cuplikan video bahwa scene di mana Times
Square New York kosong itu adalah salah satu scene termahal yang dilakukan
Hollywood. Scene itu sederhana, memperlihatkan Tom Cruise mengendarai Ford
Mustang di Time Square yang kosong melompong. Tanpa banyak basa-basi nyari saya
langsung nonton film yang berjudul Vanilla Sky (2001) itu.
Film
ini menampilkan Tom Cruise sebagai pria kaya raya berprivilege di New York City
bernama David Aames yang demen party. Ia bersahabat dengan Brian Shelby (Jason
Lee). Di awal film, David baru saja hook up dengan Julie Gianni (Cameron Diaz)
sebelum akhirnya jatuh cinta dengan Sofia Serrano (Penélope Cruz). Di film ini
pun ada Peter Pettigrew alias Timothy Spall yang berperan sebagai Thomas Tipp
sahabat dari mendiang orang tua David. Oh iya, muncul juga Leonard Hofstadter
alias Johnny Galecki di sini meski cuma sebentar.
Ok,
lanjut ke filmnya.
Awalnya,
saya mengira film ini film drama biasa. Drama antara David sebagai anak
berprivilege dengan kisah cintanya atau lika-liku David sebagai pewaris tunggal
dari perusahaan orang tuanya yang telah meninggal. Tapi saya salah. Semakin ke
sini, semakin gelap dan membingungkan.
Somehow,
David ini ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan. Korbannya belum tahu siapa?
Ia didampingi seorang psikiater bernama McCabe (Kurt Russel). David juga mengalami
kecelakaan lalu lintas setelah ribut sama cegil hook upnya, Julie Gianni
sehingga wajahnya rusak parah dan sempat mengalami krisis identitas. David juga
gak bisa move on dari Sofia. Saya juga
masih berprasangka baik dengan mengira film ini adalah cara David move on dari
wajahnya yang jadi tidak tampan lagi, dibantu dengan Brian dan Sofia.
Lalu
somehow, semuanya semakin membingungkan karena sebagai penonton, saya menyangka
bahwa David ini mengalami delusional, skizofrenia, atau ini kayak mimpi, seperti
yang dialami Edward Norton di film Fight Club (1999), Jared Letto di film Mr.
Nobody (2009) maupun Leonardo DiCaprio di film Inception (2009) atau Shutter
Island (2010).
Banyak
orang bilang film terbaik Tom Cruise itu Mission: Impossible atau Top Gun (1986).
Cameron Diaz? Ya Charlie’s Angels. Wajar sih—mereka udah identik banget sama
film-film itu. Tapi buat saya, film terbaik mereka justru Vanilla Sky. Top Gun,
Mission: Impossible, dan Charlie’s Angels memang seru, tapi itu mah film action
yang kita udah tahu ending-nya gimana: pahlawan menang, penjahat kalah. Tapi
Vanilla Sky? Ini beda. Ngebingungin. Bikin mikir. Saya awalnya ngira ini drama,
lalu sempat nebak ini thriller detektif kayak Basic
Instinct (1992), tapi ujung-ujungnya ternyata… ini adalah film science
fiction.
Vanilla
Sky adalah salah satu film yang gak bisa ditebak arahnya. Cocok buat kamu yang
suka film dengan nuansa psikologis, twist realita, dan bikin mikir lama setelah
credits-nya habis. Bukan tontonan ringan, tapi justru itu yang bikin dia
berkesan.
By the
way, di film ini Tom Cruise berusia 38 tahun, tapi tubuhnya masih kelihatan
atletis banget. Usianya cuma beda sekitar 5 tahun dari saya saat nulis tulisan
ini, jadi ya harusnya sih saya juga bisa dong kayak gitu. Tubuh kayak gitu mah
masih achievable secara natural—asal konsisten latihan, jaga pola makan, dan
istirahat cukup. Free gym motivation dari Tom Cruise, langsung!
0 Comments