Ozzy Osbourne berpulang pada hari ini. Tepat beberapa minggu setelah konser perpisahannya bertajuk Back to the Beginning di Brimingham, Inggris bersama Black Sabbath. Konser ini pun sangat emosional karena turut dihadiri roackstar lainnya seperti Metallica, Slayer, Pantera, Gojira, Alice in Chains, Halestorm, Lamb of God, Anthrax, Mastodon, The Smashing Pumpkins (Billy Corgan), Disturbed (David Draiman), Korn (Jonathan Davis), Rage Against The Machine (Tom Morello), Limp Bizkit (Fred Durst), hingga Guns N' Roses.

Same things happen to Chester, also happens to Ozzy

Entah kenapa, hari ini saya terbangun pada pukul 3 dini hari. Dan entah kenapa, saya reflek pegang smartphone dan buka Twitter, atau yang sekarang dikenal dengan sebutan X. Mungkin karena saya ini Mileneal yang sudah bertahun-tahun gak bisa hidup tanpa smartphone kali ya?

Saya pun dibuat kaget karena nama Ozzy jadi trending topic. Saya punya firasat bahwa beliau berpulang, karena selain usia Ozzy sudah tidak muda, beberapa tahun ini kan kondisi kesehatan Ozzy memang sudah menurun. Dan benar saja, beliau dikonfirmasi telah berpulang lewat akun pribadi Ozzy Osbourne maupun Black Sabbath.

Kejadian ini mengingatkan saya pada medio 8 tahun yang lalu, saat vokalis Linkin Park, Chester Bennington berpulang. Kurang lebih, saya terbangun pada pukul 3 dini hari, buka sosmed dan mendapati Chester telah berpulang. Kebetulan yang aneh.

Baca tulisan saya: Mengenang Chester Bennington pada Hari Kesehatan Mental Dunia 2022

Pertemuan pertama dengan Ozzy

Saya pertama kali saya “bertemu” dengan Ozzy adalah melalui siaran radio V-Rock Grand Theft Auto: Vice City. Lagu Bark at the Moon berkali-kali diputar ketika saya berkeliling Vice City. Gema suara misterius suara Ozzy Osbourne benar-benar memanjakan telinga saya. 

Kali kedua, saya “bertemu” dengan Ozzy adalah memalui siaran Radio X Grand Theft Auto: San Andreas. Lagi-lagi gema suara misterius suara Ozzy Osborne kembali memanjakan telinga saya lewat lagu Hellraiser. Sejak saat itu, saya mulai mendengarkan lagu-lagu Ozzy Osbourne baik sebagai soloist maupun saat bersama Black Sabbath.

Baca tulisan saya: Grand Theft Auto: Vice City, One of the Best from Rockstar Games

Ozzy Osbourne pun kerap kali muncul sebagai cameo pada sejumlah film dan series yang saya tonton, seperti pada film Little Nicky (2000) maupun Austin Powers in Goldmember (2002) dan tampil sangat iconic banget di situ.

Saya jadi ingat, betapa iconicnya kemunculan Tony Cavalero sebagai Ozzy Osbourne pada film biopic Mötley Crüe berjudul The Dirt (2021) yang sedikitnya menggambarkan betapa liarnya Ozzy Osbourne di tahun 80an. Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang tidak membuatnya mati begitu saja, bahkan ia berumur panjang dan masih tetap hidup rock and roll.

Tanpa Ozzy, tak akan ada Black Sabbath. Tanpa Black Sabbath, tak akan ada genre heavy metal yang kelak akan menginspirasi banyak band rock lainnya di seluruh dunia. Selamat jalan, Prince of Darkness! Terima kasih sudah membuka jalan bagi semua yang percaya bahwa musik bisa bercerita tentang sisi gelap manusia dan membuatnya terasa indah.